Share

Part-9 Lonely

Author: Anjani Putri
last update Last Updated: 2021-07-24 22:43:34

Sendiri dalam temaram, Savanna melihat lampu berkelap-kelap diluar lewat kaca apartemen juga cahaya bintang-bintang, cahaya yang terang dikejauhan tak tersentuh. Ia sedih, terpuruk dan tak tahu harus bagaimana. Jika mati akan mengusir duka ini rasanya ia ingin memilih mati saja. "Tuhan, kenapa Engkau datangkan Muhammad Thoriq untuk kucintai, kami terlalu banyak perbedaan. Ibunya tak menyukaiku karena aku tak pantas untuknya" Air matanya kembali meleleh, tak lagi mampu mengendalikan perasaannya. Predikat model profesional dengan segudang prestasi yang sudah keliling dunia seakan tak berbekas. Wanita adalah tetap wanita apapun profesinya, ia akan meneteskan air mata saat tak mampu mengendalikan perasaan sedihnya. Kata-kata Umi Thoriq terus terngiang ditelinganya, tak bisa lepas dari pikirannya. Ia merasa lelah dan tak tahu harus berbuat apa.

"Cinta diantara kita tak memiliki tempat. Apakah saat bersamanya kau memanggil namanya seperti ketika memanggilku, humairah. Apakah perasaanmu sama saat bersamanya seperti bersamaku? Apakah kau tetap akan bermain aman disana jika kukatakan aku rela mati untukmu...? Aku tak sanggup menghadapi ini sendiri, aku membutuhkan tangan kekarmu untuk membimbingku ke arah sinar yang lebih terang".

"Ya Allah, jika memang dia bukan untukku jauhkan dia dariku dan beri kesanggupan aku melupakannya tapi bagaimana caranya...?" kelopak matanya sembab, nyaris bengkak karena air mata yang deras mengalir.

Semua orang kini tahu namanya, hidupnya terkenal dan bergelimang harta tapi hari ini ia merasa sendiri. Ingin berbagi perasaan tapi tak tahu siapa yang harus dihubungi, Mama, Alin, Monika atau Thoriq...? Sungguh tak mungkin. Savanna menatap wajahnya dicermin, terlihat pucat dan tanpa semangat. Ia hampir tak mengenal dirinya sendiri, wajah model profesional yang singgah di hampir semua kota mode dunia. Semua terlihat tak lagi sama dalam pandangannya, ia hanya manusia biasa yang juga memiliki rasa kecewa dan putus asa. Saat seperti ini segala yang dimiliki seperti tak ada gunanya. Dirinya adalah model terkenal tapi tak cukup pantas untuk menjadi menantu seseorang. Ia merasa begitu sendiri dan kesepian, mungkin ini harga yang harus dibayar untuk semua ketenaran dan pilihan hidupnya. Kini ia terlihat bodoh karena harus bersembunyi dari semua orang atas hatinya yang rapuh, mereka hanya boleh melihat senyumku bukan air mataku!

*****

Sudah tiga hari Savanna menghilang, ketika Alin dan Lucy mendatangi rumahnya Mamanya bilang gadis itu sedang Fashion Show ke Sangapore. Alin dan Lucy hanya mengangguk, tak berani bicara yang sebenarnya. Takut Mama Savanna shock jika tahu Alin dan yang lain juga mencarinya.

Alin mengajak Lucy ke apartemen Savanna, alternatif terakhir mencari gadis itu. Biasanya Savanna menyendiri disana saat kalut karena tak ingin Mamanya tahu kesedihannya. Suara ketukan pintu tak ada yang menyahut, ponselnya juga sudah dua hari tidak aktiv. Alin dan Lucy saling pandang didepan pintu apartemen Savanna, apa yang terjadi dengan gadis itu...? Akhirnya Alin dan Lucy meminta bantuan Resepsionis untuk membuka pintu apartemen Savanna.

Ketika pintu terbuka Alin mendapati Savanna sedang meringkuk di spring bed-nya dengan wajah pucat dan terlihat kacau. Apartemennya berantakan, bekas sisa makanan dan minuman berserakan diatas meja, piring dan gelas kotor menumpuk ditempat cucian dengan kran air yang masih menyala. Popcorn berserakan dilantai sebagian di spring bed dengan teve yang masih menyala. Alin dan Lucy bingung dan prihatin, sungguh keadaan apartemennya sangat kacau. Kata resepsionis sudah tiga hari Savanna tak mengijinkan petugas kebersihan masuk ke apartemennya. Dihampirinya gadis yang meringkuk, dibalikkannya badannya namun Alin dan Lucy sungguh terkejut, wajah itu begitu pias dan lemah, tarikan nafasnya sangat lambat. Alin dan Lucy panik, ditelponnya bagian emergency apartemen untuk membawa gadis ini kerumah sakit. Diruang tunggu rumah sakit Alin dan Lucy kebingungan siapa yang harus dihubungi.

"Kenapa kita tidak telepon Mamanya saja Alin..." saran Lucy.

"Tidak, kau lihat panggilan tak terjawab dari handphone ini, banyak sekali termasuk dari Mamanya. Aku hanya akan mengabari Mamanya ketika Savanna sudah baikan, aku tak ingin melihat wanita itu hancur melihat anaknya seperti ini..." tiba- tiba telepon Savanna berdering, tertulis di layar "my love" Alin langsung mengangkatnya.

"Assalamualaikum..." suara Muhammad Thoriq, Alin mengenal suara tebal itu. Suara yang membuat Savanna hilang akal, semua tentang Muhammad Thoriq membuatnya hilang akal. Alin hanya menggelengkan kepalanya, tak paham!

"Waalaikumsalam..." jawab Alin berbaur rasa, ini pasti ulah dia. Alin tak pernah melihat Savanna seperti ini, selama ini gadis itu begitu tegar dan bersemangat. Sekarang layu, seperti burung kehilangan sayap.

"Bisakah saya bicara dengan Savanna, maaf Anda siapa ya...?" Thoriq lega, sudah tiga hari Savanna tidak mengangkat teleponnya.

"Savanna ada dirumah sakit, dia sedang sekarat. Saya managemen-nya" jawab Alin kesal, dari awal Alin kurang setuju modelnya menjalin hubungan dengan Qori itu namun Savanna tak bisa dihentikan. Akhirnya yang ditakutkannya terjadi. Alin hanya bisa menghembuskan nafas panjang, prihatin, kesal, marah dan segala rasa tak nyaman campur aduk.

"Apa...?" suara itu tampak panik.

"Saya akan segera datang, tolong sebutkan nama rumah sakitnya" Thoriq panik.

Alin dan Lucy keluar ruangan ketika pemuda itu datang, keduanya duduk di kursi teras ruangan. Masa krisis Savanna telah lewat, tinggal pemulihan namun tubuhnya begitu lemah, sesekali matanya terbuka namun menutup kembali. Savanna melihat Alin dan Lucy namun tak berkata apa-apa, sepertinya ia tak ingin hidup lagi. Dokter mengatakan Savanna mengidap tukak lambung akut karena hidup tak terarur dan makan sembarangan. Seandainya situasinya tak seperti ini Alin pasti sudah tertawa terbahak mendengar keterangan dokter. Savanna adalah orang yang sangat disiplin waktu dan makanan, bahkan ia menerapkan food combaining dalam pola makannya. Pola makan sesuai enzim bekerja, karena jika pola makannya ngawur dan banyak enzim yang bekerja secara bersamaan akan membuat orang mengantuk setelah makan. 

"Karbohidrat itu tidak bisa ketemu dengan protein Alin, lauk hewani itu hanya serasi dimakan bersama sayuran dan buah. Kesehatan itu segalanya Alin untuk itu kita harus menjaganya, itu juga bukti syukur kita kepada Allah dengan menjaga tubuh kita..." namun dalam keadaan stress Savanna melupakan disiplinnya, Alin hanya bisa menggelengkan kepalanya, tak paham.

Wajah cantik Savanna pias, tangannya terkulai lemah hati Muhammad Thoriq gerimis melihatnya. Apa yang terjadi dengan gadisnya, apa seseorang ada yang mengabarkan lamarannya dengan Kanaya...? Thoriq tak ingin menjadi anak durhaka, tak mau menyakiti hati Kanaya yang menunggunya, ia harus memutuskan. Tapi melihat keadaan Savanna seperti ini hatinya hancur, jiwanya melemah. Seandainya bisa, ingin rasanya ia memindahkan sakit yang diderita Savanna ketubuhnya. Selama ini Savanna sudah banyak mengalah dan berkorban, tak pernah memprotes apapun yang dikatakannya. Mengurangi jadwal show, memilih hanya busana sopan untuk peragaannya, memilih iklan yang pantas untuk seorang muslimah. Semua yang dikatakan Thoriq diturutinya tanpa banyak membantah, Savanna gadis yang sangat penurut.

Thoriq banyak mengatur hidupnya, Savanna ikhlas karena itu untuk perbaikan hidupnya kedepan. Tapi apa yang didapatkannya setelah semua perintah ia lakukan...? Pemuda itu meninggalkannya dengan seseorang yang lebih baik dan direstui oleh kedua orang tuanya. Thoriq tak pernah berkata apa-apa padanya, ia akan pergi dengan diam-diam dan tak menganggapnya ada. Savanna ingin mengerti dan menerima semua yang terjadi tapi ternyata mentalnya tak sanggup menerima, ia terlalu mencintai Muhammad Toriq. Diamnya menghancurkan dirinya sendiri. Rasanya seluruh aliran darahnya berhenti tiba-tiba, ia baru pertama jatuh cinta, tak siap kehilangan. Kedatangan Umi yang tak menginginkannya, segalanya terlalu berat untuk diingat, tak sanggup dijalani.

"Pergilah, aku tidak apa-apa" Savanna menghindari tatapan Thoriq.

"Anda harus janji untuk sembuh" Thoriq menghembuskan nafas berat.

Diambilnya tangan yang terkulai itu, selama menjadi kekasihnya baru sekali ini Thoriq memegang tangan gadisnya. Lelaki dan perempuan tak boleh bersentuhan kecuali sudah halal sebagai suami-istri. Thoriq hanya ingin menyalurkan kehangatan ditangan yang dingin itu, memberinya kekuatan agar bangkit. Gadisnya yang penuh semangat, model profesional yang tengah naik daun kini terlihat pias dan terkulai tak berdaya. Tubuh Savanna menghangat seperti ada aliran darah lain melewati setiap kelenjar ditubuhnya, ia seperti memiliki kekuatan untuk bangkit, dibukanya matanya dan terkejut melihat siapa yang sedang menggenggam tangannya, air matanya menetes dipipi melihat senyum itu. Senyum yang begitu dirindukan, wajah yang sangat ingin dilihat dalam sebulan terakhir ini namun ketika mengingat lelaki ini akan menikah semangatnya kembali luruh. Ditelannya saliva yang terasa pahit, air matanya terus menetes. 

"Apa yang salah denganku Thoriq, aku begitu tulus mencintaimu bahkan menuruti semua kemauanmu ternyata kau hanya musang berbulu domba, kau bajingan! Kau mau menikah tapi tak bicara apa-apa padaku, kau menyimpan gadis yang lama menunggumu. Kau pembohong, aku benci penghianatan!" namun kata-kata itu hanya tersimpan dalam hatinya, ia tak mungkin memaki pemuda cinta pertamanya.

"Pergilah, aku tidak apa-apa " ditariknya tangannya dalam genggaman Thoriq, namun pemuda itu memegangnya lebih kuat.

"Anda harus janji tidak seperti ini lagi, aku menghawatirkanmu...." Thoriq menatap penuh harap, Savanna memejamkan mata dengan air mata terus menetes. Ia tak siap kehilangan pemuda ini, ia sangat mencintainya meski tak ada gunanya lagi. Ia ingin berhenti menangis tapi tak bisa.

"Jangan menangis lagi..." diusapnya air mata yang meleleh di pipi gadisnya, ingin didekapnya Savanna agar ia mendengar degup jantungnya, bahwa debaran itu hanya untuknya.

"Aku akan baik-baik saja, pergilah..." Savanna tak tahan melihat wajah dihadapannya. Sepasang mata itu kini sama terlukanya seperti dirinya. Tapi pemuda itu tetap tak mengatakan apapun, tidak salam perpisahan atau yang lainnya. Thoriq tetap diam, menatapnya tak berkedip. Tak seperti biasanya, hanya menatap sekejap. Kini semua tatapan itu untuk-nya namun Savanma memilih memejamkan kedua mata, ingin pingsan dan tak bangun lagi.

"Aku tak pantas minta maaf tapi maafkanlah aku " suara Thoriq tercekat.

"Aku memaafkanmu..." Savanna membuka matanya, tidak ada senyum dibibirnya.

"Suatu saat akan kujelaskan padamu, beri aku waktu..." Thoriq memohon.

"Tidak perlu, sudah ada yang menjelaskan padaku. Semoga anda dan Kanaya bahagia.." air mata kembali menetes.

Aku hanya ingin menikahimu, tak ada wanita lain dihatiku. Kaulah yang pertama dan terakhir, selamanya! Namun Muhammad Thoriq hanya berkata dalam hati. Tak mampu mengucapkannya, takut melukai, takut tak bisa memenuhi janjinya. Ponselnya berdering, dilihatnya nama dilayar. Kanaya!

*****

Related chapters

  • DUNIAKU YANG HILANG   Part-10 Persiapan Kanaya

    Ketika fiting baju pengantin Thoriq nampak melamun, setiap ditanya komentarnya hanya satu kata, bagus. Ketika diajak diskusi persiapan pernikahan Thoriq tampak datar, pikirannya seperti melayang ditempat lain. Hanya Kanaya dan orang tuanya yang sibuk dengan persiapan pernikahan, Thoriq seperti tak bersemangat bahkan cenderung menghindar. Kanaya bertanya-tanya dalam hati, apakah ini ada hubungannya dengan brand ambasador-nya...? Savanna Halinna Putri, Kanaya pernah memergoki keduanya saling menatap dan tampak akrab saat berbincang. Kanaya melihat raut kebahagiaan saat Thoriq bertemu gadis itu, sangat berbeda saat bertemu dirinya. Sangat formil dan menjaga jarak, Thoriq hanya seperti menggugurkan kewajiban saat bertemu dengannya, mungkin karena gak enak sama Umi-nya. Akhir-akhir ini Thoriq dan Savanna intens bertemu di yayasan yatim kasih bunda, berapa kali Kanaya memergokinya bahkan di buku tamu yayasan terlihat hampir setiap minggu mereka datang bersama. Kanaya mulai ragu un

    Last Updated : 2021-07-24
  • DUNIAKU YANG HILANG   Part-11 Ketika Edward Datang

    Musim semi mengawali hari baru, udara yang sejuk dan bunga- bunga bermekaran membuat segala yang terlihat begitu indah namun tidak dengan suasana hati Savanna. Ia hanya duduk sendiri dengan wajah tanpa ekspresi, Alin sungguh prihatin melihatnya. Modelnya yang penuh semangat kehilangan energinya. Alin ingin mendengar Savanna bercerita apa saja seperti biasanya tapi gadis itu hanya diam membisu, terkesan tak menginginkan apa-apa kecuali kesendirian. Menatap kosong pada tempat yang jauh, ingin rasanya ia menelpon Thoriq dan menceritakan kondisi Savanna namun hatinya mencelos begitu melihat tatapan gadis itu. "Edward tak perduli siapa dirimu, keluargamu bahkan profesimu membuatnya bangga. Anda bukan hanya cantik tapi terkenal dan berprestasi bahkan Edward siap menikahimu sekalipun tahu anda tidak mencintainya, bersamamu itu sudah cukup baginya. Menikah dengannya membuatmu hidup bak putri raja dalam dongeng seribu satu malam, Edward akan selalu berpikir untuk membuatmu bahagia, i

    Last Updated : 2021-07-24
  • DUNIAKU YANG HILANG   Part-12 Akhir Kontrak Savanna

    Alin, Amira dan Lucy terdiam, menatap Savanna dengan rupa kalut. Ingin menolong tapi tak tahu apa yang harus dilakukan. Lucy menyangga dagunya, menatap Savanna tak berkedip. Selama ini ia melihat kesempurnaan kehidupan Savanna, top model dan digilai banyak pria namun satu-satunya pria yang dicintainya mencampakkannya. No bodys perfect, tak seorangpun sempurna. Selalu ada sisi yang kurang dalam kehidupan seseorang agar seimbang, belajar untuk menyempurnakan. "Apakah anda masih gamang...?" Amira menatap Savanna, wajah gadis itu terlihat kacau. "Apakah aku masih punya pilihan Amira...?" Savanna membayangkan acara yang akan dihadirinya, bertemu dengan orang-orang yang saat ini ingin dihindari. "Baguslah kalau anda sadar, bahwa tanggung jawab adalah segalanya.." Lucy mengingatkan. "Ini kontrak terakhirmu dengan Kanaya, beginilah bisnis jika dicampur dengan perasaan..." sungut Alin gemas. "Maafkan aku Alin, Lucy dan Amira...aku.." Savanna mera

    Last Updated : 2021-07-24
  • DUNIAKU YANG HILANG   Part-13 Dua Wanita

    Gerimis membasahi kaca jendela, pohon-pohon dan semua benda menjadi basah olehnya seperti air mata kesedihan yang membasahi hati yang sedang berduka. Tapi hujan dipagi hari adalah berkah, salah satu rahmat Allah yang diturunkan ke bumi. Hujan jatuh dari langit berasal dari awan yang terisi penuh dengan embun. Sebelum hujan turun, langit akan terlihat gelap dan mendung, setelah hujan terkadang akan tampak pelangi yang muncul membuat langit terlihat indah. Savanna berharap akan ada pelangi dihatinya setelah semua duka pergi.Ponsel Savanna bergetar, dilihatnya nama dilayar. Kanaya! "Assalamualaikum Savanna.." Kanaya membuat keputusan untuk menghubungi Savanna dipagi buta. "Waalaikumsalam, ada yang bisa kubantu Kanaya?" jawab Savanna dengan kening berkerut, biasanya Kanaya menghubunginya pada jam kerja bukan dipagi buta seperti ini. "Bisakah kita bertemu, ada hal penting yang ingin kubicarakan. Waktunya menyesuaikan jadwalmu saja..." Kanaya member

    Last Updated : 2021-07-24
  • DUNIAKU YANG HILANG   Part-14 Api Yang Memanas

    Negeri kincir angin dan bunga tulip adalah fashion show terakhir di Eropa.Batik tulis Indonesia sangat diminati masyarakat dunia, khususnya Eropa. Belanda adalah negara yang tak asing untuk telinga orang Indonesia bahkan negara ini pernah menjajah negeri tercinta hampir 350 tahun. Empat generasi, menurut sejarah yang menaikkan kota amsterdam ke permukaan laut adalah emas dari Indonesia. Negeri zamrud katulistiwa bahkan tongkat kayu dan batu jadi tanaman. Savanna beruntung hidup dinegeri dua musim ini dan bangga setiap kali memperagakan busana batik tulis warisan budaya leluhurnya. "New Age of Yogyakarta", by Rio Stefan akan menyajikan karyanya yang terinspirasi dari traveller yang modis. Batik tulis dari Yogyakarta ini siap dalam ajang pameran budaya Indonesische Culturele Maand yang berlangsung di kota Best, Belanda . Sebanyak 40 kain dan 50 busana akan dipamerkan di ajang pameran budaya Indonesia tersebut. Selain memamerkan kain dan sejarah motifnya, di ajang pameran b

    Last Updated : 2021-07-24
  • DUNIAKU YANG HILANG   Part-15 Hati Yang Beku

    Hubungan Thoriq dengan Umi rusak, bertambah parah dengan adanya berita di media yang menyangkut Savanna dan Edward. Umi tak bicara apa-apa namun sebuah tabloid yang menjadikan foto Savanna dan Edward sebagai cover utama menjelaskan semuanya. Tabloid itu kini tergeletak diatas meja ruang keluarganya. Seseorang sengaja menaruhnya disana, entah siapa. Pastinya Umi, Abi dan seluruh keluarganya sudah mengetahuinya. "Melepas Kanaya dan memburu gadis yang tak jelas!" gumam Umi saat Thoriq lewat, Abi hanya menggelengkan kepalanya. Entah sampai kapan sikap Umi seperti itu, Abi belum punya cara untuk mendamaikan keduanya. Umi lebih banyak diam dan menghindarinya. Umi selalu punya alasan untuk menolak jika Thoriq mengajaknya bicara, Umi juga bilang sedang tak ingin diganggu jika didatangi ke kamarnya bahkan Umi pura-pura tertidur. Pusing menghadapi perempuan, tidak Umi tidak Savanna keduanya membuat kepalanya pusing. Kini waktunya dihabiskannya untuk fokus pembangunan pesantren

    Last Updated : 2021-07-24
  • DUNIAKU YANG HILANG   Part-16 Matahari Kedua

    Pukul 12.40 (GMT +2) pesawat landing di Bandara Internasional Malpensa-Milan-Italy. Savanna mempersiapkan barang bawaannya, dari kaca jendela pesawat Savanna melihat awan putih berarak dan hamparan pegunungan yang menghijau, indahnya hari ini. Dihembusnya nafas panjang. Hari baru, semangat baru semoga semuanya berjalan lancar, doanya. Diruang tunggu managemen Hanny Hananto sudah menunggunya, seorang wanita memperkenalkan diri sebagai managernya. "Verga..." wanita cantik itu mengulurkan tangannya dengan sepotong senyum manis. Orang Italia cenderung berbicara dengan gerakan tangan dan ekspresi muka yang menonjol sehingga terlihat sangat ekspresif. "Savanna..." Savanna menyambut uluran tangan Verga dan memeluknya hangat. " Nama yang cantik, serasi dengan-ku." "Serasi..?" kening Savanna berkerut, tak mengerti apa yang dimaksud Verga. "Savanna artinya padang rumput luas tak berpohon sedang arti namaku dalam bahasa Italy adalah tongkat gemba

    Last Updated : 2021-07-24
  • DUNIAKU YANG HILANG   Part-17 Jarak Memisahkan

    Trending Topic hari ini, sepuluh pemuda seluruh dunia yang masuk seleksi untuk di didik menjadi asisten Imam Masjidil Haram salah satunya dari Indonesia yaitu Muhammad Thoriq Al-Farisi! Mereka berdiri berjajar dengan baju gamis putih dengan keffiyeh (sorban Arab) ala model Omar Borkan Al-Gala. Terlihat trendi, Kakak sangat tampan dengan wajah bersih terbasuh air wudhu. Laki-laki yang dikaguminya adalah pemuda sepuluh besar dunia yang masuk seleksi pemerintah Arab Saudi. Pemuda tampan dari keluarga baik-baik yang sangat menjaga diri. “Semua bintang pudar cahayanya dihadapanmu, termasuk diriku. Aku hangus terbakar dan menjadi abu. Jika saja aku memiliki satu kesempatan, akan kuperbaiki semua yang telah kuhancurkan....” pandangan Savanna menerawang, bahagia dan pedih bergantian dihatinya melihat wajah itu di layar kaca. Jarak akhirnya membuat dirinya dan Thoriq berjauhan tapi hati keduanya lebih jauh dari itu. Savanna tidak marah ketika Umi tidak menyetujui

    Last Updated : 2021-07-24

Latest chapter

  • DUNIAKU YANG HILANG   Part-30 Edward dan Thoriq

    Ilham mondar-mandir diruang tamu, Edward menemuinya dan meminta tolong sebagai mediator pertemuannya dengan Thoriq. Tentu saja Ilham tak bisa menolak, ketika Edward menjadi mualaf dirinya adalah guru pembimbingnya bahkan ia menuntunnya hingga kini atas permintaan Savanna. Posisinya serba sulit, untungnya Thoriq tak pernah bertanya apa-apa. Ilham sungguh kagum akan kebesaran hati Thoriq, ia mengijinkan Ilham menjadi pembimbing Edward. Meski masih bingung Ilham mengabulkan permintaan Edward, dipanggilnya nomor Thoriq."Assalamualaikum, apakah kau sedang sibuk?" tanya Ilham basa-basi, bingung untuk memulai."Tidak, ada yang bisa dibantu Ilham?" Thoriq mengerutkan keningnya, aneh mendengar suara Ilham yang terdengar gugup."Seseorang datang kerumahku dan ingin bertemu denganmu, aku berharap kamu segera datang..." Ilham meminta sahabatnya untuk datang kerumahnya."Seseorang, bisakah kau sebutkan namanya?" Thoriq penasaran, tidak biasanya Ilham bermain ra

  • DUNIAKU YANG HILANG   Part-29 Ta'aruf

    Ilham menatap berkeliling, beberapa tukang menyelesaikan finishing rumah tinggal Thoriq. Pak Sardi tersenyum senang melihat gambar bestek yang tak berubah, sesuai desain nona Savanna.Beberapa komponen dasar interior sudah dipasang terutama untuk dapur dan kamar mandi. Meja dapur dilengkapi dengan wastafel dan keran sudah terpasang. Pada tahap akhir ini, pekerjaan interior dapur dapat dilanjutkan dengan pekerjaan yang berkaitan dengan perkayuan dan aksesorisnya seperti lemari dan kabinet. Serta berbagai detail interior yang diperlukan mulai dari lampu dan lampu hias, wallpaper dan lain sebagainya."Apa yang terjadi denganmu?" Ilham menatap sahabatnya, prihatin."Tidak apa-apa, aku hanya belum beruntung saja.""Dan menenggelamkan dirimu disini?" Ilham tersenyum sinis, tak dapat mengendalikan diri. Sejatinya ia hanya tak ingin melihat sahabatnya menderita tapi laki-laki dihadapannya ini terlalu keras kepala diperingati, mungkin kepalanya harus terbentur

  • DUNIAKU YANG HILANG   Part-28 Impian Yang Kandas

    Menikah itu membuat ikatan dan janji bukan hanya dengan pasangan tapi juga dihadapan manusia dan Allah. Dan ketika melakukan pernikahan sesungguhnya kalian telah melaksanakan separuh dari agama Islam. Bagaimana mungkin Savanna sanggup meninggalkan Edward dan harapan keluarganya...? Sementara hari pernikahannya tinggal menghitung hari, seminggu bukan waktu yang panjang kini Savanna tak lagi bisa berlari. Dua kakinya seperti terikat oleh rantai yang berbeda!Rasanya ingin tidur lebih lama agar ketika bangun masalahnya selesai dan tak mengingat apa-apa tapi pikirannya tak mau diajak tidur. Membayangkan persiapan pernikahannya dengan Thoriq membuat air matanya merembes membasahi kedua pipinya, rasanya kepalanya seperti terbentur memikirkan itu. Jangankan untuk berkata, melihat tatapan Thoriq saja Savanna tak sanggup. Betapa Thoriq telah melakukan banyak hal untuk pernikahan ini, Savanna malu mengingat ini. Saat semua impiannya berada didepan mata ia terhalang oleh rasa yang tak d

  • DUNIAKU YANG HILANG   Part-27 Hanya Namamu

    Savanna hanya menangis melihat keadaan Edward, lelaki gagah dan baik hati yang dikenalnya tidak terlihat lagi. Tubuhnya terbungkus perban dan dalam keadaan koma selama 10 hari.Senyum menggodanya mungkin tak akan dilihatnya lagi, Edward selalu ada untuknya juga saat dirinya dalam keadaan terpuruk ketika Thoriq membuangnya. Walaupun Savanna belum bisa melupakan kemarahannya atas kejadian di Tiger Top Nepal tapi sudah memaafkannya, tak ada gunanya menyimpan dendam karena dendam hanya membuat jiwanya sakit."Dia kehilangan semua ingatannya bahkan tak mengenal kedua orang tuanya, satu-satunya yang dia ingat hanya namamu. Savanna Halina Putri, dia sangat memujamu hingga ingatan tentangmu terbawa dialam bawah sadarnya..." Hanny Hananto menahan isak, ditatapnya Edward yang terbaring dengan pandangan sedih. Sahabat terbaiknya dimasa kuliah itu kini terbaring tak berdaya, betapa cepatnya waktu mengubah segalanya. Hanny mengingat dosanya saat di Tiger Top Nepal rasanya

  • DUNIAKU YANG HILANG   Part-26 Preweding

    Persiapan pernikahan membuat orang seluruh rumah sibuk termasuk keluarga Thoriq, terlihat Mama dan Umi sangat bahagia. Mereka sering bertemu dan membahas masalah yang sama. Savanna menangis menyadari kebodohannya, bagaimana mungkin dirinya satu selimut dengan Edward pada malam itu...? Mengingat itu perutnya melilit dan kepalanya terasa berputar. Seseorang mengetuk pintu kamarnya, Thoriq!"Kakak..." Savanna terperanjat, seperti melihat mahluk lain ia langsung memegangi pelipisnya."Wajahmu pucat dan terkejut melihatku, kenapa?" Thoriq menatapnya dengan dahi berkerut."Ya sedikit pusing, mungkin kelelahan. Kakak ada perlu denganku?" pertanyaan konyol, kalau tidak perlu tentu saja tidak mengetuk pintu kamarnya. Savanna menghembuskan nafas panjang, terlihat berat."Tadinya mau fitting busana penganten tapi kalau masih sakit gak papa kok, masih bisa ditunda. Kamu istirahat saja" Thoriq tersenyum maklum meski hatinya terus bertanya-tanya, sejak pulang dar

  • DUNIAKU YANG HILANG   Part-25 Pulang

    Menikah dengan Muhammad Thoriq adalah impian Savana sejak bertemu dengannya di Kairo. Meraihnya dengan perjuangan dan menggenggamnya dengan pengorbanan telah dilakukan tanpa henti. Thoriq layak mendapatkan semua itu karena penghormatannya terhadap Umi dan keberhasilan menjaga kehormatannya sebagai pemuda muslim. Mengingat semua ini Savana merasa kecil dan tak berharga, harusnya wanita itu lebih bisa menjaga diri dibanding laki-laki. Hanny Hananto menjenguknya dirumah sakit, wajahnya terlihat layu tak seperti biasanya. Ia seperti ikut larut dalam rasa sakit yang diderita modelnya, gadis Indonesia dengan sepasang bola mata bulat dan warna kulit coklat eksotik. Savana sangat berbeda, bekerja sama dengannya membuat bisnis batik tulisnya terus merangkak di grafik penjualan tertinggi selama setahun. Jika mungkin ingin dikontraknya Savana untuk produk batik tulisnya hingga lima tahun kedepan, namun untuk kontrak dua tahun yang di New York City saja belum ada respon. Banyak model la

  • DUNIAKU YANG HILANG   Part-24 Akhir Pesta Ulang Tahun

    Bandara Tribhuvan Kathmandu-Nepali, Savana beruntung landing di pagi hari.Matahari bersinar cerah sehingga bisa menikmati pemandangan Pegunungan Himalaya yang menakjubkan, salah satu nilai jual Nepal. Rasanya penat perjalanan Milan-Nepal 12 jam terbayar sempurna. Pegunungan Himalaya memanjang hingga kurang lebih 2.400 km, mulai dari Nanga Parbat yang berada di sebelah barat hingga Namche Barwa di sebelah timur. Dengan lebar yang bervariasi antara 250-300 km, pegunungan ini terdiri dari 3 barisan pararel dengan ketinggian yang berbeda. Pegunungan ini muncul akibat adanya tumbukan antar lempeng tektonik sehingga menghasilkan deretan pegunungan tinggi non vulkanik. Di ketinggian sekitar 6.719 Mdpl, tepatnya di sisi sebelah barat terdapat Valley of Flowers, sebuah lembah yang sangat luas dengan pemandangan yang menawan. Hamparan bunga yang bermekaran berpadu dengan hijaunya dedaunan menjadi oase di tengah perjalanan yang melelahkan. The Kathmandu Valley yang bera

  • DUNIAKU YANG HILANG   Part-23 Negeri Diatas Awan

    Nepal Wonders of the World, Nepal adalah keajaiban dunia. Hanya mempunyai luas wilayah 0,1% di bumi tetapi memiliki keaneka ragaman hayati yang terkaya di dunia. Nepal dilaporkan memiliki daratan berumput tertinggi di dunia, yang berada di Chitwan. Mempunyai 5980 spesies tanaman bunga yang mencakup 2,4% dari total tanaman bunga di dunia, lebih dari 360 spesies anggrek dan 250 spesies tanaman bunga endemik di Nepal tidak bisa ditemukan di tempat lain. Nepal mengisi imaji mereka yang mencari makna hidup dan bertualang. Nepal adalah Kathmandu, dan Kathmandu adalah Thamel. Thamel sebuah jantung kota yang berdetak kencang, memompa darah kota ini dengan kerlap-kerlip bintang di langit malam. Keindahan dan misterinya menyatu dalam kebudayaan dan cara hidup penduduk Nepal. Edward menatap langit malam, Nepal membuatnya takjub. Kerasnya dunia bisnis tak terasa oleh keindahan alam Nepal. Diusianya yang ke-30 tahun Edward sudah mendapatkan apapun yang diinginkan oleh separuh populasi la

  • DUNIAKU YANG HILANG   Part-22 Rumahmu-Istanahku

    Rumah bukan hanya sebuah bangunan untuk ditinggali bersama tapi sebuah tempat untuk setiap orangmemiliki alasan untuk pulang, merangkai kisah dan menulis dengan tinta emas kehidupan dari awal hingga maut menjemput pada batas waktu yang telah ditentukan. "Jadi ini rumah Muhammad Thoriq...?" hati Savanna bergetar ketika memasuki gerbang rumah besar kekasihnya. Selama dua tahun mengenal belum pernah Savanna diajak kerumahnya tapi kini ia menerima undangan langsung dari pemilik rumah, Umi Azizah. Rumah menunjukkan pribadi penghuninya, rumah ini adalah perpaduan gaya Arabian dan Tropis. Halaman luas dengan tiang-tiang bangunan yang tinggi dan kokoh, sebagian temboknya dari bata expose dan lempeng batu kali, terkesan unik khas rumah tropis. Jendela dan pintunya besar-besar dengan cat berlapis gold khas Arab dan bernuansa islami. Tamannya luas, asri dengan rumput hijau dan beberapa pohon buah seperti mangga Mahatir yang berbuah besar, belimbing dewi dan jamb

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status