Darla berjalan menyusuri koridor Moonlight Highschool yang masih terlihat lenggang. Hanya terlihat beberapa murid rajin yang memang hobby untuk datang pagi. Dan, Darla memang termasuk ke dalam golongan murid rajin tersebut.
Darla, cewek chubby tersebut memang selalu datang awal ke sekolah. Entah apa alasannya. Kadang dia membeli sarapan -sepotong sandwich- di kafetaria sekolah atau hanya duduk manis di kelas, membaca novel sembari menunggu kedua sahabatnya datang.
Pagi ini Darla berencana membaca novel di taman belakang sekolahnya, suatu hal yang belum pernah Darla lakukan. Cewek itu memeluk sebuah novel sambil berjalan di koridor yang akan membawanya ke taman belakang. Entah hanya perasaannya saja, tapi Darla merasa seseorang menguntitnya di koridor ini. Mencoba menoleh ke belakang, tapi Darla tidak menemukan seorang pun disana. Berusaha tidak menghiraukan, Darla melanjutkan langkahnya.
Darla duduk di sebuah bangku putih saat sudah sampai di taman belakang. Udara sejuk memanjakan dirinya. Angin berhembus kecil menggerakan beberapa helai anak rambutnya. Darla terlarut, fokus pada novel yang sedang dia baca. Tidak sadar bahwa seseorang memperhatikannya dengan begitu intens. Senyuman tipis, bahkan sangat tipis muncul di bibir seorang cowok yang sedang memperhatikan Darla. Melihat bagaimana cewek manis itu fokus pada novelnya, membuat hatinya menghangat. Dia bingung, sebelumnya dia tidak pernah meresakan ini. Tidak setelah kejadian itu.
Dean, cowok yang disebut manusia sedingin es di antartika tersebut melangkahkan kakinya menuju bangku putih yang diduduki Darla. Saat sudah mendarat di bangku tersebut, Dean menatap Darla dengan intens, atau mungkin bertambah intens.
Sadar seseorang duduk di sampingnya, Darla mengalihkan atensinya pada Dean. Matanya membola melihat wajah tampan tidak manusiawi milik Dean. Manik jernihnya beradu dengan manik gelap milik Dean. Cowok itu menatapnya dengan wajah datar. Dalam hati, Dean menahan rasa gemasnya melihat reaksi Darla saat melihatnya.
Setelah kurang lebih 20 detik mereka bertatapan, Dean membuka suara. Mengeluarkan kalimat yang entah kenapa langsung membuat wajah Darla memerah seperti tomat, "Hi, sweet creature."
♡ || ♡ || ♡
"DAR, SUMPAH LO? GUE RASA SIH LO ITU TADI KETEMU KAK DEAN." teriakan Marissa, sahabat Darla itu membuat hampir seluruh murid di kantin melihat ke arah mereka bertiga. Marissa, cewek berambut sebahu itu memang terkenal barbar dengan suara cemprengnya.
Saat ini memang sedang jam istirahat. Mereka bertiga, Darla, Marissa, dan Qiana berada di kantin. Darla menceritakan kejadian di taman belakang sekolah tadi, dan mengundang reaksi heboh Marissa. Sedangkan Qiana memang belum kembali dari stand burger untuk memesan burger mereka.
Sekedar info, tadi saat di taman belakang, setelah mengatakan satu kalimat yang membuat Darla blushing, Dean hanya mengusap pucuk kepala Darla dan pergi. Meninggalkan Darla dengan detak jantung yang menggila.
Tidak lama kemudian, Qiana datang dengan 3 buah burger dan 3 gelas coke. Dia mengernyit heran melihat Marissa yang tampak heboh, seperti habis mendengar berita seekor kucing bertelur di laut.
"Apaan nih? Heboh banget keliatannya." Qiana bertanya sambil meletakan burgers dan cokes ke meja mereka.
"Lo harus tau, Qi. Darla tadi ke taman belakang, terus dia ketemu cowok dingin yang punya mata coklat gelap. Siapa lagi kalo bukan Kak Dean!" jawab Marissa dengan nada menggebu, disusul dengan Qiana yang ikut memekik heboh, "Ya ampun, Dar! Sumpah lo ketemu Dean? Beberapa hari ini Dean emang gak muncul, kayaknya dia emang di markas terus deh."
Sedangkan Darla mengernyitkan dahi tak paham, "Emang Kak Dean itu siapa? Aku kok gak tau dia?" pertanyaan Darla tersebut dihadiahi pelototan Marissa dan Qiana.
"Dar, please. Makanya lo jangan terlalu sibuk baca novel deh. Lo sampe gak tau siapa Kak Dean. Dia itu anak pemilik sekolah kita ini, Moonlight Highschool. Sekolah paling elit di negara kita. Kak Dean itu anak kelas 12 Science 3 yang dingin, tapi sialan ganteng." jelas Qiana.
"Dan lo liat di taman belakang tadi ada bangunan? Itu tuh markas khusus Kak Dean. Biasanya dia disana sama temen-temennya, Kak Fergie, Kak Galvin, plus Kak Nielson. Gak ada yang berani masuk ruangan itu tanpa izin." lanjut Marissa yang diangguki setuju oleh Qiana.
"Aku baru tau, sorry. Terus, maksud dia tadi bilang 'Hi, sweet creature' apa ya?" Darla kembali bertanya dengan tatapan polos yang selalu membuat banyak orang merasa gemas.
Marissa menatap Darla dengan tatapan serius, "Bisa jadi dia suka sama lo." ucapnya.
"Hati-hati aja, Dar. Sekali Kak Dean ngerasa tertarik sama seseorang, jangan harap orang itu bisa lari. Selain dingin, Dean juga terkenal possessive sama apa yang dia punya. And satu lagi info, he has a heartbreak with his ex. Sejak saat itu dia gak pernah kelihatan tertarik sama cewek manapun." jelas Marissa berbisik.
"Tapi gua shipper lo sama Kak Dean, deh. Lo cantik plus imut gini cocok banget sama Dean yang gantengnya kayak blasteran surga." ujar Qiana dengan dramatis, bahkan cewek bermata sipit itu menatap Darla seolah memuja.
Darla menunduk, "Gak tau, aku agak takut sama tatapan Kak Dean yang datar gitu."
"Kalau gue jadi lo sih, gue ikhlas ditaksir Kak Dean." ucapan Marissa itu membuat kepalanya mendapat toyoran dari Qiana, "Halu aja lo!"
Marrisa berdecih, setelah itu bangkit, "Ayok balik ke kelas, makanan kita udah abis. Bentar lagi bel, gue mau nyontek tugas ekonomi punya Darla."
"Boleh kan, Dar?" mohon Marissa dengan tampang sok imutnya, Qiana berakting seakan ingin muntah dan Darla hanya mengangguk setuju.
Mereka berjalan keluar kantin, tidak menyadari sosok Dean mengawasi Darla sejak tadi. Manik coklat Dean terus menatap punggung kecil Darla yang semakin lama semakin menghilang. Dia mengeluarkan smirk, "Darla, i promise you, you will be mine. Soon."
"Aduh! Gara-gara Marissa sama Qia, aku jadi penasaran kan sama Kak Dean." Darla menggerutu pelan, matanya tak lepas dari laptop di hadapannya yang menampilkan informasi tentang keluarga Gevariel."Keluarga Gevariel merupakan keluarga konglomerat nomer 1 di Asia. Tuan Rayden Gevariel dan Nyonya Auri Gevariel memiliki seorang putra bernama Dean Alston Gevariel. Kekayaan keluarga Gevariel saat ini diperkirakan sebesar $22.3 B." itulah yang tertulis di salah satu artikel yang Darla baca.Ingin tahu reaksi Darla setelah membaca artikel tersebut? Mulutnya terbuka lebar dengan mata yang membulat sempurna. Awalnya dia penasaran dengan alasan Dean bisa seterkenal itu. Bukan hanya Dean, bahkan seantero sekolah mengenal keluarga Gevariel. Mereka selalu mengagung-agungkan keluarga tersebut. Dia tidak tahu kalau keputusannya untuk menggali informasi tentang Dean akan membuatnya terkejut.Di artikel ini disebutkan bahwa keluarg
Berita tentang Dean dan Darla yang berangkat bersama sukses menggemparkan Moonlight Highschool pagi ini.Bagaimana tidak? Seorang Dean Alston Gevariel yang dikenal dingin dan tak tersentuh tiba-tiba keluar dari mobilnya bersama Darla. Bahkan tangan kekar Dean bertengger manis di pinggang ramping Darla. Membuat para murid Moonlight Highschool semakin menjerit heboh."DEAN GANTENG BANGET ASTAGA!""Ih, itu kok Dean sama Darla?""Mereka pacaran?""AAAA POTEK HATI GUE!""Kak Dean kok mau sih sama dia?""Cantikan gue kali sama Darla. Cewek jelek itu pasti kegatelan sama Dean."Ucapan terakhir itu membuat Dean menghentikan langkahnya, Darla yang berada di rangkulannya pun menjadi ikut berhenti.Dean mendekati seorang siswi yang tadi berani menghina gadisnya. Cowok dengan aura
Hari ini tepat seminggu Darla menjadi kekasih Dean, atau lebih tepatnya mungkin dipaksa menjadi kekasih Dean.Darla tidak menyangkal, dia mulai merasa nyaman dengan sosok Dean. Ya, meskipun cowok itu memiliki sifat posesif yang tinggi.Selama satu minggu ini, keseharian Darla dipenuhi aturan dari manusia posesif bernama Dean. Darla tidak boleh berdekatan dengan cowok lain, jika Darla ingin pergi kemanapun harus dengan seizin Dean, bahkan makanan Darla pun sekarang harus diawasi Dean.Dean dan sikap pemaksanya.Hari ini, Dean mengajak Darla untuk makan di kantin saat jam istirahat. Selama satu minggu terakhir ini mereka memang selalu makan di rooftop saat jam istirahat.Alasannya, Dean ingin menyembunyikan Darla dari para sahabatnya yang terus memaksa ingin berkenalan dengan Darla. Dan, setelah bosan dipaksa, akhirnya hari ini Dean akan memperkenalkan Darla pada ketiga sah
Hari ini adalah Minggu, waktu untuk netflix and chill bagi Darla. Saat ini saja Darla sangat fokus menatap layar Macbook dihadapannya yang menampilkan series Riverdale, series favorit Darla.Saat sedang fokus menonton, ponsel miliknya berbunyi. Menandakan sebuah notifikasi pesan dari aplikasi hijau berlogo gagang telepon. Lalu, Darla meraih Iphone miliknya yang dia simpan di nakas.Mr. Possessive 😈Siap"Bntr lg gue jmpt.Pesan dari Dean itu membuat Darla langsung bangkit dari kegiatan rebahannya. Dean menyuruhnya bersiap, sedangkan Darla bahkan belum mandi. Cewek pendiam itu memang memiliki kebiasaan mandi saat siang hari jika weekend.Kemana kak?Setelah membalas pesan Dean, cewek itu langsung mematikan Macbook-nya. Tak lama, b
"CIEE! YANG KEMARIN NGEDATE NIH! GIMANA? LANCAR?" teriak Marissa heboh saat melihat Darla memasuki kelas.Teriakan Marissa tersebut menarik seluruh atensi murid yang berada di kelasnya. Membuat Darla meringis malu saat melihatnya."Aduh, pelan-pelan aja, Ris. Kan malu jadinya diperhatiin sama satu kelas." gerutu Darla saat sudah berada di hadapan Marissa.Marissa hanya terkekeh. Dia menyedot susu kotak yang sedari tadi dia pegang. Selain pecinta Shawn Mendes, cewek itu juga sangat menyukasi susu kotak."Qia mana, Ris? Kok belum kelihatan?" tanya Darla saat menyadari teman sebangkunya itu tidak ada. Sedangkan Marissa, dia duduk di belakangnya bersama cewek bernama Fenty."Qia izin gak masuk. Dia mau pergi sama keluarganya, ada acara mendadak gitu katanya." jelas Marissa yang direspon anggukan oleh Darla.Marissa menepuk bahu Darla, "Heh! Pertanyaan gue belum lo jawab. Giman
"Makasih ya udah nyanyi buat aku semalem, Kak." ucap Darla pada Dean yang saat ini sedang menyuapinya.Mereka berdua sedang menghabiskan waktu istirahat sekolah di rooftoop. Dean bilang jika dia merindukan waktu berduanya dengan Darla di rooftoop sekolah mereka ini."Lo seneng denger suara nyanyi gue?" tanya Dean."Suka banget! Suara Kak Dean bagus banget, hehe." jawab Darla dengan cengiran lucunya."Gue bakal sering nyanyi kalau gitu. Apapun yang bikin lo bahagia, gue bakal sering lakuin itu." Dean mengatakan kalimat itu dengan ekspresi datas andalannya."Aku gak mau wortelnya, Kak." ujar Darla saat melihat Dean menyendokan potongan wortel untuknya.Dean berdecak, "Wortel bagus buat kesehatan, Dar. Makan!"Akhirnya pun Darla pasrah menerima suapan dari Dean. Dirinya sedikit merasa badmood karena entah kenapa tidak ada satu orang
"Kak, jangan marah dong!" bujuk Darla pada Dean yang saat ini mendiaminya.Cowok dingin itu memang mendiaminya sejak satu jam lalu. Hal itu dikarenakan rasa cemburu Dean saat melihat Darla berbincang dengan seorang cowok yang merupakan teman satu kelompok Darla."Aku sekelompok sama Ardan itu dipilih sama Pak Roni. Itu bukan kemauan aku, Kak." jelas Darla prustasi."Gak usah sebut nama cowok itu! Lo suka sama dia? Terus aja bela dia." ujar Dean ketus."Astaga, aku gak suka sama dia. Aku juga gak belain dia. Aku cuma jelasin apa yang sebenernya.""Lo bisa nolak buat satu kelompok sama dia. Gue kan udah bilang, gue gak suka lo deket-deket sama cowok lain." balas Dean tak mau kalah.Darla menghela nafas lelah, "Kak? Ya masa aku nolak, nanti yang ada aku malah dimarahin sama Pak Roni.""Kalau dia emang berani marahin lo, bilang aja sama gue."
"Kak, jangan marah dong!" bujuk Darla pada Dean yang saat ini mendiaminya.Cowok dingin itu memang mendiaminya sejak satu jam lalu. Hal itu dikarenakan rasa cemburu Dean saat melihat Darla berbincang dengan seorang cowok yang merupakan teman satu kelompok Darla."Aku sekelompok sama Ardan itu dipilih sama Pak Roni. Itu bukan kemauan aku, Kak." jelas Darla prustasi."Gak usah sebut nama cowok itu! Lo suka sama dia? Terus aja bela dia." ujar Dean ketus."Astaga, aku gak suka sama dia. Aku juga gak belain dia. Aku cuma jelasin apa yang sebenernya.""Lo bisa nolak buat satu kelompok sama dia. Gue kan udah bilang, gue gak suka lo deket-deket sama cowok lain." balas Dean tak mau kalah.Darla menghela nafas lelah, "Kak? Ya masa aku nolak, nanti yang ada aku malah dimarahin sama Pak Roni.""Kalau dia emang berani marahin lo, bilang aja sama gue."
"Makasih ya udah nyanyi buat aku semalem, Kak." ucap Darla pada Dean yang saat ini sedang menyuapinya.Mereka berdua sedang menghabiskan waktu istirahat sekolah di rooftoop. Dean bilang jika dia merindukan waktu berduanya dengan Darla di rooftoop sekolah mereka ini."Lo seneng denger suara nyanyi gue?" tanya Dean."Suka banget! Suara Kak Dean bagus banget, hehe." jawab Darla dengan cengiran lucunya."Gue bakal sering nyanyi kalau gitu. Apapun yang bikin lo bahagia, gue bakal sering lakuin itu." Dean mengatakan kalimat itu dengan ekspresi datas andalannya."Aku gak mau wortelnya, Kak." ujar Darla saat melihat Dean menyendokan potongan wortel untuknya.Dean berdecak, "Wortel bagus buat kesehatan, Dar. Makan!"Akhirnya pun Darla pasrah menerima suapan dari Dean. Dirinya sedikit merasa badmood karena entah kenapa tidak ada satu orang
"CIEE! YANG KEMARIN NGEDATE NIH! GIMANA? LANCAR?" teriak Marissa heboh saat melihat Darla memasuki kelas.Teriakan Marissa tersebut menarik seluruh atensi murid yang berada di kelasnya. Membuat Darla meringis malu saat melihatnya."Aduh, pelan-pelan aja, Ris. Kan malu jadinya diperhatiin sama satu kelas." gerutu Darla saat sudah berada di hadapan Marissa.Marissa hanya terkekeh. Dia menyedot susu kotak yang sedari tadi dia pegang. Selain pecinta Shawn Mendes, cewek itu juga sangat menyukasi susu kotak."Qia mana, Ris? Kok belum kelihatan?" tanya Darla saat menyadari teman sebangkunya itu tidak ada. Sedangkan Marissa, dia duduk di belakangnya bersama cewek bernama Fenty."Qia izin gak masuk. Dia mau pergi sama keluarganya, ada acara mendadak gitu katanya." jelas Marissa yang direspon anggukan oleh Darla.Marissa menepuk bahu Darla, "Heh! Pertanyaan gue belum lo jawab. Giman
Hari ini adalah Minggu, waktu untuk netflix and chill bagi Darla. Saat ini saja Darla sangat fokus menatap layar Macbook dihadapannya yang menampilkan series Riverdale, series favorit Darla.Saat sedang fokus menonton, ponsel miliknya berbunyi. Menandakan sebuah notifikasi pesan dari aplikasi hijau berlogo gagang telepon. Lalu, Darla meraih Iphone miliknya yang dia simpan di nakas.Mr. Possessive 😈Siap"Bntr lg gue jmpt.Pesan dari Dean itu membuat Darla langsung bangkit dari kegiatan rebahannya. Dean menyuruhnya bersiap, sedangkan Darla bahkan belum mandi. Cewek pendiam itu memang memiliki kebiasaan mandi saat siang hari jika weekend.Kemana kak?Setelah membalas pesan Dean, cewek itu langsung mematikan Macbook-nya. Tak lama, b
Hari ini tepat seminggu Darla menjadi kekasih Dean, atau lebih tepatnya mungkin dipaksa menjadi kekasih Dean.Darla tidak menyangkal, dia mulai merasa nyaman dengan sosok Dean. Ya, meskipun cowok itu memiliki sifat posesif yang tinggi.Selama satu minggu ini, keseharian Darla dipenuhi aturan dari manusia posesif bernama Dean. Darla tidak boleh berdekatan dengan cowok lain, jika Darla ingin pergi kemanapun harus dengan seizin Dean, bahkan makanan Darla pun sekarang harus diawasi Dean.Dean dan sikap pemaksanya.Hari ini, Dean mengajak Darla untuk makan di kantin saat jam istirahat. Selama satu minggu terakhir ini mereka memang selalu makan di rooftop saat jam istirahat.Alasannya, Dean ingin menyembunyikan Darla dari para sahabatnya yang terus memaksa ingin berkenalan dengan Darla. Dan, setelah bosan dipaksa, akhirnya hari ini Dean akan memperkenalkan Darla pada ketiga sah
Berita tentang Dean dan Darla yang berangkat bersama sukses menggemparkan Moonlight Highschool pagi ini.Bagaimana tidak? Seorang Dean Alston Gevariel yang dikenal dingin dan tak tersentuh tiba-tiba keluar dari mobilnya bersama Darla. Bahkan tangan kekar Dean bertengger manis di pinggang ramping Darla. Membuat para murid Moonlight Highschool semakin menjerit heboh."DEAN GANTENG BANGET ASTAGA!""Ih, itu kok Dean sama Darla?""Mereka pacaran?""AAAA POTEK HATI GUE!""Kak Dean kok mau sih sama dia?""Cantikan gue kali sama Darla. Cewek jelek itu pasti kegatelan sama Dean."Ucapan terakhir itu membuat Dean menghentikan langkahnya, Darla yang berada di rangkulannya pun menjadi ikut berhenti.Dean mendekati seorang siswi yang tadi berani menghina gadisnya. Cowok dengan aura
"Aduh! Gara-gara Marissa sama Qia, aku jadi penasaran kan sama Kak Dean." Darla menggerutu pelan, matanya tak lepas dari laptop di hadapannya yang menampilkan informasi tentang keluarga Gevariel."Keluarga Gevariel merupakan keluarga konglomerat nomer 1 di Asia. Tuan Rayden Gevariel dan Nyonya Auri Gevariel memiliki seorang putra bernama Dean Alston Gevariel. Kekayaan keluarga Gevariel saat ini diperkirakan sebesar $22.3 B." itulah yang tertulis di salah satu artikel yang Darla baca.Ingin tahu reaksi Darla setelah membaca artikel tersebut? Mulutnya terbuka lebar dengan mata yang membulat sempurna. Awalnya dia penasaran dengan alasan Dean bisa seterkenal itu. Bukan hanya Dean, bahkan seantero sekolah mengenal keluarga Gevariel. Mereka selalu mengagung-agungkan keluarga tersebut. Dia tidak tahu kalau keputusannya untuk menggali informasi tentang Dean akan membuatnya terkejut.Di artikel ini disebutkan bahwa keluarg
Darla berjalan menyusuri koridor Moonlight Highschool yang masih terlihat lenggang. Hanya terlihat beberapa murid rajin yang memang hobby untuk datang pagi. Dan, Darla memang termasuk ke dalam golongan murid rajin tersebut.Darla, cewek chubby tersebut memang selalu datang awal ke sekolah. Entah apa alasannya. Kadang dia membeli sarapan -sepotong sandwich- di kafetaria sekolah atau hanya duduk manis di kelas, membaca novel sembari menunggu kedua sahabatnya datang.Pagi ini Darla berencana membaca novel di taman belakang sekolahnya, suatu hal yang belum pernah Darla lakukan. Cewek itu memeluk sebuah novel sambil berjalan di koridor yang akan membawanya ke taman belakang. Entah hanya perasaannya saja, tapi Darla merasa seseorang menguntitnya di koridor ini. Mencoba menoleh ke belakang, tapi Darla tidak menemukan seorang pun disana. Berusaha tidak menghiraukan, Darla melanjutkan langkahnya.Darla duduk di se