Tomi bersama para jajarannya mengamuk. Satu masalah belum selesai ditambah masalah lagi. Terlebih pusat sebab dari masalah ini ada pada Camilla. Tepatnya di hari Halloween ini. Tomi dan keluarga besarnya beserta semua karyawannya terbiasa untuk memeriahkan acara Halloween. Namun karena ada masalah di Perusahaan dan pribadi, Tomi tidak ingin menyelenggarakan acara itu. “Pak, apakah Anda serius tidak ingin mengadakan acara Halloween? Mengingat Anda selalu menyukainya,” kata Sekretarisnya itu. “Dasar bodoh! Mana ada di situasi genting seperti ini, aku harus melakukan acara bodoh itu? Lagian jika Camilla dapat ditemukan, aku akan membuat kostum terbaik untuknya. Menyeramkan melebihi segalanya,” kata Tomi dengan nada marah. Tomi dengan segala kekejamannya, memiliki hobi yang tak kalah kejam juga. Di kantor, setiap acara Halloween diadakan, dia akan memilih satu stafnya untuk didandani secara khusus oleh tim pribadi Tomi. Biasanya, orang tersebut dipilih dari pemenang kostum Halloween
Beberapa bulan telah berlalu. Leo dinyatakan sembuh total dan pencarian Camilla dilakukan semakin dalam hari ini. Bahkan Camilla sudah masuk banyak koran dan berita. Sayangnya, kebencian masyarakat terlalu dalam padanya sehingga banyak orang yang tidak peduli dan malah mendoakan yang buruk. Sementara Leo yang sudah tak bersama istrinya selama tujuh bulan lebih itu merasa biasa saja. Hari demi hari, bulan demi bulan dia lewati, tak pernah dia tak memikirkan April, wanita yang benar-benar dia cintai. Hingga Leo dapat bertemu April setelah sekian lama hanya di kantor. Namun entah kenapa. Saat Leo ingin menyapa, April selalu berbalik arah dan malah menyudutkan tubuhnya pada Angga. Seperti sekarang di lift. Hanya ada Leo, April dan Angga. tak ada yang berani bicara. Bahkan setelah kejadian itu, Angga tak pernah bicara terkait pekerjaan sekalipun. begitupun dengan April, dia tak pernah menanyakan kabarnya. “Rasanya aku sudah tak memiliki siapapun jika seperti ini. Camilla memang pergi m
“Saya hamil! Saya hamil anak Leo, Tante!”“Apa kau bilang?! Dasar jalang terkutuk! Beraninya kau mendekati menantuku saat anakku sedang hilang. Lalu sekarang kau hamil?!” “Benar. Kutuk aku seperti itu. Dengan begitu, aku tidak akan menyesal telah datang kesini. Aku siap. Aku rela dibantah habis-habisan olehnya. Jika hanya dengan cara inilah, mereka akan terluka, seperti aku yang terluka karena mereka dulu,” katanya dalam hati. Pengakuan yang mengejutkan April hari ini. Dia memang sudah tidak waras. Satu detik selanjutnya, tidkaa da yang tahu tin dan apalagi yang akan membahayakan dirinya. Seolah-olah April memang sudah bosan hidup. Seakan-akan dia menyesal bahwa Angga telah menarik tubuhnya di jembatan dulu. Ini adalah bunuh diri. April sedang menyakiti dirinya sendiri walau terbungkus atas alasan dendam. Tapi April memang sedang melakukan kejahatan untuk dirinya sendiri. “Siapa namamu? Katakan! Karena kamu sudah datang jauh-jauh kemari, makan aku yang akan membantumu untuk meng
“Angga? Kenapa kamu bisa disini?” tanya April. “Karena aku tidak akan meninggalkanmu, dalam keadaan apapun,” jawabnya yang membuat hati April terenyuh. “CEO? Kau Angga?” tanya Lucy. Dulu, Lucy memiliki cita-cita yang sangat besar, yaitu menikahkan Camila dengan Angga. Tapi terlalu sulit karena mereka bagaikan bumi dan langit. Namun sekarang, Lucy sedang menyaksikan Angga yang menggendong tubuh April dengan bayi yang terkandungnya. “Tante, jika Tante mengatakan pembicaraan Anda dengan April, maka suami Anda—”“Sa-saya mengerti, Pak Angga.” Lucy yang sangar seperti kucing besar yang mengamuk, kini hanya bisa menunduk takut seperti anak kucing yang malang. Angga membawa April pergi dari rumah itu. “April, aku harap kamu tidak kelelahan. Kamu harus menjaga kesehatanmu, ya. Ah, maaf karena aku marah kemarin-kemarin, ya. Setelah kamu mengungkapkan isi hatimu yang sebenarnya, aku jadi kalang kabut. Tidak tahu harus bersikap bagaimana agar kamu nyaman denganku. Jadi aku malah banyak dia
Sejak kejadian waktu itu, hubungan mereka membaik. Angga memperlakukan April dengan baik seperti biasanya, tapi sekarang dengan hati-hati. April juga menjadi banyak tertawa saat dengannya. Walau dia akan serius dengan misinya. Tapi Angga setiap waktu membantunya. Bahkan sekarang-sekarang, Angga memilih Sekretaris utamanya agar April tidak banyak bekerja. Angga juga tak bisa lepas jabatan April saat ini, karena dengan pekerjaan lah mereka bisa sedekat nadi. Di ruang bawah tanah yang lebih bercahaya dari biasanya … “Kamu mengganti lampunya, ya?” tannya April. Menengok ke atas. “Iya. Karena lampu kemarin sudah redup, jadi aku menggantinya. Kalau terang seperti ini, kan, enak balas dendamnya,” kata Angga. “Hahaha! Bisa aja kamu!” April tertawa lepas sambil memukul ringan pundak Angga. Angga senang April bisa tertawa lepas seperti ini. Terakhir kali tertawa lepas seperti ini saat awal-awal mereka saling mengenal. Namun yang ditakutkan Angga sekarang adalah, apakah April bisa tetap s
Kedua orang tersebut pergi ke sebuah rumah yang mengurung Camilla. Walaupun dapat disebut dengan rumah sakit jiwa pribadi, tapi itu lebih mirip rumah pengurungan atau pengasingan. April dan Angga datang bersama Boneka Kakek tua “Halo, Camilla. Aku datang. Apakah kamu makan dengan baik?” tanya April. “Lily?! Kau sudah datang? Aku sudah menunggumu satu tahun. sejak kecelakaan itu, aku sedih karena tidak dapat menemukanmu. Aku senang kamu datang sendiri,” katanya sambil memeluk April. April membalas pelukan Camilla itu. Dia lebih berisi daripada saat tidak mendapat perawatan. “Sekarang sudah tidak apa-apa, bukan? Kamu sudah janji bahwa kamu akan makan dengan baik, ya? Tapi kenapa ini tidak dihabiskan? Lily akan sering menemuimu jika Camilla makan dengan baik,” ujarnya sambil mengambil nampan berisi makanan utama. “A-aku akan makan!” Camilla makan sangat lahap sekali. Lily, adalah nama dari boneka favoritnya saat Camilla kelas tiga Sekolah Dasar. Lily adakah Boneka pemberian dar
Satu hari setelah mendengar informasi berharga dari Camilla, April dna Angga bekerja sama untuk pergi ke rumah Hanum—Korban Tomi baru-baru ini. Mereka memiliki niat untuk saling menopang satu sama lain sebagai korban. Tak hanya itu, April ingin Hanum bekerja sama dengannya juga. Sampai dia rela pergi ke pedesaan yang sangat jauh dari kehidupan mewah Ibu kota. Mereka bahkan harus menyusuri sungai dengan arus yang deras dan perjalanan hyang memasuki area hutan. “Aku sebenarnya tidak setuju kita pergi kemari. Aku benar-benar khawatir dengan kondisimu sekarang,” kata Angga di dalam perjalannya. “Tenang saja. Kita juga harus menyelamatkan hidup Hanum, Ga. Dia pasti merasa kesulitan sekarang. Setidaknya, kita harus bisa dia andalkan,” balas April. Tadinya, Angga menyarankan April untuk pergi memakai helikopter milik nya dengan aman. Tapi April merasa bahwa kedatangannya yang seperti itu akan mengejutkan penduduk Desa dan malah menjadi pusat perhatian. Takutnya, jika Hanum merasa tidak n
Sepucuk surat untuk Ibu. Kepergian Hanum membuat orang yang mengenalnya terpukul. Bahkan sebelum kepergian Hanum tiba, Hanum menuliskan sepucuk surat untuk Ibunya. Segunung rasa terima kasihnya, juga kata maaf yang tak terbendung wadah dunia. Lalu terakhir, pengakuan atas pelecehan seksual yang dialami oleh Tomi. Hanum, selama ini sangat menderita dan orang tuanya baru mengetahuinya. Begitupun April yang murung di rumah, setiap hari. “Angga, jika saja aku datang lebih awal, apakah hal buruk ini tidak akan terjadi?” taya April. Lututnya dipeluk sendiri. Angga mengusap kepala April lalu mengatakan, “April, kamu tidak salah. Niatmu sangatlah baik. Kematian dia bukanlah kesalahanmu. Melainkan karena Tomi. Yang harusnya menyesal itu dia. Semuanya sudah tidak bisa sesuai rencana kita, April. Tapi, kita harus melakukan sesuatu. Setidaknya, untuk keluarga yang ditinggalkannya. Untuk keluarga yang dikhianati oleh Tomi.” April mengerti maksud Angga. Dengan murung dan menelan kesedihan terla