Share

Mimpi Buruk

Adhira ingat sebelas tahun yang lalu, setelah kematian Profesor Alan, dia diringkus dan disiksa habis-habisan oleh orang-orang dari aliansi. Jelas peristiwa itu membakar kemarahan seluruh anggota aliansi dan Adhira adalah orang yang paling bertanggung jawab atas kematian tersebut.

Dia pingsan dan baru bangun keesokan harinya. Dia tidak bangun di dalam rumah tahanan atau lapas. Dia berada di tempat yang tidak diketahui. Gelap, pengap, dan berbau alkohol.

Kedua tangannya terikat ke belakang tubuhnya. Darah dan sembab mewarnai wajahnya.

Ketika dia mencob bangkit, seorang pria muncul dari sebuah pintu. Dia menyalakan lampu yang menyilaukan. Adhira berusaha mengintip dari celah kelopak matanya yang bengkak.

“Kau sudah melakukan tugasmu dengan sangat baik, Hira.”

Jantung Adhira bergemuruh bagai badai. Dia bereaksi saat tangan itu menyentuh wajahnya yang masih terluka.

“Sayangnya, kau kalah dalam pertempuran akhir.”

A

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status