Home / Fantasi / Dewa Iblis Gerbang Neraka / Dewa Mabuk vs Dewa Bandit

Share

Dewa Mabuk vs Dewa Bandit

Author: Bebby
last update Last Updated: 2023-12-05 23:28:27
Dewa Mabuk benar-benar marah terhadap Dewa Bandit yang telah melanggar etika Dewa Persilatan dengan datang tanpa diundang dan membuat keonaran di Pulau Arak. Bahkan Dewa Bandit ini tidak datang sendiri, melainkan dengan kawanan Bandit Pendekar.

“Kamu yang akan kalah, Huang Shan!” sahut Dewa Mabuk.

“Badai Laut Selatan!”

Serangan pertama dari Dewa Bandit yang sangat berbeda saat dia melawan Kui Long.

Tubuh Dewa Bandit bagaikan gelombang air yang siap menerjang ke arah Dewa Mabuk dengan kekuatan yang hebat dan gerakan yang cepat.

Dewa Bandit menyerang dengan elemen air ini sambil mengepalkan tinjunya ke arah Dewa Mabuk.

"Tinju Dewa Mabuk!"

Dewa Mabuk mulai mengeluarkan jurus mabuknya yang berupa tinju dengan kekuatan tubuh untuk mengimbangi serangan Dewa Bandit ini.

Kedua tinju beradu dan menimbulkan ledakan yang besar yang percikan apinya terpancar ke atas langit.

Kui Long yang berada di Pulau Buah juga melihat percikan api yang membubung tinggi ke udara ini, tapi diatahu itu bukan petas
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Penawar Racun Hidup

    “Master!” teriak Kui Long yang keluar dari tempat persembunyiannya setelah yakin kalau Dewa Bandit beserta kawanan Bandit Pendekar telah pergi meninggalkan Pulau Arak.Dewa Mabuk senang melihat munculnya Kui Long sekaligus marah terhadap muridnya ini. “Kenapa kamu tidak menuruti perintahku?” “Kalau aku menuruti perintah Master, maka Master akan mati sendirian di pulau ini tanpa sempat mengirimkan petasan cahaya merah!” elak Kui long. Uhuk!Dewa Mabuk terbatuk-batuk mengeluarkan darah hitam akibat racun hidup yang sedang menggerogoti bagian dalam tubuhnya.“Bagaimana aku bisa membantu Master?” tanya Kui Long.Dewa Mabuk memandang wajah Kui Long sambil tersenyum. “Aku bersyukur mendapat murid berbakti seperti dirimu, Long Shin!” sahut Dewa Mabuk. “Pujiannya nanti saja, Master! Sekarang kita harus mencari penawar racun untuk racun dari Dewa Bandit ini! Grrr ... aku akan membalaskan dendammu ini, Master! Gara-gara aku, Master jadi terluka parah oleh Dewa Bandit sial*n ini! Maafkan aku

    Last Updated : 2023-12-21
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Lembah Seribu Pedang

    # Hari Pertama # Shin Kui Long langsung meninggalkan Pulau Arak dengan secepat mungkin menuju daratan Dunia Pendekar terlebih dahulu sebelum menuju ke arah barat tempat Lembah Seribu Pedang berada.Sambil mendayung perahu, mata Jkui Long terus melihat sekutarnya karena dia masih khawatir kalau Dewa Bandit masih menunggu kemunculan dirinya untuk melenyaapkannya.“Aku harus berhati-hati ... apalagi hari masih gelap. Mereka bisa saja ada di mana saja!” batin Kui Long sambil terus mendayung perahunya. Dia sengaja menggunakan perahu kecil agar tidak terlalu mencolok dan diketahui oleh Dewa bandit.Setelah beberapa jam mendayung perahu kecil ini, Kui Long tiba di daratan Nirvana Surgawi.Hari mulai terang saat Kui Long menyembunyikan perahu kecilnya di anatara tanaman bakau yang banyak terdapat di pesisir Nirvana Surgawi ini,“Kata Master, Lembah Seribu Pedang ada di sisi barat Dunia Pendekar tapi jalan menuju ke sana sangat sulit dan berbahaya,” batinnya sambil tetap waspada me;hat seke

    Last Updated : 2023-12-22
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Makhluk Mitos Kembar

    # Hari Kedua # Shin Kui Long bangun pagi-pagi sekali saat matahari masih belum muncul dari ufuk timur. Dia tidak ingin membuang banyak waktu dengan bersantai-santai sementara gurunya, Dewa Mabuk dalam kondisi krutis.“Hari mulai terang, sudah saatnya aku melanjutkan perjalanan. Semoga saja makhluk buas tadi tidak muncul lagi sampai aku tiba di dalam Lembah Seribu Pedang,” harap Kui Long.Setelah melihat ke kiri dan ke kanan untuk memastikan tidak ada bahaya dari makhluk buas yang menyerangnya sebelumnya ini, Kui Long melompat turun dari atas tebing goa untuk melanjutkan perjalanannya.Tidak butuh waktu lama bagi Kui Long untuk tiba di Lembah Seribu Pedang. “Semoga saja aku tidak bertemu makhluk mitos buas seperti yang dikatakan oleh Master!” batinnya dengan perasaan was-was. Apabila masih di dalam tubuh aslinya, Kui Long tidak khawatir terhadap apapun karena dia bisa mengatasinya. Tapi sekarang tubuh yang ditempatinya masih sangat lemah, walaupun sudah mengalami peningkatan setelah

    Last Updated : 2023-12-30
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Energi Rubah Ekor Sembilan

    “Jangan khawatir Dewa Iblis Gerbang Neraka ... kami tidak akan membocorkan siapa sebenarnya dirimu! Master telah memerintahkanku untuk menjemputmu!” seru gadis cantik yang merupakan wujud asli dari Rubah Ekor Sembilan. “Aku Yin Yin akan melayanimu sepenuh hati sesuai perintah Master Dewa Pedang Wei Bu!”Shin Kui Long langsung tertarik begitu gadis ini menyebut nama Dewa Pedang yang juga sedang dicarinya. “Kamu muridnya Dewa Pedang Wei Bu?” tanyanya.“Benar! Aku diutus Master untuk menjemputmu, Shin Kui Long!” sahut Yin Yin.“Ck! Kalian hebat sekali bisa mengetahui siapa diriku yang sebenarnya. Kalau sudah mengetahui kalau aku ini Dewa Iblis Gerbang Neraka, kenapa Dewa Pedang tidak mengungkapkannya saat pertemuan Dewa Persilatan di Kota Pendekar?’ tanya Shin Kui Long.Yin Yin hanya tertawa kecil mendengar ucapan Shin Kui Long. “Tuan Pendekar bisa menanyakannya kepada Master, tapi Master memberi kesempatan kepadaku untuk melayanimu sebelum menemui dirinya. Bagaimana? Apa Tuan Shin Kui L

    Last Updated : 2024-01-11
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Dewa Pedang Wei Bu

    # Hari Ketiga # Shin Kui Long yang kelelahan memutuskan untuk beristirahat di rumah Yin Yin, siluman rubah ekor sembilan yang menjaga Lembah Seribu Pedang. Berkat energi inti siluman yang disalurkan oleh Yin Yin membuat tubuh Dewa Iblis Gerbang Neraka ini menjadi kuat kembali, walaupun belum sekuat saat dia menjadi Kultivator Dewa."Bagaimana? Apa tubuhmu merasa lebih bertenaga?" tanya Yin Yin saat Shin Kui Long bangun dengan tubuh yang tampak bercahaya."Wah! Energimu ini besar sekali ... aku pasti membalasnya, Yin Yin!" sahut Shin Kui Long.Yin Yin tersenyum puas melihat usahanya berhasil untuk membuat tubuh yang ditempati Dewa Iblis Gerbang Neraka ini puloh kembali dan lebih kuat daripada sebelumnya. "Tidak perlu, Shin Kui Long! Apa boleh aku memanggilmu, Long;ge?" tanya Yin Yin.Shin Kui Long menganggukan kepalanya. "Boleh saja, Yin'er! Aku berhutang budi padamu! Kalau sudah lelah dengan kehidupan di luar sana, aku akan menemanimu di Lembah Seribu Pedang ini," ujar Shin Kui Long

    Last Updated : 2024-02-17
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Pedang Langit

    "Hahaha ... ada urusan apa sampai murid utama Kong Ming mengunjungiku di lembah Seribu Pedang?" tanya Dewa Pedang Wei Bu berbasa basi, padahal dia sudah tahu tujuan Shin Kui Long menemuinya."Aku dan Master ingin minta bantuan Master Wei Bu untuk mendapatkan Teratai Biru. Master Kong Ming terluka oleh racun hidup dari Dewa Bandit yang menyerang Pulau Arak dengan liciknya!" Wajah Shin Kui Long tampak geram dan marah besar saat menyebut nama Dewa bandit."Apa Kong Ming baik-baik saja?" tanya Wei Bu."Master memerlukan Teratai Biru untuk bahan penawar racun hidup ini, tapi kata Master sulit sekali mendapatkan Teratai Biru di Lembah Seribu Pedang ini!" sahut Shin Kui Long."Apa Master bisa membantu Kui Long? Kasihan Master Kong Ming kalau sampai tewas gara-gara ulah Master Huang Shan yang licik!' bujuk Yin Yin."Hahaha ... tumben kamu mau membantu tamu yang berkunjung kemari? Biasanya kamu yang paling galak sama tamu-tamu yang mengunjungi Lembah Seribu Pedang!" ujar Wei Bu.Wajah Yin Yin

    Last Updated : 2024-02-24
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Jurus Pedang Halilintar dan Jurus Pedang Dewa

    "Aku siap, Master!" tegas Shin Kui Long. "Baiklah! Jurus Pedang Halilintar merupakan jurus asli dari Pedang langit ini karena elemental asli pedang ini adalah halilintar yang bisa menyengat lawan sampai tewas!" kata WeiBu sambil memperagakan jurus yang dasyat ini. Pedang Langit berputar mengikuti gerakan berputar tangan kanannya yang menghasilkan cincin halilintar yang melingkari tangannya dari ujung telapak tangan sampai ke atas bahu. Sekali tanga kanannya dikibaskan, gelang halilintar ini langsung lepasdari tangannya menghantam pepohonan di lembah ini. Beberapa pohon hancur lebur, tapi ada juga pohon yang terpotong jadi dua. Shin Kui Long yang mengira jurus ini sudah berakhir dibuat tercengang saat Master Wei Bu kembali memutar pedang langit dengan kencangnya ke arah tebing batu bagaikan mesin bor yang ajaibnya bisa melubangi tebing lembah ini. "Kamu lihat kekuatan jurus Pedang Halilintar ini ... aku sudah mengurangi tenaga dalam saat memperagakannya. Kamu bayangkan kalau menyera

    Last Updated : 2024-02-25
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Jurus Pedang Iblis

    "Jurus Pedang Iblis ini menyerap energi kegelapan. jangan menggunakan jurus ini saat tubuhmu dalam keadaan rentan terhadap hawa kegelapan karena hawa kegelapan bisa berbalik menguasaimu, Kui Long!" seru Dewa Pedang Wei Bu. "Baik, Master! Apa Jurus Pedang Iblis ini sangat membahayakan serangannya?" tanya Shin Kui Long. Dewa Pedang Wei Bu menganggukan kepalanya. "Benar sekali, Kui Long! Aku sebenarnya agak ragu untuk mengajarimu jurus ini karena aku merasakan banyaknya aura kegelapan di dalam dirimu! Apa saat menjadi Dewa Iblis Gerbang Neraka, kamu mempelajari Kultivasi Kegelapan?" tanya Master Wei Bu. Shin Kui Long agak terkejut mendengar pertanyaan Wei Bu. Saat kejadian di pagoda Kerajaan Han, Immortal Qian Ling juga menuduhnya telah mempelajari kultivasi kegelapan yang membuatnya menjadi sosok yang menakutkan di Nirvana Surgawi. "Apa Master tahu kultivasi kegelapan itu seperti apa? Aku tidak tahu apakah aku pernah mempelajarinya karena saat aku menjadi Dewa Iblis Gerbang Neraka, I

    Last Updated : 2024-03-03

Latest chapter

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   6.17. Kehebatan Dewa Mabuk

    Dewa Mabuk tersenyum miring, getir, dan menambahkan ..."Anggur Takdir Terbalik ... Biarlah kenyataan pun mabuk bersamaku malam ini."Tanpa ragu, ia meneguk seluruh isi cangkir itu. Dalam sekejap, dunia bergidik. Awan di langit berputar terbalik, suara gemuruh mengeras seperti teriakan jutaan jiwa yang terseret arus waktu.Tiga detik. Dalam rentang sesingkat itu, dunia seolah melangkah mundur.Formasi Surga Agung—pilar energi—semua bergerak mundur, melawan kodrat mereka sendiri. Tapi tubuh para Immortal, makhluk hidup yang terikat pada alur waktu normal, tidak ikut serta.Apa yang terjadi berikutnya bukanlah pertempuran—melainkan pembantaian tanpa pedang.Tubuh para Immortal mendadak kejang, wajah mereka pucat membiru. Dari dalam daging dan tulang mereka, retakan-retakan kecil muncul, memancarkan cahaya ungu aneh. Lalu, satu per satu, tubuh-tubuh agung itu meledak dari dalam, seolah mereka dihukum oleh paradoks yang tidak bisa mereka lawan.Darah spiritual menguap menjadi kabut ung

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   6.16. Dewa Mabuk vs Immortal - II

    Pergerakan Dewa Mabuk berubah.Awalnya ia hanya bergoyang goyah seperti dedaunan kering tertiup angin senja. Namun, dalam sekejap, gerakannya menjadi lebih cepat—lebih halus, lebih sulit diikuti. Tubuhnya melayang, berputar-putar, dan tiap jejak langkahnya membentuk pusaran-pusaran bercahaya, menciptakan pola sihir rumit yang berdenyut, menyedot energi spiritual dari udara sekitarnya. Tanah di bawah kakinya bergetar, lalu retak, dan dari retakan-retakan itu... mengalir sesuatu yang tak wajar.Dalam kelipan waktu yang nyaris tak terdeteksi, medan perang berubah drastis.Tanah tandus itu perlahan membasahi dirinya sendiri, mengalir menjadi Danau Anggur Surgawi. Permukaannya berkilau ungu lembut, memantulkan bukan sekadar bayangan, tapi fragmen masa depan dari siapa pun yang berdiri di atasnya.Satu per satu, para Immortal memandang ke bawah—dan apa yang mereka lihat... memaku mereka di tempat."Tidak... kenapa aku..." Seorang Immortal berseru, wajahnya berubah pucat pasi, suaranya pecah

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   6.15. Dewa Mabuk vs Immortal

    Kabut racun menggantung tebal di udara, membelai medan pertempuran yang hancur dengan sentuhan kematian. Di tengah reruntuhan dan bau logam darah yang menusuk, terdengar tawa—tawa yang aneh, nyaring, memecah keheningan seperti dentang lonceng tua di pemakaman para dewa."HAAAA—! Sudah kubilang..." Suara itu meraung, parau dan bergaung seperti mabuk badai. "Jangan ganggu orang yang sedang menikmati tegukan terakhirnya!!"Dari pusaran kabut itu, muncul sosok yang mustahil diabaikan. Seorang pria bertubuh tambun dengan langkah limbung, seolah sewaktu-waktu bisa jatuh... namun entah bagaimana, setiap gerakannya justru memancarkan bahaya yang membuat udara terasa berat. Rambutnya kusut, acak-acakan seperti sarang burung gagak, dan jubahnya—oh, jubahnya—robek-robek dengan bekas-bekas tumpahan anggur spiritual berkilau yang menodai kain lusuh itu.Di tangannya, tergenggam erat sebuah botol kaca tua. Dari dalamnya, cairan berwarna ungu tua memancarkan cahaya redup yang hampir hipnotik—Anggur

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   6.14. Sang Pemusnah Immortal

    Kabut tebal yang menelan seluruh medan pertempuran perlahan-lahan menghilang, bukan karena angin yang meniupnya atau karena kekuatannya telah pudar—melainkan karena semua yang menjadi target kabut itu telah lenyap.Di tanah yang menghitam seperti terbakar, tubuh-tubuh para Immortal membatu dalam keheningan yang mengerikan. Mereka tak lagi hidup, tapi juga belum sepenuhnya mati. Kulit mereka telah mengeras menjadi arang, hitam berkilap seperti obsidian yang retak. Tatapan terakhir mereka membeku dalam rupa yang tak akan pernah dilupakan siapa pun yang melihat—mata terbelalak oleh teror, mulut setengah terbuka oleh ketakjuban, dan alis yang merunduk dalam penyesalan yang tak terselesaikan.Namun, sang pembawa malapetaka belum berhenti. Dewi Racun masih berdiri di tengah medan, jubahnya berkibar pelan oleh hembusan angin beracun yang tersisa. Cahaya dari langit yang lembayung menyorot wajahnya yang tak menunjukkan emosi selain ketenangan dingin.Dari kehampaan, lima cahaya redup mulai be

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   6.13. Kejamnya Dewi Racun

    —Ketika racun bukan lagi sekadar senjata, tapi kutukan dunia itu sendiri—Medan perang menjadi lautan kehijauan yang membara dalam keheningan yang mengerikan. Tanah yang disentuh jimat Dewi Racun telah berubah menjadi ladang kematian ... bunga-bunga berbentuk tengkorak merekah dari tanah, memuntahkan spora beracun berwarna merah darah, sementara kabut ungu kehijauan merambat seperti tangan-tangan makhluk lapar yang mengincar jiwa.Dewi Racun berdiri di tengah-tengah pusaran itu, rambutnya melayang seperti ular-ular kecil, dan gaunnya bergelombang, seolah dijalin dari kabut itu sendiri. Di tangan kirinya, ia genggam Jimat Racun Kehancuran Tiga Dunia—artefak yang tak pernah diaktifkan sepenuhnya… sampai hari ini.“Kalian para immortal, begitu sombong dengan keabadian kalian... Tapi tidak ada yang abadi di hadapan racun yang benar-benar murni.” Suara Dewi Racun menggema, serak namun memikat, mengandung mantra yang memengaruhi kesadaran.Beberapa Immortal mulai berteriak histeris. Ilusi

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   6.12. Naga Azteca vs Naga Wrath

    —Dua kekuatan kuno bertabrakan di langit dunia—Langit seolah mendidih. Darah para bintang menetes ke bumi dalam bentuk kilatan energi liar yang tak terbendung.Naga Wrath, makhluk dari reruntuhan abadi dan badai abadi, meraung liar, memekakkan setiap jiwa yang masih tersisa di medan perang. Petir hitam di tubuhnya kini menebal, menciptakan badai magnetik raksasa yang menghisap segala bentuk energi spiritual di sekitarnya. Ia menggulung udara menjadi tombak-tombak listrik yang melesat ke segala arah. Salah satunya menghantam dada Azteca, meledak menjadi gelombang plasma yang membelah awan.Azteca mengerang, tapi tidak mundur.Matanya yang bersinar biru kehijauan kini berubah menjadi merah darah. Simbol-simbol kuno di tubuhnya menyala lebih terang, berdenyut seperti jantung dunia itu sendiri. Dari sela-sela sisiknya, muncul kilatan emas—bukan emas biasa, melainkan “Ollin”, esensi gerak semesta.“Tlazohcamati, Huehuecoyotl... berikan aku tarian terakhir dari para dewa.”Azteca terangkat

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   6.11. Pertempuran Dunia Kultivator - V

    Ledakan terakhir dari serangan pusaran hitam yang menelan Lin Feng masih membekas di langit, membelah awan menjadi dua. Debu dan puing dari tanah yang terkoyak beterbangan, sementara api dan es beradu di udara, menciptakan pelangi berdarah di cakrawala. Namun di tengah kekacauan itu, medan perang belum berhenti berdetak.***Di atas langit merah, Naga Azteca menggila. Sisiknya yang bersinar dengan pola kuno berkedip cepat, menandakan amarah yang tak lagi bisa dibendung. Naga Wrath meraung menantang, tubuhnya yang berbalut petir hitam meluncur dengan kecepatan meteor, membentur perisai spiritual Azteca hingga ruang di sekitarnya retak seperti kaca.Namun kali ini, Azteca membuka mulutnya, mengeluarkan suara bernada rendah, nyaris seperti nyanyian ritual. “Hezkani... teotl tlatoani...”—dan tiba-tiba, ribuan simbol kuno terpancar dari tubuhnya, membentuk lingkaran sihir raksasa di langit.Ritual Leluhur Azteca—Sumpah Darah Langit Ketujuh.Ritual itu bukan sekadar serangan. Ia adalah wari

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   6.10. Kui Long vs Lin Feng - II

    Di bawah langit yang muram, dua sosok bertarung dengan intensitas yang mengguncang alam semesta. Kui Long dan Lin Feng saling berhadapan, energi mereka bertabrakan dan menciptakan gelombang dahsyat yang meremukkan segala yang ada di sekeliling.​Lin Feng, dengan Pedang Surgawi yang memancarkan cahaya keemasan, melesat seperti kilat. Setiap ayunan pedangnya meninggalkan jejak cahaya yang membelah udara, menembus kegelapan yang menyelimuti Kui Long. Namun, Dewa Iblis Gerbang Neraka itu tidak tinggal diam. Dengan senyum sinis, ia mengangkat tangannya, menciptakan pusaran bayangan yang berputar ganas, menyerap sebagian besar serangan Lin Feng.​"Tidak buruk, Lin Feng," suara Kui Long bergema, berat dan penuh kekuatan. "Tapi kau harus berusaha lebih keras untuk mengalahkanku!"​Dengan gerakan cepat, Kui Long membentuk tombak hitam raksasa yang berputar liar, dipenuhi energi destruktif. Tombak itu melesat menuju Lin Feng dengan kecepatan yang hampir tak terjangkau oleh mata manusia.​Lin Fe

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   6.9. Kui Long vs Lin Feng

    Langit semakin gelap, awan hitam bergulung seperti naga yang mengamuk, seolah turut meratapi pertarungan yang mengguncang dunia. Petir sesekali menyambar cakrawala, menerangi medan perang yang penuh kehancuran. Di tengah reruntuhan, Lin Feng berdiri tegak, Pedang Surgawi terangkat tinggi, memancarkan cahaya emas yang menembus kelamnya kabut hitam yang menyelimuti Kui Long.Pria berjuluk "Dewa Iblis Gerbang Neraka" itu menyeringai. Bukan tanpa alasan ia mendapatkan nama tersebut—bukan karena ia benar-benar iblis, melainkan karena kultivasi kegelapannya yang telah mencapai tingkat yang hanya bisa ditakuti. Tubuhnya, yang diselubungi energi hitam pekat, tampak semakin kokoh. Udara di sekelilingnya bergetar, dipenuhi aura kematian yang mengerikan."Lin Feng," suara Kui Long terdengar serak namun penuh percaya diri. "Kau sudah menunjukkan segalanya. Kini, biarkan aku menunjukkan kekuatan sejati kultivasi kegelapan!"Dengan satu hentakan kaki, tanah di bawahnya merekah, suara retakan mengge

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status