Beranda / Romansa / Dambaan Hati Pak CEO / Bab 81 Pemakaman Danu

Share

Bab 81 Pemakaman Danu

Penulis: She Ree
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Bima bersama Satya sedang berada di kediaman Danu Winara mewakili keluarga Dirgantara untuk menghadiri pemakaman Danu Winara yang akhirnya harus menghembuskan nafas terakhirnya setelah tidak kuat menahan serangan jantung yang menimpanya.

Rafael dan Bramantyo hanya bisa mengucapkan belasungkawa mereka lewat sambungan video call mengingat mereka saat ini masih ada di Maldives.

Mengenakan pakaian serba hitam dan tak lupa kacamata bermerk bertengger di hidung mancungnya , penampilan pria semi bule ini  begitu menarik perhatian para pelayat terutama kaum hawa.

“Pak Bima.” Satya menyenggol lengan Bima yang kebetulan sedang duduk disebelahnya.

“Hmm,” sahut Bima sembari tetap fokus memainkan ponsel pintarnya.

“Bapak lihat tuh banyak pasang mata kaum hawa terutama yang muda- muda pada melirik ke arah bapak, tahu nggak pak,” bisik Satya .

“Ya tahulah, ini salah satu resiko punya wajah tampan dan badan bag

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dambaan Hati Pak CEO   Bab 82 Adegan Romantis depan klien

    Rafael sedang bersiap – siap kembali ke kantor bersama istrinya, keduanya sudah kembali dari liburan.Keluarga Airin pun juga sudah kembali ke Malang.Airin yang memang sedari dulu terbiasa mandiri dan tidak bisa diam begitu saja di rumah tetap merasa nyaman bekerja.“Kamu beneran gak apa – apa kembali bekerja ?” tanya Rafael sembari memperhatikan istrinya yang sedang memakaikan dasi dilehernya.“Aku gak apa – apa mas, bukannya banyak beraktifitas dianjurkan sama dokter Luna.”“Ya kamu benar, tapi jangan terlalu lelah.” Rafael segera membungkukkan badannya saat istrinya selesai memasangkan dasi dengan sempurna, dielusnya perut buncit istrinya seraya berbisik kepada calon anaknya.“Daddy yakin kamu kelak akan menjadi manusia kuat dan bisa melindungi mommy mu, secara kamu gak pernah rewel di dalam sana, Daddy sayang sama kamu nak.”“Sama mommynya enggak nih.” Protes Airin yang sedari tadi diam mendapati tingkah suaminya bermain - main dengan perutnya.Cup cup ciuman diberikan Rafael di

  • Dambaan Hati Pak CEO   Bab 83 Kekecewaan Paul dan Laura

    Paul tampak terdiam saat sedang dalam perjalanan menuju ke hotel tempatnya menginap, dia yang sudah 2 hari menunggu di Indonesia agar bisa bertemu Rafael terpaksa harus gigit jari saat mendapati jika rencananya belum – belum sudah tercium oleh Rafael.Ada rasa kesal dan malu tentunya yang dialami oleh Paul, kesal karena batal bisa bekerjasama dengan perusahaan besar itu, dan malu saat anaknya pun ditolak mentah – mentah.Hati kecil Paul jelas bisa memahami penolakan Rafael terhadap Laura anaknya , mengingat Rafael sudah beristri apalagi istrinya pun juga sedang hamil, apa yang dikatakan Rafael juga ada benarnya tidak bisa urusan pribadi dicampur dengan bisnis.Namun rengekan Laura membuat Paul sedikit menutup hatinya. Paul bisa memahami bagaimana kecewanya Laura saat mendengar kalimat Rafael apalagi perlakuan Rafael terhadap istrinya tadi.Paul sangat tahu sejak masih kuliah dulu Laura sering menceritakan tentang pria yang bisa mengoyakkan hat

  • Dambaan Hati Pak CEO   Bab 84 Mesranya mereka ada hati yang nyesek

    Waktu berganti dengan cepat, saat ini seluruh keluarga besar Dirgantara group beserta keluarganya sudah stand by di kantor cabang masing – masing menunggu bus jemputan yang akan membawa mereka menuju perkebunan yang banyak terdapat villa – villa disana.Rafael beserta rombongannya juga ada di dalam satu bus khusus yang dimana ada Bima, papa mamanya serta seluruh ART di rumahnya dibawa serta kecuali satpam, pun demikian dengan Amar dan Satya ikut bersama Rafael, anak buah Satya yang lain juga sudah di tempatkan di rumah Rafael menggantikan Amar.Menempuh perjalanan yang cukup macet akhirnya iring – iringan rombongan Dirgantara sudah tiba di tempat tujuan.Bergegas dibawah komando masing – masing pimpinan cabang mereka segera meletakkan barang-barangnya di masing – masing villa sesuai dengan penempatannya.Rafael menggandeng pinggul istrinya dan membawanya menuju vila khusus untuk rombongannya, Rafael terlihat semakin protektif

  • Dambaan Hati Pak CEO   Bab 85 Kepompong dulu baru kupu - kupu

    “Calon bayinya laki – laki dan tampak sehat sekali, detak jantungnya juga bagus, semuanya normal semoga nanti persalinan berjalan dengan lancar.” Ucapan dokter Luna membuat Rafael beserta istrinya tersenyum lebar.Meski bagi mereka mau laki – laki atau perempuan sama saja, terpenting perkembangannya baik mereka sudah tentu sangat bersyukur.Usia kandungan Airin yang semakin membuncit semakin membuat Rafael memaksa istrinya untuk beristirahat di rumah saja. Airin tidak menolaknya, sepulang dari rumah sakit Rafael pun segera mengantar istrinya pulang setelahnya baru ke kantor.Sesibuk – sibuknya Rafael, dia tidak pernah melewatkan perkembangan calon anaknya yang ada di dalam perut istrinya. Rafael tidak pernah absen dalam menemani istrinya kontrol.“Bagaimana kalau kita ke mall, kita belum beli perlengkapan bayi sayang .”“Apa mas Rafa hari ini tidak ada agenda penting di kantor ?”&l

  • Dambaan Hati Pak CEO   Bab 86 Pria misterius

    “Mas janji kan gak lama disana ?” tanya Airin sembari menggandeng lengan suaminya, keduanya sedang menuju teras , kebiasaan Airin sejak dia dirumah saja selalu mengantar suaminya bekerja sampai teras dan baru akan masuk ke dalam rumah saat mobil suaminya sudah berlalu pergi.“Andai saja tidak ada hal yang urgent untuk proyek mas di Jepang pasti mas akan lebih senang berada disini, doakan agar urusan suamimu ini segera selesai , mas berharap 3 hari disana bisa tuntas semua urusan.” Dikecupnya kening istrinya tak lupa perut buncit istrinya juga tak luput dari perhatian Rafael.“Hai baby boy, jaga mommy mu selama daddy tidak ada.” Setelahnya selesai melakukan ritual dengan istri dan calon anaknya ,Rafael pun tak lupa berpamitan dengan kedua orang tuanya.“Hei mau ngapain ?” tegur Rafael saat melihat sepupunya mendekat ke arah istrinya.“Mau coba berbicara sama baby boy juga sama seperti kamu,” sahut Bima asal tujuannya jelas menggoda sepupunya, selalu saja begitu keduanya tiada hari tanp

  • Dambaan Hati Pak CEO   Bab 87 Airin di culik

    Rossa pulang menggunakan taxi meski Satya melarangnya, Rossa meminta agar Satya fokus mengikuti menantunya itu.Amar sudah diberitahu oleh Satya dan diminta untuk menyusul Satya .Sementara itu Mario tampak kesal dirinya terjebak lampu merah, tangannya tampak mengepal dan memukul kemudinya.“Aacch sial..!”Begitu traffic light menunjukkan warna hijau dengan kecepatan cukup tinggi Mario segera menyusul mobil itu dan tak jauh dari Mario ada mobil Satya.“Aku sudah di jalan Sudirman.”“Ya pak Satya, diperempatan bapak belok kiri.”Nasib sial tidak hanya berhenti disitu saat mobil sudah berada diluar kota meninggalkan Jakarta di perempatan ada truck yang memotong perjalanan mereka , jalan yang hanya dua arah serta ada banyak mobil yang melewati jalan berlawanan arah dengan mereka membuat Mario dan Satya kehilangan jejak penculik itu karena tidak bisa menyalib mengingat jalan yang mereka lewati tidak bes

  • Dambaan Hati Pak CEO   Bab 88 Pencarian Airin

    Kegelisahan jelas tampak dari wajah Rafeal yang biasanya tampak tenang itu, suami mana yang tidak akan gelisah dan khawatir saat mendapati kabar jika istrinya sedang diculik dalam keadaan hamil besar sedangkan dia sedang tidak ada di tempat.Rafael merasa telah gagal dalam menjaga istrinya meski pengawasan secara ketat sudah dia lakukan untuk keluarganya.“Maafkan mas sayang, gara – gara mas hidupmu jadi sasaran, siapapun mereka mas tidak akan pernah tanggung – tanggung memberikan hukuman, maafkan mas sudah gagal menjagamu, mas betul – betul suami bodoh, aah semoga kandunganmu tidak kenapa – kenapa,” rintihan Rafael jelas membuat Bima juga merasakan hal yang sama dengan sepupu sekaligus atasannya itu, hanya bedanya Bima berusaha tampak tenang meski hatinya juga ketir – ketir.Saat Rafael membatalkan agenda yang lainnya Bima dengan sigap memberitahu kliennya , beruntung agenda penting sudah selesai dan masalah yang terjad

  • Dambaan Hati Pak CEO   Bab 89 Membebaskan Airin

    Dipergudangan tua yang tampak tidak terurus tampak Laura sedang menghembuskan asap rokoknya terhadap Airin hingga membuat Airin terbatuk – batuk karenanya.Sudah sejak kemarin Airin terikat dan hanya dilepaskan saat Airin meminta ijin ke toilet, kondisi Airin saat ini sungguh memprihatinkan.Dengan mengenakan pakaian yang sama seperti kemarin dan asupan makanan yang tidak semestinya membuat Airin tampak pucat dan lemah.Hanya sepotong roti dan sebotol air mineral yang mereka berikan pada wanita malang ini, itupun Airin harus memakannya dengan cara seperti binatang dengan kaki dan tangan yang tetap terikat.Jika tidak mengingat kondisinya maka Airin ogah memakan roti itu.“Apa mau mu Laura , apa salahku sama kamu.”“Salahmu satu kenapa kamu merebut cinta Rafael dariku, lepaskan dia atau..”“Atau apa ?”“Nyali kamu besar juga ha ha ha,” Laura bertepuk tangan memuji wanit

Bab terbaru

  • Dambaan Hati Pak CEO   Bab 120 Menjadi Bintang - The End

    10 tahun kemudianTampak remaja tampan sedang menggandeng gadis yang juga tak kala cantik, mereka baru saja keluar dari mobil yang mengantarnya ke sekolah.“Hati – hati kak El adik Oliv” ucap Amar kala mendapati anak majikannya itu sudah keluar dari mobilnya.“Makasih sudah diantarkan, uncle Amar hati – hati juga jangan ngebut nanti aku bilang ke daddy kalau ngebut.”“Beres adik Oliv, kalian jangan lupa belajar yang rajin.”Setelah keduanya masuk ke dalam pintu gerbang Amarpun segera berlalu meninggalkan sekolah internasional di depannya, saat ini Eliezer sudah duduk di bangku SMA sementara adiknya duduk di bangku SMP keduanya bersekolah di tempat yang sama.Selama kurun waktu 10 tahun banyak hal terjadi dalam kehidupan rumah tangga Airin dan Rafael. Mereka sungguh beruntung memiliki anak yang penurut, mereka saat ini tinggal di kediaman pribadi Rafael yang tidak jauh dari rumah Bramantyo

  • Dambaan Hati Pak CEO   Bab 119 Kamu cemburu ya

    Demi tidak mendapatkan respon dari istrinya Rafaelpun mengikuti arah pandang Airin dan dilihatnya dari kejauhan ada Marsha datang bersama dengan mamanya.“Kamu jadi cemberut karena Marsha ya?”“Gak usah aneh – aneh ya mas!” ancam Airin kala mendapati Rafael terkekeh sesaat setelah menyebut nama wanita lain di hadapan istrinya.“Gak usah manyun begitu, ayo kita kesana.”“Mas..”“Sstt..” Rafael meletakkan jarinya di ujung bibir istrinya agar Airin terdiam. Rafael segera merangkul pinggang langsing istrinya serta membawanya menemui Marsha.“Nak Rafael..” sapa Dahlia yang terlebih dahulu melihat kedatangan Rafael bersama Airin. Wajah Airin yang awalnya jutek dan tidak enak di lihat tampak tersenyum di hadapan Dahlia dan Marsha, keduanya pun segera mengulurkan tangannya untuk menyambut kedatangan Marsha.“Kamu makin seger saja nak Rafael, semakin hari semak

  • Dambaan Hati Pak CEO   Bab 118 Pertemuan Marsha dengan Airin

    Sore hari kala waktu sudah menunjukkan pukul 2 siang Dani yang selepas menjemput keluarga kakaknya di bandara Abdulrahman Saleh segera menuju ke kota Batu tempat dimana Yohana menginap di rumah bibinya.Yohana gadis asli Surabaya itu sehari sebelum ke rumah Dani sengaja ke rumah bibinya dulu. Dia tidak mau menginap ke rumah Dani karena belum memiliki ikatan apapun.“Semoga perjalanan kalian lancar.” Pesan bibi Yohana saat melepas keponakannya serta Dani untuk menuju kota Malang.“Terima kasih bibi, kami permisi.” Ucap Dani sembari mencium punggung tangan wanita paruh baya itu.Mengingat jika weekend banyak yang menuju kota Batu maka perjalanan Dani serta Yohana membutuhkan waktu hampir 1 jam untuk bisa sampai di kediaman Ningsih.Di tempat ini para pria dan wanita sudah selesai membersihkan diri, kaum wanita pun juga siap menyambut tamu mereka, hanya Olivia yang masih tertidur di pangkuan daddynya, balita ini tampaknya

  • Dambaan Hati Pak CEO   Bab 117 Pulang Kampung

    Satya saat ini sudah berada di hadapan kedua orang tuan Anjani, Satya menyatakan keinginannya untuk menjalin hubungan serius dengan Anjani.Intensnya komunikasi diantara keduanya yang sama – sama menjadi pengawal keluarga Rafael membuat hubungan cinta monyet mereka bersemi kembali.Jelas saja Satya maupun Anjani merasa lega karena restu sudah mereka dapatkan dari orang tua kedua belah pihak.Apalagi ternyata ibu Satya adalah sahabat ibunya Anjani kala mereka masih duduk di bangku sekolah.“Ibu tidak menyangka jika kita akan berbesan dengan Hastuti,” ucap Yayuk ibu kandung Anjani saat bervideo call dengan calon besannya itu.Satya menceritakan tentang asal usul keluarganya kepada pak Arif dan ibu Yayuk akhirnya dari situ mereka tahu tentang Hastuti.Restu sudah di dapat oleh calon pasangan suami istri ini, kali ini keduanya menghabiskan waktu dengan berjalan –jalan di mall di kota Semarang tempat Anjani tinggal.

  • Dambaan Hati Pak CEO   Bab 116 Belajar merelakan

    Hari ini tampak keluarga Rafael sedang berkemas – kemas untuk pulang kampung , rencananya mereka akan berangkat besok pagi menggunakan pesawat pribadi demi kenyamanan Olivia dan Eliezer yang sama – sama tidak bisa diam.“Sudah selesai, sekarang tinggal bersiap – siap ke acaranya Kamila.” Tanpa sadar Airin berbicara sendiri.Ya selepas mengantarkan suaminya sampai teras rumah, Airin segera masuk kembali ke kamarnya untuk beres – beres perlengkapan mereka. Membawa dua anak tentu bekal pakaian Airin jauh lebih banyak dari sebelumnya meski mereka hanya menginap 2 hari disana.Saat baru saja selesai berdandan ponsel Airin berbunyi ada nama Desi disana sedang memanggil dirinya.“Sudah siap belum nyonya.” Terdengar suara canda Desi dari seberang sana.“Apaan sih kamu ini,Des.”“Idih jangan suka ngambek ntar kecantikannya berkurang tahu rasa loe.”“Gampang kal

  • Dambaan Hati Pak CEO   Bab 115 Perubahan Lewis

    “Beneran bun Dani mau mengenalkan calon istrinya ?” terdengar suara Airin kala sedang berkomunikasi dengan bundanya mau tidak mau membuat Rafael yang baru saja selesai mandi segera mendekat ke a rah istrinya meski hanya mengenakan handuk yang melilit bagian bawah tubuhnya.“Dani beneran mau mengenalkan calon istrinya sayang ?”“Iya sabtu besuk Dani mengajaknya bertemu bunda.”“Puji Tuhan akhirnya Dani laku juga he he , siapa calon adik ipar aku ?”Airin hanya mengangkat kedua bahunya saja tanda dia memang tidak tahu, namun Ningsih yang mendengar pertanyaan dari menantunya segera menjawab pertanyaan Rafael. Airin memang mengaktifkan mode loudspeaker saat berkomunikasi dengan sang bunda sembari dia menyiapkan pakaian kerja suaminya.“Jadi kisah kakak terulang pada adiknya, sekretaris yang menikah dengan pimpinannya sendiri ceritanya nih bun.” Omongan Airin tentu saja membuat Rafael tersenyum

  • Dambaan Hati Pak CEO   Bab 114 Dani melamar Yohana

    Yohana sungguh sangat terkejut menatap atasannya yang masih berjongkok disebelahnya, Keterkejutan Yohana membuatnya hanya mampu menutup mulutnya dengan kedua tangannya demi melihat kejadian di sebelahnya, saat mulai dapat menetralkan detak jantungnya gegas Yohana berdiri dari kursinya dan meminta Dani untuk berdiri.“Jangan bercanda pak, bapak tidak pantas berjongkok di depan saya begini, ayo berdiri pak.”“Siapa bilang aku bercanda, aku serius sedang meminangmu secara pribadi, maaf jika caraku kurang berkenan,bagaimana ?”“Tapi pak apa nanti kata…”“Kamu sudah memiliki kekasih ?” potong Dani yang langsung dijawab Yohana dengan menggelengkan kepalanya.“Jadi apa alasan kamu tidak menerimaku, atau aku tidak memenuhi kriteriamu ?”“Bu..bukan begitu pak, bapak tolong berdiri dulu kita bicara sembari duduk.” Tak sabar Yohana segera menarik tangan Dani agar segera berdiri, namun Dani tetaplah Dani yang akan tetap dengan posisinya sebelum Yohana memberikan jawaban.“Jawablah dahulu pertanya

  • Dambaan Hati Pak CEO   Bab 113 Dani dan Yohana

    Diskusi antara Dani dengan sekretarisnya akhirnya kelar, beberapa pekerjaan sudah mereka bahas saat ini.Yohana sekretaris yang sangat kompeten, dia sangat teliti sehingga sangat membantu Dani untuk urusan pekerjaannya.Bahkan jika Dani ada kepentingan harus ke Jakarta, Yohana sudah mampu menghandle pekerjaan yang diberikan kepadanya.Yohana saat ini sedang membereskan makan siang yang baru saja mereka nikmati, mereka memesan makanan simpel di kantin perusahaan Dirgantara ini melalui office girl dan mengantarkannya ke ruangan Dani.Di ruangan Dani yang nyaman terdapat meja kecil yang biasa digunakan oleh Dani untuk menikmati makan siangnya, saat Yohana sedang membereskan meja makan Danipun bergerak kembali melangkahkan kakinya menuju sofa tempat dimana dia tadi berdiskusi dengan Yohana.Secara spontan Dani merentangkan kedua tangannya menggerakkan badannya ke kanan dan ke kiri untuk merenggangkan ototnya yang terasa kaku.Yohana pun segera m

  • Dambaan Hati Pak CEO   Bab 112 Bertemu cinta lama yang ingin dilupakan

    Meninggalkan hiruk pikuk dan kejadian beruntun di Jakarta, saat ini di kantor cabang Dirgantara group yang ada di Surabaya tampak Dani adik ipar Rafael sedang mengadakan meeting dengan salah satu perusahaan yang ingin menjalin kerjasama dengan Dirgantara Group.Tidak salah jika Rafael memberi kepercayaan kepada Dani, karena Dani bisa diandalkan. Dani sangat professional dalam bekerja pun demikian dengan Rafael, jika urusan pekerjaan mereka akan bersikap sebagaimana layaknya atasan dengan bawahan.Selama ini Rafael puas dengan hasil kerja Dani.Dalam meetingnya kali inipun Dani juga tampak serius saat mendengarkan presentasi dari pihak PT Ditex Indonesia, meski tidak sekali dua kali Dani menangkap dengan ekor matanya jika wanita yang menjadi sekretaris dari PT Ditex Indonesia bukannya fokus pada presentasi yang disampaikan oleh atasannya tetapi malah fokus melirik ke arah Dani.“Jadi itu yang bisa kami sampaikan pak Dani, jika ada hal yang kurang dari presen

DMCA.com Protection Status