Share

Bisa Dibujuk

Alaric masih mencoba menenangkan Emily dengan terus memeluk istrinya.

“Kamu sudah makan?” tanya Alaric sambil mengusap rambut Emily.

Emily menggelengkan kepala sambil menjawab, “Tidak lapar.”

Alaric melepas pelukan, lantas memandang Emily yang terlihat sangat sedih.

“Kita belum tahu apakah hasil tes DNA itu benar atau tidak. Andaipun memang benar, aku tidak akan mempermasalahkan hal itu. Stop berpikir berlebihan, aku hidup denganmu bukan statusmu,” ujar Alaric untuk melegakan hati Emily.

Emily menatap Alaric, tapi bibirnya kembali berkerut seperti ingin menangis.

“Jangan menangis lagi, kamu jelek kalau menangis,” ucap Alaric malah menggoda istrinya karena tak tahu lagi harus bagaimana lagi membuat istrinya tak sedih.

“Kenapa malah dikata jelek? Aku lagi sedih!” protes Emily kemudian memukul tangan Alaric.

“Iya lagi sedih.” Alaric gemas dengan tingkah istrin

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (11)
goodnovel comment avatar
Voni Oktavia93
dengerin tu emi jangan dengerin omongannya Anya karna GK penting kamu fokus sama dirimu, kehamilanmu dan rumah tanggamu aja biar nanti Anya di urus sama al
goodnovel comment avatar
wardah
dengerin tuh emi Al sudah bilang g peduli kan hasilnya apa yg tenang ya emi,,,ayo Al kasih paham si Anya klo dia udah g penting lagi kasih pelajaran biar kapok
goodnovel comment avatar
Titin Susiyana
ya emi bener kang kulkas fokus ke dirimu dan dedek bayi aja jangan ngurusin si anyir. ayo ans runa bergeraklah udah ada yang mulai nyenggol putri kesayangan kalian. kasih paham ke anyir kalo dia salah pilih lawan.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status