Share

Disuapi Lalu Dicium Sayang

"Masih mual, Han?" tanya Mamanya Pak Akhtara.

Kami berempat sedang menikmati sarapan setengah siang di rumah kedua orang tua Pak Akhtara. Sajian menu yang ada di meja makan ini luar biasa enak sekali.

Karena mualku tadi hanya karena takut dengan gaya mengemudi Pak Akhtara yang ugal-ugalan, jadi tidak ada penolakan sama sekali dari perutku ketika dihadapkan pada menu makanan super lezat ini.

"Enggak kok, Ma," ucapku dengan seulas senyum tipis usai menelah sup bola- bola daging.

"Syukurlah."

Mama dan Papanya Pak Akhtara saling tersenyum karena menganggap aku tengah hamil anaknya Pak Akhtara. Padahal tidak demikian.

"Ma, Pa, kita jalan-jalan yuk? Mumpung akhir pekan?" ucap Pak Akhtara.

"Jalan-jalan kemana, Tar? Bukannya hamil muda itu mending istirahat aja ya?" Mamanya berucap.

Lalu kaki Pak Akhtara menyenggol kakiku. Sadar dengan kode ini, aku pun berdehem pelan sebelum berkata ...

"Aku tadi sebenarnya pengen kita jalan-jalan bareng, Ma, Pa. Bosan di rumah aja. Gimana?"

"
Juniarth

enjoy reading ...

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rahma Wati
cup cup muah
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status