Setiap murid kelas S pun diperbolehkan bertarung itupun ketika berada di beberapa area khusus yang ada di gunung dengan jumlah poin yang dipertaruhkan dua kali lipat dari pertarungan dengan murid biasa. Tak hanya poin, pertarungan pun bisa mempertaruhkan alat magis atau bahan lainnya. “ Sekarang ak
“ Berburu hanya akan menambah sedikit poinku, maka dari itu perlu menyiapkan poin dengan membuat pil saja.” Gumannya bermonolog. Tian Fan memasuki ruangan keempat, dari sana ia memeriksa sumber daya yang ada di dalamnya. Sesuai dengan dugaannya,bahan pil di dalam gudang hanya merupakan bahan pil t
Bab 107. Seribu Chapter - Seribu Tian Fan hanya bisa diam berdiri menyaksikan keempat orang tersebut melihat pil buatannya, pada saat bersamaan suara langkah kaki yang berlari mendekat menjadi pemecah keheningan yang terjadi. Tampak Ming Rui, Lu Shi dan Yun Rong memasuki ruangan, dari raut wajah
Bab 108. Melampiaskan. Chapter - Melampiaskan. Tian Fan hanya bisa menatap kepergian para grandmaster dan ketiga guru dari kediamannya dengan tatapan pasrah. Ia menoleh ke belakang ,tampak grandmaster Jia Li kini sedang berbaring santai di atas meja sambil memakan buah anggur, pakaian yang terbuka
Wajah Tian Fan menjadi dingin, auranya pun mengguar mendengar kata kata pemuda bermarga Tong tersebut. “ Apa katamu tadi? Memeras poinku? Seribu poin sehari?” Ujar Tian Fan sambil menatap Pemuda bermarga Tong dengan dingin disertai aura membunuh yang kuat. Kelima pemuda yang berada di ranah bumi ti
Bab 109. Poin. Chapter - Mencari gara gara. Tiga hari Tian Fan habiskan untuk mengenal lingkungan gunung Serigala, selain melawan beast, mengumpulkan tanaman spirit dan mengumpulkan benda berharga ia juga memburu para murid kelas lain yang memburunya, jelas ia melakukan itu untuk membuat rencanany
Jia Li akan bergerak untuk mencegah namun serangan elemen berupa anak panah api telah melesat cepat ke arah Tian Fan dengan cepat. Dengan cepat Tian Fan mengangkat satu tangannya dengan posisi telapak tangan terbuka, setelahnya diagram sihirnya muncul dan berubah menjadi besar seukuran dirinya, de
“ Kenapa raut wajahmu seperti itu?” Tanya Jia Li mencoba menggali keinginan pemuda berambut putih tersebut yang jelas jelas menunjukan ia memiliki niat yang lain. “ Bukankah grandmaster tinggal di tempatku, sudah sewajarnya jika grandmaster hanya melatihku saja disini!” Jawab Tian Fan tanpa basa ba
Bab 263. Tian Fan mengikuti rombongan yang dibawa si pria elf, terlihat jelas para elf tersebut menatapnya dengan penuh kecurigaan. Meski begitu, hanya sampai di sana mereka bertindak, tak ada yang berani melakukan hal lebih jauh lagi padanya. Itu terjadi karena pria elf tersebut telah mewanti wan
Bab 262. Ramah? Tian Fan mengalirkan Qi miliknya ke dalam bola kristal ingatan yang diberikan Dewa Zhi padanya. Bola kristal bersinar, dari sana bola kristal tersebut mengalirkan energi balik melalui jalan energi Tian Fan untuk memberikan isi di dalamnya. Pikiran Tian Fan kini dipenuhi kilasan da
Bab 261. Tempat para dewa. Dewa Zhi memberikan sebuah bola kristal putih pada Tian Fan,ia lalu berkata. “Waktumu tidak banyak, kau harus menjadi seorang Dewa sejati secepatnya!” ujarnya sambil menatap bulan hitam di langit. “Ini apa?” tanya Tian Fan sambil menunjuk bola kristal putih di tangannya.
Bab 260. Hal lain. Tian Fan menatap perubahan yang terjadi pada Dalu Zhi, kini satu benua itu dilindungi oleh sebuah kekkai berbentuk setengah bola. Kekkai hemisfer berwarna bening kehitaman itu menetralisir efek sihir bulan hitam. Dengan kejadian tersebut tentunya membuat para monster terkutuk t
Dewa Zhi tak berkata, ia hanya tersenyum sebagai jawaban atas pernyataan Tian Fan tersebut. Ia pun berkata kembali, “ Ternyata kau menyadarinya.” “Begitulah!” jawab Tian Fan dengan tenang. Dewa Zhi mengalihkan pandangannya ke arah lautan monster terkutuk yang terlihat sejauh mata memandang. “Ja
Bab 259. Fermata. Tian Fan dan para pengikutnya keluar dari Kuil Emas, seketika mereka tertegun dengan apa yang dilihatnya. Bagaimana tidak? Mata mereka disuguhkan dengan pemandangan tidak biasa. Tiga lapisan kekkai dan lautan monster terkutuk menjadi dua hal yang terlihat pada saat itu. Tian Fa
Bab 257. Warisan. Dewa Zhi menatap serius pada lautan monster terkutuk yang kini berlari menuju Kuil Emas, raut wajahnya menunjukan keraguan yang menjelaskan dilema yang sedang ia hadapi. Bagaimana tidak! Semua monster terkutuk yang menuju ke Kuil Emas adalah orang orang yang berasal dari seluruh
“Akhirnya aku bisa bertemu dengan kalian, keenam bawahan dari sang Raja Dewa Terkuat.” ujar sosok berjubah putih dengan simbol naga dan Phoenix di jubahnya dengan nada datar. “Simbol itu…kau pastinya Dewa Zhi, pemimpin dari pasukan Dewa.” ujar Arael dengan nada datar. “Kau mengenalku? Aku tidak m
“Pantas saja para Banshen dan para Dewa tidak membunuh mereka,ternyata ini alasannya mereka dibiarkan hidup, ditangkap dan diteliti.” “Itu berarti…mereka juga sebenarnya mengincar bola ingatan ini!” ujar Tian Fan menyimpulkan. Pikirannya buyar tatkala ia melihat lingkaran segel cahaya mulai pecah