“Keluarkan aku dari sini! Dasar orang gila tak berperasaan!” terianya. “Diamlah! Kau itu sudah dibuang, Icha! Tidak akan ada yang mau mengulurkan tangannya untukmu,” jawab petugas tersebut. Datang dengan keraguan, berakhir dengan kehancuran. Icha masih ingat bagaimana tubuhnya bergetar saat pria tua itu menyentuh tubuhnya yang sudah lama terjaga. Jika dia melihat ke belakang, pengorbanan terbesar tentu saja adalah tubuhnya. Di pojok sel penjara yang dingin dan sedikit lembab itu, Icha memeluk tubuhnya yang kecil dengan tangan yang sempit. Air mata berharga itu terus berjatuhan bersama dengan penyesalan. “Hah! Andai saja ada satu orang yang bisa menarik diriku dari tempat mengerikan ini, aku berjanji akan hidup lebih baik untuk kedepannya. Aku mohon, orang yang disampingku banyak, tapi aku sangat terluka ketika tidak ada yang berani melihat keadaanku sekarang,” lirihnya pilu. Terkadang kita pernah mendengar, bahwa manusia sering melukai dirinya karena dia masa lalu dia terluka ora
Setelah melalui banyaknya drama ditengah karirnya yang naik daun, akhirnya Artis yang banyak dikagumi ini terciprat rumor buruk juga. Tak pernah di terpikirkan oleh Icha sebelumnya. Karena dia merasa semuanya berjalan dengan baik-baik saja. “Hah! Akhirnya aku bisa mengistirahatkan diriku tiga hari ini. Tanpa melihat atau mendengar sesuatu yang mengusikku. Tapi karena aku merasa bosan, setidaknya aku harus mendengarkan lagu yang membuatku semangat,” gumamnya dengan telunjuk yang mengorek lubang telinga. Penampilan Artis yang terbiasa rapi dan wangi itu kini mulai kehilangan jati dirinya. Ya, dia tidak peduli dengan penampilannya yang berantakan karena hanya dia yang dapat melihatnya. TING! Icha menekan tombol powernya untuk mendengar lagu dari televisi. “Selamat sore, Pemirsa. Sejak siang tadi negeri ini digentarkan oleh sebuah video syur yang tersangkanya, seorang Artis dengan inisial I. Beliau adalah orang yang baru-baru ini menggemparkan para penggemarnya karena sebuah fakta da
"Ya, aku datang kepadamu sekarang. Melihat kondisimu yang seperti ini, sepertinya kamu—" "Ibu!" teriaknya. Menghampiri wanita yang memakai pakain mahal itu. Icha memeluk April dengan erat. Bau tubuhnya yang tidak terbasuh air selama 40 hari kurang membuat April harus menahan nafas hidungnya. Meskipun begitu, tangan April yang bersih masih rela membalas pelukan Icha. Sesekali dia mengusap punggung wanita kesepian itu. Karena April tidak mau, jika yang dia peluk adalah mayat. "Aku tahu Ibu akan datang. Huhu, Ibu aku kesepian selama ini. Tapi aku senang karena di saat semua orang meninggalkanku, Ibu masih sanggup datang padaku." Matanya yang hitam, kembali sembab. Icha membuat pengakuan terdalam tentang seberapa kesepian dirinya selama ini. Tapi yang membuat hati April jatuh adalah bahwa fakta Icha tidak tahu orang yang dipeluknya adalah orang lain. "Ada apa dengannya? Rumahnya sangat berantakan, tapi siapa sangka hatinya melebihi kondisi rumahnya? Selain itu, Ibumu tidak akan pern
Dulu, April pernah terjerat kasus yang cukup besar di Sekolah. Dia dituduh berhubungan tak bermoral bersama salah satu guru di Sekolah tersebut. Tentu saja, itu adalah fitnah. Informasi yang menggemparkan itu terjadi saat jam masuk Sekolah. April datang lebih siang karena jalanan yang macet. Semua orang sedang berkumpul di depan mading besar.Kecurigaan April mulai menguat, saat orang-orang mulai membisikan sesuatu setelah memandanginya. April berlari ke arah mading tersebut dan menemukan dirinya yang melepas pakaian setengah dada bersama guru muda disini. "Siapa yang menempel foto ini disini?" tanya April sembari berteriak. Semua orang dari penjuru arah tentu saja mendengar pertanyaan April yang bervolume tinggi itu. Tapi detik pertama, belum ada yang berani menjawabnya dan malah menghindar. Sampai ada anggota Osis di sekolah tersebut. Dia berkata, "April, jelaskan padaku. Apakah ini benar kamu?" tanya dia tegas. Walaupun petugas Osis itu bertanya dengan tegas, tapi dia penuh ke
April terdiam dalam cerita masa lalunya. Angga mulai memiringkan kepalanya dan bertanya, “Lalu, apa yang kamu lakukan setelahnya?” tanya dia. “Setelah itu, kami hanya bertemu beberapa kali, sebelum beliau dikeluarkan dengan tidak hormat di Sekolah. Pembelaan kami berdua tidak berhasil. Kepala Sekolah, guru dan anak-anak lainnya malah mengira Pak Andre memaksaku. Hal itu diperkuat oleh ekspresiku yang tidak bahagia di foto yang ditempel di mading,” ungkapnya. Itu adalah masa lalu terburuk. Apakah masih mengajar atau tidak? Apakah sudah menikah atau belum? Apakah Pak Andre hidup dengan baik atau malah sebaliknya. Karena dia dikeluarkan secara tidak terhormat dari Sekolah favorite. Biasanya, sekolah lain tidak akan menerimanya karena Sekolah favorit lah yang membuangnya sampai terdengar ke sekolah mana-mana mengenai rumor guru olahraga muda dan tampan ini. “Setelah itu, Pak Andre menghilang tanpa kabar bersama Ibunya. Aku masih menyimpan surat permintaan maafku untuknya, tapi ikut ter
Dimulai dari kasus Mahira dan Icha yang selesai pada hukumannya. Mahira yang hidup abadi di jeruji besi, lalu Icha yang menjadi gila karena depresi. Mereka sama-sama hancur akan karirnya. Perjalanan masih sangat panjang. April mesti menyusun strategi ulang ketika ada hal yang keluar dari jalurnya. Detik ini, April meminta untuk cuti kerja dengan alasan sakit selama tiga hari. Hanya sakit kepala biasa, tapi Angga memaksanya untuk istirahat. Namun, yang dilakukan April tidaklah begitu. Dia mulai bekerja dengan misinya di ruang bawah tanah. "Mereka berdua sudah mendapat karmanya. Camilla juga masih kritis. Andai dia siuman, apakah Camilla akan mendapat omelan dari keluarganya termasuk Tomi? Hah, itu kemungkinan kecil. Mungkin dia akan mengomel ringan dan meminta untuk menjauhi kedua temannya. Artinya, kekacauan ini sama sekali tidak membuat Camilla rugi. Camilla malah untung karena kecelakaannya," gumam April sambil membaca banyak berita populer minggu ini. Drrt! "Halo, ada apa, Bi?
“Kondisi Pak Angga sekarang adalah koma. Sebenarnya Pak Angga cukup beruntung datang kemari dengan cepat. Jika tidak—”“Tapi tetap saja itu bukan kabar yang baik, kan? Jika dia koma, kapan Anda dapat memastikan dia bangun?” kata April. Menarik kerah dokter yang tak berdaya. Dokter yang menangani Angga itu keluar dengan memberi kabar seperti itu. Walaupun keluarga pasien pasti akan memberikan respon sebaliknya. Ya, dia sudah siap dengan marah, tanda tanya, dan banyak pertanyaan mengapa kepadanya yang juga manusia. “Maaf, dimana keluarga Pak Angga?” tanya Dokter tersebut, tanpa menjawab pertanyaan April. Tentu saja kabar yang didapatkan dari Dokter itu membuat dunia April seakan-akan runtuh. Dia tidak pesimis, tapi untuk hal ini, dia sangat takut. Pikirannya tentang kepada kegelapan. Tentang pertanyaan bagaimana dia hidup tanpa Angga, tentang bagaimana dia menghadapi semuanya. Walaupun Angga bisa bangun suatu saat, tapi kemungkinan itu sangat sedikit. “Saya keluarganya.” Semua kep
Tiga bulan sudah berlalu. Angga masih belum sadarkan diri. Setiap hari doa melayang terbang di langit-langit yang sering menunjukan cerah dan gelapnya. Tidak ada kata putus asa untuk orang yang dekat dengan Angga. Walau satu perbedaan yang sangat kentara antara April dan yang lainnya adalah seberapa banyak isak tangis yang keluar sampai membuat mata dan kepala sakit. “April, kamu selalu datang setiap hari. Terima kasih, ya. Tapi, ada yang ingin saya katakan secara pribadi. Kamu bisa meluangkan waktu sebentar, kan? ” kata Ibu Angga—Haira Endaru. Perasaan April menjadi tak menentu. Dia tidak pernah diminta berbicara di tempat lain selain ruangan ini. Selain itu, tatapan penuh kelelahan itu memiliki dua rati. Apakah dia lelah dengan begadangnya, atau merasa risih April datang setiap hari? pikirnya. “Baik, Bu.” Melipir sedikit dari Rumah Sakit tempat Angga dirawat, April dan Haira pergi ke sebuah cafe yang banyak pengunjung. Mereka duduk di pojok jendela. Kesannya lebih tertutup bahk