Share

Batalkan pernikahan ini!

Adhira melangkah masuk ke pekarangan rumah lamanya. Semak memenuhi halaman depan. Gudang tempatnya dulu tinggal sudah terbengkalai. Ervan menyusulnya dari belakang. Setelah keduanya mencapai teras depan, seseorang muncul dari dalam.

“Om Willian?”

“A… dhi… ra?”

Suara pelo terdengar dari mulut pria yang tengah duduk di kursi roda itu. Dia mendongak ke arah Adhira dengan pandangan kosong dan dalam, seperti ada sesuatu yang ingin diungkapkan, tapi tak sanggup diutarakannya.

“Papa, siapa yang….” Seorang perempuan muncul dari dalam sambil membawa nampan berisi minuman dan tiga butir obat. “Kak Adhi?!”

“Kiara, hai,” sapa Adhira ramah.

Raut muka Kiara membeku. Dia menatap Adhira seperti menembus ke jaringan otak di balik tempurung kepalanya. Nampan yang dipegangnya hampir terjatuh jika Willian tak segera memotong lamunan tersebut.

“Apakah Adhi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status