Xavier sangat terkejut saat mendengarnya.Beberapa saat kemudian, berbagai emosi melonjak di dalam hatinya.Xavier tidak menyangka, Graciela ingin menjadi Seniman Bela Diri Kuno karena dia ingin melindunginya.Meskipun Xavier adalah orang yang keras dan tegas, begitu mendengar perkataan Graciela, hatinya langsung luluh.Xavier pun diam sejenak, lalu berkata, "Kamu .... Kamu ingin menjadi Seniman Bela Diri Kuno karena aku?"Graciela melirik Xavier dan sepasang matanya menunjukkan ketegasan.Meskipun Graciela tidak menjawab, emosi di hati Xavier terus melonjak.Graciela mendesak. "Xavier, apakah kamu punya cara?"Xavier mengangguk.Sepasang mata Graciela langsung berbinar-binar penuh kegembiraan dan dia kembali mendesak. "Kalau begitu, katakanlah dengan cepat!"Xavier menata emosinya sejenak, sebelum dia berkata, "Kalau kamu ingin menjadi Seniman Bela Diri Kuno, itu sangat sederhana. Aku hanya perlu memberimu pil dan kamu cukup meminumnya saja."Graciela sangat gembira, dia meraih bahu X
Simon juga mengangguk di sampingnya dan berkata, "Kalau memang penyebabnya adalah Xavier, aku juga tidak akan melepaskannya begitu saja."Selanjutnya, mereka menyaksikan William dari samping.Tak ada yang pernah melihat kondisi seperti William saat ini, jadi mereka juga tidak tahu harus berbuat apa.Selain itu, William juga tidak ingin mereka membantu, dia meraung sekuat tenaga, "Jangan mendekatiku!"Melihat butiran keringat di dahi William makin banyak dan kesulitan untuk berbicara, Nathalia bertanya dengan cemas, "Apakah kamu diracuni atau latihan kamu menjadi tersesat?"William tidak bisa mengatakan sepatah kata pun saat ini.Nathalia cemas, tetapi dia tidak tahu harus berbuat apa.Dia melirik Simon, putranya buru-buru menggelengkan kepalanya dan berkata, "Bu ... aku tidak tahu apa yang terjadi."Pada saat ini, salah seorang anak buah membawa dokter ke Padepokan."Dokter Harold, cepat ke sini! Coba lihat ada apa dengannya!" ucap Nathalia segera, begitu Dokter Harold masuk ke Padepok
Ketika Graciela mendengar ini, dia tertegun sejenak. Graciela menjawab segera, "Tidak mungkin! Xavier tak akan mencelakai Kak William.""Apa yang tidak mungkin? Jadi bagaimana kamu menjelaskan kondisi saat ini? Kenapa William memiliki gejala yang aneh setelah meminum pil yang diberikan oleh Xavier dan dia sampai berteriak kesakitan. Kamu seharusnya tahu, sedari kecil William itu sangat kuat dan jarang sekali menangis apalagi menjerit kesakitan. Sekarang, dia bisa seperti ini, bisakah kamu membayangkan penderitaannya?" kata Nathalia dengan alis terangkat.Graciela menunjukkan ekspresi yang seolah-oleh mengecam kebodohan mereka. Dia dengan sangat yakin berkata, "Nenek, Kak William memang menderita melebihi sakit yang dialami oleh orang biasa. Tapi hidupnya jelas tidak dalam bahaya. Gejala yang dia alami saat ini memang ada hubungannya dengan obat Xavier, tetapi Xavier tidak mencelakai Kak William, dia malah membantunya.""Menolong? Apa ini disebut menolong? Kurasa dia berniat menghabisi
Melihat Graciela memimpin dalam berjalan menuju Padepokan, Nathalia ragu-ragu sejenak dan juga berjalan ke sana.Pada awalnya, Nathalia khawatir tentang William, tetapi sekarang dia melihat keteguhan hati Graciela, dia tidak khawatir lagi. Bahkan ada secercah harapan di dalam hatinya.Nathalia berharap William benar-benar menerobos ke Alam Dewa Perang seperti yang dikatakan oleh Graciela.Kalau William benar-benar menerobos ke Alam Dewa Perang, status Keluarga Martinez di Neptune akan berada pada tingkat yang lebih tinggi. Kalau Graciela menikah lagi dengan keluarga itu, dia akan segera dapat menyelesaikan kehendak Tuan Besar Martinez.Memikirkan apa yang secara khusus diminta oleh Tuan Besar Martinez kepadanya sebelum dia meninggal, Nathalia menghela napas panjang.Tubuhnya bahkan sudah renta dan untuk sesaat dia tampak seperti remaja yang lebih tua.Walau, Nathalia seperti seorang wanita yang kuat, dia bertanggung jawab atas Keluarga Martinez dan memiliki reputasi yang menonjol. Sebe
William melirik kedua orang ini dan melepaskan aura khas Alam Dewa Perang.Simon dan para tetua Keluarga Martinez langsung merasakan hawa dingin yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya."Ini .... Ini benar-benar sensasi aura yang hanya ada di Alam Dewa Perang!" Ekspresi tetua Keluarga Martinez berubah dari kaget menjadi bersemangat.Simon juga benar-benar percaya pada saat ini William telah menembus Alam Dewa Perang.Namun, apakah ini benar-benar ada hubungannya dengan Xavier?William tampaknya memahami pemikiran Simon, dia berkata, "Ini memang penghargaan dari Dewa Perang Xavier. Kalau bukan karena obat Dewa Perang Xavier, aku rasa tidak akan bisa menerobos ke alam Alam Dewa Perang dalam hidup ini."Awalnya, William juga berpikir dengan bakatnya sendiri, hanya masalah waktu sebelum dia menerobos ke Alam Dewa Perang.Namun, ketika William benar-benar menjadi seorang master di Alam Dewa Perang, dia mendapati celah antara dirinya dan Alam Dewa Perang. Perbedaannya bukan kecil bahka
Ayah Damien, Mario serta saudara satu perguruan Damien di Sekte Bajra, semua berhenti ketika mereka mendengar teriakan histeris ini."Nak, ada apa denganmu?" tanya Mario dengan cemas.Namun, suara yang menjawabnya adalah tangisan kesakitan Damien.Ini membuat Mario dan yang lainnya sangat khawatir."Coba kalian pikir, apa yang terjadi dengan Kak Damien?" tanya seorang pria muda dengan cemas.Pria muda itu sering melihat Damien dalam retret, tetapi ini adalah pertama kalinya terjadi."Tidak tahu." Orang di sebelahnya juga kebingungan."Kalau begitu, haruskah kita masuk?" saran seseorang dengan nada prihatin.Mario melirik orang yang berbicara itu, akhirnya dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Lupakan saja, Damien adalah orang yang memiliki pemikiran sendiri, pasti dia memiliki alasan kenapa kita tidak boleh masuk."Mario memang seorang Kepala Sekte Bajra. Usai memikirkannya, dia langsung membuat keputusan.Mario pun melangkah mundur. "Beberapa dari kalian menjaga di sini. Ketika Da
Melihat ayahnya yang bersemangat, Damien tidak tahu bagaimana menjelaskannya untuk sementara waktu.Damien sebenarnya tidak melakukan apa pun, hanya menelan pil kemudian merasakan setiap tulangnya bergemeretak dalam kesakitan yang luar biasa dan terus menahan sampai terasa kematian begitu dekat dengannya.Setelah menahan rasa sakit untuk sementara waktu, dia merasa ada kekuatan internal yang seakan-akan tak ada habisnya di pusat titik chi.Pada awalnya, Damien tidak mengerti apa yang sedang terjadi, tetapi kemudian dia mendapati sepertinya dirinya telah menerobos Alam Dewa Perang.Benar saja, setelah selamat dari semua rasa sakit, Damien memang benar-benar telah menerobos ke Alam Dewa Perang.Melihat kebingungan ayahnya, Damien berkata, "Aku tidak tahu apa yang terjadi, pasti ada yang aneh dengan pil yang diberikan Dewa Perang Xavier kepada aku."Mendengar kata-kata putranya, Mario berpikir.Segera, dia menatap Damien dan berkata, "Nak, tidak peduli apa yang terjadi. Kamu menerobos Ala
Maxwell tercengang."Aku yang membuka tungku?""Kalau tidak?" Xavier memandang Maxwell sambil tersenyum.Selama waktu ini, Maxwell selalu perhatian dan fokus pada alkimia. Hal ini yang diketahui oleh Xavier. Boleh dibilang tanaman herba di tungku ini semuanya dimasukkan oleh Maxwell sendiri.Sementara Xavier tidak melakukan apa-apa, dia hanya sesekali mengajari Maxwell atau menjawab pertanyaannya.Oleh karena itu, tungku obat ini dibuka oleh Maxwell adalah pilihan yang tepat.Maxwell dengan hati-hati menatap Xavier dan bertanya, "Dokter Xavier, apakah Anda yakin saya yang membuka tungku? Kemungkinan akan ada pemandangan menakjubkan, 'kah?""Tetapi .... Bukankah masih di dalam?" kata Xavier sambil tersenyum."Oh, benar!" Maxwell mengangguk.Namun, Maxwell masih bertanya dengan curiga, "Dokter Xavier, saya sudah merasakan sejumlah besar energi berputar-putar di bagian pertengahan tungku alkimia. Kenapa sudah hampir waktunya untuk membuka tungku sekarang, tapi belum ada yang muncul?"Xavi