Share

Bab 8 Lagi

Penulis: Lin shi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Setelah puas menyalurkan hasratnya, Bayu membungkus Rania dengan handuk dan membopongnya keluar dari dalam kamar mandi.

Bayu mendudukkan Rania diranjang dan kemudian Bayu mengambil baju bersih dari lemari.

"Pakai sayang." Bayu menyerahkan baju dan pakaian dalam yang bersih kepada Rania.

"Punya siapa mas?" tanya Rania saat melihat pakaian yang diberikan Bayu kepadanya.

"Punya Rania lah, tidak mungkin mas memakai baju wanita, dan tidak mungkin punya wanita lain. Saat ini mas hanya punya Rania seorang," kata Bayu dan mendaratkan kecupan kekening Rania.

"Apa mas tahu ukuran badan Rania ?" tanya Rania, dan raut mukanya sudah bersemu merah. Walaupun Bayu sudah melihat tubuhnya semua, masih ada rasa malu menyelimuti perasaannya.

"Mas sudah tahu ukurannya, tangan ini sudah meraba dan mengetahui besar dan kecil yang ada di seluruh badan Rania ," kata Bayu.

Rania menunduk malu mendengar perkataan Bayu yang vulgar menurutnya.

Rani

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Sinta
kasihan rania
goodnovel comment avatar
Siti
nunggu koin lagi baru baca
goodnovel comment avatar
Ima
Rania jgn percaya mulutnya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dendam dan cinta   Bab 9 Alex pulang

    Dalam perjalanan menuju kantor, Alex/Bayu berubah pikiran. Alex/Bayu membatalkan untuk bertemu dengan orang yang dihubunginya tadi, dia memutar arah perjalanannya. Dia kembali menuju rumah. Alex/Bayu tiba didepan rumah yang sangat besar dan mewah, begitu mobilnya tiba didepan pagar rumah tersebut. Pintu gerbang terbuka dengan sendirinya, menyambut kedatangannya. Dan seorang laki-laki menunggu Alex/Bayu turun dari dalam mobilnya. "Selamat malam Tuan muda," sapaan yang khas selalu menyambutnya, jika dia tiba di rumahnya tersebut. "Malam pak Wahyu ," jawab Bayu. Orang yang disapa dengan panggilan pak Wahyu, mengikuti Bayu dari belakang. Saat mereka tiba disatu kamar Bayu masuk kedalam, tetapi pak Wahyu hanya mengikutinya Tuan muda hanya sampai didepan pintu kamar tersebut. Pak Wahyu tidak mengikuti Bayu masuk kedalam, dia menunggu didepan pintu kamarnya. "Selamat malam maa," kata Bayu kepada wanita setengah baya yang ada didalam kamar ter

  • Dendam dan cinta   Bab 10 Penyesalan andre

    Setelah menghubungi Tante Wenny, Alex keluar dari ruangan kerjanya. Dia mencari keberadaan mamanya. "Mana mama pak Wahyu?" tanya Alex kepada pak Wahyu. "Saya lihat tadi berjalan menuju kebun bunga Den, biasanya Nyonya suka melihat bunga-bunganya," ujar pak Wahyu. Alex bergegas menuju ketempat biasa mamanya berada, jika mamanya sedang gundah. Alex melihat mamanya sedang berbicara dengan bunga-bunganya. "Maa" panggil Alex, seraya berjalan mendekati Mamanya. Mamanya menoleh kearah asal suara dan menghentikan berbincang-bincang dengan bunga-bunganya. "Ada apa Lex ?"tanya mamanya. "Alex berencana, untuk menambah suster lagi untuk menjaga Arumi," kata Alex kepada Mamanya. "Untuk apa Lex, mama dan suster Rani sudah cukup. Kami bisa menjaga Arumi, secara bergantian ," kata mamanya, menolak usulan Alex. Untuk merekrut satu suster lagi untuk menjaga Arumi. "Mama terlihat tidak sehat, ada suster satu lagi untuk menja

  • Dendam dan cinta   Bab 11 kecelakaan Arumi

    Bayangan Arumi terkapar ditengah jalan, dengan darah yang membasahi raut wajahnya. Terus membayangi setiap Andre terbangun dari tidurnya, sehingga Andre mengasingkan diri ke pulau Bali. Tapi begitu sampai disini, Andre bukan melupakan Arumi. Tetapi bayangan wajah Arumi yang memandang dirinya dengan perasaan yang kecewa terus berada didalam benaknya. Bayangan itu selalu mengikuti Andre sepanjang waktu, tidak hanya dalam mimpi. Diwaktu tersadar juga, bayang Arumi kecelakaan terus memenuhi isi otaknya. Sampai-sampai Andre mengkonsumsi obat itu, agar dia dapat merelaksasi pikirannya. Agar badan dan otaknya bisa beristirahat. "Arumi, semoga kau tidak apa-apa. Maafkan aku Arumi." Kalimat itu yang terus terucap dari bibirnya, jika bayangan Arumi bersimbah darah datang kembali. Andre terus duduk ditepi pantai memandangi laut lepas, sampai hari hampir senja. Baru Andre kembali ke Villa nya, begitu terus menerus dilakukan Andre selama tinggal di Bali. Orangtuanya juga

  • Dendam dan cinta   Bab 12 galau

    "Rania, serem tu Dosen killer. Sesuai dengan julukannya." gurau Jesi, sembari menyikut lengan Rania. Rania yang fokus mendengar perkuliahan menegur Jesi. "Diam, apa kau ingin dapat nilai E mata kuliah ini. Aku tidak mau mengulang mata kuliah ini ?" ucap Rania seraya melirik kearah Jesi sekilas. "Sorry ." gumam Jesi dengan menundukkan kepalanya, karena dosen killer sepertinya selalu memandang kebagian belakang. Dimana Rania dan Jesi duduk. "Dosen itu, sepertinya punya mata empat. Kepalanya menunduk, tapi dia tahu. Ada mahasiswa yang berbicara" dalam benak Jesi, saat melihat dosen yang mendapatkan julukan killer terus memandang kearah mereka berdua. Mata keduanya mulai fokus kedepan, tapi siapa yang tahu. Apa yang ada didalam benak keduanya. Rania dengan pikiran yang mengenai Bayu, sang kekasih. Sedangkan Jesi, pasti memikirkan tidak jauh dari makanan favoritnya. Tak lama kemudian, terdengar suara bel. Yang

  • Dendam dan cinta   Bab 13 Bersama Arumi

    Alex duduk dikursi yang ada di samping ranjang Arumi, sedangkan mamanya duduk disisi ranjang sembari mengelus-elus jemari Arumi yang berada dalam genggaman tangannya. "Arum, mas Alex datang. Adek nggak rindu dengan mas dan mama," ucap Alex sambil mengelus rambut pendek Arumi, dulu rambut Arumi panjang. Tetapi setelah kecelakaan rambut Arumi terpaksa di buat botak, karena Arumi mengalami dua kali operasi di bagian kepalanya. "Papa juga rindu dengan Arumi," ujar mamanya. "Maaf Dek, mas lupa tadi nyebut papa. Adek jangan marah ya, kalau adek marah. Ayo pukul mas Alex ya, mas rela adek pukul. Asalkan adek bangun, jangan tidur saja ," kata Alex. Alex mengelus pipi tirus Arumi dan wajah yang pucat, karena sudah lama tidak kena cahaya sinar matahari. "Dek, ayo bangun. Katanya adek mau jalan-jalan keliling Dunia, kalau adek terus tidur. Bagaimana bisa kekiling dunia" ucap mamanya. "Adek nakal ya maa, Dia malas kuliah. Malas bantu mama, makanya

  • Dendam dan cinta   Bab 14 kunjungan Bayu

    Hari Sabtu, perkuliahan libur. Rania sibuk membersihkan taman bunganya, yang sudah tidak terawat lagi. Bunga-bunga sudah banyak yang layu dan ditumbuhi dengan rumput-rumput liar. Mengurus taman bunganya, dilakukan Rania setiap dia libur kuliah. Sejak Dia sibuk dengan ujian semester dan ibunya sibuk dengan usaha dengan jahitan dan membuat roti, bunga-bunganya menjadi tidak terawat. "Maaf bunga-bungaku, karena aku sibuk. Aku melupakan kalian," ucap Rania sembari menyirami tanaman bunganya, yang sedikit tidak terawat. Setiap berada ditaman bunganya, Rania suka berbicara dengan bunga-bunganya. Apalagi saat seperti ini, pikirannya sedang kacau. Karena Bayu yang tidak ada kabar. Saat sedang berbincang-bincang dengan tanaman bunganya, ibunya datang menghampiri dirinya. "Ran, ada nak Bayu ,' ucap ibunya. Mendengar nama Bayu disebutkan ibunya, terlihat raut wajah Rania gembira. Karena orang yang sudah hampir seminggu tanpa kabar berita,

  • Dendam dan cinta   Bab 15 Bertemu

    Rania keluar dari dalam kamar, dia melihat taman yang terlihat dari jendela kamar. "Taman yang bagus, tapi sayang. Bunga-bunganya terlihat layu," ucap Rania. Rania melihat ada selang untuk menyiram tanaman, Rania mengambil selang dan menghidupkan air. Kemudian mulai menyiram tanaman yang sudah kelihatan layu, karena tidak mendapatkan air. "Ayo minum ya bunga-bunga, agar kalian tidak layu." gumam Rania. Rania juga mencabuti rumput yang ada disekitar bunga, dan memotong bunga yang sudah layu dengan gunting bunga yang tergantung didekat selang air. "Akhirnya, kalian sudah segar kembali," ucap Rania senang, karena bunga-bunga yang layu. Kini segar kembali. Setelah berada di taman selama lima belas menit, Rania kembali masuk kedalam rumah. Dan Rania masuk kedalam kamar, dilihatnya Bayu masih dalam keadaan tidur pulas telentang. Rania duduk disisi ranjang, dan menatap wajah Bayu yang tampan, jemari Rania menyentuh rahang kokoh Bayu.

  • Dendam dan cinta   Bab 16 Masak bersama.

    Bayu melihat isi lemari pendinginnya, setelah selesai melepaskan rasa dahaganya. "Masak spaghetti saja." Bayu mengeluarkan bahan-bahan untuk memasak spaghetti. "Mas masak apa ?" Rania selesai mandi, mencari keberadaan Bayu dan melihatnya sedang berkutat didapur. "Masak spaghetti " jawab Bayu sembari melirik Rania yang sudah wangi shampoo, dan terlihat rambutnya yang basah. "Sini mas, biar Rania saja yang masak. Mas mandi saja dulu" ujar Rania, dan mengambil alih spaghetti yang akan dimasak Bayu. "Rania nakal ya, kenapa pintu kamar mandi dikunci. Mas tadi ingin mandi bersama" kata Bayu dan menarik Rania kedalam pelukannya. "Kalau kita mandi bersama, dua jam juga tidak selesai mas mandinya" kata Rania, dan melepaskan pelukan tangan Bayu yang berada diperutnya. "Sana mandi mas, biar masalah dapur Rania yang tangani." Rania mendorong tubuh Bayu untuk keluar dari dalam dapur. "Oke..oke Nyonya ." Bayu meninggalkan Rania yang

Bab terbaru

  • Dendam dan cinta   Bab Ending

    Setelah dua Minggu berada dalam perawatan rumah sakit, Alex diizinkan untuk pulang. "Akhirnya, mas bisa pulang," ujar Alex. "Mas, baring saja ya. Pasti letih dalam perjalanan dari rumah sakit," ujar Rania. "Mas mau duduk dibalkon saja, mas rindu melihat langit." Alex menolak, saat disuruh istirahat oleh Rania. "Apa mas tidak letih?" tanya Rania. "Tidak sayang," ujar Alex. Blush.. Pipi Rania merona merah, saat mendengar ucapan sayang yang keluar dari mulut Alex. Perkataan yang dulu sering diucapkan Alex saat mereka masih pacaran. "Sudah lama aku tidak melihat wajah malu-malumu sayang," ujar Alex. "Ih..mas Alex, ayo. Biar Rania tuntun ke balkon. Katanya mau duduk diluar," ujar Rania. Rania memegang Alex yang berjalan masih lemah, dan membantunya untuk duduk. "Sini sayank," ujar Alex dengan menepuk kursi si sisinya. "

  • Dendam dan cinta   Bab 75 Ada apa dengan Alex

    Pernikahan Rania sudah memasuki hari Minggu, Rania masih tidak bisa menunjukkan sikap hangat yang ditunjukkan oleh Alex. Setiap malam, Rania tidur bersama Devan dikamar sang putra. Dan tiap malam juga, Alex selalu mengangkat Rania unt

  • Dendam dan cinta   Bab 74 Nikah terpaksa

    Alex terus mengirim video panas antara dirinya dan Rania, entah darimana Alex mendapatkan nomor ponselnya Rania. Sesaat, Rania tidak mengindahkan apa yang dilakukan oleh Alex. Tapi lama-kelamaan, pikiran Rania kacau. Beban pikiran membuat dia tidak bisa melakukan pekerjaannya dengan baik, apa yang terjadi pada Rania tidak lepas dari pengamatan orang-orang disekitarnya. Hubungan dengan Yoseph semakin dekat, tetapi video yang dikirim oleh Alex semakin panas. Membuat pikiran Rania bercabang. Derrtt.... Bunyi ponsel Rania bergetar. "Apa lagi yang dikirim oleh orang sinting itu." Ngedumel Rania, karena matanya yang baru ingin terpejam. Kini terbuka kembali. Karena pesan yang dikirim oleh Alex, sudah dua kali Rania mengganti nomor ponselnya. Tetapi, Alex mendapat nomor ponsel barunya. Dan video panas terus dikirim oleh Alex, sampai Rania tidak ingin menggunakan ponselnya. Rania curiga, ada orang dalam yang memboc

  • Dendam dan cinta   Bab 73 Ancam

    Rania duduk di ranjang, di sampingnya. Baby Devan tidur dengan nyenyak. Pintu terbuka, dengan masuknya Bude Maria. "Mereka sudah pulang," ucap Bude Maria, tanpa ditanya Rania. "Bagaimana?" tanya Bude Maria. "Bagaimana apanya Bude?" balas Rania yang bertanya. "Alex ingin mengakui putranya. "Tidak Bude, sampai kapanpun, Rania tidak akan mengenalkan dia kepada Devan. "Jangan mengambil keputusan dengan emosional, itu tadi, mengenai pernikahan. Apa Rania sudah menerima lamaran Nak Yoseph?" Rania terdiam, dia bingung menjawabnya. Tadi dia mengatakan itu, karena emosi kepada Alex. "Jangan paksakan menerima lamaran Alex, jika tidak ada rasa didalam sini," ucap Bude sembari memegang dadanya. *** Alex masuk kedalam hotel dalam keadaan marah, me

  • Dendam dan cinta   Bab 72 Marah

    "Apa..!? teriak Jesi dari sambungan telepon, hingga memekakkan telinga Rania. "Jes, pelankan suaramu..!" seru Rania. "Kau sungguh-sungguh di lamar Yoseph?" tanya Jesi, yang tidak percaya dengan apa yang baru di sampaikan oleh Rania. "Serius, untuk apa aku berbohong. Bagaimana Jes? Apa yang harus aku lakukan?" tanya Rania. "Untuk apa kau pikirkan lagi, terima. Kau harus menerima lamaran itu.." ucap Jesi dengan bersemangat. "Tapi aku tidak mencintainya, Jes.." ucap Rania. "Belum, kau belum mencintainya. Tapi tidak mungkin kau tidak akan mencintainya, Yoseph orangnya sudah matang. Dia tidak akan seperti orang itu, yang akan mempermainkan wanita," ucap Jesi dengan lantang. Mendengar perkataan Jesi, Rania terdiam. "Duh.. kenapa aku menyebut laki-laki itu." batin Jesi. "Ran..!" Panggil Jesi. "Rania..!" Panggil Jes

  • Dendam dan cinta   Bab 71 Hasil DNA

    Leo menatap wajah Alex, kemudian menghela napas. "Ada apa? apa hasilnya? apa bukan anakku?" tanya Alex dengan nada suara yang lemas dan khawatir. Leo memberi surat hasil DNA yang telah dibacanya kepada Alex. "Apa hasilnya? Katakan saja," ucap Alex yang takut untuk membacanya, karena hasilnya tidak sesuai dengan apa yang ada didalam pikirannya. "Baca sendiri." Leo memberikan surat tersebut kepada Alex. Alex menerimanya dengan tangan gemetar, matanya terbelalak. Setelah membaca hasil tes DNA tersebut. "Putraku Leo, dia putraku..!" seru Alex dengan tidak percaya, apa yang tertera didalam surat hasil tes DNA tersebut. "Ya, dia putramu. Putra yang tidak kau ketahui keberadaannya, seorang putra yang kehadirannya keduniaan ini diakibatkan oleh dendammu pada orang yang tidak bersalah," ucap Leo. Deg. Hati Alex sakit, mendengar apa yang dikatakan

  • Dendam dan cinta   Bab 70 Tes DNA

    "Mas, toko roti tutup," ucap Sarah pada Alex dan Leo, karena mengira keduanya ingin ngopi."Tutup ya Mbak, kami ingin istirahat sekaligus ngopi. Karena kami dengar, roti di toko ini sangat terkenal dengan kelezatannya," ucap Leo.Alex menatap wajah bayi yang berada dalam gendongan Sarah."Aku sepertinya sangat familiar dengan wajah bayi ini, mirip siapa ya?" pertanyaan dalam benaknya Alex."Mamamam...!" Baby Devan mengeluarkan ocehannya."Mau mamam ya?" tanya Alex seraya menggenggam jemari kecil baby Devan."Cakep anaknya ya mbak?" tanya Leo."Bukan anak saya mas, ini anak majikan saya," ucap Sarah.Deg..."Majikan?" tanya Alex."Lex" Leo memberi tanda, agar Alex tidak menanyakan secara gamblang pada Sarah."Biar aku" ucap Leo dengan suara yang pelan."Sangat ganteng ya," Leo mengusap-usap rambut baby Devan, setelah mengusap-usapnya. Leo melihat, ada beberapa helai rambut baby Devan ditangannya. Leo

  • Dendam dan cinta   Bab 69 Datang kembali

    Bude Maria dan Yoseph, masih berbincang di luar ruang rawat inap Rania.Tiba-tiba..."Bude..! Mas Yoseph..!" Suara Naila memanggil keduanya, dari depan pintu."Ada apa!" Sahut Bude dengan seraut wajah khawatir, dia takut ada apa-apa dengan Rania."Mbak Rania sadar..!" Seru Naila.Bude Maria dan Yoseph bergegas masuk kedalam kamar tempat Rania dirawat.Bude Maria bergegas menuju ranjang, tempat Rania terbaring. Dengan infus terpasang ditangannya."Bagaimana Ran..?" tanya Bude Maria."Pusing Bude, ini di mana?" tanya Rania saat menyadari, dia tidak didalam kamarnya."Ini rumah sakit Ran." beritahu Bude Maria."Rumah sakit? aduh..!" Rania memegang keningnya, matanya terpejam."Kenapa Ran..?" tanya Bude.Mana yang sakit Ran?" tanya Yoseph.Rania membuka matanya, dan melihat kearah asal suara."Mas Yoseph, Na

  • Dendam dan cinta   Bab 68 Sakit

    Berita kedatangan Alex menemui Rania, sampai ke telinga Jesi. Dengan wajah yang marah, Jesi turun dari mobilnya. Dan langsung menuju keruang kerja Alex."Dia pasti membututi aku, bodohnya aku. Hingga tak menyadari, aku diikuti.." Jesi teramat kesal pada dirinya, hingga Alex bisa mengetahui keberadaan Rania.Sampai didepan ruang kerja Alex, Jesi langsung menghampiri meja kerja sekretarisnya."Apa Boss ada ?" tanya Jesi kepada sekretaris Alex, yang bernama Vania."Maaf, Boss hari ini tidak masuk kantor" jawab Vania, sekretaris Alex."Siall..!" kesal Jesi."Kurang ajar orang itu" umpat Jesi."Pak Leo, apa dia ada ?" tanya Jesi."Pak Leo belum datang juga, ada apa kau mencari keduanya ?Ingat, kau jangan berani suka dengan kedua itu. Jika ingin lama bekerja di sini, keduanya milikku" ucap sekretaris Alex, dengan ekspresi wajah yang sombong. Terlihat bibirnya

DMCA.com Protection Status