Share

18). Bicara Tentanh Pacar

***

"Kal, kamu udah bangun belum? Keluar yuk, kita makan siang sama-sama."

Kalania yang sejak subuh tadi tidur, kini membuka matanya secara perlahan setelah mendengar suara tersebut dari depan pintu kamar. Tak perlu bertanya siapa yang barusan bersuara, Kalania sudah tahu itu Sellina sehingga tak langsung menjawab, dia yang tertidur dengan posisi telungkup, memutuskan untuk diam selama beberapa saat sambil mengumpulkan nyawa.

Begadang kemudian baru tertidur sekitar pukul setengah empat, Kalania memang memutuskan untuk tidur panjang di kamar lamanya dan tak ada yang berani mengganggu, semua orang di rumah membiarkan dia terlelap hingga sekarang—tepat pukul setengah satu siang, sang mama tiri datang.

"Kal."

"Iya, Sell. Bentar, gue masih pusing," ucap Kalania yang akhirnya buka suara. "Makan siangnya udah siap apa gimana? Kalau udah siap dan lo sama Papa mau makan, duluan aja biar gue nanti nyusul. Gue belum mandi juga soalnya."

"Belum sih," kata Sellina. "Barusan di bawah bibi masih mas
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status