Pertarungan besar antara Iblis Tanpa Batas dengan Zhang Sing di perbatasan antara dunia tanpa keabadian dengan Nirvana Surgawi membuat Iblis Tanpa Batas berhasil melarikan diri ke Semesta Nirvana Surgawi yang terbuka akibat ledakan besar yang ditimbulkan Zhang Sing ini.
Shin Kui Long yang kembali ke Nirvana Surgawi berada di dalam tubuh Pendekar Tanpa Tanding yang sudah meninggal, sehingga kondisi tubuh yang ditempatinya ini tidak maksimal.Hanya saja, Kui Long yang kembali ke Nirvana Surgawi bukanlah dewa yang sakti lagi seperti semula, bahkan mendekati kultivator tingkat bawah juga tidak. Tubuh Kui Long di dalam tubuh Pendekar Tanpa Tanding ini sangat lemah.Seharusnya dia inkarnasi untuk mulai dari awal, bukan menumpang di tubuh manusia fana yang sudah mati.Kesalahan fatal alam semesta ini mengakibatkan dirinya menjadi lemah. Kui Long ingat dengan masa lalunya saat masih menjadi Dewa Iblis Gerbang Neraka, tapi dia tidak mengingat tindakannya yang kejam saat menjadi Iblis Tanpa Batas."Apa yang terjadi pada diriku? Kenapa aku berada di dalam tubuh lemah manusia fana ini?" pikir Kui Long dengan penuh tanda tanya.Pendekar Tanpa Tanding boleh kuat untuk menjadi pendekar yang hebat di Dunia Bawah ... tapi di Dunia Atas, tubuhnya tidaklah sempurna untuk menjadi kultivator karena dantian dan meridian miliknya kurang sempurna."Kenapa aku tidak terlahir kembali saja di Dunia Atas? Lebih baik begitu daripada menumpang di tubuh yang lemah ini!" ujar Kui Long dalam hati.Kui Long benar-benar dibuat sengsara oleh tubuh Pendekar Tanpa Tanding karena di Nirvana Surgawi, tubuh Pendekar Tanpa Tanding hanya menempati ranah manusia, padahal ranah penempaan tubuh merupakan dasar yang bagus untuk melakukan kultivasi.Ranah manusia tidak memiliki kekuatan yang berarti sehingga sering dianggap sebagai kultivator kelas rendahan.Ranah manusia Pendekar Tanpa Tanding baru memasuki tingkatan kedua yang sangat jauh dari tingkatan kultivator."Hufh! bagaimana caranya untuk keluar dari tubuh lemah ini? Tapi, kalau aku keluar begitu saja maka tubuh ini akan hancur dan aku akan terkatung-katung tanpa tubuh," pikir Kui Long.Kui Long tiba kembali di Dunia Kultivator Negeri Han, tempat yang sangat mengerikan baginya karena di dunia inilah dia mengalami kematian yang sangat tragis.Dunia Kultivator tidak terlalu memperhatikan pemuda lemah yang berjalan terseok-seok akibat lemahnya tubuh pemuda ini yang sangat kesulitan untuk melangkah.“Cuih! Manusia rendahan sepertimu tidak pantas berada di Negeri Han! Seharusnya kamu berada di Dunia Pendekar Negeri Qing saja!” hina salah satu kultivator yang berpapasan dengan Kui Long.Bugh!Tubuh Kui Long yang sudah lemah ditendang oleh kultivator kelas bawah ini.“Pergi sana! Jijik aku melihatmu berada di sini!” seru kultivator kelas bawah yang sombong ini.Tindakan kultivator kelas bawah ini juga diikuti kultivator lainnya yang kebetulan berpapasan dengan Kui Long.Bagi mereka, Kui Long yang berada di dalam tubuh Pendekar Tanpa Tanding ini adalah rakyat jelata yang tidak pantas untuk diperhatikan.Ingin rasanya Kui Long membalas perbuatan mereka, tapi dia tidak berdaya karena kondisi tubuhnya yang lemah."Aku harus melihat kondisi Pagoda tempat aku dikepung sebelumnya, apakah mayat-mayat Immortal itu sudah dibersihkan!" ujar Kui Long dalam hati.Shin Kui Long merasa prihatin dengan banyakanya Immortal dan Kultivator yang terbunuh olehnya saat berusaha menyingkirkan dirinya.Pagoda yang menjadi tempat tujuannya sudah bersih dari mayat-mayat yang bergelimpangan sebelumnya.Tidak terlihat lagi tumpukan mayat yang banyak berada di bawah Pagoda ini.Tapi, beberapa kultivator masih tampak membersihkan sisa-sisa darah yang menempel pada Pagoda ini.Kui Long yang dalam kondisi lemah tidak terlalu diperhatikan oleh kultivator yang membersihakn darah kering yang menempel pada Pagoda."Hei ... kalian! Sudah berapa lama Pagoda ini dibersihkan?" tanya Kui Long memberanikan diri bertanya kepada mereka.Para kultivator tingkat rendah yang membersihkan Pagoda tidak mempedulikan pemuda berantakan yang mereka anggap sebagai rakyat jelata saja."Pergi kau dari sini! Cari mati saja!" tegur salah satu kultivator tingkat rendah yang hanya berada di ranah manusia tingkat tiga, tapi angkuhnya luar biasa."Aku hanya ingin tanya kalian sudah berapa lama membersihkan Pagoda ini?" tanya Kui Long Lagi memaksakan kehendaknya.Bugh!Sebuah tendangan dilayangkan salah satu kultivator tingkat rendah ini.Kui Long yang sudah lemah langsung muntah darah terkena tendangan yang mengandung sedikit energi qi ini."Kalau kau tidak mau pergi juga, aku akan membunuhmu! Rakyat jelata sepertimu tidak ada harganya di mata kami!" seru kultivator tingkat rendah lainnya."Kalian sudah mati semua apabila kondisiku masih seperti dahulu saat menjadi Dewa Iblis Gerbang Neraka."Tapi kata-kata itu hanya ada di dalam hati Kui Long saja.Terlalu beresiko menantang kultivator sombong ini, karena mereka tidak akan segan-segan membunuhnya."Kalian semua! Kenapa mengeroyok rakyat jelata yang tidak memiliki kemampuan kultivasi ini?" tanya seorang perempuan yang masih muda yang muncul di haadapan kultivator kelas rendah ini.“Jangan ikut campur Nona! Lebih baik kamu temani kami saja untuk permainana yang menyenangkan! Hahaha!”Kata-kata kotor yang terucap dari mulut kultivator kelas rendahan ini membuat Shin Kui Long merasa jijik terhadap mereka.Samar-samar Kui Long ingat dengan perempuan ini yang tidak lain adalah Immortal Qian Ling.Immortal yang pernah menawarinya untuk menyerah."Immortal ini tidak akan mengenaliku dengan kondisiku yang seperti sekarang ini! Jadi, percuma saja menegurnya! Terlalu berbahaya juga kalau dia mengenaliku sebagai Dewa Iblis Gerbang Neraka!" pikir Kui Long."Kamu tidak apa-apa?" tegur Qian Ling yang ternyata lebih berhati mulia daripada kultivator tingkat rendah yang sombong itu."Tidak apa-apa! Terima kasih, Nona!" ucap Kui Long."Jangan dekat-dekat dengan kultivator tingkat rendah ini. Mereka sangat sombong hanya dengan sedikit kemampuan saja! Kamu bisa tewas tadi seandainya aku tidak datang!" saran Qian Ling."Aku ingin tanya, Nona ... sudah berapa lama kultivator ini membersihkan Pagoda yang kotor ini?" tanya Kui Long."Kamu bukan berasal dari Negeri Han ya?" tanya Qian Ling. "Telah terjadi pertarungan besar di sini, dan banyak Immortal yang gugur dalam melawan Dewa Iblis Gerbang Neraka.""Sudah berapa lama, sejak pertarungan besar itu?" tanya Kui Long."Kamu benar-benar ingin tahu?" tanya Qian Ling yang merasa heran dengan ketertarikan pemuda lemah ini terhadap pertarungan akbar yang mereka jalani.Kui Long mengangukan kepalanya."Baiklah Kalau itu keinginanmu! Sudah sebulan sejak pertarungan besar ittu!" ujar Qian Ling."Sudah selama itu? Berarti telah terjadi perubahan waktu saat celah menuju Nirvana Surgawi ini terbuka!" pikir Kui Long.Shin Kui Long tidak menyangka waktu yang sebentar dialaminya ini sudah berlangsung selama sebulan di dunia nyata."Bagaimana dengan Dewa Iblis Gerbang Neraka, Nona? Apa dia tewas dalam pertempuran akbar ini?" tanya Kui Long."Kamu ini banyak bertanya tentang kejadian di Pagoda ini. Apa kamu ini kerabat dari Dewa Iblis Gerbang Neraka?" tanya Immortal Qian Ling penuh rasa curiga."Aku hanya penasaran dengan Ahli Bela Diri Terhebat ini ... kenapa bisa tewas oleh Immortal dan Pendekar Saja! Begitulah rumor yang kudengar, Nona!' ujar Kui Long."Ribuan Immortal dan Kultivator tewas dalam usaha melenyapkan Dewa Iblis Gerbang Neraka ini, jadi perbuatan dia tidak bisa dibenarkan!""Kenapa Dewa Iblis Gerbang Neraka sampai tega membantai ribuan Immortal dan Kultivator ini?" tanya Kui Long.Sekarang Kui Long bebas bertanya kepada Immortal Qian Ling yang tidak mengenalinya."Dewa Iblis Gerbang Neraka telah dituduh melakukan kejahatan sehingga Kaisar Han memerintahkan seluruh Immortal dan Kultivator melenyapkan dia dari Dunia Kultivator!""Kejahatan seperti apa yang telah dilakukannya?" tanya Kui Long.Qian Li
"Kami tahu kalau kamu di dalam! Keluar sekarang maka kami akan mengampunimu!' seru anak-anak muda ini.Belum pernah Kui Long merasa terpojok seperti ini, apalagi oleh anak-anak muda yang paling tinggi hanya mencapai ranah manusia saja.Sekali kibas saja dia akan merobohkan mereka semua di masa lalu, tapi di masa kini dia hanyalah pecundang yang tidak punya kemampuan apa-apa.'Gembel! Kesabaran kami sudah habis terhadapmu! Keluar sekarang atau kami akan mencarimu sampai dapat!""Aku tidak boleh mati lagi. Aku harus mencari tubuh asliku yang disimpan Kaisar Qing! Kalau masih belum lama, aku bisa hidup kembali menjadi Shin Kui Long dengan kemampuan di atas semua Immortal yang ada."Sekarang, Kui Long harus memeras otak untuk keluar dari tempat persembunyiannya ini tanpa ketahuan oleh anak-anak muda kejam yang hendak memukulinya sampai mati hanya karena penampilannya menyedihkan dan tidak mirip kultivator sama sekali?"Kamu tidak akan bisa bersembunyi dari kami, gembel!" Cepat keluar atau
Pendekar kelas jelata seperti kerasukan setan dab tidak peduli lagi dengan nyawa Kui Long yang sudah di ujung tanduk.Saat tangan salah satu pendekar hendak menghabisi nyawa Kui Long dengan memukul kepalanya, tangannya ditangkap oleh seseorang yang bergerak sangat cepat ke arah dirinya.Sosok yang menangkap tangan pendekar ini dan mendorongnya menjauh dari tubuh Kui Long bukanlah sosok pendekar ideal yang tinggi tegap."Pergi kalian! Beraninya menganggu Pendekar yang lemah!" seru kakek yang bertubuh gempal ini."Pak Tua ... urus saja urusanmu sendiri! Jangan ganggu kami!" sahut Pendekar kelas jelata ini."Aku tidak bisa membiarkan kalian menyiksa pemuda malang ini! Tinggalkan dia, maka aku akan mengampunimu!" seru kakek gempal yang membawa kendi arak di pinggangnya.Salah satu Pendekar kelas rendah ini mengenali sosok Pendekar yang menegur mereka ini."Dia itu Dewa Mabuk! Baiknya kita menyingkir saja! Berbahaya sekali melawannya karena dia merupakan salah satu dari Lima Dewa Pendekar
":Benar, Master! Aku ini Shin Kui Long yang lebih dikenal sebagai Dewa Iblis Gerbang Neraka! Tapi sekarang, aku ini hanyalah manusia biasa saja!' sahut Kui Long yang sudah siap menerima segala akibat perbuatannya di masa silam. HAHAHA ...! Tiba-tiba Dewa Mabuk ini tertawa sekeras-kerasnya. Kui Long menjadi bingung melihat sikap aneh Dewa Mabuk. "Kenapa kamu ini sangat lemah?" tanya Dewa Mabuk kepada Kui Long."Seperti yang kukatakan kalau aku sebenarnya kultivator yang kuat, paman! Aku tewas akibat pengeroyokan Immortal di Dunia Kultivator!" jelas Kui Long."Kamu serius?" tanya Dewa Mabuk yang tidak percaya dengan ucapan Kui Long sedikit pun. "Bukannya tadi paman yang menanyakanku tentang Dewa Iblis Gerbang Neraka?" tanya Kui Long. "Aku hanya mengujimu! Siapa namamu anak muda?" tanya Dewa Mabuk. "Terserah paman saja mau panggil aku apa! tapi kalau tidak keberatan panggil aku Long Shin saja!" ujar Kui Long. "Baiklah, Long Shin! Apa kamu akan ikut menjadi muridku?" tanya Dewa Ma
Shin Kui Long lebih memilih cara lama untuk menempa kondisi tubuhnya yang sangat lemah ini."Aku harus mulai dari awal lagi. Master! Lebih baik aku menggunakan cara lama untuk menempa tubuh lemah ini agar lebih kuat!""Baiklah, kalau keinginanmu seperti itu! Bawa pikulan ini dan ambil air di mata air pegunungan!" perintah Dewa Mabuk.Kui Long langsung mengambil pikulan air dengan dua gentong air besar di kedua sisinya."Ingat! Air tidak boleh jatuh setetes pun atau kamu harus mengulanginya dari awal!" seru Dewa Mabuk.Walaupun tubuh mati ini sudah semakin tegap dengan khasiat mata air, tapi tetap saja tubuh yang ditempati Kui Long ini ada masanya untuk membusuk.Susah payah Kui Long membawa pikulan air yang diwajibkan penuh sampai atas menyentuh tepian gentong tapi air di dalam gentong ini tidak boleh keluar dari gentong untuk menetes ke bawah."Bagaimana cara membawa pikulan air yang terus bergoyang tanpa menjatuhkan air sedikit pun?" pikir Kui Long. "Hal yang sangat mustahil untuk d
"Jangan cari masalah dengan Bandit Pendekar ya, Kui Long!" pesan Dewa Mabuk di sela-sela latihannya."Kenapa, Master? Bukannya kita sebagai pendekar harus memberantas bandit yang berkeliaran di Dunia Pendekar ini?" tanya Kui Long. "Siapa sebenarnya yang memimpin Bandit Pendekar sampai Master melarangku untuk ikut campur?'"Benar katamu! Tapi khusus Bandit Pendekar, jangan cari masalah dengan mereka. Pemimpin Bandit pendekar adalah Dewa Bandit yang ilmu bela dirinya sangat hebat. Aku saja ragu bisa mengalahkannya!' ujar Dewa Mabuk."Kalau bandit lainnya, aku boleh ikut campur, Master?" tanya Kui Long."Boleh saja! Tidak masalah! Hanya Bandit Pendekar yang harus kamu jauhi agar hidupmu aman di Dunia Pendekar ini!" saran Dewa Mabuk."Aku tidak ingin cari masalah, Master ... aku hanya ingin belajar menjadi yang terhebat agar bisa menuju Dunia Atas!' sahut Kui Long."Bagus kalau begitu! Dewa Bandit mempunyai sifat pendendam ... dia akan terus mengincarmu apabila kamu menyusahkan dirinya! U
Shin Kui Long bertemu gadis cantik yang sangat misterius, karena pedagang buah-buahan di Kota pendekar sangat takut terhadap gadis bernama Hong Ling ini."Kamu belum menjawab pertanyaanku ... siapa sebenarnya dirimu, Nona Hong Ling?" tanya Kui Long.Gadis ini tersenyum mendengar pertanyaan Kui Long. "Aku hanya gadis biasa, Long Shin! Aku juga tidaak tahu kenapa paman ini taakut sekali padaku! Paman pasti salah orang!" kata Hong Ling sambil memberi isyarat kepada pemilik toko buah ini agar mengikuti keinginannya."Benar! Aku baru sadar kalau Naona ini bukan Nona yang aku takuti! Maaf, Nona!" ujar pedagang buah ini."Tuh kan, kamu dengar sendiri! Aku hanya gadis biasa yang sedang jalan-jalan di Kota Pendekar dan melihatmu yang sedang kebingungan! Aku menyukaimu, makanya aku datang membantumu ... apa itu salah?" tanya Hong Ling."Tidak! Maafkan aku, Hong Ling!" sahut Long Shin."Hihihi ... kalau kamu mau menjadi sahabatku, maka aku maafkan perbuatanmu tadi!" ujar Hong Ling."Siapa yang t
Kui Long tentu saja tidak akan menyia-nyiakan kesempataan yang ditawarkan oleh Hong Ling yang baru dikenalnya ini."Baiklah, aku setuju! Tapi ada yang ingin aku tanyakan padamu!' sahut Kui long."Apa yang hendak kamu tanyakan?""Apa kamu akan mengembalikan tubuh Dewa Iblis Gerbang Neraka ke pemilik aslinya?" tanya Kui Long dengan hati-hati."Tentu saja, Long'ge! Untuk apa aku menyimpan mayat?" sahut Hong Ling."Baiklah, aku pegang janjimu!" ujar Kui Long. "Kapan kita akan mencuri tubuhku ... eh maksudku tubuh Dewa Iblis Gerbang Neraka!' ujar Kui Long."Hihihi! Baru mau mencuri saja sudah gugup begini, bagaiman akalau kamu sudah berada di lingkungan istana?' tanya Hong Ling sambil tertawa geli.Kui Long merasa aneh dengan gadis ini.Mau mencuri sesuatu yang penting di Istana Kerajaan Qing tapi sikapnya biasa-biasa saja ... tidak tampak rasa khawatir, takut, ataupun perasaan lainnya saat seseorang sedang merencanakan sesuatu yang berbahaya dan sangat penting."Apa kamu sudah punya renca
Lembah Jiwa Hitam kembali sunyi, seakan tidak ada yang pernah terjadi. Namun, di pusat kehancuran tempat segel dimensi tadi terbentuk, tanah yang menghitam mulai merekah. Dari retakan itu, muncul kabut gelap yang berputar seperti angin topan kecil, membentuk sosok wanita dengan rambut putih panjang yang berkibar seperti api. Matanya bersinar merah menyala, penuh dengan kebencian dan kekuatan yang tak terbatas.Putri Shu bangkit. Tubuhnya telah berubah sepenuhnya, jauh dari manusia biasa. Energi kegelapan yang ia segel di dalam dirinya kini menyatu sempurna, memberikan kekuatan yang bahkan Mustika Iblis Suci tak pernah miliki. Kulitnya pucat seperti pualam, dan senyumnya membawa aura dingin yang menusuk jiwa siapa pun yang melihatnya.“Kui Long,” desisnya, suaranya terdengar seperti perpaduan antara keanggunan seorang dewi dan kegilaan seorang iblis. “Kau meninggalkanku begitu saja... tapi aku tidak akan pernah melupakanmu.”Ia memandangi tangannya, yang kini memancarkan aura hitam yan
Ketika cahaya itu mereda, Putri Shu terjatuh ke tanah. Tubuhnya kembali seperti semula—rambut putih, kulit pucat, tetapi matanya yang merah kini telah kehilangan kilatan kebencian. Ia menatap Kui Long yang jatuh berlutut, pedangnya tertancap di tanah untuk menopang tubuhnya.“Kau…” bisik Putri Shu, air mata perlahan mengalir di pipinya. “Mengapa kau tidak membunuhku? Aku mencoba menghancurkanmu.”Kui Long tersenyum lemah. “Karena aku tahu… kau tidak pernah benar-benar menginginkan ini. Kau hanya menjadi korban kegelapan. Sama seperti aku pernah menjadi korban dendam.”Putri Shu menggenggam tangannya yang gemetar. Ia ingin mengatakan sesuatu, tetapi suara gemuruh di langit menghentikannya. Dari awan gelap yang tersisa, bayangan besar muncul—sesosok makhluk yang bahkan lebih mengerikan dari naga iblisnya.“Kegelapan sejati tidak pernah pergi,” kata suara yang dalam dan mengerikan. Makhluk itu adalah perwujudan energi iblis yang dilepaskan dari Mustika Iblis Suci, kini berkumpul menjadi
Ketika debu mereda, Kui Long berdiri dengan tubuh yang hampir hancur, darah mengalir dari setiap luka di tubuhnya. Teknik Nirvana Surya telah menguras hampir seluruh energinya, membuatnya hanya bertahan karena tekad semata.Putri Shu bangkit perlahan, rambut putihnya kini berantakan, dan matanya yang merah kehilangan sebagian cahayanya. Namun, tatapan kebenciannya masih kuat. “Kau pikir ini sudah selesai, Kui Long?” bisiknya, suaranya penuh kemarahan.“Tentu saja belum,” jawab Kui Long dengan suara yang lemah, tetapi matanya bersinar dengan tekad. “Aku akan terus berjuang, selama aku masih hidup.”Pertarungan mereka belum benar-benar berakhir, tetapi untuk saat ini, dunia memiliki harapan kecil, meskipun keduanya telah meninggalkan luka yang mendalam di sepanjang jalan mereka.Putri Shu melangkah maju, tubuhnya kini dibalut aura hitam pekat yang berdenyut seperti jantung. Setiap langkahnya menciptakan getaran di tanah, dan serpihan energi dari ledakan sebelumnya perlahan melayang ke a
Shin Kui Long memantapkan posisinya saat naga iblis Putri Shu menyerang, mengoyak tanah di bawahnya dengan cakarnya yang raksasa. Dengan kilatan pedangnya yang bersinar terang, Kui Long mengayunkan serangan pertama, Aurora Sunstrike, sebuah jurus cahaya yang menghancurkan kegelapan di sekitarnya dan membuat naga iblis itu melengking kesakitan. Namun, makhluk itu hanya mundur beberapa langkah sebelum melancarkan serangan balik, semburan api hitam yang tampaknya membakar bahkan udara itu sendiri.“Apakah itu yang terbaik darimu, Kui Long?” Putri Shu mengejek dari atas benteng. Tubuhnya kini diselimuti pusaran energi hitam yang semakin pekat, kekuatannya memancar seperti badai yang tak terkendali. “Kekuatan cahaya yang kau banggakan tidak cukup untuk menghentikan kegelapan yang telah menyatu denganku.”Kui Long tak menjawab. Ia menghindari serangan naga dengan lompatan yang luar biasa tinggi, menggunakan Heavenly Step Technique, yang memberinya kelincahan di udara. Sementara itu, ia meng
Malam itu, Kui Long berdiri di puncak tebing yang menghadap ke Lembah Iblis, tempat kekaisaran baru Putri Shu mulai berakar. Di kejauhan, benteng kristal hitamnya bersinar redup di bawah cahaya bulan, tampak seperti mahkota gelap yang menusuk langit malam. Angin membawa aroma tajam dari api unggun dan suara-suara samar dari pasukan iblis yang sedang berjaga.Mei Lin berdiri di belakangnya, tangannya mencengkeram erat kantong kecil berisi obat-obatan yang ia siapkan untuknya. “Kau yakin ini waktunya?” tanyanya, suaranya penuh keraguan. “Kekuatanmu belum sepenuhnya matang. Teknik Nirvana Surya masih terlalu baru—kau belum menguasainya sepenuhnya.”Kui Long tidak segera menjawab. Ia menatap ke lembah dengan mata yang tenang, tetapi di balik ketenangan itu, pikirannya bergolak. Ia tahu Mei Lin benar, tetapi ia juga tahu bahwa semakin lama ia menunggu, semakin besar kekuatan Putri Shu tumbuh. Setiap detik yang ia habiskan untuk bersiap adalah waktu bagi kegelapan untuk menelan dunia.“Aku
Kui Long membuka gulungan Teknik Nirvana Surya di bawah temaram cahaya lentera. Mata Mei Lin yang penuh penasaran memandang dari kejauhan, namun ia tidak berani mendekat. Aura yang terpancar dari gulungan itu seakan menyelimuti ruangan dengan kehangatan aneh, bertolak belakang dengan hawa dingin yang mendominasi malam.Tulisan-tulisan kuno pada gulungan tampak hidup, membentuk pola-pola bercahaya yang bergerak seperti aliran sungai. Namun, Kui Long tahu, mempelajari teknik ini bukan hanya soal membaca—ini tentang menyelaraskan jiwa. Ketika ia mulai mengatur pernapasan dan fokus pada intisari gulungan itu, sebuah suara lembut terdengar di pikirannya."Hanya mereka yang mampu menerima kebenaran sejati dalam terang dan gelap yang dapat menggunakan kekuatan ini tanpa hancur."Kata-kata itu menembus batinnya, membuka kembali luka-luka yang selama ini ia coba abaikan—rasa bersalah menghancurkan Mustika Iblis Suci, kekecewaan pada dirinya sendiri karena menciptakan ancaman baru dalam diri Pu
Malam menelan dunia saat Kui Long meninggalkan pegunungan tempat Elder Tian Bai tinggal. Angin dingin merasuk hingga ke tulangnya, tetapi ia tidak berhenti berjalan. Gulungan Teknik Nirvana Surya tersimpan di dalam jubahnya, terasa berat bukan karena fisiknya, melainkan beban tanggung jawab yang menyertai. Jalan di hadapannya kini penuh dengan ketidakpastian, namun satu hal yang pasti—Putri Shu semakin kuat setiap detiknya.Di kejauhan, bayangan lembah gelap yang dahulu dikenal sebagai tanah terlarang mulai menyebarkan terornya. Desas-desus tentang sosok Dewi Kegelapan Abadi meresahkan para kultivator. Kota-kota kecil diselimuti ketakutan; makhluk-makhluk dari dimensi gelap yang dipanggil oleh Putri Shu muncul untuk merusak, menebar kekacauan. Tidak ada yang berani melawannya, karena setiap perlawanan berakhir dengan kehancuran.Kui Long menyusuri jejak kehancuran itu, mengetahui bahwa setiap langkah membawanya lebih dekat kepada pertemuan yang tak terhindarkan. Namun, tubuhnya yang m
Kui Long berdiri di tengah Lembah Jiwa Hitam, yang kini berantakan akibat pertarungan dahsyatnya dengan Raja Shu. Darah mengalir dari luka-luka di tubuhnya, tetapi bukan rasa sakit fisik yang menghantam hatinya, melainkan kekosongan yang menyelimuti jiwanya. Mustika Iblis Suci telah dihancurkan, Raja Shu musnah, namun warisan kegelapan yang ditinggalkan oleh keluarga Shu tidak berakhir di sini.Putri Shu—dulu seorang wanita yang penuh cinta dan keberanian—kini menjadi ancaman yang bahkan lebih menakutkan daripada ayahnya. Kegelapan iblis yang terkunci dalam Mustika Iblis Suci telah menemukan tempat baru untuk bersarang yaitu di tubuh dan jiwa sang putri. Kui Long tahu bahwa kehancuran mustika itu adalah satu-satunya jalan untuk menghentikan penindasan Raja Shu, tetapi ia tidak menyangka bahwa tindakannya akan menciptakan musuh yang tak pernah ia inginkan.***Di puncak gunung es yang jauh dari Lembah Jiwa Hitam, Putri Shu merenungi perubahan dirinya. Kulitnya yang putih pucat, rambutn
Hancurnya Mustika Iblis Suci menciptakan ledakan energi yang mengguncang Lembah Jiwa Hitam, memaksa semua yang hadir mundur. Kui Long, berdiri di tengah kehancuran, merasakan beban berat yang hilang namun tergantikan oleh hawa dingin yang menusuk. Dia menatap Putri Shu, yang tubuhnya mulai berubah.Kulit yang sebelumnya bercahaya kini perlahan memutih, seperti marmer yang kehilangan kehidupannya. Rambut hitam panjangnya memutih sepenuhnya, berkilauan di bawah sinar bulan. Namun, yang paling mencolok adalah perubahan pada wajahnya—tetap muda tetapi kini pucat, seperti mayat hidup. Matanya yang dulu penuh kasih berubah menjadi dingin dan dipenuhi kebencian.Putri Shu memandang dirinya dengan tatapan kosong, lalu menatap Kui Long dengan kebencian yang membakar dadanya."Kau... menghancurkanku," suaranya kini dingin, tanpa emosi yang pernah ia miliki. "Aku memberimu hatiku, dan ini balasanmu? Kau adalah monster yang lebih buruk dari ayahku!"Kui Long mencoba mendekatinya, tetapi dia mundu