Kapal Serikat Tengkorak Putih tampak porak poranda, kayu-kayunya retak dan sobek akibat pertarungan dahsyat melawan beberapa makhluk mitos yang kuat. Bau asin laut bercampur dengan aroma darah memenuhi udara, dan deburan ombak yang menghantam lambung kapal menambah suasana tegang."Apa tujuan Shang Hulei membentengi Pulau Bukit Tengkorak dengan kabut tebal yang menyimpan dimensi penuh makhluk mitos yang kuat?" tanya Putri Qin Feng, matanya yang tajam menyipit, menatap Ryu Zhen."Mungkin dia tidak ingin diganggu setelah menghilang dari dunia persilatan," Ryu Zhen menjawab santai, sembari menyesap arak dari botol kulit di tangannya."Kalau sudah tahu dia tidak suka diganggu, kenapa kamu masih nekat mengunjungi Pulau Bukit Tengkorak?" tanya Putri Qin Feng, suaranya mengeras, menunjukkan ketidaksabaran."Hanya dia yang tahu keberadaan Naga Emas, jadi aku harus menemuinya... aku tidak peduli dia mau bersembunyi dari dunia persilatan atau tidak!" kata Ryu Zhen dengan nada sombong, matanya b
Naga Tengkorak Merah yang gagah dengan wajah separuhnya berupa tengkorak merah itu terlihat sangat mengerikan. Sorot matanya yang tajam membuat trio pendekar ini ragu untuk melangkah lebih jauh."Ryu Zhen, kamu yang paling hebat di sini. Majulah terlebih dahulu dan kalahkan Naga Tengkorak Merah!" Putri Qin Feng memerintahkan dengan tegas."Aku?" Ryu Zhen terlihat terkejut mendengar permintaan itu."Iya, kamu! Siapa lagi yang teknik bela dirinya paling hebat selain dirimu? Kamu juga memiliki Roh Naga! Hanya kamu yang pantas melawan Naga Tengkorak Merah!" tegas Putri Qin Feng."Kenapa bukan Ming Kui? Dia memiliki Golok Penghancur Naga, tentu saja bisa digunakan untuk melenyapkan naga ini!" elak Ryu Zhen.Ming Kui langsung berkelit. "Setahuku, ilmu Assassin Immortal paling ampuh untuk menghadapi naga," ucapnya.Naga Tengkorak Merah yang merasa diabaikan oleh trio pendekar ini mulai berulah dengan menyemburkan api ganasnya. Panas yang menyengat dan suara gemuruh api menggetarkan tanah di
Tiada tanda-tanda keberadaan Kaisar Dunia Persilatan di Pulau Bukit Tengkorak ini.Putri Qin Feng mengerutkan alisnya, menatap hamparan pulau yang sunyi. "Kemana Shang Hulei? Kenapa pulau ini kosong dan hanya dihuni oleh Naga Tengkorak Merah?" tanyanya, suaranya penuh kebingungan.Ming Kui berdiri di sampingnya, matanya menyapu pulau itu dengan rasa heran yang sama. "Selama ini kami menjaga jarak karena khawatir dengan keberadaan Kaisar Dunia Persilatan, tapi ternyata Pulau Bukit Tengkorak ini kosong! Kemana dia?"Ryu Zhen tampak putus asa, memandang hasil jerih payah mereka yang sia-sia. "Aku yang salah! Aku mengira Shang Hulei akan bertapa di sini untuk selamanya dan mengasingkan diri dari dunia persilatan!" keluhnya, suaranya bergetar dengan penyesalan.Ming Kui menatap Naga Tengkorak Merah yang sedang tidak sadarkan diri. "Setahuku, Naga Tengkorak Merah ini tidak pernah ada di Pulau Bukit Tengkorak... kenapa sekarang dia menguasai pulau ini? Bisa bicara juga layaknya manusia!" uja
Negeri Naga Kultivasi adalah tempat eksklusif yang dihuni oleh naga-naga asli yang memiliki kemampuan kultivasi seperti para kultivator di dunia manusia. Di sini, para naga tidak hanya kuat dan bijaksana, tetapi juga mampu berbicara seperti manusia. Negeri ini sangat berbeda dari Negeri Naga Eternity Nirvana yang dikuasai oleh Klan Naga, sekelompok naga yang telah bertransformasi menjadi manusia dan kebal terhadap api naga."Wah... tempat ini sungguh indah!" pikir Ryu Zhen sambil memandangi pemandangan yang menakjubkan di sekelilingnya. "Apa sebenarnya tujuan Shang Hulei datang ke Negeri Naga Kultivasi ini? Apa dia sedang mencari naga yang bisa digunakannya? Tapi, setahuku, naga-naga di sini tidak akan patuh pada manusia seperti Shang Hulei. Bahkan kepada keturunan naga saja mereka tidak tunduk, apalagi hanya kepada manusia biasa."Ryu Zhen, yang baru pertama kali menginjakkan kaki di Negeri Naga Kultivasi, berharap bisa menemukan Naga Emas yang konon ada di negeri ini. Udara sejuk me
Ryu Zhen terus menjelajahi Negeri Naga Kultivasi, bertekad menemukan Roh Naga Emas yang legendaris. Setiap hari, dia melatih kemampuannya, memperdalam pengetahuan tentang kultivasi naga di bawah bimbingan Shao Long.Dewa Immortal ini berpura-pura tidak begitu memiliki kemampuan karena Naga Shao Long adalah idolanya sejak dia masih kecil sejak kakeknya menceritakan tentang Naga Kultivasi ini.Tanpa disadarinya, Shao Long juga memiliki agenda tersembunyi. Naga raksasa itu diam-diam memanfaatkan kekuatan naga dalam tubuh Ryu Zhen untuk meningkatkan kemampuan kultivasinya sendiri.Sebenarnya Ryu Zhen sudah mengetahui siasat Shao Long ini, tapi dia membiarkannya terlebih dahulu agar bisa mengetahui rencana Shao Long yang sebenarnya,"Ryu Zhen," panggil Shao Long suatu hari ketika mereka berlatih di sebuah lembah yang dikelilingi gunung-gunung menjulang. "Aku merasa kekuatanmu semakin berkembang. Teruslah berkultivasi, dan kau akan segera menemukan Roh Naga Emas."Ryu Zhen mengangguk dengan
Dewi Naga Emas Xiu Juan yang sedang menuju Kota Ming Yin dihadapkan oleh pusaran waktu yang membuatnya tidak mampu untuk melangkah lebih jauh lagi. Dia hanya berputar-putar di kaki pegunungan Huashan saja. Langit di atasnya seakan berputar, memutar kembali waktu dan menyelubunginya dalam kegelapan tanpa akhir.Kabut putih tebal menggantung di udara, menyelubungi segalanya dengan keheningan yang menakutkan. Suara langkah kaki Xiu Juan menggema di pegunungan yang sunyi, namun dia tak mampu menemukan jalan keluar dari pusaran yang menjeratnya."Apa yang sedang terjadi? Apa ada distorsi waktu? Kenapa aku hanya berputar-putar di sini saja?" gumamnya dalam hati, matanya yang tajam menyipit mencoba menembus kegelapan kabut.Setiap langkah yang diambilnya terasa berat, seakan-akan kakinya tertancap di tanah beku. Dedaunan kering berbisik pelan di bawah kakinya, memberikan rasa ketidakpastian yang semakin dalam. Angin dingin menggigit kulitnya, menambah kekhawatiran yang merayap dalam dirinya.
Ryu Zhin menatap lama Zhou Shen sebelum menjawab pertanyaan Pendekar Naga Putih ini dengan hati-hati."Aku tidak tahu, Elder Zhou! Kalau dia yang membunuh kedua orangtuamu, aku sepenuhnya mendukungmu! Aku mengurungnya saat itu juga demi kebaikannya di dalam Pedang Naga Emas! Tadinya kukira Pedang Naga Emas tidak akan muncul lagi ke permukaan selama ribuan tahun, tapi tidak kusangka kamu menemukan pedang ini secara tak sengaja. Mungkin semua ini sudah takdir!" ucap Ryu Zhin, suaranya bergetar dengan emosi yang bercampur aduk."Aku harap kamu tidak ikut campur urusanku dengan Ryu Zhen apabila memang benar dia pelaku pembunuh orangtuaku selama ini! Tapi, aku tidak ingin hanya terpaku pada sosok Ryu Zhen... ada Kultivator Baju Zirah Guan Ming serta Naga Hitam Mao Li Zheng yang mungkin juga terlibat dalam pembunuhan orangtuaku! Aku juga masih penasaran dengan kabut putih yang digunakan Naga Hitam untuk menjelajahi pegunungan Huashan sampai ke Kota Ming Yin ini. Kita kembali saja... aku jug
Di kaki pegunungan Huashan, Zhou Shen mengenali gadis berpakaian warna-warni dengan pedang di pinggangnya. Gadis itu adalah Rou Yen, yang menatapnya dengan senyum yang cerah."Rou Yen? Kenapa kamu ke sini?" tanya Zhou Shen, matanya menunjukkan keheranan.Rou Yen hampir saja menceritakan kejadian sebenarnya, namun pesan dari Xiu Juan melintas di pikirannya, membuatnya merangkai kebohongan dengan cepat. "Ada yang harus diurus di Lembah Naga Emas oleh Ketua. Jadi aku datang dengan Naga Seiryu untuk menjemput Ketua," ujarnya dengan wajah polos."Xiu Juan pulang ke Lembah Naga Emas?" tanya Zhou Shen, nadanya mencerminkan kekhawatiran."Benar, Tuan Zhou. Ketua memintaku untuk membantu Tuan. Apa pun permintaan Tuan akan aku layani," jawab Rou Yen, nada suaranya penuh kesungguhan.Ryu Zhin telah masuk ke dalam Pedang Naga Putih, meninggalkan hanya Zhou Shen dan Rou Yen di sana. Rou Yen telah lama menyukai Zhou Shen, sejak pertama kali Pendekar Pedang Naga Emas itu datang ke Lembah Naga Emas.