Pukul 12.40 (GMT +2) pesawat landing di Bandara Internasional Malpensa-Milan-Italy. Savanna mempersiapkan barang bawaannya, dari kaca jendela pesawat Savanna melihat awan putih berarak dan hamparan pegunungan yang menghijau, indahnya hari ini. Dihembusnya nafas panjang. Hari baru, semangat baru semoga semuanya berjalan lancar, doanya.
Diruang tunggu managemen Hanny Hananto sudah menunggunya, seorang wanita memperkenalkan diri sebagai managernya.
"Verga..." wanita cantik itu mengulurkan tangannya dengan sepotong senyum manis. Orang Italia cenderung berbicara dengan gerakan tangan dan ekspresi muka yang menonjol sehingga terlihat sangat ekspresif.
"Savanna..." Savanna menyambut uluran tangan Verga dan memeluknya hangat.
" Nama yang cantik, serasi dengan-ku."
"Serasi..?" kening Savanna berkerut, tak mengerti apa yang dimaksud Verga.
"Savanna artinya padang rumput luas tak berpohon sedang arti namaku dalam bahasa Italy adalah tongkat gembala..." jelas Verga tersenyum.
"Wow...amazing, semoga kita partner yang cocok" Savanna menepuk punggung Verga.
Seorang porter membawakan travel bag Savanna ke mobil yang menjemputnya, ia mengangguk hormat saat mata keduanya bertemu. Orang Italy sangat ramah dengan orang yang baru dikenalnya. Mobil melaju dan membawanya ke apartemen, sepanjang jalan ia melihat orang berlalu-lalang dengan busana modis. Busana menjadi salah satu aspek diri yang diperhatikan dan penting bagi orang Italia. Tak dilihatnya orang memakai baju sobek-sobek yang menurut beberapa orang identik dengan keunikan. Tak salah Milan mendapat julukan "The fashion capital of the world".
Laķi-laki Italia adalah impian wanita dunia, berambut coklat gelap dengan bola mata coklat menyala. Sangat memperhatikan penampilan, selalu terlihat rapi dan harum. Romantis, cerdas, berpendidikan dan sangat menghormati orang tua, khususnya ibu karenanya laki-laki Italia sangat menghormati wanita dan mencintai keluarga. Bahkan seorang ibu dalam keluarga Italia bisa sangat dominan termasuk menentukan calon menantu anaknya, pemuda Italia adalah milik ibunya.
" Ok Savanna, ini apartemen anda. Istirahatlah, besok aku akan menunjukkan jadwal kerjamu. Bersiap-siaplah" Verga pamit setelah mengantar kekamarnya.
Sepeninggal Verga, Savanna merasa sendiri dan kesepian biasanya ia pergi ke manca negara dengan rombongan kebudayaan atau team managemen-nya. Ada Alin, Lucy, Amira, Luna dan lainnya. Rame dan heboh, apa kabar mereka...? Baru sehari tidak bertemu dan meninggalkan Indonesia terasa kangen luar biasa. Indonesia dan semua yang ada disana tak tergantikan. Kini Savanna baru bisa merasakan arti pepatah, hujan batu di negeri sendiri lebih baik dibanding hujan emas dinegeri orang. Dinyalakannya ponsel dan di hubunginya nomor Mama.
"Assalamualaikum Ma, saya sudah sampai apartemen.."
"Alhamdulillah, semoga anda tetap dalam lindungan Allah, jaga dirimu nak.."
"Ya, Mama juga jaga kesehatan. Savanna kangen Mama dan teman-teman yang ada di sana.."
"Sabar ya nak, tiga bulan lagi anda sudah bisa pulang. Lagi pula kan bisa telpon juga sama Alin dan yang lain..." Mama memberikan semangat.
"Ya Ma, mungkin baru tiba rasanya sangat sepi karena sendiri.." pertama kalinya Savanna mengeluh, sentimentil.
"Sebentar lagi juga akan sibuk, tetap sabar dan jangan tinggalkan sholat ya nak" pesan Mama.
"Insyaallah Ma, dah dulu ya Ma. Assalamualaikum..."
"Waalaikumsalam..."
Ruang apartemen yang nyaman, bersih dan harum, alhamdulillah. Di Milan siang lenbih panjang, matahari terbit pada pukul 05.35 dan tenggelam di pukul 21.15, rentang waktu hampir 16 jam beda dengan Indonesia yang hanya 10 jam. Dilihatnya kaca jendela, orang berlalu-lalang dengan kesibukannya masing-masing. Savanna merasa sendiri tanpa kawan dan saudara, hari ini belum bertemu dengan Hanny Hananto wanita itu hanya menelponnya dan mengucapkan selamat datang.
****
Thoriq menatap ponselnya dengan perasaan berbaur, ditatapnya watsapp berisi Boarding Pass Savanna. Semalam ia tak bisa tidur, menimbang akan membalas atau tidak watsapp gadis itu. Hari ini tidak ada lagi telepon, watsapp atau SMS Savanna untuk dirinya. Thoriq merasa kehilangan, dibukanya beberapa watsapp Savanna yang lalu.
"Kakak, jangan marah ya. Percayalah Edward hanya seorang teman, aku juga tak tahu kenapa dia menjemputku di bandara padahal sebelumnya sudah pamit pulang ke London. Semua berita dan foto-foto itu tidak benar, kakak harus percaya padaku."
"Kakak jangan diam terus, maafkan kesalahanku jika selama ini tidak sesuai dengan harapan kakak.." ada emoji yang sedang meneteskan air mata.
Dada Thoriq terasa sesak, ia merindukan gadis itu tapi posisinya sangat sulit saat ini. "Semoga anda sudah sampai di Milan dengan selamat. Humairah" Ada dorongan yang begitu kuat untuk membalas watsapp itu namun harga diri melarangnya. Melihat Edward memeluk dan mencium pipi Savanna dengan bebas hati lelakinya menggeliat, selama ini ia tak pernah menyentuh gadis itu karena menghormatinya. Dalam agamanya wanita halal disentuh ketika sudah menikahinya dan Thoriq sangat menjaga itu. Seandainya tidak ada masalah dengan Umi, Thoriq pasti sudah menikahinya karena sesungguhnya Savanna juga sudah siap dinikahi olehnya.
Sebagai lelaki normal terkadang Thoriq agak susah menahan diri, apalagi Savanna sangat luar biasa. Cantik dan sangat mengundang hasrat, melihat senyum dan mendengar suaranya saja iman Thoriq nyaris rontok. Kenapa Umi tidak mau mengerti, padahal menikah adalah ibadah yang sangat luar biasa. Jika sekarang memandangnya saja dilarang, didalam pernikahan memandang istri adalah pahala, apalagi menyentuhnya. Toriq memasukkan ponsel dalam saku bajunya ketika Umi menghampirinya. Wanita itu mengambil tempat duduk disebelahnya
"Apakah anda masih memikirkan gadis itu, Umi lihat sekarang sering melamun kalau dirumah....?" Umi mulai menyerang.
"Kenapa Umi tidak menyukai Savanna?" Thoriq bertanya hati-hati dengan suara rendah, bagaimanapun ia tak mau bersitegang dengan Umi.
"Anda masih bertanya pada Umi. Bagaimana jika pertanyaan itu dibalik, kenapa anda menyukai gadis seperti itu...?"
"Savanna gadis yang baik, model hanya sebuah profesi yang suatu saat bisa ditinggalkan saat sudah menikah. Thoriq yang akan membimbingnya Umi, dia gadis yang penurut.." Thoriq berusaha meluruhkan hati Umi.
"Anda bicara tentang pernikahan, seakan-akan Umi tak punya peran apa-apa dalam kehidupanmu. Tidak, selama Umi masih hidup. Bahkan karena dia Kanaya membatalkan pernikahannya denganmu" Umi berkeras.
"Umi, gagalnya pernikahan kami bukan salah Savanna. Itu murni keputusan Kanaya..." Thoriq serba salah.
"Salah karena gadismu itu tak tahu diri, harusnya ia mencari pasangan yang sepadan dengannya bukan dengan anak Umi."
"Umi...istighfar..."Abi mendekatinya.
"Lihat cover ditabloid ini Bi, perempuan tak punya etika. Dipeluk dan dicium oleh lelaki yang bukan muhrimnya didepan orang banyak..." Umi membanting tabloid yang tergeletak di meja dengan gemas.
"Umi...sabar..." Abi memegang lengannya
"Wanita seperti itu yang anda inginkan jadi istri, mendidik dirinya sendiri saja tak bisa apalagi mendidik anak-anakmu nantinya..." suara Umi kian tinggi.
"Berita itu tidak benar Umi, bisa aja berita itu dibuat hanya untuk menaikkan rating pembaca" koreksi Thoriq.
"Mungkin, tapi itulah dunianya. Anda akan menjadi pemilik sekaligus kepala pesantren "Al-Kautsar" bisakah anda sedikit memakai akal sehat dalam mencari pasangan hidup?" Umi tambah berang, akhir-akhir ini Thoriq banyak membantahnya.
"Umi....sudahlah..." Abi berusaha melerai.
"Dia gadis yang sering keliling dunia, tiap hari bertemu dengan berbagai macam lelaki, bagaimana dia bisa menjaga diri dan kesuciannya...?" Umi hampir menangis ketika mengucapkan itu, tak rela anak laki-lakinya jatuh dalam pelukan model itu.
Urat dikening Thoriq menegang, jarinya mengepal menahan amarah. Ditinggalkannya kedua orang tuanya dengan langkah cepat menuju kamarnya. Ia masuk kamar mandi dan membasuh mukanya dengan air wudhu untuk mengusir kemarahan dalam dadanya. Umi begitu membenci Savanna, menuduh dan memandangnya rendah padahal Umi belum mengenalnya. Umi juga menuduhnya tak becus mencari calon istri seakan-akan Umi tak lagi mengenal anaknya sendiri. Thoriq melaksanakan sholat sunah dua rakaat untuk mengusir kemarahan dan menenangkan dirinya, setelah itu ia pamit pada Abi untuk pergi kerumah Ilham begitu dilihatnya Umi tidak ada diruang tamu.
*****
Ilham menyambutnya dengan cerah, pemuda itu terlihat lebih rapi dan klimis sekarang. Baju-baju yang dikenakannya juga nampak modis, mungkin Kanaya yang mendandaninya, secara Kanaya adalah seorang designer busana.
"Alhamdulillah didatangi saudara tapi wajahmu terlihat kusut bro..." Ilham menatap menyelidik.
"Biasalah, persoalan anak muda.." Thoriq bicara ringan, menutupi gejolak hatinya.
"Masalahmu dengan Umi masih belum ada penyelesaian...?" tanya Ilham hati-hati.
"Begitulah. Ham, aku mau menerima panggilan pelatihan menjadi asisten imam di Masjidil Haram selama satu tahun..." Thoriq menghembuskan nafas panjang, bola matanya menerawang.
"Serius bro...?" Ilham menatap wajah sahabatnya.
"Serius-lah, masak main-main."
"Terus bagaimana dengan proyek pesantren-mu..?"
"Lanjutlah, untuk itu saya datang kesini."
"Maksudmu...?"
"Aku minta anda dan Kanaya untuk membantu mengawasinya, kita bisa komunikasi lewat telepon jika ada kendala. Abi juga membantu, meski masih semangat tapi kan sudah sepuh."
"Anda yakin dengan keputusan ini Thoriq...?"
"Yakinlah, masih ada waktu seminggu untuk mempersiapkan segalanya sebelum berangkat."
"Aku bangga padamu bro, anda selalu mendapatkan yang terbaik, tak gampang lolos seleksi pelatihan menjadi asisten imam di Masjidil Haram" puji Ilham.
"Alhamdulillah Aamiin ya Rabi.."
"Orang tuamu sudah tahu...?"
"Nanti malam baru akan kukabari."
"Selamat ya bro, aku senang dengan keputusanmu."
"Aku juga titip Umi dan Abi kepadamu."
"Baiklah, akan kulakukan sebisa mungkin untuk membantumu."
"Nanti kukenalkan sama pak Sardi pemimpin proyek pembangunan pesantren" janji Thoriq.
"Oke" Ilham menepuk bahu sahabatnya dan menatap bangga.
"Terima kasih untuk bantuannya, aku pulang dulu ya..."
"Thoriq buru-buru saja, ayo diminum dulu teh hangatnya" Umi Ilham menyapanya dengan membawa nampan berisi dua gelas teh hangat dan cemilan. Uap teh panas mengepul dan menguarkan aroma wangi.
"Alhamdulillah, wangi teh-nya Umi. Terima kasih, nanti main lagi kemari. Pamit dulu ya Umi, Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam, salam buat Umi dan Abi dirumah ya..."
"Ya Umi, terima kasih kue dan teh manisnya."
"Sama-sama."
Didalam mobil Thoriq teringat kembali dengan gadisnya, meski marah ia tak pernah bisa melupakannya. Tatapannya, air matanya. Savanna terlihat tegar untuk menutupi hatinya yang rapuh. Jika saja Umi tahu bagaimana kerasnya gadis itu dalam mengejar kehidupannya. Berjuang bersama ibunya saat usianya masih tiga tahun, bahkan cita-citanya hanya ingin menjadi hafiz Al-Qur'an. Wajahnya yang eksotik dengan tinggi 175 cm mengantarkannya menjadi model, disanalah rejekinya didapat.
Jika saja Umi tahu betapa gigihnya perjuangan gadis itu untuk meraih mimpinya, dia bangun lebih dini saat anak-anak kecil lain masih bergelung dalam selimutnya. Kehilangan masa remajanya karena harus bekerja sambil sekolah. Bahkan laki-laki pertama yang dicintainya hanya anak Umi, Muhammad Thoriq Al-Farisi! Anakmu tak akan salah pilih Umi dan perjuangan Umi mendidik Thoriq juga tak akan sia-sia. Thoriq akan pergi ke Arab Saudi untuk mengikuti pelatihan menjadi asisten Imam di Masjidil Haram supaya Umi bangga, agar Umi tak sia-sia melahirkan Thoriq!Semua yang Umi mau selama ini Thoriq sudah berusaha penuhi kecuali satu hal, biarkan pasangan hidup Thoriq yang pilih karena ini menyangkut kontrak seumur hidup Thoriq dengannya! Tapi Savanna sudah pergi, hanya ijin Allah yang akan mempertemukan keduanya. Setetes air luruh disudut matanya. Kehidupannya selama ini begitu mulus, nyaris tanpa kendala sampai ia bertemu Savanna, gadis itu memperkenalkannya pada dunia yang berbeda, dunia penuh onak dan duri yang menyadarkannya bahwa untuk mendapatkan sesuatu seseorang harus berjuang keras.
Terkadang, kesulitan harus kamu rasakan terlebih dulu sebelum kebahagiaan yang sempurna datang kepadamu" RA. Kartini.
***
Trending Topic hari ini, sepuluh pemuda seluruh dunia yang masuk seleksi untuk di didik menjadi asisten Imam Masjidil Haram salah satunya dari Indonesia yaitu Muhammad Thoriq Al-Farisi! Mereka berdiri berjajar dengan baju gamis putih dengan keffiyeh (sorban Arab) ala model Omar Borkan Al-Gala. Terlihat trendi, Kakak sangat tampan dengan wajah bersih terbasuh air wudhu. Laki-laki yang dikaguminya adalah pemuda sepuluh besar dunia yang masuk seleksi pemerintah Arab Saudi. Pemuda tampan dari keluarga baik-baik yang sangat menjaga diri. “Semua bintang pudar cahayanya dihadapanmu, termasuk diriku. Aku hangus terbakar dan menjadi abu. Jika saja aku memiliki satu kesempatan, akan kuperbaiki semua yang telah kuhancurkan....” pandangan Savanna menerawang, bahagia dan pedih bergantian dihatinya melihat wajah itu di layar kaca. Jarak akhirnya membuat dirinya dan Thoriq berjauhan tapi hati keduanya lebih jauh dari itu. Savanna tidak marah ketika Umi tidak menyetujui
Abi masuk rumah sakit, jantungnya anfal. Segala peralatan medis dipasang ditubuh Abi termasuk alat pacu jantung tetapi jantungnya semakin lemah. Umi memegang tangan Abi, dingin. Seluruh keluarga berkumpul diluar, hanya Umi yang di ijinkan menunggu, jika yang lain bezuk mereka masuk bergantian. Thoriq baru malam ini pulang dari Arab Saudi, saat ini Umi sangat membutuhkan kehadiran anak laki-lakinya. Tempatnya bersandar selain Abi, anak lelaki yang ia sayangi. Dua hari sebelum Abi anfal ia berwasiat pada Umi, agar tak lagi menghalangi cinta Thoriq dan Savana. Agar Umi merestui pernikahan Thoriq dan Savana. Air mata Umi meleleh, beratnya menjalankan amanah Abi. Ditatapnya laki-laki yang terbaring pucat dan lemah, laki-laki yang bersamanya selama 30 tahun. Semuanya seperti baru kemaren, betapa singkatnya waktu merenggut semuanya. Abi yang penuh kasih sayang, sabar dan selalu mengalah pada Umi. Abi tempatnya bersandar kini terbaring lemah tak berdaya, betapa rapuhny
Los Angeles "Siapa yang tidak pernah mendengar nama kota ini...? Los Angeles adalah pusat hiburan dunia barat. Kota yang dijuluki city of stars ini memiliki banyak studio produksi besar, agen, Hollywood Walk of Fame, Casino. Cuaca yang indah hampir sepanjang tahun dan mansion mewah yang tersembunyi di perbukitan membuat kota ini menjadi impian bagi yang mengejar kemewahan, kesenangan dan kebebasan. Kota Los Angeles mengidentifikasi akhir pekan ketiga bulan Maret dan Oktober sebagai awal Pekan Mode dan hebatnya melarang bulu hewan sebagai busana. Alexandria Ballroom meriah oleh peragaan busana batik tulis Hanny Hananto. Batik dengan warna klasik menempel mewah di tubuh seorang model Savana Halina Putri, wajahnya yang eksotik timur membuatnya berbeda. Di runway Savana berpasangan dengan Omero Garcia, model pria Itali yang digilai para wanita. Postur proporsional dengan sepasang bola mata coklat bersinar. Omero sangat percaya diri sehingga auranya menular pada Savana. Keduanya
Di pesta pernikahan Kanaya Azzahra dan Ilham Azhari, Thoriq datang berdua Umi. Tadinya Ilham meminta Thoriq menjadi pengiring pengantin pria namun karena Umi tak ada temannya jadilah Thoriq menjadi tamu undangan biasa. Setelah memberikan selamat kepada Ilham dan Kanaya Thoriq mengambil tempat duduk bersama Umi di meja bulat yang dikhususkan untuk keluarga. Thoriq sibuk mengambilkan makanan tapi Umi hanya menginginkan buah potong dan sepotong kue kecil. “Sudah banyak yang tidak bisa Umi makan Nak, makanan pesta banyak mengandung lemak. Enak dimulut tapi tidak sehat di perut...” Umi selalu terharu melihat pelayanan anak lelakinya pada dirinya, apalagi usai Abi meninggal Thoriq sangat memperhatikannya. “Assalamualaikum Thoriq, apa kabar. Pulang dari Saudi gak bilang-bilang. Sibuk ya...?” Ridwan dan Aris menghampiri, keduanya mengangguk hormat pada Umi. “Alhamdulillah baik, gimana kabar kalian.. “ “Alhamdulillah baik dan masih jomblo, kalah cepat sa
Sahabat adalah orang yang selalu ada untukmu disaat orang lain meninggalkanmu, menyanyikan lagu lama yang kau lupa syairnya dan mengingatkanmu akan pentingnya kebahagiaan untuk dirimu sendiri. A best friend is the person who knows all about your badness, but still likes you."(Teman terbaik adalah seseorang yang mengetahui semua keburukanmu, tapi tetap menyukaimu.) "Alin, bisa datang kerumah hari ini jam 16.00 WIB..?” undang Savanna kepada mantan manager sekaligus sahabat terbaiknya. “Sepertinya penting sekali?” Alin mengerutksn keningnya. “Thoriq melamarku hari ini" Savanna mengabarkannya dengan riang. “Aku senang mendengarnya tapi Sav, kau yakin menerima lamaran Muhammad Thoriq sore ini...?” Alin tak bisa menyembunyikan rasa kawatirnya. “Ya Alin.” “Bukankah kalian sudah pisah satu tahun dan baru ketemu di pesta Kanaya..?” Alin mengerutkan dahinya, jika yang menyangkut Thoriq dan cintanya Savanna dipastikan hanya memakai pe
Rumah bukan hanya sebuah bangunan untuk ditinggali bersama tapi sebuah tempat untuk setiap orangmemiliki alasan untuk pulang, merangkai kisah dan menulis dengan tinta emas kehidupan dari awal hingga maut menjemput pada batas waktu yang telah ditentukan. "Jadi ini rumah Muhammad Thoriq...?" hati Savanna bergetar ketika memasuki gerbang rumah besar kekasihnya. Selama dua tahun mengenal belum pernah Savanna diajak kerumahnya tapi kini ia menerima undangan langsung dari pemilik rumah, Umi Azizah. Rumah menunjukkan pribadi penghuninya, rumah ini adalah perpaduan gaya Arabian dan Tropis. Halaman luas dengan tiang-tiang bangunan yang tinggi dan kokoh, sebagian temboknya dari bata expose dan lempeng batu kali, terkesan unik khas rumah tropis. Jendela dan pintunya besar-besar dengan cat berlapis gold khas Arab dan bernuansa islami. Tamannya luas, asri dengan rumput hijau dan beberapa pohon buah seperti mangga Mahatir yang berbuah besar, belimbing dewi dan jamb
Nepal Wonders of the World, Nepal adalah keajaiban dunia. Hanya mempunyai luas wilayah 0,1% di bumi tetapi memiliki keaneka ragaman hayati yang terkaya di dunia. Nepal dilaporkan memiliki daratan berumput tertinggi di dunia, yang berada di Chitwan. Mempunyai 5980 spesies tanaman bunga yang mencakup 2,4% dari total tanaman bunga di dunia, lebih dari 360 spesies anggrek dan 250 spesies tanaman bunga endemik di Nepal tidak bisa ditemukan di tempat lain. Nepal mengisi imaji mereka yang mencari makna hidup dan bertualang. Nepal adalah Kathmandu, dan Kathmandu adalah Thamel. Thamel sebuah jantung kota yang berdetak kencang, memompa darah kota ini dengan kerlap-kerlip bintang di langit malam. Keindahan dan misterinya menyatu dalam kebudayaan dan cara hidup penduduk Nepal. Edward menatap langit malam, Nepal membuatnya takjub. Kerasnya dunia bisnis tak terasa oleh keindahan alam Nepal. Diusianya yang ke-30 tahun Edward sudah mendapatkan apapun yang diinginkan oleh separuh populasi la
Bandara Tribhuvan Kathmandu-Nepali, Savana beruntung landing di pagi hari.Matahari bersinar cerah sehingga bisa menikmati pemandangan Pegunungan Himalaya yang menakjubkan, salah satu nilai jual Nepal. Rasanya penat perjalanan Milan-Nepal 12 jam terbayar sempurna. Pegunungan Himalaya memanjang hingga kurang lebih 2.400 km, mulai dari Nanga Parbat yang berada di sebelah barat hingga Namche Barwa di sebelah timur. Dengan lebar yang bervariasi antara 250-300 km, pegunungan ini terdiri dari 3 barisan pararel dengan ketinggian yang berbeda. Pegunungan ini muncul akibat adanya tumbukan antar lempeng tektonik sehingga menghasilkan deretan pegunungan tinggi non vulkanik. Di ketinggian sekitar 6.719 Mdpl, tepatnya di sisi sebelah barat terdapat Valley of Flowers, sebuah lembah yang sangat luas dengan pemandangan yang menawan. Hamparan bunga yang bermekaran berpadu dengan hijaunya dedaunan menjadi oase di tengah perjalanan yang melelahkan. The Kathmandu Valley yang bera
Ilham mondar-mandir diruang tamu, Edward menemuinya dan meminta tolong sebagai mediator pertemuannya dengan Thoriq. Tentu saja Ilham tak bisa menolak, ketika Edward menjadi mualaf dirinya adalah guru pembimbingnya bahkan ia menuntunnya hingga kini atas permintaan Savanna. Posisinya serba sulit, untungnya Thoriq tak pernah bertanya apa-apa. Ilham sungguh kagum akan kebesaran hati Thoriq, ia mengijinkan Ilham menjadi pembimbing Edward. Meski masih bingung Ilham mengabulkan permintaan Edward, dipanggilnya nomor Thoriq."Assalamualaikum, apakah kau sedang sibuk?" tanya Ilham basa-basi, bingung untuk memulai."Tidak, ada yang bisa dibantu Ilham?" Thoriq mengerutkan keningnya, aneh mendengar suara Ilham yang terdengar gugup."Seseorang datang kerumahku dan ingin bertemu denganmu, aku berharap kamu segera datang..." Ilham meminta sahabatnya untuk datang kerumahnya."Seseorang, bisakah kau sebutkan namanya?" Thoriq penasaran, tidak biasanya Ilham bermain ra
Ilham menatap berkeliling, beberapa tukang menyelesaikan finishing rumah tinggal Thoriq. Pak Sardi tersenyum senang melihat gambar bestek yang tak berubah, sesuai desain nona Savanna.Beberapa komponen dasar interior sudah dipasang terutama untuk dapur dan kamar mandi. Meja dapur dilengkapi dengan wastafel dan keran sudah terpasang. Pada tahap akhir ini, pekerjaan interior dapur dapat dilanjutkan dengan pekerjaan yang berkaitan dengan perkayuan dan aksesorisnya seperti lemari dan kabinet. Serta berbagai detail interior yang diperlukan mulai dari lampu dan lampu hias, wallpaper dan lain sebagainya."Apa yang terjadi denganmu?" Ilham menatap sahabatnya, prihatin."Tidak apa-apa, aku hanya belum beruntung saja.""Dan menenggelamkan dirimu disini?" Ilham tersenyum sinis, tak dapat mengendalikan diri. Sejatinya ia hanya tak ingin melihat sahabatnya menderita tapi laki-laki dihadapannya ini terlalu keras kepala diperingati, mungkin kepalanya harus terbentur
Menikah itu membuat ikatan dan janji bukan hanya dengan pasangan tapi juga dihadapan manusia dan Allah. Dan ketika melakukan pernikahan sesungguhnya kalian telah melaksanakan separuh dari agama Islam. Bagaimana mungkin Savanna sanggup meninggalkan Edward dan harapan keluarganya...? Sementara hari pernikahannya tinggal menghitung hari, seminggu bukan waktu yang panjang kini Savanna tak lagi bisa berlari. Dua kakinya seperti terikat oleh rantai yang berbeda!Rasanya ingin tidur lebih lama agar ketika bangun masalahnya selesai dan tak mengingat apa-apa tapi pikirannya tak mau diajak tidur. Membayangkan persiapan pernikahannya dengan Thoriq membuat air matanya merembes membasahi kedua pipinya, rasanya kepalanya seperti terbentur memikirkan itu. Jangankan untuk berkata, melihat tatapan Thoriq saja Savanna tak sanggup. Betapa Thoriq telah melakukan banyak hal untuk pernikahan ini, Savanna malu mengingat ini. Saat semua impiannya berada didepan mata ia terhalang oleh rasa yang tak d
Savanna hanya menangis melihat keadaan Edward, lelaki gagah dan baik hati yang dikenalnya tidak terlihat lagi. Tubuhnya terbungkus perban dan dalam keadaan koma selama 10 hari.Senyum menggodanya mungkin tak akan dilihatnya lagi, Edward selalu ada untuknya juga saat dirinya dalam keadaan terpuruk ketika Thoriq membuangnya. Walaupun Savanna belum bisa melupakan kemarahannya atas kejadian di Tiger Top Nepal tapi sudah memaafkannya, tak ada gunanya menyimpan dendam karena dendam hanya membuat jiwanya sakit."Dia kehilangan semua ingatannya bahkan tak mengenal kedua orang tuanya, satu-satunya yang dia ingat hanya namamu. Savanna Halina Putri, dia sangat memujamu hingga ingatan tentangmu terbawa dialam bawah sadarnya..." Hanny Hananto menahan isak, ditatapnya Edward yang terbaring dengan pandangan sedih. Sahabat terbaiknya dimasa kuliah itu kini terbaring tak berdaya, betapa cepatnya waktu mengubah segalanya. Hanny mengingat dosanya saat di Tiger Top Nepal rasanya
Persiapan pernikahan membuat orang seluruh rumah sibuk termasuk keluarga Thoriq, terlihat Mama dan Umi sangat bahagia. Mereka sering bertemu dan membahas masalah yang sama. Savanna menangis menyadari kebodohannya, bagaimana mungkin dirinya satu selimut dengan Edward pada malam itu...? Mengingat itu perutnya melilit dan kepalanya terasa berputar. Seseorang mengetuk pintu kamarnya, Thoriq!"Kakak..." Savanna terperanjat, seperti melihat mahluk lain ia langsung memegangi pelipisnya."Wajahmu pucat dan terkejut melihatku, kenapa?" Thoriq menatapnya dengan dahi berkerut."Ya sedikit pusing, mungkin kelelahan. Kakak ada perlu denganku?" pertanyaan konyol, kalau tidak perlu tentu saja tidak mengetuk pintu kamarnya. Savanna menghembuskan nafas panjang, terlihat berat."Tadinya mau fitting busana penganten tapi kalau masih sakit gak papa kok, masih bisa ditunda. Kamu istirahat saja" Thoriq tersenyum maklum meski hatinya terus bertanya-tanya, sejak pulang dar
Menikah dengan Muhammad Thoriq adalah impian Savana sejak bertemu dengannya di Kairo. Meraihnya dengan perjuangan dan menggenggamnya dengan pengorbanan telah dilakukan tanpa henti. Thoriq layak mendapatkan semua itu karena penghormatannya terhadap Umi dan keberhasilan menjaga kehormatannya sebagai pemuda muslim. Mengingat semua ini Savana merasa kecil dan tak berharga, harusnya wanita itu lebih bisa menjaga diri dibanding laki-laki. Hanny Hananto menjenguknya dirumah sakit, wajahnya terlihat layu tak seperti biasanya. Ia seperti ikut larut dalam rasa sakit yang diderita modelnya, gadis Indonesia dengan sepasang bola mata bulat dan warna kulit coklat eksotik. Savana sangat berbeda, bekerja sama dengannya membuat bisnis batik tulisnya terus merangkak di grafik penjualan tertinggi selama setahun. Jika mungkin ingin dikontraknya Savana untuk produk batik tulisnya hingga lima tahun kedepan, namun untuk kontrak dua tahun yang di New York City saja belum ada respon. Banyak model la
Bandara Tribhuvan Kathmandu-Nepali, Savana beruntung landing di pagi hari.Matahari bersinar cerah sehingga bisa menikmati pemandangan Pegunungan Himalaya yang menakjubkan, salah satu nilai jual Nepal. Rasanya penat perjalanan Milan-Nepal 12 jam terbayar sempurna. Pegunungan Himalaya memanjang hingga kurang lebih 2.400 km, mulai dari Nanga Parbat yang berada di sebelah barat hingga Namche Barwa di sebelah timur. Dengan lebar yang bervariasi antara 250-300 km, pegunungan ini terdiri dari 3 barisan pararel dengan ketinggian yang berbeda. Pegunungan ini muncul akibat adanya tumbukan antar lempeng tektonik sehingga menghasilkan deretan pegunungan tinggi non vulkanik. Di ketinggian sekitar 6.719 Mdpl, tepatnya di sisi sebelah barat terdapat Valley of Flowers, sebuah lembah yang sangat luas dengan pemandangan yang menawan. Hamparan bunga yang bermekaran berpadu dengan hijaunya dedaunan menjadi oase di tengah perjalanan yang melelahkan. The Kathmandu Valley yang bera
Nepal Wonders of the World, Nepal adalah keajaiban dunia. Hanya mempunyai luas wilayah 0,1% di bumi tetapi memiliki keaneka ragaman hayati yang terkaya di dunia. Nepal dilaporkan memiliki daratan berumput tertinggi di dunia, yang berada di Chitwan. Mempunyai 5980 spesies tanaman bunga yang mencakup 2,4% dari total tanaman bunga di dunia, lebih dari 360 spesies anggrek dan 250 spesies tanaman bunga endemik di Nepal tidak bisa ditemukan di tempat lain. Nepal mengisi imaji mereka yang mencari makna hidup dan bertualang. Nepal adalah Kathmandu, dan Kathmandu adalah Thamel. Thamel sebuah jantung kota yang berdetak kencang, memompa darah kota ini dengan kerlap-kerlip bintang di langit malam. Keindahan dan misterinya menyatu dalam kebudayaan dan cara hidup penduduk Nepal. Edward menatap langit malam, Nepal membuatnya takjub. Kerasnya dunia bisnis tak terasa oleh keindahan alam Nepal. Diusianya yang ke-30 tahun Edward sudah mendapatkan apapun yang diinginkan oleh separuh populasi la
Rumah bukan hanya sebuah bangunan untuk ditinggali bersama tapi sebuah tempat untuk setiap orangmemiliki alasan untuk pulang, merangkai kisah dan menulis dengan tinta emas kehidupan dari awal hingga maut menjemput pada batas waktu yang telah ditentukan. "Jadi ini rumah Muhammad Thoriq...?" hati Savanna bergetar ketika memasuki gerbang rumah besar kekasihnya. Selama dua tahun mengenal belum pernah Savanna diajak kerumahnya tapi kini ia menerima undangan langsung dari pemilik rumah, Umi Azizah. Rumah menunjukkan pribadi penghuninya, rumah ini adalah perpaduan gaya Arabian dan Tropis. Halaman luas dengan tiang-tiang bangunan yang tinggi dan kokoh, sebagian temboknya dari bata expose dan lempeng batu kali, terkesan unik khas rumah tropis. Jendela dan pintunya besar-besar dengan cat berlapis gold khas Arab dan bernuansa islami. Tamannya luas, asri dengan rumput hijau dan beberapa pohon buah seperti mangga Mahatir yang berbuah besar, belimbing dewi dan jamb