Share

54. DEAR DIARY

Aryan tiba di Jakarta saat waktu masih terlalu dini.

Kediaman Malik terlihat sepi, pastinya sang pemilik rumah sudah terlelap dalam mimpi indah.

Untungnya Aryan memiliki kunci serep.

Pak Dadang sang security menawarkan diri untuk mengantar dengan membawakan barang-barang yang Aryan bawa namun pemuda itu menolak dengan sopan.

Membuat Pak Dadang terbengong-bengong.

Sebab, sejauh ini sikap Aryan tak pernah seramah itu.

Sebelum memasuki kamar pribadinya Aryan sempat melongok ke arah kamar sang Papa yang sudah gelap.

Tak ingin mengganggu, Aryan memutuskan untuk menunggu hingga besok pagi.

Begitu masuk ke dalam kamar pribadinya, Aryan hanya menyalakan lampu nakas saja karena dia pun berniat untuk langsung tidur karena sudah sangat lelah dan mengantuk.

Tanpa pernah Aryan ketahui, bahwa ada orang lain yang saat itu juga sedang tertidur di ranjang yang sama dengan tempat tidurnya.

Hingga pagi menjelang, sebuah teriakan melengking dari arah dalam kamar Aryan, yang bukan hanya mengagetkan sang p
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status