“ Itulah kenapa sosok jiwa dari artefak yang kau miliki masih berupa kabut hitam, ia belum bisa berkomunikasi denganmu karena ranah yang kau miliki belum cukup untuk melakukan kontak dengannya.” Terang Dian Ning yang kembali membuat Tian Fan tersenyum canggung tanda tak paham dengan maksudnya. Dian
Tian Fan membuat pil dengan resep yang diberikan Dian Ning, ia juga membuat pil dengan metodenya sendiri, dengan bahan yang sebelumnya ia beli dari manajer Wang membuat ia tak khawatir dengan masalah bahan dan juga kegagalan yang mungkin terjadi. Tiga hari berlalu. Mata Tian Fan berbinar saat arom
Bab 76. Misi. Tian Fan keluar dari ruangan manajer Wang dengan wajah penuh sukacita,tentu saja wajahnya berbinar karena kini ia mendapatkan apa yang diinginkannya. Sesuai dengan dugaannya, manajer Wang membeli semua pil yang dibuatnya. Tak hanya itu saja, selain manajer Wang memberikan harga terba
Meski begitu, tentu Guild Paviliun merah tidak akan sembarangan memberikan tanda pengenalnya. Hening tercipta diantara mereka berempat, yang ada diantara mereka hanya saling tatap dengan penuh tanda tanya. “ Tuan Shu Lin rupanya kau dan kelompokmu telah tiba disini bersama dengan master muda, sung
Bab 77. Sepele. Chapter - Keanehan. Dengan mengendarai kuda bertanduk kini Tian Fan dan party milik Shu Li mengawal tiga kereta kuda yang ditumpangi enam orang tuan muda dan nona muda tersebut. Xun Yu, Yu Jin dan Yang Xiu, tiga orang rekan Shu Li menjadi pemimpin jalan di depan rombongan sedangkan
Tampak ketiganya dengan santai melawan empat beast tingkat tiga itu dimana hanya membutuhkan waktu sebentar saja untuk mereka melumpuhkan mereka. Dua cultivator bertipe martial dan seorang kultivator bertipe perapal mantra dengan ranah bumi tingkat menengah tentu saja cukup untuk mengalahkan empat
“ Tuan, itu memang resiko tapi bukanlah lebih beresiko lagi jika mereka sampai terluka? Daripada seperti itu lebih baik mencegah di awal, jika tidak bisa maka lebih baik berhenti.” “ Luka bisa diobati, namun luka berat apalagi kehilangan anggota tubuh atau mati tidaklah sepadan dengan koin emas ya
“ Jadi kau sudah tahu bukan siapa dia dan apa akibatnya jika menyinggungnya!” Ucap sang pemuda berpakaian hitam kembali dengan angkuh. “ Lalu kau siapa? Apa kedudukan ayahmu lebih tinggi dari ayah gadis ini hingga kau menjadi juru bicaranya?” Ujar Tian Fan santai yang langsung membuat pemuda terseb
"Apa kekuatan itu?" tanya sosok hitam itu dengan nada yang penasaran.Tian Fan tersenyum, ia siap untuk mengungkapkan kekuatan yang dimilikinya. "Aku memiliki kekuatan untuk mengendalikan diri sendiri," kata Tian Fan dengan nada yang tenang. "Aku dapat mengendalikan emosi, pikiran, dan tindakan aku
Bab 265. Memilih.Tian Fan menatap sosok hitam yang masih tertawa dengan terbahak-bahak, ia membiarkan sosok tersebut dan hanya memperhatikannya dalam diam.Tak lama dari sana, sosok hitam yang memiliki perwujudan dirinya itu berhenti tertawa lalu menatap balik pada dirinya.“Jadi kau sudah tahu sia
Bola cahaya hitam yang tadinya ada di pikirannya dan terus menggemakan suara di pikirannya kini ada di hadapannya dan tergeletak di lantai dengan ukuran sebesar kepalanya. Tian Fan tak mengerti dengan apa yang terjadi, ia hanya bisa terperangah sambil menatap bola hitam yang dimuntahkannya. “Apa i
Bab 264. Iblis hati? Tian Fan bersiap memasuki ruang semu yang dibuka oleh Xian. Tampak ruang tersebut cukup luas dengan isi ruangan berwarna putih seluruhnya. Dengan tenang ia berdiri di pintu masuk tempat tersebut lalu menatap area sekitar ruangan yang terasa seperti ruangan biasa. “Ruangan apa
Bab 263. Tian Fan mengikuti rombongan yang dibawa si pria elf, terlihat jelas para elf tersebut menatapnya dengan penuh kecurigaan. Meski begitu, hanya sampai di sana mereka bertindak, tak ada yang berani melakukan hal lebih jauh lagi padanya. Itu terjadi karena pria elf tersebut telah mewanti wan
Bab 262. Ramah? Tian Fan mengalirkan Qi miliknya ke dalam bola kristal ingatan yang diberikan Dewa Zhi padanya. Bola kristal bersinar, dari sana bola kristal tersebut mengalirkan energi balik melalui jalan energi Tian Fan untuk memberikan isi di dalamnya. Pikiran Tian Fan kini dipenuhi kilasan da
Bab 261. Tempat para dewa. Dewa Zhi memberikan sebuah bola kristal putih pada Tian Fan,ia lalu berkata. “Waktumu tidak banyak, kau harus menjadi seorang Dewa sejati secepatnya!” ujarnya sambil menatap bulan hitam di langit. “Ini apa?” tanya Tian Fan sambil menunjuk bola kristal putih di tangannya.
Bab 260. Hal lain. Tian Fan menatap perubahan yang terjadi pada Dalu Zhi, kini satu benua itu dilindungi oleh sebuah kekkai berbentuk setengah bola. Kekkai hemisfer berwarna bening kehitaman itu menetralisir efek sihir bulan hitam. Dengan kejadian tersebut tentunya membuat para monster terkutuk t
Dewa Zhi tak berkata, ia hanya tersenyum sebagai jawaban atas pernyataan Tian Fan tersebut. Ia pun berkata kembali, “ Ternyata kau menyadarinya.” “Begitulah!” jawab Tian Fan dengan tenang. Dewa Zhi mengalihkan pandangannya ke arah lautan monster terkutuk yang terlihat sejauh mata memandang. “Ja