Share

Jurus Pedang Iblis

Penulis: Bebby
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-03 00:10:18
"Jurus Pedang Iblis ini menyerap energi kegelapan. jangan menggunakan jurus ini saat tubuhmu dalam keadaan rentan terhadap hawa kegelapan karena hawa kegelapan bisa berbalik menguasaimu, Kui Long!" seru Dewa Pedang Wei Bu.

"Baik, Master! Apa Jurus Pedang Iblis ini sangat membahayakan serangannya?" tanya Shin Kui Long.

Dewa Pedang Wei Bu menganggukan kepalanya. "Benar sekali, Kui Long! Aku sebenarnya agak ragu untuk mengajarimu jurus ini karena aku merasakan banyaknya aura kegelapan di dalam dirimu! Apa saat menjadi Dewa Iblis Gerbang Neraka, kamu mempelajari Kultivasi Kegelapan?" tanya Master Wei Bu.

Shin Kui Long agak terkejut mendengar pertanyaan Wei Bu. Saat kejadian di pagoda Kerajaan Han, Immortal Qian Ling juga menuduhnya telah mempelajari kultivasi kegelapan yang membuatnya menjadi sosok yang menakutkan di Nirvana Surgawi.

"Apa Master tahu kultivasi kegelapan itu seperti apa? Aku tidak tahu apakah aku pernah mempelajarinya karena saat aku menjadi Dewa Iblis Gerbang Neraka, I
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Kaisar Dewa Pedang

    "Kita lanjutkan jurus berikutnya, Master!" kata Shin Kui Long yang gerakan pedangnya semakin hebat ini."Kamu memang ahli bela diri sejati, Kui Long! Setahuku Dewa Iblis Gerbang Neraka jarang memainkan jurus pedang saat pertarungan, tapi penguasaan ilmu pedangmu bagaikan ahli pedang yang sudah menguasai ilmu pedang selama bertahun-tahun!" puji Dewa Pedang Wei Bu."Master terlalu memuji ... aku hanya pendekar biasa saja di Dunia Pendekar ini, jadi suatu kehormatan bisa belajar ilmu pedang dari ahli pedang terhebat!" balas Shin Kui Long."Hahaha ... kamu memang pintar memuji, Kui Long! Pantas Yin Yin suka padamu!" ledek Dewa Pedang Wei Bu.Wajah Yin Yin langsung merah merona saat mendengar ucapan Dewa Pedang Wei Bu ini. "Master ini ... kenapa jadi dihubungkan ke aku?" tanyanya."Kamu jarang akrab dengan seseorang, tapi dengan Kui Long ini kamu langsung cocok padahal dia juga bukan orang sembarangan ... Dewa Iblis Gerbang Neraka adalah ahli bela diri nomor satu di Lima Dunia yang ada di

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-04
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Roh Pedang Api

    "Kaisar Dewa Pedang? Terlalu berlebihan, Master! Aku sedang bersembunyi, jadi aku memilih tidak terlalu menonjolkan diriku terlebih dahulu! Apalagi Kaisar Han dan Kaisar Qing juga sedang memburuku untuk kepentingan mereka!" sahut Shin Kui Long."Hahaha ... aku lupa, Kui Long eh Long Shin! Maafkan aku!" ujar Dewa Pedang Wei Bu."Tidak apa-apa, Master! Aku hanya ingin segera menyelamatkan guruku saat ini, jadi ilmu pedang ini harus segera kukuasai hari ini juga! Apa kita bisa lanjutkan ke jurus berikutnya, Master?" tanya Shin Kui Long."Tentu saja, Kui Long!" Dewa Pedang Wei Bu hanya menggerakkan tangannya, Pedang Langit di tangan Shin Kui Long terlepas dan melayang ke dalam genggaman Dewa Pedang Wei Bu."Wah! hebat sekali, Master! Apa aku juga bisa melakukannya?" tanya Shin Kui Long dengan wajah terperangah dan takjub melihat begitu mudahnya Wei Bu mengambil alih pedang yang berada di tangannya."Tentu saja bisa, Long Shin! Biar kami menyebutmu Long Shin saja agar penyamaranmu tidak te

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-08
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Kehebatan Pedang Naga Api

    Tiba-tiba Pedang Naga Api ini berhenti tepat di depan wajah Shin Kui Long yang tidak berusaha menghindari serangan Roh Pedang Api ini."Kamu ingin mati, anak muda?" tanya Roh Pedang Api."Kalau kau tidak menyukaiku, kamu bisa ambil nyawaku sesukamu!" jawab Shin Kui Long tanpa berkedip sama sekali."Hahaha ... benar-benar pria sejati! Kamu memang tidak takut mati!" seru Roh Pedang Api."Aku sudah pernah mati! Apalagi yang harus kutakutkan?" tanya Shin Kui Long."Baiklah! Kamu memang hebat! Apa kamu ingin menerimaku sebagai bagian dari tubuhmu?" tanya Roh Pedang Api.Tanpa menunggu lama, Shin Kui Long langsung menerima permintaan Roh Pedang Api. "Aku bersedia asalkan kamu memang hebat seperti yang dikatakan Master Wei Bu!"Pedang Naga Api langsung berputar dengan kencangnya di depan wajah Shin Kui Long. "Aku sudah memperhatikan gerakan pedangmu ... kamu memang Kaisar Dewa Pedang yang hebat! Ingin melihat kehebatanku?"Tanpa menunggu jawaban dari Shin Kui Long, Pedang Naga Api yang berpu

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-13
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Mencari Teratai Biru

    # Hari Kelima # "Makhluk mitos seperti apa yang akan dihadapi oleh Yin Yin, Master?" tanya Shin Kui Long yang agak cemas dengan perginya gadis ini.Dewa Pedang Wei Bu hanya tertawa saja mendengar ucapan Shin Kui Long yang mencemaskan Yin Yin. "Kamu tahu tidak kalau Yin Yin itu adalah penghuni asli Lembah Seribu Pedang ini?" tanyanya."Yin Yin? Dia berasal dari lembah ini? Kalau begitu, kenapa hanya tinggal dia sendiri saja sekarang?" tanya Shin Kui Long."Untuk masalah itu, lebih baik Yin Yin saja yang bercerita padamu nanti! Dia kan kembali jadi pastikan kamu cepat pulih kembali agar besok bisa pergi ke Danau Kematian mencari Teratai Biru. Waktumu semakin sempit karena dua daerah lainnya lebih sulit dijelajahi daripada Lembah Seribu Pedang."Tidak lama kemudian Yin Yin kembali dari mencari bahan ramuan untuk Shin Kui Long. "Shin'ge! Kamu sudah sadar? Senangnya!' kata gadis ini sambil memeluk Shin Kui Long. Wajahnya berser-seri dan tertawa bahagia."Kata Master, aku sudah boleh

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-21
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Kultivasi Dewa

    "Aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi! Nasib Master Kong Ming tergantung dari bisa tidaknya aku menemukan Teratai Biru ini!' batin Shin Kui Long. Perlahan-lahan teknik kultivasi yang pernah dipelajarinya selama ratusan tahun mulai terbayang dan melintas di benaknya.Shin Kui Long memeriksa Danau Kematian sekali lagi, tapi tidak ada tanda-tanda munculnya Danau Kematian. Situasi ini membuat kemarahannya meledak dan dia sudah tidak peduli lagi dengan keramatnya Naga Kematian."Naga Kematian! Terlepas kamu ini ada atau tidak, aku perintahkan kau keluar sekarang dan berikan Teratai Biru padaku!' teriak Shin Kui Long. Tidak ada jawaban apapun. "Peringatan terakhir!" ancam Shin Kui Long.Tetap saja suasana sangat sunyi di sekitar Danau Kematian ini. Permukaan air danau juga terlihat tenang."Baiklah! Kalau kau tidak muncul juga, akan kukeringkan Danau Kematian ini! Aku akan meminta maaf terhadap Master Wei Bu nanti!" serunya sambil kedua tangannya bergerak memutar yang membentuk energi pu

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Mata Air Kehidupan

    "Apa kamu ingin ikut denganku, Naga Hitam?" tanya Shin Kui Long tiba-tiba yang cukup mengejutkan Naga Hitam ini."Ikut denganmu? Memangnya kamu punya keahlian apa sampai aku harus mengikutimu?" tanya Naga Hitam."Aku ini Dewa Immortal yang terkenal di kehidupanku sebelumnya yang dikenal sebagai Dewa Iblis Gerbang Neraka!" ucap Shin Kui Long."Kenapa kamu disebut sebagai Dewa Iblis Gerbang Neraka?" tanya Naga Hitam.Baru kali ini Shin Kui Long mendapat pertanyaan yang cukup sulit dijawab. "Dewa Iblis karena aku ini sudah menjadi Dewa kultivasi tapiaku dianggap jahat makanya disebut iblis. Kalau Gerbang Neraka, mungkin aku ini sangat jahat di kehidupan sebelumnya sehingga sanggup membuka gerbang neraka atau mungkin aku ini penjaga gerbang neraka. Siapa yang tahu?" ujar Shin Kui Long dengan santainya."Sangat menarik! Begini saja ... kalau kamu berhasil mendapatkan Teratai Biru dari Mata Air Kehidupan maka aku akan mengikutimu! Bagaimana menurutmu? Aku hanya ingin mengikuti pria yang kua

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-10
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Rajawali Emas dan Phoenix Emas

    WUUUSSSH ...!!!Shin Kui Long berhasil menghindar lagi dari terjangan bayangan emas dan hanya lewat dengan kencang di samping dirinya, menimbulkan desiran angin yang menerpa tubuhnya.Saat bayangan emas lain berusaha menerjangnya lagi, Shin Kui Long langsung mengeluarkan jurus andalannya yang dipelajarinya dari Dewa Mabuk."Tinju Dewa Mabuk!"Pukulan telak mengenai bayangan emas yang menampakkan wujud aslinya yaitu Rajawali Emas."Ternyata benar kata Naga Hitam, Mata Air Kehidupan ini dijaga oleh Rajawali Emas. Sosok lainnya kemungkinan adalah Phoenix Emas," batin Shin Kui Long.Belum sempat dia berpikir lagi, sosok bayangan emas kembali menyerangnya. Kali ini Shin Kui Long tidak ingin menghindar lagi. Serangan bayangan emas yang kemungkinan adalah Phoenix Emas ini diladeninya dengan jurus dewa mabuk berikutnya."Pukulan Geledek Dewa Mabuk!"BOOOM!Bunyi ledakan mirip geledek petir terdengar begitu telapak tangan Shin Kui Long berhasil memukul mundur bayangan emas ini. Sosok bayangan

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-01
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Pedang Naga Kematian

    Phoenix Emas juga menundukkan kepalanya, pertanda menyetujui permintaan Shin Kui Long.HA-HA-HA ...Shin Kui Long tertawa dengan gembiranya saat mengetahui kalau kedua makhluk legenda ini akan mengikutinya.Rajawali Emas langsung terbang tinggi dengan cepatnya menuju ke tempat Dewa Pedang Wei Bu, sementara Phoenix Emas terbang di sampingnya sambil menjaga Shin Kui Long.Tiba-tiba Shin Kui Long baru teringat sesuatu. "Rajawali Emas ... kita kembali dahulu ke Danau Kematian, ada yang hendak aku bicarakan dengan Naga Kematian!" serunya.Rajawali Emas berbalik dengan lincahnya dan terbang cepat bagaikan bayangan emas yang melesat cepat di angkasa.Naga Kematian sudah menunggu kedatangan Shin Kui Long saat Dewa Iblis Gerbang Neraka ini mendarat dengan mulus di depan Danau Kematian."Kamu memang hebat, Shin Kui Long! Rajawali Emas tidak pernah tunduk terhadap siapapun, tapi terhadapmu dia mau tunduk! Tidak ada lagi yang bisa aku katakan ... kalau kamu mau menerimaku maka aku bersedia ikut d

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-07

Bab terbaru

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   6.17. Kehebatan Dewa Mabuk

    Dewa Mabuk tersenyum miring, getir, dan menambahkan ..."Anggur Takdir Terbalik ... Biarlah kenyataan pun mabuk bersamaku malam ini."Tanpa ragu, ia meneguk seluruh isi cangkir itu. Dalam sekejap, dunia bergidik. Awan di langit berputar terbalik, suara gemuruh mengeras seperti teriakan jutaan jiwa yang terseret arus waktu.Tiga detik. Dalam rentang sesingkat itu, dunia seolah melangkah mundur.Formasi Surga Agung—pilar energi—semua bergerak mundur, melawan kodrat mereka sendiri. Tapi tubuh para Immortal, makhluk hidup yang terikat pada alur waktu normal, tidak ikut serta.Apa yang terjadi berikutnya bukanlah pertempuran—melainkan pembantaian tanpa pedang.Tubuh para Immortal mendadak kejang, wajah mereka pucat membiru. Dari dalam daging dan tulang mereka, retakan-retakan kecil muncul, memancarkan cahaya ungu aneh. Lalu, satu per satu, tubuh-tubuh agung itu meledak dari dalam, seolah mereka dihukum oleh paradoks yang tidak bisa mereka lawan.Darah spiritual menguap menjadi kabut ung

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   6.16. Dewa Mabuk vs Immortal - II

    Pergerakan Dewa Mabuk berubah.Awalnya ia hanya bergoyang goyah seperti dedaunan kering tertiup angin senja. Namun, dalam sekejap, gerakannya menjadi lebih cepat—lebih halus, lebih sulit diikuti. Tubuhnya melayang, berputar-putar, dan tiap jejak langkahnya membentuk pusaran-pusaran bercahaya, menciptakan pola sihir rumit yang berdenyut, menyedot energi spiritual dari udara sekitarnya. Tanah di bawah kakinya bergetar, lalu retak, dan dari retakan-retakan itu... mengalir sesuatu yang tak wajar.Dalam kelipan waktu yang nyaris tak terdeteksi, medan perang berubah drastis.Tanah tandus itu perlahan membasahi dirinya sendiri, mengalir menjadi Danau Anggur Surgawi. Permukaannya berkilau ungu lembut, memantulkan bukan sekadar bayangan, tapi fragmen masa depan dari siapa pun yang berdiri di atasnya.Satu per satu, para Immortal memandang ke bawah—dan apa yang mereka lihat... memaku mereka di tempat."Tidak... kenapa aku..." Seorang Immortal berseru, wajahnya berubah pucat pasi, suaranya pecah

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   6.15. Dewa Mabuk vs Immortal

    Kabut racun menggantung tebal di udara, membelai medan pertempuran yang hancur dengan sentuhan kematian. Di tengah reruntuhan dan bau logam darah yang menusuk, terdengar tawa—tawa yang aneh, nyaring, memecah keheningan seperti dentang lonceng tua di pemakaman para dewa."HAAAA—! Sudah kubilang..." Suara itu meraung, parau dan bergaung seperti mabuk badai. "Jangan ganggu orang yang sedang menikmati tegukan terakhirnya!!"Dari pusaran kabut itu, muncul sosok yang mustahil diabaikan. Seorang pria bertubuh tambun dengan langkah limbung, seolah sewaktu-waktu bisa jatuh... namun entah bagaimana, setiap gerakannya justru memancarkan bahaya yang membuat udara terasa berat. Rambutnya kusut, acak-acakan seperti sarang burung gagak, dan jubahnya—oh, jubahnya—robek-robek dengan bekas-bekas tumpahan anggur spiritual berkilau yang menodai kain lusuh itu.Di tangannya, tergenggam erat sebuah botol kaca tua. Dari dalamnya, cairan berwarna ungu tua memancarkan cahaya redup yang hampir hipnotik—Anggur

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   6.14. Sang Pemusnah Immortal

    Kabut tebal yang menelan seluruh medan pertempuran perlahan-lahan menghilang, bukan karena angin yang meniupnya atau karena kekuatannya telah pudar—melainkan karena semua yang menjadi target kabut itu telah lenyap.Di tanah yang menghitam seperti terbakar, tubuh-tubuh para Immortal membatu dalam keheningan yang mengerikan. Mereka tak lagi hidup, tapi juga belum sepenuhnya mati. Kulit mereka telah mengeras menjadi arang, hitam berkilap seperti obsidian yang retak. Tatapan terakhir mereka membeku dalam rupa yang tak akan pernah dilupakan siapa pun yang melihat—mata terbelalak oleh teror, mulut setengah terbuka oleh ketakjuban, dan alis yang merunduk dalam penyesalan yang tak terselesaikan.Namun, sang pembawa malapetaka belum berhenti. Dewi Racun masih berdiri di tengah medan, jubahnya berkibar pelan oleh hembusan angin beracun yang tersisa. Cahaya dari langit yang lembayung menyorot wajahnya yang tak menunjukkan emosi selain ketenangan dingin.Dari kehampaan, lima cahaya redup mulai be

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   6.13. Kejamnya Dewi Racun

    —Ketika racun bukan lagi sekadar senjata, tapi kutukan dunia itu sendiri—Medan perang menjadi lautan kehijauan yang membara dalam keheningan yang mengerikan. Tanah yang disentuh jimat Dewi Racun telah berubah menjadi ladang kematian ... bunga-bunga berbentuk tengkorak merekah dari tanah, memuntahkan spora beracun berwarna merah darah, sementara kabut ungu kehijauan merambat seperti tangan-tangan makhluk lapar yang mengincar jiwa.Dewi Racun berdiri di tengah-tengah pusaran itu, rambutnya melayang seperti ular-ular kecil, dan gaunnya bergelombang, seolah dijalin dari kabut itu sendiri. Di tangan kirinya, ia genggam Jimat Racun Kehancuran Tiga Dunia—artefak yang tak pernah diaktifkan sepenuhnya… sampai hari ini.“Kalian para immortal, begitu sombong dengan keabadian kalian... Tapi tidak ada yang abadi di hadapan racun yang benar-benar murni.” Suara Dewi Racun menggema, serak namun memikat, mengandung mantra yang memengaruhi kesadaran.Beberapa Immortal mulai berteriak histeris. Ilusi

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   6.12. Naga Azteca vs Naga Wrath

    —Dua kekuatan kuno bertabrakan di langit dunia—Langit seolah mendidih. Darah para bintang menetes ke bumi dalam bentuk kilatan energi liar yang tak terbendung.Naga Wrath, makhluk dari reruntuhan abadi dan badai abadi, meraung liar, memekakkan setiap jiwa yang masih tersisa di medan perang. Petir hitam di tubuhnya kini menebal, menciptakan badai magnetik raksasa yang menghisap segala bentuk energi spiritual di sekitarnya. Ia menggulung udara menjadi tombak-tombak listrik yang melesat ke segala arah. Salah satunya menghantam dada Azteca, meledak menjadi gelombang plasma yang membelah awan.Azteca mengerang, tapi tidak mundur.Matanya yang bersinar biru kehijauan kini berubah menjadi merah darah. Simbol-simbol kuno di tubuhnya menyala lebih terang, berdenyut seperti jantung dunia itu sendiri. Dari sela-sela sisiknya, muncul kilatan emas—bukan emas biasa, melainkan “Ollin”, esensi gerak semesta.“Tlazohcamati, Huehuecoyotl... berikan aku tarian terakhir dari para dewa.”Azteca terangkat

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   6.11. Pertempuran Dunia Kultivator - V

    Ledakan terakhir dari serangan pusaran hitam yang menelan Lin Feng masih membekas di langit, membelah awan menjadi dua. Debu dan puing dari tanah yang terkoyak beterbangan, sementara api dan es beradu di udara, menciptakan pelangi berdarah di cakrawala. Namun di tengah kekacauan itu, medan perang belum berhenti berdetak.***Di atas langit merah, Naga Azteca menggila. Sisiknya yang bersinar dengan pola kuno berkedip cepat, menandakan amarah yang tak lagi bisa dibendung. Naga Wrath meraung menantang, tubuhnya yang berbalut petir hitam meluncur dengan kecepatan meteor, membentur perisai spiritual Azteca hingga ruang di sekitarnya retak seperti kaca.Namun kali ini, Azteca membuka mulutnya, mengeluarkan suara bernada rendah, nyaris seperti nyanyian ritual. “Hezkani... teotl tlatoani...”—dan tiba-tiba, ribuan simbol kuno terpancar dari tubuhnya, membentuk lingkaran sihir raksasa di langit.Ritual Leluhur Azteca—Sumpah Darah Langit Ketujuh.Ritual itu bukan sekadar serangan. Ia adalah wari

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   6.10. Kui Long vs Lin Feng - II

    Di bawah langit yang muram, dua sosok bertarung dengan intensitas yang mengguncang alam semesta. Kui Long dan Lin Feng saling berhadapan, energi mereka bertabrakan dan menciptakan gelombang dahsyat yang meremukkan segala yang ada di sekeliling.​Lin Feng, dengan Pedang Surgawi yang memancarkan cahaya keemasan, melesat seperti kilat. Setiap ayunan pedangnya meninggalkan jejak cahaya yang membelah udara, menembus kegelapan yang menyelimuti Kui Long. Namun, Dewa Iblis Gerbang Neraka itu tidak tinggal diam. Dengan senyum sinis, ia mengangkat tangannya, menciptakan pusaran bayangan yang berputar ganas, menyerap sebagian besar serangan Lin Feng.​"Tidak buruk, Lin Feng," suara Kui Long bergema, berat dan penuh kekuatan. "Tapi kau harus berusaha lebih keras untuk mengalahkanku!"​Dengan gerakan cepat, Kui Long membentuk tombak hitam raksasa yang berputar liar, dipenuhi energi destruktif. Tombak itu melesat menuju Lin Feng dengan kecepatan yang hampir tak terjangkau oleh mata manusia.​Lin Fe

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   6.9. Kui Long vs Lin Feng

    Langit semakin gelap, awan hitam bergulung seperti naga yang mengamuk, seolah turut meratapi pertarungan yang mengguncang dunia. Petir sesekali menyambar cakrawala, menerangi medan perang yang penuh kehancuran. Di tengah reruntuhan, Lin Feng berdiri tegak, Pedang Surgawi terangkat tinggi, memancarkan cahaya emas yang menembus kelamnya kabut hitam yang menyelimuti Kui Long.Pria berjuluk "Dewa Iblis Gerbang Neraka" itu menyeringai. Bukan tanpa alasan ia mendapatkan nama tersebut—bukan karena ia benar-benar iblis, melainkan karena kultivasi kegelapannya yang telah mencapai tingkat yang hanya bisa ditakuti. Tubuhnya, yang diselubungi energi hitam pekat, tampak semakin kokoh. Udara di sekelilingnya bergetar, dipenuhi aura kematian yang mengerikan."Lin Feng," suara Kui Long terdengar serak namun penuh percaya diri. "Kau sudah menunjukkan segalanya. Kini, biarkan aku menunjukkan kekuatan sejati kultivasi kegelapan!"Dengan satu hentakan kaki, tanah di bawahnya merekah, suara retakan mengge

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status