Tubuh Patriark Guan Ming terempas ke tanah, dan darahnya, pekat dan panas, merembes ke tanah lembah yang sudah tercemar oleh kebusukan dan kegelapan. Bau anyir darah menyusup ke dalam hidung Zhou Shen, membuat perutnya bergejolak. Ia berdiri kaku, dadanya terasa sesak oleh firasat yang merayap di balik ketenangannya. Di sekelilingnya, udara yang tadinya berat kini terasa lebih pengap, menyelimuti dirinya dalam sunyi yang mencekam. Tapi di tengah keheningan itu, ada sesuatu yang tak kasatmata, sebuah kehadiran yang mengusik, bukan dari tubuh Guan Ming yang terkulai, tapi dari roh yang mulai melepaskan diri, melayang-layang dengan keangkuhan yang aneh.Udara mendadak menjadi dingin, menggigit kulit Zhou Shen seperti ribuan jarum es yang menembus sampai ke tulang. Setiap helaan napasnya terasa berat, seolah dihirup dari dalam jurang kehampaan. Dari tubuh tak bernyawa itu, bayangan samar perlahan muncul, membentuk sosok yang tak lagi hidup. Roh Patriark Guan Ming, dengan mata yang kini ha
Setelah pertempuran melelahkan melawan para Kultivator Hantu, Ryu Zhin dan Rou Yen berdiri dengan napas tersengal-sengal, sementara bayangan-bayangan hantu yang mereka hadapi kini terdiam, tersungkur, dan perlahan memudar. Meskipun tubuh-tubuh mereka telah dikalahkan, roh-roh para kultivator itu tidak sepenuhnya musnah. Mereka berkumpul di sekitar Ryu Zhin dan Rou Yen, menatap dengan mata yang dipenuhi rasa hormat dan sedikit rasa takut.Salah satu dari mereka, yang dikenal sebagai Pendekar Jiwa Tertindas, muncul di hadapan mereka. Wujudnya transparan, namun auranya masih terasa kuat. Ia menundukkan kepalanya dalam tanda penghormatan, lalu berbicara dengan suara serak."Kalian telah menunjukkan kekuatan luar biasa, lebih dari yang kami duga," katanya. "Kami para Kultivator Hantu telah kehilangan jalan kami, terperangkap di antara kehidupan dan kematian. Tapi kini, kami sadar bahwa ada sesuatu yang lebih besar yang sedang terjadi. Elder Zhou Shen... kamu bukanlah musuh kami
Kisah Zhou Shen yang memburu pembunuh orangtuanya ke Negeri Eternity Nirvana yang tadinya akan dibuatkan buku tersendiri dengan judul : LEGENDA PENDEKAR NAGA (LPN).Zhou Shen akan memburu sosok yang menjadi otak pembunuhan orangtuanya dengan memfitnah Patriark Guan Ming yang menjadi pelakunya. Kisah Zhou Shen sebagai Pendekar Naga Legendaris akan diceritakan terlebih dahulu sebelum melanjutkan kisah Ryu Zhen-Pendekar Naga Emas dan Xiu Juan-Dewi Naga Emas.Zhou Shen akan memburu sosok misterius yang begitu dendam terhadap dirinya sehingga membuatnya begitu menderita dengan membunuh orangtuanya alih-alih dirinya sendiri.Rou Yen tidak ikut serta ke Negeri Eternity Nirvana karena Zhou Shen khawatir kalau gadis ini akan celaka apabila memaksa ikut ke Eternity Nirvana yang penuh dengan Klan Penunggang Naga.Berdasarkan peta ke Eternity Nirvana yang dimenangkannya saat lelang di Kota Lan Ching, Zhou Shen bersama Naga Putihnya Ryu Zhin memutuskan mengikuti saran wanita misterius untuk ke ne
Serenity merupakan putri kerajaan yang turut serta berperang melawan Naga Tiamat yang muncul jutaan tahun sekali ini.Putri Raja ini memang sangat berbeda dengan putri raja pada umumnya, karena sejak kecil Serenity sudah tertarik dengan senjata dan ilmu bela diri. Legenda Naga Tiamat sudah menyebar ke seluruh negeri Eternity Nirvana, yang menjadi cerita pengantar tidur bagi anak-anak di negeri ini. Tapi, siapa yang menyangka kalau Naga Tiamat tiba-tiba muncul dari dasar kedalaman tanah yang paling dalam dan panas menuju ke permukaan untuk menghancurkan Negeri Eternity Nirvana.Ramalan yang terjadi jutaan tahun sekali ini mulai terbukti dengan munculnya Naga Tiamat yang sudah tertidur lama ini. Konon dipercaya kalau dunia naga yang baru akan tercipta kembali dengan penghuni yang baru apabila dunia naga lama dihancurkan setiap Naga Tiamat bangkit kembali tiap jutaan tahun sekali. Klan Naga sudah menyiapkan diri dengan pasukan Naga Terbang, Naga Daratan, dan juga pasukan-pasukan
Wuuusssh!Angin yang kuat dan dingin menerpa wajah Serenity, membuat rambutnya berkibar saat sosok bayangan biru melesat cepat, menyambar tubuhnya yang sudah tak lagi punya tempat untuk menghindar dari semburan api Naga Tiamat. Rasa panas yang mengerikan, seolah membakar udara di sekitarnya, tiba-tiba lenyap, hanya menyisakan aroma hangus yang samar di udara.Meskipun desas-desus menyatakan bahwa anggota Klan Naga mampu menahan semburan api naga, kenyataan yang dihadapinya sekarang berbeda. Belum pernah ada satu pun anggota Klan Naga yang benar-benar menguji kekuatan itu, apalagi menghadapi api ganas dari Naga Tiamat yang terkenal mematikan.Namun, alih-alih terpanggang dalam api, Serenity merasakan dingin menusuk dari bayangan yang baru saja menyelamatkannya. Naga Tiamat, yang semburannya hanya mengenai tempat kosong, mengamuk hebat. Tubuhnya yang besar bergetar, memancarkan kebencian dan amarah yang membara.“Siapa kau? Bagaimana bisa kau bergerak secepat itu?” Serenity bertanya den
BUUM!Tiba-tiba Naga Tiamat yang tadinya berdiri tegak terjatuh dengan kerasnya ke belakang menimpa pepohonan rimbun.Sang Penolong yang diduga tewas oleh Putri Serenity tampak masih mlayang di udara dengan kondisi pakaian yang masih utuh tanpa terbakar sedikitpun.Panglima Kalandra langsung berteriak kegirangan,"Pendekar Naga Legendaris!"Putri Serenity terdiam, matanya membulat dengan ketidakpercayaan yang mendalam. Pemandangan di depannya begitu luar biasa, seperti mimpi yang mewujud di hadapan nyata. “Bagaimana mungkin?” bisiknya, suaranya nyaris tertelan oleh kegemparan dalam dirinya. “Pendekar Naga Legendaris itu hanyalah cerita rakyat. Mengapa kini menjadi kenyataan?”Di hadapannya, berdiri sosok pendekar yang gagah, memancarkan aura kekuatan dan kebijaksanaan yang sulit dijelaskan. Sosok itu mengesankan dengan caranya yang begitu nyata, seolah-olah melompat keluar dari halaman-halaman dongeng masa kecilnya.“Terima kasih, Pendekar Naga Legendaris!” seru Kalandra dengan penuh h
"Apakah Pendekar Naga Legendaris berkenan untuk tinggal beberapa hari di istana kerajaan?" tawar Putri Serenity, suaranya lembut namun tak terduga, membuat Kalandra terdiam sejenak.Hampir tak pernah terdengar Putri Serenity mengundang orang asing untuk menginap di istana, meskipun orang itu telah menyelamatkannya. Biasanya, putri ini menjaga jarak dari pria mana pun yang menunjukkan ketertarikan padanya, namun kali ini, dengan Pendekar Naga Legendaris di hadapannya, tawaran itu keluar tanpa ragu."Putri! Kita harus mendapatkan persetujuan Raja terlebih dahulu untuk menerima pendatang dari luar kerajaan, bahkan jika itu Pendekar Naga Legendaris!" Panglima Kalandra memperingatkan, nada suaranya tegas, matanya menyiratkan kekhawatiran."Tidak perlu khawatir, Kalandra! Aku sendiri yang akan membicarakan ini dengan ayah!" balas Serenity, tatapannya mantap. "Zhou Shen, apakah kamu bersedia tinggal beberapa hari di istana? Kita juga belum tahu apakah Naga Tiamat akan muncul lagi atau tidak!
Di masa kuno, Kerajaan Eternity Nirvana memancarkan keindahan yang luar biasa, jauh melampaui versi di masa depan. Pohon-pohon raksasa melambai di angkasa, sementara pulau-pulau melayang dengan anggun, seolah menari di antara awan-awan putih. Zhou Shen berdiri terpana, matanya terpaku pada pemandangan yang menghipnotis."Wah, indah sekali pemandangan di sini, Tuan Putri!" seru Zhou Shen, suaranya penuh kekaguman.Serenity, dengan senyum lembutnya, menjawab, "Panggil aku Serenity saja, Pendekar Naga."Zhou Shen tersenyum kecil, membiarkan angin membawa namanya ke telinga sang putri. "Kamu bisa memanggilku Zhou Shen ... Putri Serenity."Serenity tertawa pelan, angin seolah turut berbisik di antara mereka. "Baiklah, Zhou Shen! Aku akan mengajakmu ke salah satu pulau melayang yang kamu kagumi ini!"Mereka melangkah ke tepi, melihat ke bawah di mana awan-awan berarak di bawah kaki mereka. "Kenapa pulau ini bisa melayang tanpa jatuh di angkasa, Serenity?" tanya Zhou Shen, matanya masih tak