Share

Bab 102

Bukan sekedar hormat, lebih tepatnya takjub tapi takut!

Mengingat posisi Hendra, bahkan para taipan konglomerat dengan kekayaan triliunan pun harus memujinya. Namun, Hendra bahkan membungkuk dalam pada Raka!!

Lucy mengerucutkan bibir merahnya, sedikit mengeluh sambil melirik Raka. “Orang ini, barusan masih bilang nggak ada hubungannya sama dia!” batin Lucy.

Raka yang sedang bermain ponsel, mengangkat mata melihat Hendra. Dia memberikan sebuah anggukan kecil sebagai isyarat, dan melambaikan tangan meminta Hendra duduk. Hendra menghapus keringat di dahinya sebelum akhirnya berani duduk.

Raka tidak mempedulikan orang lain, dia hanya memberikan pandangan singkat pada Hendra, dan dengan suara datar berkata, "Urusan kerja, Lucy yang akan bertanggung jawab sepenuhnya, kamu tahu harus bagaimana."

"Ya, ya!" Hendra mengangguk berkali-kali, lalu segera melihat ke arah Lucy, menepuk-nepuk dadanya, "Bu Lucy, berdasarkan kalimat Pak Raka tadi, maka ... saya memutuskan, bank kami akan menyediakan pi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status