Camilla yang berusaha mendorong tubuh Icha dengan keras, malah berbalik keadaan. Icha yang memiliki stamina yang lebih kala itu berhasil memutar tubuhnya sendiri sambil berpegangan pada pundak Camilla. “I-cha …” Tangan kanan Camilla berusaha meraih Icha agar tubuhnya tidak membentur anak tangga yang banyak itu. Walaupun Icha mengulurkan tangannya, tapi Icha hanya mengambil ponsel milik Camilla saja, untuk menghapus aibnya. “Maaf, Camilla. Kau yang membuatku jahat seperti ini,” katanya dengan suara yang kecil. Tatapan mata yang hancur bercampur kepuasan. Menakutkan, namun begitulah Icha mengeluarkan apa yang telah dipendam sejak lama. BRUK! Tubuh Camilla terguling beberapa kali dari anak tangga, dan mendarat dengan cairan merah yang keluar dari kepalanya. Tapi tawa Iblis itu tiba-tiba redup. Icha, sadar kembali. “Ukh! A-aku yang telah mendorong wanita sialan itu.”Icha menuruni anak tangga sambil berlari. Keringat dingin terlihat membanjiri tubuhnya. Jantungnya berdetak lebih cep
"Apaan dia? Memangnya setelah ini akan ada yang peduli?" "Kau tahu, kan? Alasan kita datang kemari bukan karena rumor pertama? Tapi video syur yang membuat kita datang tapi malah menemukan hal tak terduga lainnya. Semua wartawan jadi lupa dengan niat awalnya." "Senior, lututku lemas," kata pria yang pertama kali memotret bukti pembunuhan tadi. "Ah, benar. Tenang saja. Ini, minum dulu. Terima kasih, ya. Karenamu, kami bisa mendapatkan sesuatu yang besar," balasnya dengan tawa yang keras.Sementara pria berkacamata bulat itu, hanya terus memikirkan tindakannya tadi. Dia merasa takut karena sudah berani memotret tindakan Artis Icha. Seolah-olah tangannya bergerak sendiri untuk menekan kamera tadi. "Senior, apakah setelah ini aku masih hidup? Tadi, Icha menatapku saat aku memotretnya." Pria itu terus mengeluh kepada Seniornya. Tapi Seniornya menepuk pundak anak baru itu dengan ritme yang sedang. "Hahaha! Kau terlalu banyak menonton drama thriller, ya? Tenang saja. Tidak akan ada yang
“Keluarkan aku dari sini! Dasar orang gila tak berperasaan!” terianya. “Diamlah! Kau itu sudah dibuang, Icha! Tidak akan ada yang mau mengulurkan tangannya untukmu,” jawab petugas tersebut. Datang dengan keraguan, berakhir dengan kehancuran. Icha masih ingat bagaimana tubuhnya bergetar saat pria tua itu menyentuh tubuhnya yang sudah lama terjaga. Jika dia melihat ke belakang, pengorbanan terbesar tentu saja adalah tubuhnya. Di pojok sel penjara yang dingin dan sedikit lembab itu, Icha memeluk tubuhnya yang kecil dengan tangan yang sempit. Air mata berharga itu terus berjatuhan bersama dengan penyesalan. “Hah! Andai saja ada satu orang yang bisa menarik diriku dari tempat mengerikan ini, aku berjanji akan hidup lebih baik untuk kedepannya. Aku mohon, orang yang disampingku banyak, tapi aku sangat terluka ketika tidak ada yang berani melihat keadaanku sekarang,” lirihnya pilu. Terkadang kita pernah mendengar, bahwa manusia sering melukai dirinya karena dia masa lalu dia terluka ora
Setelah melalui banyaknya drama ditengah karirnya yang naik daun, akhirnya Artis yang banyak dikagumi ini terciprat rumor buruk juga. Tak pernah di terpikirkan oleh Icha sebelumnya. Karena dia merasa semuanya berjalan dengan baik-baik saja. “Hah! Akhirnya aku bisa mengistirahatkan diriku tiga hari ini. Tanpa melihat atau mendengar sesuatu yang mengusikku. Tapi karena aku merasa bosan, setidaknya aku harus mendengarkan lagu yang membuatku semangat,” gumamnya dengan telunjuk yang mengorek lubang telinga. Penampilan Artis yang terbiasa rapi dan wangi itu kini mulai kehilangan jati dirinya. Ya, dia tidak peduli dengan penampilannya yang berantakan karena hanya dia yang dapat melihatnya. TING! Icha menekan tombol powernya untuk mendengar lagu dari televisi. “Selamat sore, Pemirsa. Sejak siang tadi negeri ini digentarkan oleh sebuah video syur yang tersangkanya, seorang Artis dengan inisial I. Beliau adalah orang yang baru-baru ini menggemparkan para penggemarnya karena sebuah fakta da
"Ya, aku datang kepadamu sekarang. Melihat kondisimu yang seperti ini, sepertinya kamu—" "Ibu!" teriaknya. Menghampiri wanita yang memakai pakain mahal itu. Icha memeluk April dengan erat. Bau tubuhnya yang tidak terbasuh air selama 40 hari kurang membuat April harus menahan nafas hidungnya. Meskipun begitu, tangan April yang bersih masih rela membalas pelukan Icha. Sesekali dia mengusap punggung wanita kesepian itu. Karena April tidak mau, jika yang dia peluk adalah mayat. "Aku tahu Ibu akan datang. Huhu, Ibu aku kesepian selama ini. Tapi aku senang karena di saat semua orang meninggalkanku, Ibu masih sanggup datang padaku." Matanya yang hitam, kembali sembab. Icha membuat pengakuan terdalam tentang seberapa kesepian dirinya selama ini. Tapi yang membuat hati April jatuh adalah bahwa fakta Icha tidak tahu orang yang dipeluknya adalah orang lain. "Ada apa dengannya? Rumahnya sangat berantakan, tapi siapa sangka hatinya melebihi kondisi rumahnya? Selain itu, Ibumu tidak akan pern
Dulu, April pernah terjerat kasus yang cukup besar di Sekolah. Dia dituduh berhubungan tak bermoral bersama salah satu guru di Sekolah tersebut. Tentu saja, itu adalah fitnah. Informasi yang menggemparkan itu terjadi saat jam masuk Sekolah. April datang lebih siang karena jalanan yang macet. Semua orang sedang berkumpul di depan mading besar.Kecurigaan April mulai menguat, saat orang-orang mulai membisikan sesuatu setelah memandanginya. April berlari ke arah mading tersebut dan menemukan dirinya yang melepas pakaian setengah dada bersama guru muda disini. "Siapa yang menempel foto ini disini?" tanya April sembari berteriak. Semua orang dari penjuru arah tentu saja mendengar pertanyaan April yang bervolume tinggi itu. Tapi detik pertama, belum ada yang berani menjawabnya dan malah menghindar. Sampai ada anggota Osis di sekolah tersebut. Dia berkata, "April, jelaskan padaku. Apakah ini benar kamu?" tanya dia tegas. Walaupun petugas Osis itu bertanya dengan tegas, tapi dia penuh ke
April terdiam dalam cerita masa lalunya. Angga mulai memiringkan kepalanya dan bertanya, “Lalu, apa yang kamu lakukan setelahnya?” tanya dia. “Setelah itu, kami hanya bertemu beberapa kali, sebelum beliau dikeluarkan dengan tidak hormat di Sekolah. Pembelaan kami berdua tidak berhasil. Kepala Sekolah, guru dan anak-anak lainnya malah mengira Pak Andre memaksaku. Hal itu diperkuat oleh ekspresiku yang tidak bahagia di foto yang ditempel di mading,” ungkapnya. Itu adalah masa lalu terburuk. Apakah masih mengajar atau tidak? Apakah sudah menikah atau belum? Apakah Pak Andre hidup dengan baik atau malah sebaliknya. Karena dia dikeluarkan secara tidak terhormat dari Sekolah favorite. Biasanya, sekolah lain tidak akan menerimanya karena Sekolah favorit lah yang membuangnya sampai terdengar ke sekolah mana-mana mengenai rumor guru olahraga muda dan tampan ini. “Setelah itu, Pak Andre menghilang tanpa kabar bersama Ibunya. Aku masih menyimpan surat permintaan maafku untuknya, tapi ikut ter
Dimulai dari kasus Mahira dan Icha yang selesai pada hukumannya. Mahira yang hidup abadi di jeruji besi, lalu Icha yang menjadi gila karena depresi. Mereka sama-sama hancur akan karirnya. Perjalanan masih sangat panjang. April mesti menyusun strategi ulang ketika ada hal yang keluar dari jalurnya. Detik ini, April meminta untuk cuti kerja dengan alasan sakit selama tiga hari. Hanya sakit kepala biasa, tapi Angga memaksanya untuk istirahat. Namun, yang dilakukan April tidaklah begitu. Dia mulai bekerja dengan misinya di ruang bawah tanah. "Mereka berdua sudah mendapat karmanya. Camilla juga masih kritis. Andai dia siuman, apakah Camilla akan mendapat omelan dari keluarganya termasuk Tomi? Hah, itu kemungkinan kecil. Mungkin dia akan mengomel ringan dan meminta untuk menjauhi kedua temannya. Artinya, kekacauan ini sama sekali tidak membuat Camilla rugi. Camilla malah untung karena kecelakaannya," gumam April sambil membaca banyak berita populer minggu ini. Drrt! "Halo, ada apa, Bi?
“Jacob! Tunggu aku!” teriak seorang anak perempuan yang cantik dan imut. “Tidak mau! Pergi, kamu!” Jacob mendorong tubuh anak perempuan seusianya di sekolah.Tapi anak perempuan tersebut tidak menangis walaupun Jacob mendorongnya keras. Dia berusaha untuk bangkit dengan coklat yang terbungkus rapi di sebuah tupperware. “Aku tahu dia akan melemparnya. Jadi aku yang cantik ini memiliki ide untuk membungkus dengan rapat agar tak jatuh,” gumam anak perempuan itu. “Jacob!” panggilnya lagi. Jacob terus berlari ke arah Ibunya—April. “Mama!” rengeknya. Dua memeluk tubuh April yang sedang menggendong Hailey Endaru—Adik Jacob.“Kenapa, sayang? Itu temanmu, kan? Kenapa sikapmu seperti itu kepada teman?” tanya April. Jacob malah menggerakkan pundaknya enggan dengan mulut yang cemberut. “Hai, kamu menyukai anakku?” tanya Angga kepada anak perempuan itu. Anak perempuan itu mengangguk dengan semangat. “Aku menyukai Jacob, Om. Aku mau memberikan cokelat ini tapi Jacob malah berlari. Ini cokla
“April!” lirihnya. Bahkan seorang Angga yang tidak takut apapun memiliki ketakutan akan istrinya yang meninggalkannya selama ini. Bahkan Angga yang pernah menjadi relawan di suatu Negara yang terdapat genosida itu tidak bisa dipungkiri, jika matanya enggan terbuka untuk melihat mata istri yang tertutup. Dengan keberanian yang tersisa, Angga menandatangani dokumen itu. Dia tidak tahu harus berbuat apa setelah ini. Di tidak bisa berpikir jernih. Dia hancur, melebihi apapun. “Wanita yang kudapatkan dengan penuh perjuangan agar tidak pergi, tapi kenapa dia malah tetap pergi dengan cara yang lain?” batin Angga. April sudah merasakan firasatnya dari awal. Sejak April memaksa untuk mengantarnya ke makam orang tuanya ternyata saat itulah April tahu dirinya akan menyusul pergi orang tuanya. “Sabar, Nak. Jangan seperti ini. Kasihan anakmu,” ucap Haira. Haira tak bisa menahan air matanya. Pasalnya, dia tahu seberapa besar cinta Angga kepada April.Dia juga terkejut, jika April yang dikenal
Kandungan April sudah menginjak sembilan bulan. Mungkin hanya menghitung hari April melahirkan. April memiliki permintaan sebelum dia melahirkan. Dia ingin pergi ke makam orang tuanya. Angga sudah meminta April untuk pergi saat sudah melahirkan beberapa bulan saja, tapi April bersikeras untuk pergi ke makam orang tuanya hari ini. Tak mau tahu, Angga pun menuruti keinginan April itu. Sekarang, April sudah berada di depan makam mereka. April cukup kuat melangkah dengan perut besarnya. Sementara Angga memayungi tubuh April yang terkena sengatan matahari. “Ayah, Ibu … Maaf karena telat datang kemari. Terakhir kali sebelum aku menikah, ya. Aku datang kemari bersama suamiku lagi. Lihatlah, dia rela memberikan payungnya padahal dia juga kepanasan seperti itu. Mirip sekali dengan Ayah. Aku tidak akan berlama-lama, Ayah. Aku hanya ingin memberikan bunga ini untuk kalian.”April menyimpan buket yang memiliki warna yang sama dengan buket di makam Ibunya. “Aku ingin mengatakan secara langsun
Momen romantis setelah pernikahan. Angga dan April memiliki hari libur, jadi mereka fokus untuk menghabiskan waktu di rumah April. Mereka masih tinggal di kawasan yang masih memiliki hawa penuh dendam itu.“Angga, temani aku ke ruang bawah tanah, yu,” pintanya. “Dengan senang hati, Tuan Putri,” balas Angga sambil mengecup punggung tangan April. April dan Angga akhirnya masuk ke tempat yang buat itu. Tempat dimana hawa dendam lebih kuat. Tempat yang menyimpan memori kenangan yang buruk. “Apa yang ingin kau lakukan di tempat ini?” tanya Angga. “Aku merasa sesak dengan ruangan ini. Informasi penting tentang orang yang kubalas, lalu foto-foto yang tidak ingin aku lihat juga masih ada. Aku ingin mencabut semua foto tu dan membakarnya. Lalu aku tidak mau melihat satu barang ini di rumahku lagi. Bagaimana jika kita menyingkirkan semuanya?” tanya April. Angga mengerti karena sejak awal, April tidak menyukai tempat ini. Tempat ini memang sangat mendukung untuk misi April, tapi tempat ini
Air susu dibalas dengan air tuba. Perilaku tak terpuji Toni itu akhirnya mendapatkan balasan yang setimpal walau tak perlu merenggut nyawa. Tapi hukuman ini angkah pantas bagi Tomi. Perusahaan bangkurut seecpat mengedipkan magta. Meski begitu, perusahaan ini diambil alih oleh April. Meski dia harus memulainya lagi dari nol, tapi April tidak ragu untuk menarik banyak saham, karena sejak awal, perusahaan ini memanglah milik Ayahnya. “Bersama dokumen rahasia ini, akan membangun kembali perusahaan yang Ayah bangun dengan susah payah sampai meninggalkan nyawa pada Pria tua bengis sepryi dia,” gummanya smabik emlikhta Tomi yang sednag diseret oleh Petugas Kepolisian. Di luar Perusahaan yang bangkrut ini, terdapat banyak media TV Swasta maupun Negeri yang mengolok-olok Tomi dengan senjaya miliknya. Entah itu ponsel, mic, atau mulut para wartawan yang pedas. “Pak Tomi, apakah Anda menyesal telah membunuh banyak orang?”“Pak Tomi, apakah Anda tidak memiliki niatan untuk minta maaf?”“Untu
Setelah mengadakan pernikahan, pasangan pengantin baru biasanya akan melakukan malam pertama. Walaupun ini bukan pertama kalinya, tapi ini akan menjadi waktu mereka menghabiskan malam pertama dengan keadaan sadar.April memakai pakaian yang menampilkan lekuk tubuh langsingnya. Paha yang mulus sangat terekspos. Dadanya yang terbelah menjadi bagian yang indah juga pasti tidak akan berhenti ditatap oleh Angga. “Hah, tenanglah. Aku tidak boleh gugup seperti ini. Aku yakin bisa melakukannya dengan baik dan cepat,” gumamnya sambil menganggukan kepalanya dengan percaya diri. “Eh, cepat? T-tapi dia selalu melakukan pemanasan dengan lama sekali. Tidak tidak! Jangan takut. Setidaknya, dia hanya akan melakukannya satu sekali.”KLEK!Angga membuka pintu kamar itu tanpa mengetuk dulu. Dia datang dengan handuk kimononya. Belahan dadanya sangat terekspos di tempat yang memiliki cahaya yang terang ini.“Pakaian itu sangat cocok untukmu,” kata Angga dengan tengil. Dia bahkan memberikan satu kedipan m
Langit yang membiru berubah menjadi gelap. Dia menunjukan kemeriah bintang yang mati jutaan tahun yang lalu dan bersinar di waktu yang tepat. Sinar bulan menerangi alam semesta ini. Alam pun mendukung kemeriahan pernikahan April dan Angga. Sorak sorai suara ratusan manusia yang berbahagia di pernikahan dua insan ini. Mereka bernyanyi di atas alunan piano yang menyejukan. Siang tadi, mereka sudah melakukan akad nikahnya dan sekarang sudah sah menjadi suami istri. Sedangkan malam ini merupakan acara jamuan penting bersama keluarga, kerabat dan sahabat terdekat. April dan Angga beberapa kali melangkah pada tamu yang menghadiri acaranya. “Se-selamat atas pernikahan kalian, ya. Aku turun bersukacita,” kata Sekretaris Zayn kepada dua insan itu. “Terima kasih. Kau carilah jodoh supaya hidupmu tidak melulu monokrom seperti itu,” balas Angga dengan candaanya.Orang yang mendengarnya antara harus tertawa atau terkejut. Pasalnya, Angga bukanlah orang yang bisa bercanda seperti itu di depan
Pernikahannya semakin dekat dan April ingin memberitahu orang-orang terdekatnya mengenai hari bahagianya. Termasuk Leo. Dia pergi sendirian untuk menemui leo di daerah pegunungan yang terdapat panti asuhan. Akses menuju ke tempat itu cukup mudah. Suasananya yang masih asri dan hawa dingin di pagi hari. Ya, April sengaja datang lebih pagi untuk menemui Leo. Setidaknya, dia ingin berlama-lama bersama orang yang cukup berjasa untuk hidupnya. Saat kaki menapak tanah yang lembab. April menemukan pria dengan bentuk tubuh yang dikenainya. Pria itu mengenakan pakaian yang tipis dengan wara yang sudah pudar. “Leo!” panggilnya dengan suara yang lantang. Semnetara Leon yang sedang mengaikan paaian anak-anak itu tampak mengenali suara yang tidak bisa dia lupakan. “Suara itu …” Leo membalikan badannya dengan wajah yang pucat dan lingkar hitam di bawah matanya. “Leo!” April berlari ke arahnya. Dia memeluk tubuh yang kehilangan banyak otot itu. Pelukan yang erat, dan inilah yang paling Leo rin
“Sayang, apakah kamu siap?” tanya Angga yang dibalas dengan anggukan gadis cantik ini. Mereka sudah berada di depan rumah orang tua Angga. Walaupun Angga sering tampil rapi dengan jas hitamnya, tapi kini dia ingin tampil lebih bebas untuk menyesuaikan pakaian April. Sedangkan April terlihat anggun dengan gaun merah mudanya. Riasan tipis yang memuat wajahnya fresh juga membuat Apri lebih cantik. Angga memberikan tangannya agar tanga April dapat menggandengnya. “Aku siap,” jawabnya sambil melempar senyum yang lebih lebar. Inilah, senyum yang tidak pernah April tunjukan pada siapapun setelah kematian orang tuanya. Akhirnya, pria pembernai ini dapat membangunka senyumyang sudah lama tidur itu. “Ayah, Ibu. Kami datang,” ucap mereka dengan kompak. Mereka memeluk satu sama lain. Apalagi kehadiran April sudah sangat ditunggu-tunggu. “Ibu rindu sekali kepada kalian. Apakah kalian sangat sibuk sampai sudah lama tidak menemui Ibu? Bercanda hahaha. Meski begitu, Ibu sudah membuatkan masak