Xavier melihat burung Phoenix, masih di udara.Aura panas yang tak tertandingi terpancar dari tubuhnya.Xavier hanya merasa seolah-olah seluruh tubuhnya telah dipanggang bersama, dan itu sangat menyesakkan.Dia hanya bisa mengontrol energi spiritual di tubuhnya untuk mencegah panas itu.Sementara, Maxwell serta murid-muridnya, sudah pingsan dalam panas terik ini.Phoenix melayang di udara, memainkan energi di udara.Bahkan angin menjadi sangat panas.Tidak hanya tempat Xavier terik, tetapi seluruh Neptune tampaknya berada di tengah-tengah cahaya api.Pada saat ini, banyak orang mengeluarkan ponsel mereka, mulai mengambil gambar, merekam video dan memposting momen langka ini.Tentu saja, mereka hanya kagum dengan keindahan langit dan tidak melihat keberadaan burung Phoenix.Xavier berbeda, dia melihatnya dengan matanya sendiri dan jaraknya hanya beberapa puluh meter dari burung Phoenix.Xavier yang berpengetahuan luas pun sangat terkejut.Dia diam-diam berkata di dalam hatinya, "Ternyat
Xavier mengertakkan gigi dan berkata, "Paman Louis, di mana kamu sekarang? Aku akan pergi mencarimu." Louis menjawab, "Kemarilah, aku berada di kediaman Martinez!""Oke, aku akan segera ke sana."Setelah Xavier menutup telepon, dia langsung datang ke kediaman Martinez.Xavier sebenarnya ingin menyembunyikannya dari Louis, tetapi dia berpikir kalau hal sebesar itu terjadi, tidak baik kalau menyembunyikannya dari Louis.Oleh karena itu, dia memutuskan untuk mengatakan yang sebenarnya kepada Louis. Selain itu, ada banyak orang dan kekuatan besar, mungkin mereka akan segera bisa mendapatkan Graciela kembali.Segera, Xavier datang ke kediaman Martinez.Ini bukan pertama kalinya dia datang, jadi tanpa dipimpin oleh orang lain, dia langsung pergi ke ruang kerja Louis.Mendorong membuka pintu, Louis sedang duduk di rumah sambil minum teh.Melihat Xavier datang, Louis meletakkan cangkir teh di tangannya dan bertanya, "Apa yang terjadi dengan Graciela?"Louis paham ketika dia bertanya kepada X
"Sekte Valgus?"Xavier hanya merasa dua kata ini agak akrab dan dia sepertinya pernah mendengarnya di suatu tempat.Segera, dia ingat.Michael pernah memberitahunya ada delapan keluarga besar dan enam sekte besar. Sekte Valgus adalah salah satu dari enam sekte besar."Benar, Sekte Valgus, sekte yang melatih makhluk legendaris," kata Victor."Kenapa mungkin Graciela ada di sana?" tanya Louis dan Xavier serempak.Victor merenung sejenak dan kemudian berkata, "Dikatakan tempat suci di mana Sekte Valgus berada juga memiliki burung Phoenix di dalamnya dan dikatakan tunggangan utama Sekte Valgus adalah burung Phoenix."Xavier mengangguk sambil berpikir.Victor berkata, "Nak, kamu pergi ke dua tempat ini dulu untuk melihat apakah kamu dapat menemukan Graciela. Aku tetap di rumah dan juga akan memikirkan jejak burung Phoenix." "Baiklah." Xavier mengangguk.Xavier tahu apa yang dikatakan Victor masuk akal, sekarang dia tidak memiliki petunjuk tentang Graciela, dia akan menemukan beberapa petun
Andrew mengangguk dan berkata, "Ya, ketika aku pertama kali datang ke sini, aku selalu berpikir benar-benar ada burung Phoenix di sini. Kalau tidak, mengapa orang-orang di desa-desa di kaki gunung mengatakan mereka telah melihat burung Phoenix!""Kemudian, setelah tinggal di sini selama setengah bulan, aku mencari semua tempat di gunung ini dan tidak menemukan jejak keberadaan burung Phoenix."Setelah mendengar ini, Xavier bertanya, "Kalau begitu kamu sudah memerhatikan tidak ada burung Phoenix di sini setengah bulan yang lalu, mengapa kamu tinggal di sini sampai sekarang?"Andrew memegang kipas di tangannya dan berkata, "Aku juga tidak ada hubungannya dan aku pikir lingkungan di sini bagus, jadi aku akan tinggal selama beberapa hari lagi." Xavier mengangguk sambil berpikir, kemudian berkata, "Kalau aku tidak salah, kamu adalah seorang kultivator, 'kan?"Mendengar kata-kata Xavier, Andrew benar-benar terkejut dan bertanya, "Bagaimana kamu tahu?"Xavier berkata sambil tersenyum, "Kare
Xavier tertegun sejenak."Pintu masuk Sekte Valgus adalah medan yang rumit. Walaupun tahu lokasinya dan kalau tidak ada yang menunjukkan jalannya, akan sulit untuk menemukannya. Kebetulan aku pernah kesana, kalau bepergian denganku, pasti akan lebih cepat sampai ke Sekte Valgus," ujar Andrew.Alasan utama Andrew ingin mengikuti Xavier ke Sekte Valgus adalah ingin melihat formasinya.Bagaimanapun, formasi Sekte Valgus tidak ada bandingannya di dunia dan tidak ada yang pernah keluar dari sana dalam keadaan hidup.Beberapa tahun ini,sama sekali tidak ada orang yang pernah menantang formasi ini. Andrew juga hanya mendengarnya, tidak pernah melihatnya.Sekarang Xavier akan pergi ke Sekte Valgus, dia pasti akan memasuki formasi itu. Jadi Andrew bisa melihat formasi yang membuat semua orang merasa takut itu.Xavier juga tahu apa yang ada di pikiran Andrew, tetapi setelah berpikir kalau Andrew tahu jalan dan dapat menghemat banyak waktu, dia berkata, "Baik, Kak Andrew yang menunjukkan jalan,
Xavier berkata dengan tidak tergesa-gesa, "Aku adalah Xavier, ada permintaan ingin bertemu ...."Belum selesai bicara, wanita yang berdiri di ambang pintu langsung menyela kata-kata Xavier dan menegur dengan marah, "Kenapa kamu berteriak di depan Sekte Valgus?"Xavier berkata dengan tenang, "Ada masalah yang ingin saya tanyakan kepada Sekte Valgus."Wanita itu menimpali, "Apakah kamu tidak tahu aturan Sekte Valgus? Tolong segera pergi! Kamu tidak diterima oleh Sekte Valgus."Xavier mengangkat alisnya, melihat wanita yang baru saja berbicara dan hendak marah. Andrew yang berada di sebelahnya buru-buru menariknya kembali dan berkata, "Temanku baru pertama kali datang ke Sekte Valgus, dia tidak mengerti aturan di tempatmu, harap maafkan aku."Wanita itu mendengkus dingin dan tidak mengatakan apa-apa.Andrew menoleh dan bertanya kepada Xavier, "Kalau kamu tidak lulus ujian, mereka tidak akan membiarkanmu masuk ke Sekte Valgus, bahkan tidak akan menjawab pertanyaanmu."Xavier mengangguk, me
Saat kerumunan orang sedang berbicara, Xavier telah mengambil beberapa langkah ke depan.Pada saat itulah, Xavier secara resmi memasuki lorong.Ujian dimulai!Namun, di dalam lorong itu sangat sunyi.Xavier telah berjalan sekitar lima menit dan masih sama.Xavier menghentikan langkahnya."Kenapa Nafsu Batin belum juga muncul?" Xavier bingung.Sebenarnya bukan hanya Xavier yang bingung, orang-orang di luar Sekte Valgus juga bingung."Kenapa lorong ini sepertinya tidak berbahaya sama sekali?"Mereka dengan penasaran bertanya kepada kakak satu perguruan yang di samping, "Kakak seperguruan, apa yang terjadi? Kenapa lorongnya tidak merespons?"Para kakak seperguruan juga tidak tahu bagaimana menjawabnya, hanya bisa berkata dengan nada misterius, "Kalian akan tahu nanti."Xavier berdiri di tempat dan berpikir sejenak.'Secara logika, sejak awal tidak ada orang yang pernah keluar dari lorong ini dengan selamat, seharusnya ada banyak mayat di sini, 'kan?'Namun, Xavier sudah berada di lorong i
Dia berdiri di hadapan Xavier dengan acuh tak acuh.Dia tampak sangat tenang.Baik dari segi penampilan, postur dan ekstensinya mirip persis dengan Xavier.Xavier dengan penasaran memandang pria bertampang sama persis dengan dirinya itu, berdiri tepat di hadapannya.Dia tidak kuasa menahan diri untuk tidak bertanya, "Apakah kamu manusia sungguhan?""Omong kosong, kalau aku bukan manusia sungguhan, memangnya kamu sungguhan?" Sikap pria itu sangat tidak ramah.Xavier mengerutkan kening dan bertanya lagi, "Kalau begitu, apakah kamu punya pemikiran sendiri?"Dia curiga pria yang ada di hadapannya adalah sosok kepribadiannya yang kedua, yaitu sosok lain dari dirinya dalam pikirannya.Apa yang disebut Nafsu Batin, mungkin merupakan seberkas pikiran jahat yang ada di dalam hati seseorang.Xavier yang berdiri di seberang, berkata dengan acuh tak acuh, "Berhentilah memikirkan hal yang tidak masuk akal. Aku bukan kepribadian keduamu, aku juga bukan seberkas pikiran jahatmu. Aku adalah kamu dan k