Share

124. Penasaran

"Senyumnya begitu sangat manis sekali." Iswandi tersenyum tipis ketika melihat Lala yang tersenyum saat mendengar Nadira yang berbicara di podium. Raut wajah Iswandi berubah seketika saat melihat Teddy yang berjalan mendekati Lala.

"La, mau makan apa. Jangan duduk saja di sini. Ini restoran belum dibuka, jadi kamu bebas makan apa aja sepuasnya. Kamu juga bebas berkeliaran kemana aja. Tapi ingat, masih di areal restoran." Teddy tersenyum memandang Lala.

"Iya bang Teddy, bentar lagi Lala akan ambil." Lala tersenyum dan memperlihatkan gigi putihnya.

"Ya sudah kalau gitu, ingat ya jangan segan-segan untuk makan apa yang kamu suka. Pokoknya ambil saja, makan sepuasnya." Teddy tersenyum dan kemudian pergi meninggalkan meja Lala.

Iswandi merasa sangat lega ketika melihat Teddy yang meninggalkan meja kasir Lala. Dirinya tidak suka bila Teddy yang berbicara dengan Lala. Aneh, itulah yang dirasakannya. Perasaan ini terasa begitu sangat aneh, padahal gadis itu bukan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status