Beranda / Romansa / Dendam Membara Kekasih CEO / Aku Seharusnya Sudah Curiga, Ketika Dia Menjadi Sekretaris

Share

Aku Seharusnya Sudah Curiga, Ketika Dia Menjadi Sekretaris

Penulis: Gelukkid
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Setelah Leo mengambil tas milik April dari meja kerjanya, Leo kembali ke ruang perawat tadi untuk menjemput April.

“April, ayo.”

Sebelum itu, Leo melepas jas hitamnya untuk dan jas itu disimpan di pundak April. Sungguh sebuah kejutan untuk April. Ketika pria ini memberikannya jas itu untuknya.

“Terima kasih,” kata April kepada Leo. Dan sebagai balasannya, Leo tersenyum.

Mereka kini pergi melewati koridor, dan tiba di sebuah parkiran. Sejak awal, Leo tidak melepas rangkulannya. Sialnya, seorang pria yang tidak berperasaan sedang bersama tunangannya.

“Angga, aku mohon! Itu bukan salahku!”

“Tidak salah bagaimana? Jelas-jelas kamu yang keterlaluan! Aku sudah lelah denganmu, Mawar. Kamu tidak pernah berusaha untuk jadi dewasa!”

KLAK! KLAK! KLAK!

Suara high heels yang terdengar paling bersinar itu berasal dari sepatu April. Pasangan itu menoleh dengan tiba-tiba, termasuk Angga yang terkejut. Dia terkejut karena April bersama Leo. Dia tidak bisa berhenti melihat tangan Leo yang mengel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Angga Mengejar Gadis Yang Dia Cintai

    Angga pergi untuk menyusul April. Dia bahkan malah berpikir bahwa Leo akan membawa April pergi ke sebuah tempat yang hanya ada mereka berdua. Jika April mengetahui isi pikiran Angga, mungkin April enggan untuk bertemu dengan Angga apalagi menerima bantuan darinya perihal dendam. “Ayo! Dia sepertinya sedang mengejarmu.”Leo melihat ke arah belakang sambil menyelesaikan pengurusan administrasi April. April akan mendapat perawatan di ruang VIP. Itu karena luka air panas yang membakar itu tidak hanya merusak jaringan, tapi juga membuat April demam tinggi disebabkan infeksi. “Kami akan melakukan tindakan terlebih dahulu. Silakan Anda tunggu di luar,’ kata Dokter di Rumah Sakit itu. Leo pun mengangguk setuju. Dia akhirnya menunggu di luar ruangan itu. Dengan pikiran yang berkecamuk, dengan banyak doa yang diapungkan kepada pemilik semesta. Sampai suara sepatu yang tengah berlari ke arahnya membuat pikiran Leo buyar. “Dimana April?” tanya Angga dengan nafas yang terengah-engah. Dia berl

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Ketika Pria Obsesi Melihat Wanita Yang Di Cintai Bermesraan Dengan Pria Lain

    “Mawar? Jadi sekarang Anda langsung menyalahkan tunangan Anda, ya? Apa karena selama ini Anda kesulitan untuk mencintai Mawar? Kemudian Anda mulai tertarik pada April? Tapi Anda malah membuatnya celaka, dan malah menarik Mawar yang tidak ada hubungannya—”“Mawar mendapatiku yang hanya meminta pertolongan kepada April dan akhirnya dia cemburu. Padahal saya hanya meminta pertolongan saja kepada rekan divisi itu,” balas Angga sambil memotong pembicaraan Leo. Dia juga melangkahkan kakinya menuju Leo. Tubuhnya yang tegap tidak bisa dibandingkan dengan Leo. jelas, Leo kalah. Tapi bukan itu tujuan Angga, Angga hanya ingin membungkam pikiran Leo yang berani menyimpulkan sendiri. Leo berusaha tidak takut pada julukan serigala hitam itu. Dia menegakkan tubuhnya dan kepalanya sedikit angkuh. “Jadi Leo, pelakunya adalah keponakanmu, bukan aku. Tapi tetap saja, aku terlibat karena datang padanya untuk mengantarkan kopi. Itu karena Sekretarisku sedang tidak bekerja karena sesuatu yang tidak bisa

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Seorang CEO Sombong, Sulit Mengakui Kesalahannya

    Seorang pria dengan tubuh jangkung itu masuk ke dalam ruang rawat April, setelah dia mundur beberapa langkah karena melihat keromantisan mereka. Tubuh yang terbiasa tegap dengan arti percaya diri dan berwibawa, sekarang tubuh itu tampak layu diterpa rasa bersalah yang amat besar. “Kenapa kamu kemari?” tanya April tiba-tiba. Hanya dengan melihat batang hidungnya saja, April sudah tahu itu Angga. Semakin Angga masuk lebih dalam, dengan menunjukan diri sepenuhnya, perkataan yang membuat Angga tersinggung tidak sengaja terlontar. Angga membelalakan matanya tidak percaya. Tapi dia sudah berjanji datang kesini untuk alasan yang baik. “Tua CEO ingin mengatakan sesuatu padamu, April.” Leo mendahului kata yang akan berhamburan keluar dari mulut Angga. Leo merasa bahwa Angga harus mengakui kesalahanya kepada April saat ini. Angga pun menatap tajam ke arah Leo. Seolah-olah dia sedang memikirkan sesuatu yang buruk tentang Leo. Tapi dari pada itu, Angga terus berjalan ke depan menghampiri

  • Dendam Membara Kekasih CEO   CEO, Jangan Mengikatku! Aku Ingin Kebebasan

    April berdecih sangat keras. Dia menertawakan pria itu dan dirinya. Lalu tiba-tiba … Tatapannya menjadi mengerikan. “Apa maksudmu, April?” tanya Angga. Angga menatap April dengan ekspresi yang bingung. Tidak, hati dan pikirannya ikut bingung. Kacau, tersesat tanpa arah. Sulit untuk menebak isi pikiran April, dengan keegoisannya yang melekat pada jiwa pria seperti itu. “Kau tahu? Apa yang lebih lucu dari opera yang aku ciptakan? Jawabannya adalah ketika orang yang aku cintai menjadi musuh, dan musuh menjadi cintaku. Angga, bukankah ini di luar skenario?”April memiringkan kepalanya. Air mata dari kedua sisi jatuh beriringan. Senada dengan detak jantungnya yang memanas. Tumpah tak terbendung, walaupun tak ada suara sedikitpun yang keluar dari mulutnya. Sakit. Seperti itulah perasaan wanita yang sudah di ujung rasa kecewa. Dia masih mampu menangis, namun suara tangisan yang menjerit hilang entah kenapa. Mungkin sudah ditelan oleh dusta pria di hadapannya lebih dulu. Mungkin pria itu

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Ada Satu Hal Yang Tidak Bisa Orang Kaya Ubah

    Tangan mengerat. Kuku panjang menembus jari sampai mengeluarkan darah. Itu karena April menahan kalimat setelahnya. Dia tahu apa yang ingin diucapkan, tapi dia merasa tidak bisa. “Sial, kenapa aku tidak bisa bicara?” batin April. April menahannya karena sadar, jika dia mengatakannya, dia akan merasa bersalah kepada Angga. Tapi faktanya. April merasa bahwa Angga tidak memikirkan hal seperti itu kepadanya. Dilema. April akhirnya merasa di pilihan seperti ini. Tapi dengan keberaniannya … “Karena kamu tidak memiliki perasaan, aku akan mengatakannya padamu, Angga,” jawabnya dengan tegas. “Selama ini, aku merasa bahwa aku tidak hanya bekerja sama denganmu. Tapi aku merasa bahwa kita terikat. Tidak, tapi kamu yang mengikatku. Jadi, aku ingin bebas darimu, Angga. Aku … Tidak merasa nyaman dengan sikapmu yang kamu lakukan di rumah dan melakukannya ketika di kantor juga. Padahal aku sudah bilang jangan melakukan itu di depan mereka. Padahal aku sudah sering memperingati dan memaklumi kamu.

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Dari Rambut Turun Ke Pipi

    Setelah mengatakan hal demikian, Angga berbalik kembali lalu pergi. April hanya melihat pria itu berbeda sekarang. Tidak tersentuh sama sekali. bagaimanapun dia mengatakan banyak kiasan dari mulutnya, April tidak ingin percaya. Dengan satu sudut mulut yang menyungging April bergumam, “Terlalu mudah untuk manusia berkata-kata. Tapi sedikit sekali orang yang dapat menepati janjinya.” Kini, hanya kekosongan yang April dapatkan. Angga datang dengan jiwa dan tubuhnya yang tidak membawa apa-apa termasuk maaf yang tulus untuk April. “Mengenaskan menjadi diriku. Bagaimana caranya agar kamu tidak hanya mencintaiku, tapi juga menghargaiku. Bukannya sia-sia, jika kamu tidak menghargaiku? Cih, aku juga punya perasaan. Aku punya harga diri, Angga. Untuk itulah, omong kosong yang kamu ucapkan tidak berbeda dengan pasir yang sering kau injak setiap hari,” katanya pada angin yang melambai, meminta bahwa ucapan tulus April dapat sampai pada telinganya, walau mustahil. Setiap kata demi kata yang A

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Sebuah Bakat Tercela

    “Dia sedang ke toilet,” jawab April bohong. Walaupun April sedang berbicara dengan Camilla, tapi matanya ke arah pahanya yang mulai terbuka karena Leo yang menyingkirkan selimutnya. SKEP!April menutupi pahanya yang seksi dan mulus itu dengan selimutnya lagi. Leo yang merasa tertangkap basah hanya dapat cengengesan sambil menggaruk pundaknya yang tidak gatal. “Baiklah. Aku akan memberitahu Leo jika kamu menghubunginya. Sepertinya dia akan menelepon balik,” jawab April.TUT!Panggilan berakhir!Sekarang, mereka saling bertatapan. Leo yang merasa hilang akal dan malu, sedangkan April yang mulai menggodanya. “K-kenapa kamu menjawab telepon Camilla?” tanya Leo. Di nampak kesal dengan ekspresi yang seperti itu. “Karena dia istrimu, kenapa kamu tidak menghubunginya?” tanya April dengan membalikkan pertanyaanya. “Ah, i-itu, sih. Karena dia …”“Benar. Pria ini mulai hilang arah dari peraturannya selama ini. Aku sering mendengar dari orang lain, bahkan beberapa kali aku pernah menyaksika

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Suami Orang Bisa Takut Pada Selingkuhan

    Leo menghubungi Camilla terlebih dahulu. Tapi yang Leo katakan hanya, “Camilla, maaf, aku sedang ada urusan dengan tim divisi. Aku akan menghubungimu nanti.”Burung-burung putih dan kecil mengelilingi kepala April. Mulut yang menganga terbuka juga menjadi saksi bisu kebohongan Leo sekarang. “Jika hanya itu yang ingin kamu katakan, jawaban dariku sebelumnya bukankah sudah cukup? Sama saja, bukan?” sindir April. Dengan side eye nya, April membuar Leo takut. Sebuah fakta umum bahwa seorang suami bisa takut pada selingkuhannya itu ternyata benar. Seperti Leo saja sekarang. Ya, itu wajar untuk orang yang selingkuh. Karena dia merasakan benih cinta pertama dengan orang baru. Sama seperti ketika orang yang selingkuh itu menemukan cinta pertamanya. Walaupun Leo sebenarnya tidak pernah merasakan hal seperti itu dengan Camilla. “Haha. Maafkan aku. Tapi, April. Jika aku tidak salah dengar, kamu bilang jika kamu cemburu, bukan?” Saat Leo melontarkan kalimat itu, Leo cukup berhati-hati karena

Bab terbaru

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Akhir Kisah Membanggakan

    “Jacob! Tunggu aku!” teriak seorang anak perempuan yang cantik dan imut. “Tidak mau! Pergi, kamu!” Jacob mendorong tubuh anak perempuan seusianya di sekolah.Tapi anak perempuan tersebut tidak menangis walaupun Jacob mendorongnya keras. Dia berusaha untuk bangkit dengan coklat yang terbungkus rapi di sebuah tupperware. “Aku tahu dia akan melemparnya. Jadi aku yang cantik ini memiliki ide untuk membungkus dengan rapat agar tak jatuh,” gumam anak perempuan itu. “Jacob!” panggilnya lagi. Jacob terus berlari ke arah Ibunya—April. “Mama!” rengeknya. Dua memeluk tubuh April yang sedang menggendong Hailey Endaru—Adik Jacob.“Kenapa, sayang? Itu temanmu, kan? Kenapa sikapmu seperti itu kepada teman?” tanya April. Jacob malah menggerakkan pundaknya enggan dengan mulut yang cemberut. “Hai, kamu menyukai anakku?” tanya Angga kepada anak perempuan itu. Anak perempuan itu mengangguk dengan semangat. “Aku menyukai Jacob, Om. Aku mau memberikan cokelat ini tapi Jacob malah berlari. Ini cokla

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Kembar?

    “April!” lirihnya. Bahkan seorang Angga yang tidak takut apapun memiliki ketakutan akan istrinya yang meninggalkannya selama ini. Bahkan Angga yang pernah menjadi relawan di suatu Negara yang terdapat genosida itu tidak bisa dipungkiri, jika matanya enggan terbuka untuk melihat mata istri yang tertutup. Dengan keberanian yang tersisa, Angga menandatangani dokumen itu. Dia tidak tahu harus berbuat apa setelah ini. Di tidak bisa berpikir jernih. Dia hancur, melebihi apapun. “Wanita yang kudapatkan dengan penuh perjuangan agar tidak pergi, tapi kenapa dia malah tetap pergi dengan cara yang lain?” batin Angga. April sudah merasakan firasatnya dari awal. Sejak April memaksa untuk mengantarnya ke makam orang tuanya ternyata saat itulah April tahu dirinya akan menyusul pergi orang tuanya. “Sabar, Nak. Jangan seperti ini. Kasihan anakmu,” ucap Haira. Haira tak bisa menahan air matanya. Pasalnya, dia tahu seberapa besar cinta Angga kepada April.Dia juga terkejut, jika April yang dikenal

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Kematian Setelah Melahirkan

    Kandungan April sudah menginjak sembilan bulan. Mungkin hanya menghitung hari April melahirkan. April memiliki permintaan sebelum dia melahirkan. Dia ingin pergi ke makam orang tuanya. Angga sudah meminta April untuk pergi saat sudah melahirkan beberapa bulan saja, tapi April bersikeras untuk pergi ke makam orang tuanya hari ini. Tak mau tahu, Angga pun menuruti keinginan April itu. Sekarang, April sudah berada di depan makam mereka. April cukup kuat melangkah dengan perut besarnya. Sementara Angga memayungi tubuh April yang terkena sengatan matahari. “Ayah, Ibu … Maaf karena telat datang kemari. Terakhir kali sebelum aku menikah, ya. Aku datang kemari bersama suamiku lagi. Lihatlah, dia rela memberikan payungnya padahal dia juga kepanasan seperti itu. Mirip sekali dengan Ayah. Aku tidak akan berlama-lama, Ayah. Aku hanya ingin memberikan bunga ini untuk kalian.”April menyimpan buket yang memiliki warna yang sama dengan buket di makam Ibunya. “Aku ingin mengatakan secara langsun

  • Dendam Membara Kekasih CEO    Melepas Trauma Masa Lalu, Membangun Kehidupan Baru

    Momen romantis setelah pernikahan. Angga dan April memiliki hari libur, jadi mereka fokus untuk menghabiskan waktu di rumah April. Mereka masih tinggal di kawasan yang masih memiliki hawa penuh dendam itu.“Angga, temani aku ke ruang bawah tanah, yu,” pintanya. “Dengan senang hati, Tuan Putri,” balas Angga sambil mengecup punggung tangan April. April dan Angga akhirnya masuk ke tempat yang buat itu. Tempat dimana hawa dendam lebih kuat. Tempat yang menyimpan memori kenangan yang buruk. “Apa yang ingin kau lakukan di tempat ini?” tanya Angga. “Aku merasa sesak dengan ruangan ini. Informasi penting tentang orang yang kubalas, lalu foto-foto yang tidak ingin aku lihat juga masih ada. Aku ingin mencabut semua foto tu dan membakarnya. Lalu aku tidak mau melihat satu barang ini di rumahku lagi. Bagaimana jika kita menyingkirkan semuanya?” tanya April. Angga mengerti karena sejak awal, April tidak menyukai tempat ini. Tempat ini memang sangat mendukung untuk misi April, tapi tempat ini

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Tomi Berhasil Mendapatkan Balasannya

    Air susu dibalas dengan air tuba. Perilaku tak terpuji Toni itu akhirnya mendapatkan balasan yang setimpal walau tak perlu merenggut nyawa. Tapi hukuman ini angkah pantas bagi Tomi. Perusahaan bangkurut seecpat mengedipkan magta. Meski begitu, perusahaan ini diambil alih oleh April. Meski dia harus memulainya lagi dari nol, tapi April tidak ragu untuk menarik banyak saham, karena sejak awal, perusahaan ini memanglah milik Ayahnya. “Bersama dokumen rahasia ini, akan membangun kembali perusahaan yang Ayah bangun dengan susah payah sampai meninggalkan nyawa pada Pria tua bengis sepryi dia,” gummanya smabik emlikhta Tomi yang sednag diseret oleh Petugas Kepolisian. Di luar Perusahaan yang bangkrut ini, terdapat banyak media TV Swasta maupun Negeri yang mengolok-olok Tomi dengan senjaya miliknya. Entah itu ponsel, mic, atau mulut para wartawan yang pedas. “Pak Tomi, apakah Anda menyesal telah membunuh banyak orang?”“Pak Tomi, apakah Anda tidak memiliki niatan untuk minta maaf?”“Untu

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Malam Pertama Yang Penuh Gairah

    Setelah mengadakan pernikahan, pasangan pengantin baru biasanya akan melakukan malam pertama. Walaupun ini bukan pertama kalinya, tapi ini akan menjadi waktu mereka menghabiskan malam pertama dengan keadaan sadar.April memakai pakaian yang menampilkan lekuk tubuh langsingnya. Paha yang mulus sangat terekspos. Dadanya yang terbelah menjadi bagian yang indah juga pasti tidak akan berhenti ditatap oleh Angga. “Hah, tenanglah. Aku tidak boleh gugup seperti ini. Aku yakin bisa melakukannya dengan baik dan cepat,” gumamnya sambil menganggukan kepalanya dengan percaya diri. “Eh, cepat? T-tapi dia selalu melakukan pemanasan dengan lama sekali. Tidak tidak! Jangan takut. Setidaknya, dia hanya akan melakukannya satu sekali.”KLEK!Angga membuka pintu kamar itu tanpa mengetuk dulu. Dia datang dengan handuk kimononya. Belahan dadanya sangat terekspos di tempat yang memiliki cahaya yang terang ini.“Pakaian itu sangat cocok untukmu,” kata Angga dengan tengil. Dia bahkan memberikan satu kedipan m

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Pernikahan Angga dan April

    Langit yang membiru berubah menjadi gelap. Dia menunjukan kemeriah bintang yang mati jutaan tahun yang lalu dan bersinar di waktu yang tepat. Sinar bulan menerangi alam semesta ini. Alam pun mendukung kemeriahan pernikahan April dan Angga. Sorak sorai suara ratusan manusia yang berbahagia di pernikahan dua insan ini. Mereka bernyanyi di atas alunan piano yang menyejukan. Siang tadi, mereka sudah melakukan akad nikahnya dan sekarang sudah sah menjadi suami istri. Sedangkan malam ini merupakan acara jamuan penting bersama keluarga, kerabat dan sahabat terdekat. April dan Angga beberapa kali melangkah pada tamu yang menghadiri acaranya. “Se-selamat atas pernikahan kalian, ya. Aku turun bersukacita,” kata Sekretaris Zayn kepada dua insan itu. “Terima kasih. Kau carilah jodoh supaya hidupmu tidak melulu monokrom seperti itu,” balas Angga dengan candaanya.Orang yang mendengarnya antara harus tertawa atau terkejut. Pasalnya, Angga bukanlah orang yang bisa bercanda seperti itu di depan

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Mengunjungi Leo Di Panti Asuhan

    Pernikahannya semakin dekat dan April ingin memberitahu orang-orang terdekatnya mengenai hari bahagianya. Termasuk Leo. Dia pergi sendirian untuk menemui leo di daerah pegunungan yang terdapat panti asuhan. Akses menuju ke tempat itu cukup mudah. Suasananya yang masih asri dan hawa dingin di pagi hari. Ya, April sengaja datang lebih pagi untuk menemui Leo. Setidaknya, dia ingin berlama-lama bersama orang yang cukup berjasa untuk hidupnya. Saat kaki menapak tanah yang lembab. April menemukan pria dengan bentuk tubuh yang dikenainya. Pria itu mengenakan pakaian yang tipis dengan wara yang sudah pudar. “Leo!” panggilnya dengan suara yang lantang. Semnetara Leon yang sedang mengaikan paaian anak-anak itu tampak mengenali suara yang tidak bisa dia lupakan. “Suara itu …” Leo membalikan badannya dengan wajah yang pucat dan lingkar hitam di bawah matanya. “Leo!” April berlari ke arahnya. Dia memeluk tubuh yang kehilangan banyak otot itu. Pelukan yang erat, dan inilah yang paling Leo rin

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Mengumumkan Pernikahan

    “Sayang, apakah kamu siap?” tanya Angga yang dibalas dengan anggukan gadis cantik ini. Mereka sudah berada di depan rumah orang tua Angga. Walaupun Angga sering tampil rapi dengan jas hitamnya, tapi kini dia ingin tampil lebih bebas untuk menyesuaikan pakaian April. Sedangkan April terlihat anggun dengan gaun merah mudanya. Riasan tipis yang memuat wajahnya fresh juga membuat Apri lebih cantik. Angga memberikan tangannya agar tanga April dapat menggandengnya. “Aku siap,” jawabnya sambil melempar senyum yang lebih lebar. Inilah, senyum yang tidak pernah April tunjukan pada siapapun setelah kematian orang tuanya. Akhirnya, pria pembernai ini dapat membangunka senyumyang sudah lama tidur itu. “Ayah, Ibu. Kami datang,” ucap mereka dengan kompak. Mereka memeluk satu sama lain. Apalagi kehadiran April sudah sangat ditunggu-tunggu. “Ibu rindu sekali kepada kalian. Apakah kalian sangat sibuk sampai sudah lama tidak menemui Ibu? Bercanda hahaha. Meski begitu, Ibu sudah membuatkan masak

DMCA.com Protection Status