Share

Harapan baru

Author: Romansa Love
last update Last Updated: 2023-08-19 21:15:05

Umi Kalsum datang bersama dokter ke dalam ruang ICU. Dokter pun langsung mengecek kondisi Vanesa. Akan tetapi hasilnya di luar harapan.

"Maaf , Bu. Pasien masih belum menunjukkan tanda-tanda kemajuan. Gerakan yang Ibu rasakan tadi hanya gerakan sensorik di mana otak merespon adanya rangsangan dari lingkungan sekitar," jawab dokter.

"Begitu ya, Dok! Tadi saya hanya membaca Al- Qur'an di sampingnya. Apa mungkin dia mendengar saya, Dok?"

"Bisa jadi, Bu. Alangkah baiknya Ibu selalu berkomunikasi dengan pasien agar dia bisa merespon kejadian di sekitarnya. Kemajuan pasien ada di dirinya sendiri dan Sang Pencipta," jelas Dokter.

"Terima kasih atas penjelasannya, Dok. Saya mengerti."

"Kalau begitu saya permisi dulu, Bu." Dokter itu pun pergi dari ruang ICU.

Umi Kalsum menghela napas dalam karena harapannya tidak sesuai. "Umi akan bersabar sampai kamu sadar, Nak. Semoga Allah memberikan keajaiban untukmu."

Vanesa di rawat karena mengalami koma setelah berhasil melewati masa kritis. Sekarang h
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Dendam Kekasih yang Terbuang    Kembali Sadar

    Di rumah sakit, Umi Kalsum sedang merawat Vanesa yang sudah dua minggu dirawat. Umi senantiasa memberikan pelayanan seperti, membasuh badan, mengajak berbicara, dan juga membacakan lantunan ayat suci sehabis sholat."Nak, tepat 2 Minggu kamu dirawat di sini. Apa kamu nggak ingin bangun, Nak? Umi penasaran siapa kamu? Bagaimana ceritamu sehingga bisa sampai di tempat, Umi?" Umi Kalsum berbicara sambil membasuh tangan Vanesa dengan air hangat."Umi sangat berharap sekali bisa mengobrol denganmu," ucap Umi Kalsum dengan suara lemah lembut.Setelah membasuh tangan dan kaki Umi Kalsum meletakkan kembali handuk kecil itu di atas meja. Dia duduk sambil membalas pesan di handphonenya.Tanpa disadari oleh Umi, jari Vanesa bergerak. Tak lama kemudian, dia mengeluarkan suara yang sangat pelan. Meski pelan, Umi Kalsum menyadari hal itu. Dia memperhatikan Vanesa dengan seksama."Nak, kamu sudah sadar? Alhamdulillah, terima kasih Ya Allah. Aku harus panggil dokter." Umi Kalsum menekan bel yang bera

    Last Updated : 2023-09-01
  • Dendam Kekasih yang Terbuang    Pesan haru Vanesa

    Aldo terus menaruh dendam pada Keynan. Dia akan membalasnya saat sudah bangkit nanti. Setelah lama merenung, Aldo mulai beranjak dari tempatnya. Dia ingin pergi menemui teman lama "Bi, aku pergi ke luar. Nanti bilangin ke Mama kalau sudah pulang," seru Aldo pada asistennya."Baik, Den!"Aldo ke luar dari rumah menuju ke garasi. Dia ingin naik motor sport kesayangannya dulu. "Halo boy, sudah lama sekali kita nggak bertemu ya. Ternyata kamu terawat dengan baik."Motor sport itu adalah hadiah ulang tahun dari sang ibu. Aldo sangat menyukai motor tersebut. Setelah bersiap, Aldo segera memakai jaketnya dan helm. Lalu, dia pergi menuju ke kafe langganannya dulu.Aldo menarik gas itu dengan kecepatan tinggi. Dia merasakan sedikit kedamaian dalam hatinya. Meski ada sebuah ganjalan, Aldo tetap berusaha tegar demi janjinya pada Vanesa.Sekitar dua puluh menit, Aldo sudah sampai di kafe langganannya saat remaja dulu. Dia turun dan membuka helm-nya. Setelah itu masuk ke dalam mencari temannya.Se

    Last Updated : 2023-09-02
  • Dendam Kekasih yang Terbuang    Niat yang baik

    "Halo ... sial kenapa malah dimatikan? Aku yakin itu Vanesa, syukurlah kamu masih hidup Nes. Tapi, kenapa kamu nggak ingin aku tahu di mana keberadaanmu? Aku sangat ingin bertemu denganmu," seru Aldo dengan perasaan terpukul.Mendengar suara histeris dalam kamar membuat Mama Ratih datang. "Nak, kamu kenapa Sayang? Apa yang terjadi?""Dia masih hidup, Ma. Barusan ada orang yang meneleponku, orang itu berkata kalau Vanesa baik-baik saja. Dia menyuruhku untuk jangan khawatir. Dia juga berpesan agar aku menjadi orang baik, Ma," jelas Aldo pada ibunya."Syukurlah kalau dia baik-baik saja. Kenapa kamu tidak menghubungi dia lagi, Aldo? Kamu bisa menanyakan keberadaannya di mana?""Orang itu meneleponku dengan nomor yang di private, Ma. Dia sengaja nggak ingin memberitahuku lokasinya. Ma, kenapa dia seperti itu? Apa alasannya dia nggak mau bertemu denganku, Ma?" seru Aldo terus histeris.Mama Ratih tidak bisa berkata-kata lagi. Melihat putra kesayangannya sedang bersedih membuatnya bingung ha

    Last Updated : 2023-09-03
  • Dendam Kekasih yang Terbuang    Hijrah

    Satu Minggu Kemudian.Keadaan Vanesa semakin membaik, dia sudah bisa turun dari ranjang sendiri. Meski begitu, Vanesa harus didampingi oleh seseorang karena kakinya masih sedikit pincang.Dokter sudah memperbolehkan untuk pulang. Hari ini juga, Vanesa akan memakai gamis dan juga niqab. Niatnya itu sudah dimantapkan dalam hati sehingga tidak ada lagi keraguan."Alhamdulillah hari ini kamu bisa pulang, Nesa. Kamu sudah siap untuk memakai hijab?" tanya Umi Kalsum.Vanesa mengangguk. "Insya Allah siap, Umi," jawabnya. "Terima kasih sudah mengizinkan saya tinggal di panti, Umi," ucap Vanesa dengan tulus."Kamu nggak perlu sungkan, panti yang Umi dirikan itu memang untuk orang yang membutuhkan bantuan. Mungkin ini sudah ditakdirkan oleh Allah. Jadi Umi harus menerimanya dengan ikhlas."Vanesa terus tersenyum senang, karena kebaikan Umi Kalsum. Dia tidak pernah menyangka akan bertemu dengan orang setulus Umi. Tiba-tiba dari luar, Uma masuk dengan membawa paper bag. "Assalamualaikum." Uma me

    Last Updated : 2023-09-04
  • Dendam Kekasih yang Terbuang    Kembalinya Hidup

    Setelah memakai gamis dan juga niqab. Vanesa turun dari ranjang, kemudian dia bersiap pulang bersama Umi Kalsum. Saat memakai gamis dan juga niqab tadi, Vanesa menangis sejadi-jadinya. Dia teringat akan dosa-dosanya selama ini.Namun, setelah yakin dan memantapkan hati. Vanesa mulai tegar, dia sudah bersiap untuk memulai lembaran baru menuju hidup yang lebih baik."Nesa, bagaimana perasaanmu?" Umi Kalsum bertanya pada Vanesa."Alhamdulillah lebih tenang, Umi. Saya merasa tidak mempunyai beban sama sekali," jawab Vanesa."Umi ikut bahagia. Soal kehamilanmu, jangan pernah kamu menyesalinya. Jaga dan rawat anak yang kamu kandung itu dengan penuh kasih sayang. Umi bilang begini karena kasihan melihat nasib anak panti yang ditelantarkan oleh orang tuanya sendiri."Vanesa menjawab, "Insya Allah, saya akan menjaganya dengan baik. Ada Umi didekat ku, jadi aku nggak akan takut.""Ya sudah, karena mobilnya telah tiba. Kita nggak usah menunggu lama lagi." Umi mengajak Vanesa untuk pulang ke ruma

    Last Updated : 2023-09-05
  • Dendam Kekasih yang Terbuang    Hari yang Sial

    Aldo tidak percaya dengan jawaban pemilik motor tersebut. "Apa kamu bilang? Sorry? Mobilku ringsek kayak gitu, kamu hanya bilang sorry? Yang benar saja.""Tenang, gue akan ganti kok. Ini gue kasih KTP, lo bisa cari gue ke rumah kalau lo nggak percaya," ucap pemilik motor tersebut yang ternyata seorang gadis."Oke, aku sita ini dulu! Sekarang aku nggak ada waktu melayani gadis arogan sepertimu! Dewi, ayo pergi!" Aldo pun masuk ke dalam kafe tersebut dengan perasaan kesal.Gadis itu melihat Aldo dengan tatapan heran. "Apa dia lagi datang bulan? Lagian gue 'kan bakal tanggung jawab. Masih saja kena omel. Sial banget gue hari ini." Gadis itu ikut masuk ke dalam kafe. Dia ingin menunggu kegiatan Aldo. Sesampainya di dalam, Aldo dan sekretarisnya langsung menemui klien untuk membahas soal bisnis."Selamat sore, Pak Andi," sapa Aldo pada kliennya."Selamat sore, Pak Aldo. Silakan duduk!"Aldo dan sekretarisnya pun duduk bersama. "Maaf jika sedikit terlambat, Pak Andi. Tadi ada sedikit kece

    Last Updated : 2023-09-06
  • Dendam Kekasih yang Terbuang    Menuju lebih baik

    "Maksud Mama apa?" tanya Aldo penasaran."Anak teman Mama tadi juga bilang, kalau dia lagi sebel sama seseorang yang marah-marahin dia karena anak teman Mama tadi menabrak mobil orang itu. Apa jangan-jangan kalian ....""Mama coba ambil KTP di dalam dompetku," ucap Aldo menyuruh ibunya.Mama Ratih langsung membuka dompet Aldo, dan mengambil KTP Gladys. "Eh, ini anak teman Mama tadi, Aldo. Jadi kalian nggak sengaja ketemu, ya! Duh, lucunya."Aldo melongo melihat ekspresi Ibunya. Dia sudah tahu apa yang sedang dipikirkan oleh sang Ibu. "Ma, mikirnya nggak usah kejauhan deh! Nggak ada lucu-lucunya sama sekali pertemuan itu. Adanya bikin kesel dan bikin emosi," seru Aldo, dia masih dalam suasana hati yang buruk.Mama Ratih terus menahan senyumnya. Dia sangat senang karena pandangan Aldo sudah teralihkan dari masa lalunya."Ya, Mama harap kamu bisa membuka hati untuk orang lain, Nak. Masa iya, putra Mama jadi bujang lapuk semua. Sedih tahu jadi, Mama." Mama Ratih mulai berakting di depan A

    Last Updated : 2023-09-07
  • Dendam Kekasih yang Terbuang    Keseharian Vanesa

    "Iya, Umi. Insya Allah saya akan tetap Istiqomah. Saya senang tinggal di sini, Umi. Anak-anak sangat lucu dan menyenangkan hati. Jadi saya nggak kesepian lagi," jawab Vanesa dengan perasaan hati yang senang."Alhamdulillah, Umi senang mendengarnya! Kalau begitu, cepat istirahat. Nanti, shubuh harus bangun. Kita sholat berjamaah," ucap Umi Kalsum."Iya, Umi. Kalau begitu saya permisi dulu. Assalamualaikum ...." Vanesa pamit undur diri."Waalaikumsalam," balas Umi Kalsum.Vanesa ke luar dari ruang sholat untuk beristirahat di kamarnya. Semenjak hijrah, hidup Vanesa mulai lebih tenang. Dia tak lagi merasa gelisah ataupun gundah. Intinya dia sudah memasrahkan hidupnya pada Sang Pencipta Sesampainya di kamar, Vanesa membuka niqabnya. Dia duduk di depan cermin sambil menyisir rambutnya. "Selamat tinggal masa lalu. Aku akan hidup dengan baik di sini, bersama Umi dan juga Kak Uma.""Sebentar lagi juga akan di temani sama kamu, Nak. Anak Bunda, semoga kelak kamu hidup dengan baik. Bunda akan

    Last Updated : 2023-09-08

Latest chapter

  • Dendam Kekasih yang Terbuang    Diculik

    Di dalam mobil Virga terus bertanya tentang Ibunya. Aldo pun bingung harus menjawab apa. Akhirnya dia menelepon Mama Ratih agar secepatnya pulang ke rumah. "Ma, cepat pulang ya. Aku bingung harus menjelaskan apa?"Aldo mematikan panggilan itu setelah meminta ibunya untuk pulang ke rumah. Beberapa menit kemudian, mereka sampai juga. Aldo ke luar dan membuka pintu untuk Virga."Hei, kok sedih gitu. Jangan sedih dong nanti pulang dari kantor Om bawakan mainan untukmu. Bagaimana?"Virga mengusap hidungnya yang berair. Dia sedang menahan air matanya. Aldo pun menggandeng tangan keponakannya itu untuk masuk ke dalam rumah. Sesampainya di dalam, Virga disambut oleh bibi."Den Virga sudah pulang. Sini sama Bibi saja, kita ganti baju setelah itu makan siang ya. Bibi sudah masak makanan kesukaan, Den Virga," ucap Bibi sedikit merayu.Aldo semakin pusing saat melihat Virga sedih. Dia tidak bisa berkutik sedikitpun. Tak lama kemudian, datang lah Mama Ratih yang juga terlihat sangat buru-buru."Ma

  • Dendam Kekasih yang Terbuang    Terungkap jelas

    Vanesa terus merengek pada Keynan yang sudah terpancing emosi. Mereka terus berjalan menuruni eskalator. Keynan ingin membawa Vanesa ke suatu tempat. Sesampainya di luar, Keynan meminta Vanesa untukasuk ke dalam mobil."Cepat masuk!""Nggak. Aku nggak akan masuk!"Keynan semakin hilang kesabaran. "Cepat masuk, atau aku bersikap kasar. Aku bisa berbuat nekat padamu!""Lepaskan tanganku, aku ingin pergi dari sini. Tolong ... tolong ....""Diam ...!" seru Keynan sambil membekap mulut Vanesa. Setelah itu dia mendorongnya hingga masuk ke dalam mobil.Keynan segera menutup pintu mobil dan dia ikut masuk ke dalam. Vanesa terus berteriak sambil menggedor kaca. Keynan tak menghiraukan hal itu dan tetap menjalankan mobilnya.Vanesa dilanda ketakutan, dia panik sekali. Tiba-tiba handphonenya berdering. Vanesa langsung mengangkat panggilan itu dengan cepat. "Mama, tolong. Ma ....""Matikan handphonemu!" Keynan menghentikan mobil, dia mengambil handphone Vanesa dan membuangnya ke luar jendela."Ke

  • Dendam Kekasih yang Terbuang    Ancaman Mantan

    "Saat aku mengajak Virga ke toko mainan, orang itu tiba-tiba muncul. Dia mengatakan kalau ingin memiliki Virga. Orang itu berkata kalau dia berhak atas Virga. Ingin sekali merobek mulutnya," jelas Aldo pada sang Kakak.Farhan terdiam mendengar cerita Aldo. Dia sangat penasaran dengan Keynan. "Melihat reaksi Vanesa yang sangat ketakutan membuat hatiku sakit. Memang apa saja yang dilakukan oleh orang itu? Apa kamu mau menceritakan semuanya padaku?""Ceritanya sangat panjang, Kak. Maaf, aku tidak bisa menceritakannya karena ada kisahku dalam cerita itu. Aku nggak ingin hubungan kita menjadi renggang hanya karena cerita masa lalu. Lebih baik sekarang kakak menjaganya dari orang brengsek itu," jawab Aldo pada kakaknya.Farhan menghela napas dalam. Hatinya begitu sesak menerima kenyataan yang ada. "Andai saja aku bisa lebih awal bertemu dengan Vanesa. Pasti dia nggak akan mengalami hal ini," gumamnya dalam hati."Sudah malam sebaiknya kita tidur, Kak. Aku masuk ke dalam dulu," kata Aldo, di

  • Dendam Kekasih yang Terbuang    Ingat kembali

    Keynan terus memanggil Aldo yang pergi dari tempat tersebut. Bahkan Aldo tidak mempedulikannya sedikit pun."Sayang, apa kamu tahu rumahnya di mana? Kita harus menemuinya, kamu harus mendapatkan Virga," seru Dinda, dia ikut cemas setelah melihat Virga."Ayo kita ikuti mereka!" Keynan berlari bersama istrinya untuk mengejar Aldo yang membawa Virga.Sesampainya di depan, mereka sudah kehilangan jejak Aldo. Keynan bingung harus ke mana lagi. "Sial, kenapa perginya sangat cepat sekali?""Ayo kita keluar, aku yakin. Mereka tidak jauh dari sini," sahut Dinda yakin.Keynan setuju dengan ucapan istrinya. Akhirnya kedua orang itu pergi dari toko tersebut untuk mencari keberadaan Aldo. Dari kejauhan, Aldo melihat mereka sudah pergi. Ternyata dia hanya sembunyi di balik tembok."Aku nggak akan biarkan kalian menyakitinya lagi. Kali ini aku harus waspada," gumam Aldo dalam hati.Virga terheran-heran karena dia tidak mengerti apa pun. "Om, apa kita bisa pulang sekarang? Sudah cukup mainannya," uca

  • Dendam Kekasih yang Terbuang    Bertemu ayah kandung

    Makan siang selesai, Vanesa kembali ke kamarnya bersama Farhan. Virga mengajak Aldo untuk bermain di taman. Saat berada dalam kamar, Vanesa membuka cadarnya. Dia duduk di pinggiran ranjang sambil memijit pundaknya yang terasa pegal.Farhan langsung mendekati istrinya, dia membantu Vanesa memijit pundaknya. "Sini biar, Mas bantu pijit!""Apa kamu merasa tidak nyaman dengan sikap, Aldo?" tanya Farhan pada istrinya."Aku biasa saja, Mas. Aku sudah tahu watak Aldo, jadi tidak ada masalah.""Kalau bukan karena Mama, mungkin aku akan mengajakmu pindah dari sini! Aku cemburu melihat tatapan Aldo padamu."Farhan mengungkapkan kegelisahannya.Vanesa melihat suaminya. "Mas, Aldo memang begitu. Dia nggak akan melewati batas kok, aku yakin itu. Jadi kamu nggak usah khawatir berlebihan. Aku takut kalau kamu berselisih dengannya."Farhan memegang dan mencium tangan istrinya. "Baiklah, aku menuruti apa yang kamu katakan. Besok kita daftarkan Virga ke sekolah ya. Aku ingin dia beradaptasi lebih cepat

  • Dendam Kekasih yang Terbuang    Kecemburuan Farhan

    Vanesa melakukan bersih-bersih di kamar mandi. Sedangkan, Farhan masih merenung memikirkan bagaimana sikap Aldo jika bertemu dengan istrinya. "Apa yang harus aku lakukan? Apakah nanti Aldo bisa mengendalikan diri? Sulit baginya untuk menerima kenyataan ini."Setelah itu Farhan keluar untuk menemui Ibunya. Dia ingin membahas persoalan yang sedang membuatnya bingung. Sesampainya di bawah Farhan langsung menghampiri mama Ratih."Ma, ada yang ingin aku bicarakan. Ini sangat penting sekali," ucap Farhan terlihat sangat khawatir."Ada apa Farhan? Mana istrimu, kok belum turun? Sebentar lagi Aldo akan pulang, dia tadi menelepon Mama menanyakan kedatangan kalian," kata Mama Ratih, membuat Farhan semakin bimbang.Mama Ratih duduk di meja makan. Dia duduk di samping Farhan yang sedang serius. "Ada apa? Panik sekali!""Gini, Ma. Aku hanya ingin solusi dari Mama. Soal Aldo dengan Vanesa. Aku tahu hubungan mereka sangat dekat sekali. Sekarang mereka berada dalam satu rumah. Pada kenyataannya, Aldo

  • Dendam Kekasih yang Terbuang    Rumah baru

    "Nggak ada apa-apa, Mas! Hanya kaget saja!""Bunda, itu seperti mobil Om baik sama Tante baik. Apa mereka mau lihat aku lagi ya, Bunda? Soalnya mereka pernah bilang mau datang lagi,"seru Virga pada Vanesa."Mungkin kamu salah lihat, Sayang. Mobil seperti itu 'kan banyak," jawab Vanesa.Farhan semakin tidak mengerti dengan kekhawatiran Vanesa. Dia tidak mau memaksa istrinya untuk berbicara. "Ya sudah kalau kamu nggak mau bicara. Tapi, kamu harus ingat kalau ada masalah kamu harus cerita sama aku. Jangan menyimpannya sendiri ya.""Iya Mas, kamu nggak usah khawatir aku tahu kok." Setelah itu Farhan memfokuskan pandangannya ke depan. Dia harus cepat sampai karena biasanya jalanan sangat macet.Di Tempat Lain.Mobil yang bersimpangan dengan mobil Farhan tadi berhenti di panti asuhan. Mereka adalah Keynan dan istrinya, maksud kedatangannya adalah untuk menyelidiki siapa Virga sebenarnya.Keynan dan Dinda keluar dari mobilnya, kemudian mereka masuk ke dalam hati."Assalamualaikum, permisi!"

  • Dendam Kekasih yang Terbuang    Pindah

    Farhan telah terkulai lemas di samping istrinya. Dia menarik selimut untuk menutupi tubuh Vanesa. Saat berhubungan badan tadi, Vanesa sempat takut bahkan terlihat sangat pucat sekali."Sayang kamu nggak apa-apa 'kan? Maaf, jika aku menyakitimu!" kata Farhan sambil memeluk istrinya dari belakang.Tubuh Vanesa masih gemetar, dia belum bisa melupakan pelecehan yang terjadi beberapa tahun yang lalu. Bahkan, air matanya masih mengalir."Nesa, jawab aku! Kamu nggak apa-apa 'kan?"Vanesa menggeleng, dia tidak ingin membuat Farhan kecewa. "Maaf, Mas. Aku nggak apa-apa. Hanya saja, sedikit mengingat masa lalu!""Mulai saat ini, aku harap kamu selalu terbuka apa pun yang terjadi. Kamu harus bercerita padaku. Terima kasih sudah memberikan malam indah untukku, Nesa. Aku mencintaimu, sangat mencintaimu!"Vanesa memeluk tangan Farhan yang melingkar di pinggangnya. Dia mencium tangan tersebut sebagai balasan atas ungkapan rasa Farhan."Sekarang tidurlah, besok pagi kita langsung ke sekolah Virga. La

  • Dendam Kekasih yang Terbuang    Tak Tahan

    Mata Vanesa membulat mendengar ucapan Farhan. Dia langsung menunduk lagi karena malu. Hal itu membuat Farhan semakin gemas. "Aku bercanda, aku akan menunggu sampai kamu siap. Ayo kita cari Virga sekarang! Jangan sampai dia berpikir kalau Bundanya mulai mengabaikan," ucap Farhan membuat Vanesa tersenyum."Kalau begitu ayo kita mencarinya," balas Vanesa pada suaminya. Vanesa memakai kembali cadarnya. Setelah itu keluar bersama Farhan untuk menemui Virga.Di Tempat Lain.Aldo menyetir mobil dengan sangat fokus sekali. Dari panti hingga masuk ke kota, sekalipun dia tidak berbicara. Mama Ratih hanya bisa menghela napas panjang melihat nasib putra bungsunya itu."Aldo, kamu baik-baik saja 'kan, Nak?""Aku baik-baik saja, Ma. Mama nggak usah khawatir, aku baik-baik saja," jawab Aldo datar dan tanpa ekspresi."Mama selalu khawatir padamu. Sikapmu yang seperti ini membuat Mama takut."Aldo tersenyum tipis. "Ma, aku sudah terbiasa dalam hal ini. Aku sudah menjalaninya selama lima tahun. Jadi,

DMCA.com Protection Status