Share

Bab 232

Author: Yu.Az.
last update Last Updated: 2025-02-25 18:11:56

Saat belati hitam itu hampir menusuk Zhao Xueyan, teriakan keras terdengar dari sisi lain altar.

"Jangan!!"

Itu suara Niuniu, penuh ketakutan.

Namun, sebelum belati itu benar-benar menyentuh kulit Zhao Xueyan, sebuah batu kecil melesat cepat, menghantam belati dengan tepat, membuatnya terlepas dari genggaman Fai Zang dan terpental ke tanah.

Clang!

Bunyi logam menghantam batu bergema di udara yang sunyi.

Seisi balai desa membeku sejenak.

Mata Fai Zang membelalak, raut wajahnya berubah dari keterkejutan menjadi kemarahan yang membara.

Dia menggeram, lalu berteriak murka, suaranya menggema di antara para pengikutnya.

"Siapa yang berani mengganggu ritualku?!" teriak Fai Zang murka.

Para pria berjubah hitam segera waspada, mata mereka menyapu setiap sudut, mencari si pembuat onar.

Beberapa dari mereka mulai bergerak, menyiapkan serangan, tetapi mereka tidak tahu dari mana batu itu berasal.

Di tengah hiruk-pikuk itu, Zhao Xueyan melirik Tian Ming.

Dan benar saja—pemuda itu berdiri dengan e
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 233

    Duar! Di tengah kekacauan, saat suara benturan senjata dan ledakan energi Qi menggema di balai desa, seseorang tiba-tiba muncul di tengah medan pertempuran.Langkahnya tenang, tetapi auranya begitu kuat hingga udara di sekitarnya terasa menekan.Dia adalah Tian Ming.Pemuda itu berdiri tegak, mengenakan jubah panjang berwarna gelap dengan corak emas membara.Tatapannya dingin dan tajam, memperlihatkan wibawa seorang penguasa sejati.Beberapa pria berjubah hitam yang hanya mengenakan celana itu mulai merasa gentar.Mereka bisa merasakan aura mengerikan yang mengalir dari tubuh Tian Ming.‘Siapa pemuda itu?’ batin mereka bertanya-tanya. Namun, di tengah ketegangan itu, Fai Zang yang baru saja pulih dari luka akibat serangan Zhao Xueyan, berdiri dengan penuh amarah.Darah masih mengalir dari sudut bibirnya, tetapi senyum liciknya tidak luntur.Fai Zang menyeringai lebar. "Jadi, kau akhirnya menampakkan diri, Kaisar Muda Tian Ming."Tian Ming tidak menjawab, hanya menatapnya dengan ding

    Last Updated : 2025-02-26
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 234

    Niuniu menggerakkan cambuknya sekali lagi, namun kepala desa yang licik menarik seorang warga desa dan menggunakannya sebagai tameng hidup. Srak!Brugh! Kepala Desa tertawa keras menatap Niuniu. "Ha! Ha! Ha! Kau pikir semudah itu membunuhku, bocah?! Aku sudah hidup cukup lama untuk tahu cara bertahan!"Niuniu menyipitkan mata. Dia sudah menduga kepala desa akan melakukan hal semacam ini.Niuniu berkata dengan suara datar. "Kau memang licik … tapi aku lebih pintar."Kepala desa mendadak merasa ada sesuatu yang aneh pada tubuhnya. Tangannya yang kuat perlahan mulai melemah, kakinya tiba-tiba kehilangan keseimbangan, dan tubuhnya mulai gemetar.Brugh! Kepala Desa terkejut. "A—apa yang terjadi?!"Niuniu menarik sudut bibirnya dalam senyuman dingin."Sejak kapan kau berpikir bahwa cambukku hanya sekadar senjata biasa?"Tatapan kepala desa membelalak saat menyadari cambuk yang mengenai kulitnya tadi telah dilapisi racun pelumpuh otot.Kepala Desa napasnya mulai terengah-engah, ketakutan.

    Last Updated : 2025-02-26
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 235

    Tian Ming melompat ringan ke sisi Zhao Xueyan, auranya yang kuat membuat tanah di bawahnya sedikit retak. Mata hitamnya menatap lurus ke arah Fai Zang, pemimpin sekte sesat itu, yang kini tersenyum licik sambil menggenggam belati ritualnya. Zhao Xueyan berkata dengan datar, menatap Tian Ming. "Jadi, kau benar-benar seorang Kaisar?" Tian Ming tersenyum samar, namun tetap tajam. "Aku akan menjelaskannya nanti. Sekarang, biarkan aku yang menangani bajingan itu." Zhao Xueyan menatapnya sejenak sebelum akhirnya mengangguk dan berbalik. Dalam sepersekian detik, kilatan pedang melesat ke arahnya dari belakang—beberapa anak buah Fai Zang berusaha menyerangnya dengan licik! Zhao Xueyan berbicara pelan, namun tajam. "Bodoh." Crash! Brugh! Dalam satu gerakan cepat, Zhao Xueyan melompat ke udara, tubuhnya berputar ringan, dan pedangnya yang diselimuti Qi emas menebas tanpa ampun! Clang! Suara logam bertabrakan dan teriakan kesakitan menggema. Beberapa anak buah Fai Zang terpental dengan

    Last Updated : 2025-02-26
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 236

    Di luar balai desa, dalam bayang-bayang malam yang mencekam, Bai Long berdiri gagah dalam wujud manusia tampan, wajah tampannya berkilauan di bawah sinar rembulan.Di sekelilingnya, anak-anak yang lidahnya telah terpotong duduk gemetar, sebagian bersandar pada para wanita yang menangis tersedu-sedu. Ada yang meratap kehilangan anak mereka selamanya, sementara yang lain memeluk erat buah hati mereka yang masih hidup, meski telah kehilangan suara mereka.Seorang ibu terisak, suaranya pecah. "Apa dosa kami ... kenapa anak-anak kami harus mengalami ini?"Bai Long memandang mereka dengan tatapan tajam namun penuh ketegasan. Ada rasa iba yang juga terlihat. Bai Long dengan suara dalam dan berwibawa, dia berkata, "Tangisan tidak akan mengembalikan yang telah tiada. Tapi kalian masih hidup, dan kalian harus tetap bertahan."Para wanita menghapus air mata mereka, meskipun hati mereka masih dipenuhi duka.Bai Long melanjutkan ucapannya, suaranya dalam dan tegas. "Tetaplah di sini. Jangan men

    Last Updated : 2025-02-27
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 237

    Fai Zang terbahak-bahak, menikmati kekacauan yang diciptakannya. Pedangnya yang bersinar dengan aura gelap menebas ke arah Tian Ming, mencoba mendesaknya mundur.Fai Zang berkata dengan sinis, mengejek. "Lihat itu, Kaisar Tian Ming! Temanmu akan mati dimakan monster-monsterku! Apa kau tidak mau menolongnya?"Namun, Tian Ming tetap tenang. Ia memutar pedangnya, menangkis serangan Fai Zang dengan presisi sempurna.Tian Ming dengan mata dingin, tatapan tajam. "Omong kosong."Fai Zang mengerutkan kening. Namun, tiba-tiba matanya melebar saat melihat cahaya emas yang menyelimuti Zhao Xueyan. Api suci Bai Long membakar bilah pedangnya, berkobar dengan kekuatan suci yang mematikan.Fai Zang wajahnya berubah, suaranya penuh kepanikan. "Tidak! Api itu …."Fai Zang melompat ke depan, mencoba mencegah Zhao Xueyan sebelum dia bisa menggunakan api itu. Namun—Clang! Pedang Tian Ming menghadang jalannya! Fai Zang terhuyung mundur, wajahnya memerah karena murka.Fai Zang menggeram marah. "Minggir,

    Last Updated : 2025-02-27
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 238

    Beberapa warga terdiam ketakutan, menyadari kesalahan dan dosa mereka. Tapi sebagian lagi masih mencoba menyerang.Namun, Wu Liang bergerak cepat. Pedangnya yang bersinar dengan energi Qi ungu berkelebat ganas, menebas para pria yang masih melawan. Dalam sekejap, banyak dari mereka terjatuh, terkapar di tanah.Wu Liang menghela napas, matanya menatap tajam ke arah sisa warga yang masih berdiri.Wu Liang dengan suara dingin, penuh kewibawaan. "Kalian bisa memilih. Menyerah atau mati."Seketika, beberapa dari mereka langsung menjatuhkan senjata. Mereka tahu, tak ada harapan lagi.Tapi di tengah kehancuran itu, satu sosok masih berdiri tegak.Fai Zang.Dengan mata merah membara karena amarah, pria itu menatap Zhao Xueyan, Niuniu, dan Wu Liang dengan penuh kebencian. Tubuhnya bergetar, bukan karena takut—tetapi karena keinginan membunuh yang semakin kuat.Tian Ming yang berdiri tak jauh dari sana mengarahkan pedangnya ke Fai Zang.Tian Ming dengan suara dingin, penuh ketegasan. "Kini gili

    Last Updated : 2025-02-27
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 239

    Pertarungan antara Tian Ming dan Fai Zang semakin sengit. Gelombang energi Qi terus meledak, menghancurkan balai desa yang sudah hampir runtuh.Di kejauhan, Wu Liang dan Niuniu sudah membawa warga desa yang tersisa ke tempat yang aman untuk diadili. Teriakan mereka semakin menjauh, menyisakan hanya dua sosok di medan pertempuran yang kini penuh reruntuhan.Zhao Xueyan berdiri di kejauhan, matanya mengamati Tian Ming. Untuk pertama kalinya, dia melihat pemuda itu dalam keadaan penuh amarah. Tian Ming tidak hanya dingin—tapi juga bengis.Pedang berselimut petirnya berkilauan, setiap gerakannya seperti tarian kematian yang tidak bisa dihindari.Fai Zang, yang masih dalam wujud monster, melolong marah. Dia melompat tinggi, cakar tajamnya siap menebas Tian Ming.Fai Zang mengeram, suara berat dan penuh amarah. "Tian Ming! Aku tidak akan kalah! Aku telah mengorbankan segalanya untuk kekuatan ini!"Namun, Tian Ming tidak bereaksi. Matanya tetap dingin.Saat cakar Fai Zang hampir menyentuhnya

    Last Updated : 2025-02-27
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 240

    Di bawah langit malam yang masih beraroma asap dari balai desa yang terbakar, para pria desa Yingshi kini berlutut dengan tangan dan kaki terikat. Wajah mereka penuh luka lebam, tubuh mereka menggigil bukan hanya karena dingin, tapi juga karena ketakutan.Para wanita dan anak-anak berdiri di sekeliling mereka, tatapan mereka dingin dan penuh kebencian.Niuniu berdiri dengan cambuk masih di genggamannya, mendengus. "Baru sekarang kalian terlihat lemah. Dulu kalian merasa berkuasa, kan?"Salah satu pria menggertakkan giginya, tapi tidak berani menjawab.Wu Liang menatap tajam, suaranya rendah dan mengancam. "Kalian akan diadili. Apa pun alasan kalian, kejahatan kalian tidak bisa dimaafkan."Tian Ming hanya diam, menatap dingin para pria itu. Beberapa wanita mengeraskan ekspresi mereka, ada yang mencengkeram anak-anak mereka erat, seakan menahan kemarahan.Seorang wanita melangkah maju, menatap suaminya sendiri dengan mata berkaca-kaca.Wanita itu suara bergetar, tapi penuh amarah. "Ka

    Last Updated : 2025-02-28

Latest chapter

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 372

    Matahari telah tenggelam di balik pegunungan, menyisakan langit jingga yang perlahan berubah gelap. Di dalam Istana Kekaisaran Tianyang, suasana terasa hening, seakan seluruh penjuru negeri ikut menahan napas. Para pelayan berjalan pelan, tak ingin mengusik ketenangan ruang utama tempat para wanita keluarga kerajaan berkumpul.Zhao Xueyan duduk di beranda istana, matanya menatap kosong ke arah langit malam yang mulai bertabur bintang. Angin musim gugur berhembus pelan, menggoyangkan tirai tipis di hadapannya. Jemarinya menggenggam secangkir teh yang sudah mulai dingin, namun tak ia minum.“Xueyan,” suara lembut terdengar di belakangnya.Zhao Xueyan menoleh dan melihat sang ibu, Nyonya Bing Qing, datang dengan langkah anggun, membawa selimut tipis di tangannya. Tanpa banyak bicara, wanita itu duduk di sampingnya dan menyampirkan selimut di bahu sang putri.“Angin mulai dingin, kau tidak boleh sakit,” ucap Nyonya Bing Qing lembut.Zhao Xueyan mengangguk kecil, lalu kembali menatap langi

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 371

    Beberapa hari berlalu sejak strategi besar diumumkan. Di lembah hitam yang terletak di perbatasan dunia manusia dan dunia iblis, tanah bergemuruh oleh derap kaki ribuan prajurit yang telah bersiap. Langit redup diselimuti awan tebal, seolah alam pun ikut menahan napas menanti pecahnya perang.Di sisi timur, barisan pasukan elit Tian Ming berdiri tegak. Di depan mereka, Tian Ming sendiri mengenakan zirah hitam keperakan yang memantulkan cahaya rembulan. Rambut panjangnya diikat tinggi, wajahnya dingin dan fokus. Di belakangnya, barisan para ksatria pilihan berdiri diam seperti batu karang, menanti perintah.Dari sisi selatan, pasukan Kekaisaran Changhai yang dipimpin oleh Pangeran Chen Xuan,pangeran kedua dari kekaisaran Changhai, mulai menyusup diam-diam ke sisi lembah. Wajah sang pangeran tampak serius, tak lagi menunjukkan sikap santainya yang biasa. Di sisi barat, Putra Mahkota Hei Long, mengenakan zirah berlapis merah marun, tampak memimpin pasukan utama dengan tangan mengepal era

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 370

    Wu Liang mendecak, lalu menoleh ke arah Niuniu yang tetap tenang-tenang saja."Aneh," gumam Wu Liang. "Kenapa kau tidak digigit?"Yu Qie ikut melirik Niuniu dengan rasa tidak adil. "Benar juga, kenapa cuma kita yang jadi santapan malam?"Dengan santai, Niuniu mengeluarkan sebuah botol kecil dari kantong bajunya, memperlihatkan isinya sambil tersenyum bangga."Ini lotion anti nyamuk buatan Nona," kata Niuniu berbisik bangga. "Aku sudah pakai dari tadi."Wu Liang dan Yu Qie hampir menjatuhkan rahang mereka."Ada barang ajaib seperti itu?!" seru Yu Qie tertahan."Kenapa kau tidak beri tahu dari tadi, hah?!" bisik keras Wu Liang sambil berusaha merebut botol itu.Niuniu dengan cekatan menyembunyikannya di balik punggung."Kalau mau ... bayar lima perak!" bisik Niuniu sambil tersenyum manis.Wu Liang dan Yu Qie hanya bisa menahan emosi sambil kembali menggaruk-garuk tubuh mereka yang mulai bentol. ****Beberapa hari telah berlalu sejak malam itu. Hubungan Zhao Xueyan dan Kaisar Tian Ming

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 369

    Setelah makan malam yang sedikit kacau akibat "aksi heroik" Kaisar Tian Ming di dapur, suasana istana perlahan kembali tenang.Malam itu, di ruang kerja megah sang kaisar, Zhao Xueyan, Kaisar Tian Ming, Wu Liang, dan Yu Qie duduk mengelilingi sebuah meja besar. Di atas meja terbentang peta-peta medan perang, lengkap dengan berbagai penanda strategis.Zhao Xueyan menunjuk satu titik di peta dengan jari rampingnya."Jika pasukan ditempatkan di sini," ujarnya serius, "Maka kita bisa memutus jalur logistik mereka. Serangan dari arah timur akan mempercepat kemenangan."Tian Ming mengangguk, matanya menatap Zhao Xueyan dengan penuh perhatian, tapi tak sepenuhnya pada peta. Sementara Wu Liang dan Yu Qie mengangguk-angguk setuju, lalu saling bertukar pandang.Beberapa saat kemudian, tanpa disadari oleh Zhao Xueyan yang begitu fokus menjelaskan rencana, Wu Liang dan Yu Qie sudah tidak ada lagi di ruangan itu.Kaisar Tian Ming mengusir keduanya dengan sangat halus. Wu Liang dan Yu Qie yang meng

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 368

    Begitu melangkah ke dalam dapur istana, Zhao Xueyan langsung membelalakkan mata. Mulutnya sedikit terbuka tanpa suara. Dapur yang biasanya bersih dan rapi kini berubah menjadi medan peperangan. Tepung berserakan di lantai, panci-panci tergeletak miring, tungku api di sudut dapur menghembuskan nyala api yang jauh lebih besar dari seharusnya.Para juru masak dan pelayan dapur berdiri di luar ruangan, sebagian menangis dalam diam. Wajah-wajah mereka memucat ketakutan. Tak satu pun berani mengangkat kepala atau bergerak. Mereka hanya bisa memandangi kekacauan ini dengan dada sesak. Salah bicara sedikit saja, mungkin kepala mereka bisa melayang.Dan di tengah kekacauan itu, seorang pria berdiri dengan hanfu sederhana, rambutnya diikat ke belakang, tampak sedikit acak-acakan. Wajah tampannya kini dihiasi noda tepung dan bercak saus. Dialah Kaisar Tian Ming, penguasa dingin benua Yunzhu … kini tampak seperti anak kecil yang baru belajar memasak.Zhao Xueyan akhirnya menemukan suaranya."Apa

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 367

    Malam menyelimuti paviliun timur dengan tenang. Lampu minyak bergoyang lembut, memancarkan cahaya keemasan yang menari di dinding kayu dan tirai tipis. Aroma teh melati yang baru diseduh memenuhi udara, membawa kehangatan yang tak hanya meresap ke tubuh, tapi juga ke dalam hati.Di ruang utama, Zhao Xueyan duduk bersila di antara kedua orang tuanya. Hanfunya berwarna biru langit, sederhana namun elegan. Ia tampak tenang, sesekali mengangkat cangkir dan meniup permukaan teh hangat sebelum menyesapnya perlahan. Di hadapannya, sang ibu Bing Qing tersenyum lembut, sedangkan sang ayah, Jenderal Zhao Yun, sudah duduk dengan santai, satu tangan menopang dagu, mata berbinar menatap keluarganya yang utuh malam ini."Ayah dan ibu sudah lama tak minum teh malam seperti ini bersamamu," ucap Bing Qing dengan suara lembut. "Kau tampak berbeda, Xueyan … lebih dewasa, dan lebih tenang."Zhao Xueyan tersenyum kecil. "Pengembaraan mengajarkanku banyak hal, Ibu. Tapi yang paling berat bukan medan tempu

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 366

    Saat Zhao Xueyan tiba di paviliun timur bersama ibunya dan Niuniu, pagi yang seharusnya tenang mendadak dipenuhi langkah terburu-buru. Jenderal Zhao Yun yang mendengar kedatangan istrinya langsung keluar dari ruang baca, matanya membelalak melihat sosok wanita yang sangat dirindukannya berdiri di ambang gerbang.“Istriku, aku dengar kau diserang ... Kau baik-baik saja?”Suara itu penuh kekhawatiran, terdengar jelas meski tak terangkat tinggi. Zhao Yun langsung melangkah cepat, menghampiri sang istri dan menggenggam tangannya dengan lembut.“Aku baik-baik saja,” kata Nyonya Bing Qing dengan senyum tenang. “Bai Long membawa kami dengan aman. Hanya saja ….”Bing Qing menatap sang suami. “Hanya saja Bai Long terluka. Dan sekarang sedang memulihkan tubuhnya.” Zhao Yun menghela napas panjang lalu menatap wajah istrinya dalam-dalam. “Aku seharusnya ikut menjemputmu ... dunia luar tak lagi aman seperti dulu.”Zhao Xueyan hanya menatap keduanya sambil tersenyum kecil. Ada kehangatan dalam pan

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 365

    Pagi menyapa istana Kekaisaran Tianyang dengan embusan angin sejuk dan cahaya matahari yang lembut menembus sela-sela dedaunan. Zhao Xueyan berdiri di serambi paviliun timur, matanya terarah ke langit timur. Ada getaran kuat yang hanya bisa dirasakannya—getaran familiar dari seseorang yang sangat ia kenal.“Bai Long .…” bisiknya.Tanpa pikir panjang, Zhao Xueyan segera berlari menuju pelataran utama istana, tempat biasanya Bai Long mendarat. Gaunnya berkibar mengikuti langkah cepatnya, rambut panjangnya sedikit berantakan tertiup angin. Saat tiba di halaman luas istana, matanya langsung membelalak."Bai Long!" serunya.Sosok naga hitam itu mendarat perlahan, tubuhnya yang besar terlihat penuh luka bakar dan goresan. Namun, tak jauh dari kakinya, Zhao Xueyan melihat dua sosok lainnya turun—ibunya, Bing Qing, dan Niuniu."Ibu!" Zhao Xueyan segera menghampiri. "Niuniu! Kalian tidak apa-apa?"Niuniu yang baru saja menapak tanah langsung memeluk sang nona."Nona ... kami baik-baik saja," u

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 364

    Suasana di dalam masing-masing paviliun kediaman bangsawan penuh ketegangan. Para gadis bangsawan yang kemarin diusir dari jamuan Kekaisaran masih belum bisa menerima perlakuan memalukan itu. Wajah mereka penuh amarah, ada yang menangis, ada yang membanting kipas, ada pula yang terus mengumpat sambil menangis tertahan.Di Kediaman XiaoXiao Zhen berjalan mondar-mandir sambil menghentakkan kakinya. "Bagaimana mungkin! Gadis itu, seorang gadis desa hina—ternyata putri Jenderal Zhao?!"Nyonya Besar Xiao yang duduk tenang di kursi utama mengibaskan kipasnya perlahan, suaranya dingin namun penuh tekanan. "Zhen'er, duduklah. Marah tidak akan menyelesaikan masalah."Xiao Zhen menatap ibunya dengan mata merah, "Ibu! Aku dipermalukan! Diusir dari istana di depan semua tamu! Semua orang akan menertawakanku!"Nyonya Xiao tersenyum tipis. "Lebih baik dipermalukan sekali ... daripada kalah selamanya."Xiao Zhen mengerutkan kening. "Apa maksud Ibu?""Ibu sudah menyuruh ayahmu untuk mencari tahu seg

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status