Mario yang sedang berdiri hendak keluar dari ruangannya tampak tersentak mendengar ucapan Monica tentang istrinya.
‘Jadi begini kelakuanmu Dit, kenapa aku jadi orang yang terakhir tahu, aaah betul – betul bodoh kenapa aku jadi sebodoh ini’ rutuk Mario dalam hatinya.
“Mon, tolong ke ruangan saya,” titah Mario pada Monica setelah beberapa saat Mario bisa menguasai hatinya yang sedang tidak baik – baik saja.
“Ya pak ,ada yang bisa saya kerjakan ?” tanya Monica saat sudah berada di ruangan Mario.
“Tentu saja ada, duduklah dulu,” Monica kemudian duduk di kursi yang berada di depan meja Mario, awalnya memang Mario membahas masalah laporan keuangan dari beberapa penjualan terakhir. Mario tampak menyimak semua laporan Monica dengan serius.
“Jadi seperti itu pak, datanya sebentar lagi akan saya kirim ke email pak Mario, ada lagi yang bapak perlukan ?”
“Sejak kapan kamu tahu
“Joni..laki – laki itu kan yang akan kamu temani kegiatannya di Surabaya," ucap Mario lagi.Dita sungguh terkejut mendapati ucapan Mario.‘Apa maksudnya dia bicara begitu, apa dia tahu jika aku sedang membohonginya, tapi darimana dia tahu jika aku bersama Joni’ berbagai pertanyaan timbul di pikiran Dita.“Pergilah! kalian sudah janjian masak mau dibatalkan begitu saja,” sahut Mario enteng seraya memasang dasi yang baru saja dia temukan . “Dasi ini dasi favoritku, waktu itu aku mendapatkan hadiah ini dari Airin saat aku naik jabatan, bagus tidak menurutmu motif pilihan dari wanita yang kamu sebut udik itu.” Mario sedang menunjukkan dasi warna biru yang sudah terpasang rapi di lehernya.Dita tentu saja tidak terima mendapat pertanyaan dari Mario yang menurutnya melukai hatinya.“Kira – kira dong kalau mau ngomong mas, kamu pikir aku gak sakit mendengar kamu pamer dasi itu, tega banget
“Rin, tunggu tolong jangan beranjak dulu,”pinta Mario hendak memegang tangan mantan istrinya namun gerakan Airin membuat Mario membatalkan niatnya.“Silahkan menikmati makan siang bersama yang lain ,pak Mario, permisi.”“Apa aku bisa minta waktu sebentar untuk kita berbicara,berdua,” pinta Mario saat melihat Airin hendak meninggalkannya.“Bu Airin, kenapa malah belum makan, ayo kita makan sekalian,” ajak Bima yang memang sengaja menghampiri Airin . Bima sebenarnya sedari tadi sudah memperhatikan tingkah Mario. “Pak Mario , silahkan pak .” Mau tidak mau Mario pun mengikuti langkah Bima menuju meja makan.Saat menikmati makan bersama – sama Bima sengaja berdekatan terus dengan Airin hingga Mario tidak bisa seleluasa tadi.‘Sial, kenapa pak Bima malah mepet terus sama Airin, apa jangan – jangan dia menaruh hati pada Airin, dan sepertinya hubungan mereka dekat sekali’ t
“Mas Mario lupa jika dulu aku juga dikhianati oleh suamiku sendiri disaat dia sudah memiliki jabatan jauh lebih baik dari sebelumnya, berkali – kali aku dibohonginya sampai akhirnya aku tahu jika sudah sangat lama sebenarnya mantan suamiku menduakan aku, bahkan mereka sudah merencanakan pernikahan disaat aku masih tinggal bersama mantan suamiku, keluarganya juga begitu.” Airin menyeruput orange juice yang dipesannya sebelum melanjutkan ucapannya.“Jadi kalau mas Mario minta aku membayangkan bagaimana rasa sakitnya, aku tidak perlu membayangkannya karena aku sudah mengalaminya ,” sambung Airin tegas hingga membuat Mario sangat tidak berkutik karena ucapan Airin membuatnya kena skakmat.Jelas saja Mario tahu, karena dialah pelaku yang menorehkan luka di hati wanita yang sudah banyak berkorban untuk dirinya dan keluarganya. Luka yang begitu dalam namun Mario tahu jika kala itu Airin berusaha untuk tegar.Sesaat hanya ada diam dia
Anton seperti biasa hari ini datang ke tempat kostnya, setelah memeriksa pembukuan dan beberapa bagian dari tempat usaha ibunya ini, Anton segera turun ke lantai bawah, hidungnya tampak kembang kempis mencari sesuatu yang menurutnya sangat mengoda hidungnya.Aroma nasi goreng yang tidak bisa diabaikan begitu saja, segera Anton menyusuri ruangan dimana indra penciumannya membawanya ke dapur.Tempat kost ini memang menyediakan dapur yang bisa dipakai sewaktu – waktu oleh penghuninya jika hendak memasak atau menghangatkan makanan.“Hmm disini rupanya aroma itu berasal,” ucap Anton yang membuat Kamila terkejut mendengar suara Anton tiba – tiba ada di belakangnya.“Mas Anton bikin kaget saja, untung jantungku masih aman.” Omel Kamila yang kemudian melanjutkan aktifitasnya.“Kamu membuat nasi goreng ?” tanya Anton mengabaikan omelan Kamila penghuni tempat kost paling bawel diantara yang lain.&
“Idih jorok banget sih gangguin orang lagi makan saja,” omel Elisa saat mendapati Dita kakak iparnya baru saja duduk di meja makan malah mual dan memuntahkannya di wastefel dekat meja makan.“Gak usah protes, nanti kamu juga akan mengalaminya jika sudah bersuami.” Dita masih melanjutkan mualnya tanpa mau berpindah tempat.“Emang apa hubungannya ? gak jelas banget, ke belakang kek sana jadi gak berselera nih mau makan!” Elisa segera beranjak dari kursinya dengan kesal, dia yang sebenarnya sudah sangat lapar pagi ini terpaksa harus meninggalkan meja makan.“Kamu sih Dit gak kira – kira kalau mau muntah – muntah,” giliran Rianti angkat bicara.“Eh tunggu, jangan ada yang pergi dari meja makan aku ada kejutan buat kalian semua, kejutan yang pasti membuat kalian senang, ayo mas kamu segera duduk juga,” pinta Dita pada Mario yang baru saja menuju meja makan, Elisa yang mendengar kata &lsquo
“Maksud kamu ini apa ya mengembalikan Dita pada mama ?” tanya Wati mama Dita saat anak dan menantunya itu datang menemuinya.“Mas Mario lagi sensitif kali ma, gak usah mama dengar omongan dia,”timpal Dita yang sungguh terkejut saat ternyata Mario mengajaknya ke rumah orang tuanya dan mengembalikan dia kepada papa mamanya ,sepanjang perjalanan tadi memang keduanya sama – sama diam, Dita bertanya Mario sama sekali tidak mengubrisnya hingga Dita pun ikut diam.‘Enak saja, emang aku barang apa dikembalikan segala ’ rutuk Dita dalam hatinya.“Apa yang sebenarnya terjadi dengan kalian ? rumah tangga kalian sedang ada masalah ? ya meskipun kami tidak tahu apa – apa tapi papa berharap jika ada masalah kalian bisa menyelesaikannya dengan kepala dingin bukan dengan emosi, ini berlaku buat Mario dan Dita, apalagi pernikahan kalian juga baru beberapa bulan.” Zain angkat bicara.“Kami gak ada m
“Marsha, apa – apaan sih kamu bikin kaget mama saja,” tegur Dahlia yang terkejut saat tadi anaknya menggebrak meja dengan keras.“Justru mama yang membuatku terkejut,” omel Marsha balik yang tidak mau disalahkan begitu saja. “Mama bicara apa tadi , Rafael mau menikah ?”“Iya benar, Sha. Rafael akan menikah dengan Airin, mama mendengar sendiri dari bu Rosa jadi tidak mungkin berita ini salah.”“Ini tidak boleh terjadi ma, aku tidak mau mereka menikah tolong bantu aku agar pernikahan mereka tidak terlaksana, mama bisa kan ?”“Sha…”“Ma, jika aku tidak disini pasti aku sendiri yang akan bertindak, tapi aku tidak bisa untuk saat ini ma, jadi mama yang mengusahakannya untukku.”“Tapi..”“Ma, jika mama tidak bisa mencegah pernikahan mereka minimal mama bantu agar aku bisa segera keluar dari tempat ini, okey,” desak Marsha
Jelas sekarang siapa pemilik inisial R & A itu, di dalam undangan terlihat siapa nama pengantinnya, ada nama Rafael Alfian Dirgantara dan Airin Amelia Hidayat, meski di dalam undangan itu tidak ada foto keduanya dengan jelas namun Mario sangat yakin nama yang tertulis di undangan ini adalah Rafael CEO dari Dirgantara group dan mantan istrinya.Tentu saja dalam undangan tidak tertera foto terbaru dari calon pengantin mengingat kesibukan dari Rafael hingga saat undangan di cetak keduanya belum melakukan foto prewed.Bagaimana perasaan Mario sekarang ini ? jangan ditanya lagi yang pasti campur aduk antara menyesal dan kecewa, dia menyesal karena dulu menyakiti wanita yang begitu tulus kepadanya , namun dia juga kecewa karena keinginannya untuk kembali bersama Airin saat nanti perceraiannya dengan Dita selesai pupus sudah.‘Ah benar – benar sial hidupku, gara – gara terpikat wanita sialan itu aku jadi kehilangan kesempatan untuk kembali menjali