Home / Fantasi / Dewa Immortal Naga Emas / KEMURKAAN EMPAT SEKTE BESAR

Share

KEMURKAAN EMPAT SEKTE BESAR

Author: Zhu Phi
last update Last Updated: 2024-11-06 06:57:34
Pertarungan yang berkecamuk di Nirvana Surgawi semakin memanas. Xiu Juan, Dewi Naga Emas, dan Qian Feng, Dewi Assassin, kini berada dalam posisi terjepit. Dikelilingi oleh empat Patriark dari sekte-sekte terbesar, kekuatan mereka terus diuji oleh serangan gabungan yang mematikan. Namun, tekad mereka tak tergoyahkan.

Xiu Juan memperkuat pertahanannya, memanggil energi naga yang berputar di sekeliling tubuhnya, sementara Naga Emas yang ia summon menahan serangan dari naga kembar Patriark Zhou Lei dan Teratai Hitam Matriark Song Bi Hai. Di sisi lain, Qian Feng dengan ketangkasan luar biasa melesat di antara serangan Patriark Wang Shing dan Patriark Hou Sheng, menghindari kilatan-kilatan petir yang menggelegar dan pedang energi yang membelah udara.

“Jurus-jurus kalian hanya seperti angin sepoi-sepoi,” ejek Qian Feng sambil tersenyum dingin. Ia mengaktifkan Mata Dewa Assassin, teknik yang memungkinkannya melihat titik-titik kematian lawan. Kilatan mata tajamnya menemukan celah di pertahanan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Dewa Immortal Naga Emas   PERTARUNGAN DI NIRVANA SURGAWI

    Pertarungan yang berkecamuk di Nirvana Surgawi semakin memanas. Xiu Juan, Dewi Naga Emas, dan Qian Feng, Dewi Assassin, kini berada dalam posisi terjepit. Dikelilingi oleh empat Patriark dari sekte-sekte terbesar, kekuatan mereka terus diuji oleh serangan gabungan yang mematikan. Namun, tekad mereka tak tergoyahkan.Xiu Juan memperkuat pertahanannya, memanggil energi naga yang berputar di sekeliling tubuhnya, sementara Naga Emas yang ia summon menahan serangan dari naga kembar Patriark Zhou Lei dan Teratai Hitam Matriark Song Bi Hai. Di sisi lain, Qian Feng dengan ketangkasan luar biasa melesat di antara serangan Patriark Wang Shing dan Patriark Hou Sheng, menghindari kilatan-kilatan petir yang menggelegar dan pedang energi yang membelah udara.“Jurus-jurus kalian hanya seperti angin sepoi-sepoi,” ejek Qian Feng sambil tersenyum dingin. Ia mengaktifkan Mata Dewa Assassin, teknik yang memungkinkannya melihat titik-titik kematian lawan. Kilatan mata tajamnya menemukan celah di pertahanan

    Last Updated : 2024-11-06
  • Dewa Immortal Naga Emas   MATRIARK SONG BI HAI

    Xiu Juan dan Qian Feng melesat dengan cepat melewati lembah-lembah beracun dan hutan-hutan ajaib di Nirvana Surgawi. Langit di atas mereka tampak gelap oleh energi pembatas yang mulai mengelilingi wilayah itu, tanda bahwa sekte-sekte besar telah mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menangkap mereka.Malam itu, keduanya berhenti di sebuah gua tersembunyi di puncak gunung, tempat yang dikelilingi oleh kabut tebal yang bisa mengaburkan keberadaan mereka dari pengawasan para kultivator tingkat tinggi. Di dalam gua itu, Xiu Juan dan Qian Feng duduk berhadapan, berusaha memulihkan energi mereka dengan meditasi dan teknik penyembuhan cepat.“Aku tidak menyangka semuanya akan berakhir seperti ini,” ucap Qian Feng, memecah keheningan. Tatapannya tajam namun sedikit mengendur karena lelah. “Awalnya kita hanya mencari Ryu Zhen. Tapi kini kita diburu dan terjebak di dunia ini.”Xiu Juan tersenyum samar, meskipun wajahnya menunjukkan bekas luka pertempuran. “Qian Feng, jika mudah, maka itu bukan

    Last Updated : 2024-11-07
  • Dewa Immortal Naga Emas   RAHASIA GUNUNG ABADI

    Dengan tekad membara, Xiu Juan dan Qian Feng bergerak menuju Gunung Abadi, lokasi yang dikelilingi mitos dan kepercayaan sebagai tempat suci dengan medan yang berbahaya. Gunung Abadi adalah pusat energi spiritual di Nirvana Surgawi dan merupakan wilayah yang dikuasai oleh roh-roh purba serta para penjaga dimensi yang lebih kuat dari sekte mana pun.Saat mereka mendekati puncak Gunung Abadi, jalan yang mereka tempuh semakin berat. Kabut tebal bercampur dengan angin dingin yang menembus tulang membuat langkah mereka kian lambat. Setiap pohon, batu, bahkan udara di sekitarnya seolah menyiratkan bahwa mereka tidak diterima di sana."Kita pasti sudah mendekati pusat energi," gumam Qian Feng, mengamati lingkungannya dengan penuh kewaspadaan. "Aku bisa merasakan kekuatan yang mengalir, begitu kuat dan tidak stabil."Xiu Juan mengangguk, tatapannya fokus ke depan. "Namun, ini artinya Kunci Dimensi memang benar ada di sini. Kita harus tetap waspada; setiap penjaga di sini pasti lebih kuat dari

    Last Updated : 2024-11-09
  • Dewa Immortal Naga Emas   KUNCI DIMENSI

    Dari balik bayangan muncul seorang pria tua berjubah putih dengan rambut panjang berwarna perak. Tatapannya tajam dan penuh kekuatan yang tersembunyi. Ia adalah Penjaga Dimensi, penguasa tertinggi di Gunung Abadi, yang selama ini menjaga Kunci Dimensi dari tangan-tangan yang tidak layak.“Kalian berdua telah mengalahkan Para Penjaga Abadi. Itu adalah pencapaian luar biasa,” ucapnya sambil menatap dalam pada Xiu Juan dan Qian Feng. “Namun, hanya mereka yang berhati tulus dan tidak didorong oleh ambisi yang diizinkan untuk membawa Kunci Dimensi keluar dari sini. Buktikan bahwa kalian layak.”Xiu Juan menatap Penjaga Dimensi dengan mantap. “Kami tidak mencari kekuasaan atau kehormatan. Kami hanya ingin menyelesaikan tugas kami dan melindungi yang kami sayangi. Jika kami harus bertarung, kami siap.”Penjaga Dimensi tersenyum tipis. “Baiklah, aku akan mengujimu dalam bentuk lain. Tunjukkan bahwa hati kalian bebas dari kegelapan, dan Kunci Dimensi akan menjadi milik kalian.”Dengan berkata

    Last Updated : 2024-11-09
  • Dewa Immortal Naga Emas   PERTARUNGAN DI PUNCAK GUNUNG ABADI

    Di puncak Gunung Abadi, energi para kultivator dari empat sekte besar menggelegar, mengguncang udara dengan kekuatan yang luar biasa. Keempat Patriark berdiri dalam formasi, kekuatan mereka memancar dalam aura yang mengintimidasi. Xiu Juan dan Qian Feng tetap tenang, meskipun tahu bahwa mereka menghadapi musuh yang sangat tangguh.Patriark Wang Shing dari Sekte Awan Langit mengangkat tangannya ke langit. Awan hitam tebal muncul, menggumpal di atas puncak gunung, mengeluarkan kilatan petir yang menyambar-nyambar. "Aku, Wang Shing, tak akan membiarkan kalian pergi begitu saja!" katanya lantang. Dengan satu gerakan tangan, dia mengarahkan petir-petir itu ke arah Xiu Juan dan Qian Feng.Xiu Juan bergerak cepat, membentuk perisai energi yang bersinar keemasan. Petir menyambar perisai itu, menciptakan ledakan dahsyat yang memekakkan telinga, tapi Xiu Juan berhasil menahan serangan itu. Pada saat yang sama, Qian Feng mengaktifkan teknik "Langkah Bayangan Membelah Langit," menghilang dari pan

    Last Updated : 2024-11-10
  • Dewa Immortal Naga Emas   MATRIARK YI XUE DARI SEKTE DARAH MALAM

    Xiu Juan dan Qian Feng saling menatap, kelelahan mereka tampak jelas. Namun, mereka tahu kemenangan ini hanyalah awal dari serangkaian rintangan yang lebih besar di Nirvana Surgawi. Kematian empat Patriark dari sekte besar pasti akan mengguncang seluruh negeri ini, dan kabar buronan yang berhasil menaklukkan sekte-sekte utama akan menyebar dengan cepat."Apa kau yakin kita bisa keluar dari sini hidup-hidup?" Qian Feng bertanya, menyeka darah dari sudut bibirnya.Xiu Juan menarik napas dalam, tatapannya mantap. "Selama kita tetap bersatu dan bergerak dengan cepat, kita punya peluang. Tapi kita harus mencari tempat berlindung, dan segera."Saat mereka mempertimbangkan langkah selanjutnya, Naga Emas mendekat dan menganggukkan kepalanya ke arah Xiu Juan. Dari balik bayangan, tiba-tiba terdengar suara langkah mendekat. Mereka berdua segera bersiaga, bersiap untuk menghadapi ancaman lain.Dari balik asap dan debu, sosok ramping dengan mata tajam muncul—seorang wanita dengan jubah ungu pekat

    Last Updated : 2024-11-10
  • Dewa Immortal Naga Emas   SEKTE MALAM ABADI

    Di tengah perjalanan menuju lokasi yang disebutkan oleh Yi Xue, Xiu Juan dan Qian Feng menyadari bahwa mereka mulai memasuki wilayah yang dijaga ketat oleh penjaga bayangan dari Sekte Malam Abadi. Aura gelap menyelimuti tempat itu, seolah menyerap cahaya dan menyembunyikan setiap ancaman yang bersembunyi di kegelapan. Di udara, terdengar suara bisikan-bisikan tak kasatmata yang menimbulkan ketegangan tersendiri. Qian Feng berhenti sejenak, mengerutkan kening. "Kau merasakannya?" bisiknya pada Xiu Juan. Xiu Juan mengangguk. "Energi mereka berbeda. Ini seperti… kekuatan dari alam lain. Penjaga bayangan ini bukanlah manusia biasa." Saat mereka melangkah lebih dalam, sekelompok penjaga bayangan muncul di hadapan mereka, tubuh mereka menyatu dengan kegelapan seolah-olah mereka terbuat dari bayangan itu sendiri. Dengan wajah tertutup topeng hitam dan mata merah yang menyala dingin, mereka bergerak tanpa suara, mengelilingi Xiu Juan dan Qian Feng. Pemimpin para penjaga itu maju, dan dari

    Last Updated : 2024-11-11
  • Dewa Immortal Naga Emas   GERBANG CINCIN DIMENSI

    Ketika Xiu Juan dan Qian Feng melanjutkan perjalanan mereka menuju Cincin Dimensi, mereka menyadari bahwa semakin dekat mereka ke tujuan, semakin berat pula tantangan yang menghadang. Kekuatan dari empat sekte besar yang menguasai Nirvana Surgawi tidak main-main. Masing-masing sekte memiliki ribuan murid yang setia dan para tetua yang menguasai ilmu tingkat tinggi. Namun, tekad kedua pendekar ini tak tergoyahkan. Mereka bergerak dengan cepat, melewati pegunungan terjal dan lembah-lembah tersembunyi, hingga akhirnya mereka tiba di sebuah area yang dikelilingi kabut tebal berwarna keunguan. Di tengah kabut, samar-samar terlihat gerbang Cincin Dimensi yang berdiri kokoh. Energinya berkilauan, menandakan bahwa hanya yang memiliki izin dari Patriark Sekte Awan Langit yang bisa melewatinya. Seketika, suara gemuruh terdengar dari arah belakang mereka. Qian Feng menoleh dan melihat puluhan murid dari Sekte Teratai Hitam muncul, dipimpin oleh Matriark Song Bi Hai. Wanita tua itu tampak anggu

    Last Updated : 2024-11-13

Latest chapter

  • Dewa Immortal Naga Emas   ENDING

    Kemenangan besar yang diraih Negeri Ming tidak serta merta membuat negeri ini aman. Raja Dunia Persilatan yang mulai melihat kelemahan Negeri Ming mulai bergerak untuk menguasai Negeri Ming sehingga Negeri Ming akhirnya terbagi menjadi lima daerah kekuasaan yaitu :Dewa Racun Utara/Zhao Yun : Raja Dunia Persilatan Distrik Utara MingPendekar Pedang Barat/Chen Tian : Raja Dunia Persilatan Distrik Barat MingDewi Naga Timur/Liu Yin : Ratu Dunia Persilatan Distrik Timur MingPendekar Mabuk Selatan/Zhao Long : Raja Dunia Persilatan Distrik Selatan MingKaisar Bela Diri Pusat/Huang Ming : Raja Dunia Persilatan Distrik Pusat MingZhou Shen yang akhirnya memilih Sasha untuk menjadi pasangan hidupnya, kembali ke Eternity Nirvana bersama cinta sejatinya, membawa dendam membara di hati Dewi Naga Emas.Kepergian Zhou Shen ke Eternity Nirvana inilah yang membuat Negeri Ming terbagi menjadi lima kekuasaan besar yang dipimpin oleh masing-masing Raja Dunia Persilatan.Putri Qian Feng akhirnya memaafk

  • Dewa Immortal Naga Emas   AKHIR PERTEMPURAN SHANXI

    Kekalahan Naga Shankar adalah pukulan telak bagi Khan Agung. Sang raja Mongol, yang dikenal sebagai penguasa tak terkalahkan, berdiri di atas medan perang yang kini mulai berbalik melawan dirinya. Namun, amarahnya tidak surut. Dengan tatapan penuh kebencian, dia mengangkat tangannya ke langit, melafalkan mantra kuno yang menggema seperti gemuruh badai."Aku tidak akan kalah di tangan kalian, manusia lemah!" serunya, suaranya mengguncang bumi. Dari balik langit yang mulai memerah, aura hitam pekat berkumpul di sekeliling tubuh Khan Agung. Di kejauhan, sosok naga berwarna hitam legam dengan mata merah membara muncul dari balik awan.“Naga Hitam Tiamat!” seru Sasha dengan kengerian di wajahnya.Semua pasukan Ming dan Eternity Nirvana terpaku, termasuk Zhou Shen. Naga itu tidak hanya besar tapi ia adalah legenda, makhluk purba yang dianggap sebagai perwujudan kehancuran.“Zhou Shen, kita harus menghentikannya sebelum dia menghancurkan semuanya!” seru Kalindra, pedangnya menyala dengan kek

  • Dewa Immortal Naga Emas   BALAS DENDAM

    Saat pertarungan memuncak, medan perang menjadi ajang pertunjukan kekuatan yang melampaui batas manusia. Naga Shankar, raksasa hitam yang kini mengamuk, menyerang pasukan Ming tanpa henti. Kepakan sayapnya menciptakan badai yang menggulingkan barisan pertahanan, sementara api birunya membakar segala yang disentuhnya.Zhou Shen berdiri di hadapan Zhang Ming. Nafas mereka berat, masing-masing menggenggam senjata dengan penuh kebencian. "Kau mengkhianati segalanya, Zhang Ming. Aku akan memastikan kau tidak melangkah lebih jauh!""Pengkhianatan?" Zhang Ming terkekeh, suaranya penuh ejekan. "Aku melakukan apa yang harus kulakukan untuk bertahan hidup. Kau hanya anak kecil yang terjebak dalam masa lalu. Lihatlah siapa yang menjadi pemenang sekarang!"Zhang Ming meluncur ke depan dengan kecepatan yang sulit diikuti mata biasa. Pedangnya, yang berselimut aura kegelapan, menebas ke arah Zhou Shen. Namun, Zhou Shen, dengan reflek yang terlatih selama bertahun-tahun, menangkis serangan itu denga

  • Dewa Immortal Naga Emas   PEMBALASAN KHAN AGUNG

    Di tengah kemegahan Istana Mongol, Khan Agung duduk di atas takhta emasnya, wajahnya gelap seperti badai yang mengancam. Suara dentang lonceng perang bergema di seluruh aula, menandakan bahwa amarah sang raja telah mencapai puncaknya.“Shanxi tidak boleh berdiri setelah ini!” bentak Khan Agung, suaranya menggema keras. “Aku tidak akan membiarkan Negeri Ming memandang rendah kekaisaranku. Siapkan Naga Shankar. Kita akan menyapu Shanxi hingga menjadi abu!”Di hadapan Khan Agung, Ryu Zhen berdiri dengan kepala tertunduk, meskipun matanya memancarkan api dendam. Kekalahan di Shanxi telah menghancurkan egonya, tetapi itu juga membakar tekadnya untuk membuktikan bahwa ia adalah pendekar sejati.“Aku akan menuntaskan semuanya,” katanya lirih namun penuh keyakinan. “Aku akan menghancurkan Zhou Shen dan saudara kembarku. Dendam lama ini akan berakhir di medan perang berikutnya.”*****Kota Shanxi kembali dilanda kekacauan saat ribuan pasukan Mongol menyerbu di bawah naungan malam. Namun, yang

  • Dewa Immortal Naga Emas   KEMENANGAN SEMENTARA

    “Aku tidak akan lupa penghinaan ini, Ryu Zhin,” gumamnya dengan nada berapi-api, matanya membara penuh tekad. “Kita akan bertemu lagi, dan kali itu kau tidak akan selamat!”Di sisi lain, kemenangan ini tidak dirayakan dengan gegap gempita. Zhou Shen memimpin para pasukan naga yang masih utuh untuk mengevakuasi Shanxi dari kerusakan lebih lanjut. Sasha dan Kalindra, meskipun memimpin dengan karisma luar biasa, menyadari bahwa medan perang ini hanya sebagian kecil dari ancaman besar yang sedang berkembang.Zhou Shen berjalan mendekati Zixuan yang kini duduk di punggung Meraharani yang terluka. Naga merah itu mengerang pelan, napasnya berat, namun tatapannya tetap tajam. Zixuan memandang Zhou Shen dengan mata yang sedikit berkaca-kaca.“Kau datang tepat waktu, seperti biasanya,” ujar Zixuan, mencoba tersenyum meski wajahnya memucat.“Kau bertahan lebih lama dari yang kuduga,” balas Zhou Shen, suaranya tenang namun penuh penghargaan. “Tidak mudah melawan naga emas dan Ryu Zhen.”Zixuan me

  • Dewa Immortal Naga Emas   LPN-38. BERTEMU SASHA

    Setelah berhasil mendapatkan Nagarium dan menyegel perjanjian damai antara Heaven Eden dan Eternity Nirvana, Queen Savitri merasa utangnya kepada Zhou Shen tak akan terbalas dengan mudah. Di dalam hati, dia tahu ada rasa yang lebih dalam—sebuah cinta yang perlahan tumbuh terhadap Pendekar Naga Putih itu.Namun, Zhou Shen tetap memandang lurus pada tujuannya. Dia harus menemukan Paman Zhang, pria yang kini terungkap sebagai pembunuh orang tuanya. Kebencian yang membara di dalam dirinya membuatnya menolak untuk menyerah pada perasaan apa pun, termasuk cinta.Di aula besar kerajaan, Queen Savitri memanggil Zhou Shen dan menyerahkan Artefak Naga Waktu, sebuah artefak kuno yang mampu membuka portal waktu dan mengembalikan Zhou Shen ke masanya. "Dengan ini," ujar Savitri, suaranya bergetar, "kau bisa kembali dan menghadapi takdirmu di masa depan. Aku ingin kau tahu, Zhou Shen, aku akan selalu mendukungmu."Namun, Zhou Shen mengejutkan semua orang dengan keputusannya. "Aku tak bisa kembali s

  • Dewa Immortal Naga Emas   SANG PENOLONG

    Langit Shanxi memerah oleh api dan energi yang melesat dari pertarungan sengit antara naga merah Meraharani dan naga emas yang dikendarai Ryu Zhen. Namun, kekuatan gabungan naga Mongolia dan kehebatan Ryu Zhen perlahan memukul mundur para penjaga Shanxi. Meraharani terluka parah, sayapnya compang-camping, dan Arlang terempas ke tanah dengan raungan lemah.Zixuan berdiri di punggung Meraharani yang limbung, darah mengalir dari luka di lengannya. Napasnya berat, namun matanya tetap menatap Ryu Zhen yang bersiap mengakhiri perlawanan mereka."Ini akhirnya, Putri Zixuan," ujar Ryu Zhen, mengangkat pedangnya yang bercahaya emas. "Shanxi akan jatuh, dan kau akan menyaksikan kehancurannya!"Namun, sebelum pedangnya terayun, langit mendadak terbelah oleh kilatan cahaya putih. Dari celah dimensi yang terbuka di tengah angkasa, seekor naga putih raksasa muncul. Ia bergerak dengan kecepatan luar biasa, seperti bayangan yang tak dapat dilacak. Dengan raungan yang mengguncang bumi, naga itu mengha

  • Dewa Immortal Naga Emas   SANG PANGLIMA PERANG MONGOLIA

    Pemanah menarik busur mereka, api membara di ujung panah. Ketika pasukan musuh mendekat, aba-aba diberikan, dan panah-panah itu dilepaskan, melesat seperti hujan meteor ke arah barisan depan Mongolia. Suara panah menghantam perisai dan tubuh terdengar nyaring, namun pasukan musuh terus maju, tidak terhentikan.Di sisi lain, Zixuan mengeluarkan sesuatu dari kantong kecil di ikat pinggangnya—sebuah kristal berwarna biru kehijauan. Itu adalah Artefak Jiwa Langit, peninggalan kuno yang mampu memanggil kekuatan besar, tetapi dengan harga yang mahal."Aku tidak punya pilihan lain," gumamnya. Ia mengangkat kristal itu tinggi-tinggi, memusatkan energinya. Angin di sekitar Zixuan berputar kencang, rambutnya melayang, dan suara gemuruh datang dari dalam kristal itu. Cahaya biru terang meledak, menarik perhatian semua orang, termasuk Darjikhun.Di kejauhan, salah satu naga penjaga, seekor naga putih dengan tubuh yang ramping dan gerakan anggun, mendekati Zixuan. Namanya Arlang, naga angin yang d

  • Dewa Immortal Naga Emas   PERTEMPURAN DI PERBATASAN

    Pertarungan di langit Shanxi dimulai dengan ledakan besar. Meraharani menerjang dengan kekuatan yang luar biasa, mulutnya terbuka, menyemburkan api merah menyala yang menembus langit kelabu. Naga hitam Mongolia menghindar dengan manuver tajam, sayapnya yang besar menciptakan pusaran angin yang membuat debu dan batu kecil beterbangan di bawah. Raungan mereka menggema, memenuhi udara dengan ketegangan dan kengerian.Di atas tembok kota, para pemanah Shanxi bersiap, busur mereka terangkat, ujung panah mengarah ke naga Mongolia. Perwira yang memimpin mereka, seorang pria dengan wajah keras dan mata tajam, berteriak, "Tunggu aba-aba dari Tuan Putri! Jangan tembak sebelum waktunya!"Di alun-alun, Zixuan memejamkan matanya sesaat, menghubungkan pikirannya dengan Meraharani. Ia tidak hanya memanggil naga itu, tetapi juga menyatukan tekad mereka. Suara Meraharani menggema dalam benaknya, tenang namun penuh kekuatan."Aku bersamamu, Zixuan. Kita tidak akan kalah."Di langit, naga hitam meluncur

DMCA.com Protection Status