Share

BAB 78

Author: NawankWulan
last update Last Updated: 2024-11-08 10:48:08

Vonny sudah diizinkan pulang dari rumah sakit. Seperti penjelasan dokter, kaki kanannya lumpuh dan dia hanya bisa beraktivitas dengan kursi roda. Kesusahan naik turun tangga, Wicaksono meminta Tari untuk memindahkan barang-barang milik Vonny ke kamar bawah, bersebelahan dengan kamar Keanu.

Meski semua tahu jika Vonny bukan darah daging Wicaksono, tapi seperti rencana awal jika mereka masih bungkam sampai akhirnya menemukan kunci siapa laki-laki yang mengintip Vonny di rumah sakit itu. Wicaksono juga masih menunggu kabar dari anak buahnya yang masih menyelidiki apakah Vonny sudah tahu masalah ini sebelumnya atau dia benar-benar tak tahu kejadian yang sebenarnya.

Terlalu banyak hal yang sengaja disembunyikan Vonny. Perempuan itu cukup licik dan culas, kini Wicaksono mengakui itu. Selama ini dia selalu menutup mata dan membela Vonny karena dia pikir Vonny adalah anak kandungnya. Anak perempuan satu-satunya yang amat dia sayangi. Namun, setelah semua bukti itu terpampang nyata, Wicakson
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Zidan Kasan
singkirkan kan Vony dan juga Dahlia, ungkap semua kebusukan duo sundal ini secepatnya
goodnovel comment avatar
Ayue Sekartaji
lanjuuttt thooorrr,,,,,
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 78B

    "Kamu baru pulang dari rumah sakit, Von. Mana boleh keluar rumah sesuka hati apalagi ini mau ke restoran yang dipastikan banyak orang. Lagipula, kamu belum bisa makan sembarangan. Di rumah aja, makan sesuai menu anjuran dokter sampai kondisi tubuhmu membaik," balas Sundari masih berusaha sabar dan tenang seperti biasanya. Sebenarnya rasa sakit dan kecewa itu benar-benar menghujam dadanya. Pengorbanannya selama ini untuk dipoligami ternyata disalah gunakan oleh Susi. Bukannya ikut membahagiakan suaminya, Susi justru menanamkan luka yang begitu menganga untuk Wicaksono. Andai Sundari tahu Susi sekeji itu, dia pasti tak akan pernah mengizinkan suaminya memilih perempuan itu sebagai pendamping hidupnya. "Nggak usah ikut campur deh. Aku nggak nanya kamu!" balas Vonny kasar seperti biasanya tiap kali bicara dengan Sundari. Biasanya Wicaksono berusaha menenangkan anak kesayangannya itu, memintanya untuk menghormati mama tirinya dan menyayanginya seperti mamanya sendiri. Namun, kali ini si

    Last Updated : 2024-11-08
  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 79

    [Mana transferannya, bodoh! Kamu sudah pulang dari rumah sakit bukan? Aku kembali ke sini dan kamarmu sudah kosong. Jangan menghindar dan terus beralasan. Aku butuh duit. Kutunggu sampai jam tiga sore, kalau sampai nggak ada dana masuk ke rekeningku, jangan larang aku untuk membongkar semuanya. Ingat itu!] Vonny kembali membaca pesan ancaman itu setelah melempar handphonenya ke atas ranjang. [Beri sedikit pelajaran pada orang ini supaya dia nggak terus mengancam sesuka hati. Buat dia bungkam sampai aku mendapatkan apa yang kuinginkan. Mengerti?!] Vonny mengirimkan pesan pada seorang laki-laki yang selama ini selalu membantunya dalam banyak hal. Brama namanya. Laki-laki mantan narapidana yang menjadi tangan kanan almarhum maminya dulu. Laki-laki dengan tato naga di punggungnya itu memang tak takut dinginnya tembok penjara. Dia sudah tiga kali masuk ke sana dan tahu bagaimana rasanya hidup di dalam jeruji besi. [Oke, Bos. Siap laksanakan!]Balasan singkat Brama membuat Vonny menghel

    Last Updated : 2024-11-09
  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 79B

    "Papa akan memberi bagian untukmu setelah kamu menikah, Von. Jadi, untuk sementara kamu bisa bekerja di kantor papa atau kantor kakakmu. Papa nggak akan memberikan cabang perusahaan padamu karena kamu belum dewasa dan masih kekanak-kanakan, Vonny. Jadi, menikahlah dulu. Dengan menikah kamu akan belajar mengatur keuangan, belajar mengurus keluarga, memahami perbedaan suami istri dan mencari solusi yang terbaik dalam berumah tangga. Papa akan melihat bagaimana caramu mengontrol emosi dan menghargai pendapat orang lain. Setelah lulus, papa baru akan percaya jika kamu bisa mengurus perusahaan dengan baik. Kalau sekarang, kamu masih jauh. Sikapmu saja masih manja begini, bagaimana bisa mengurus banyak karyawan? Menjadi pemimpin perusahaan itu nggak mudah, harus bisa menekan ego dan ambisi diri sendiri demi kepentingan orang banyak." Lagi-lagi pesan papanya itu membuat Vonny menghela napas kasar. Dia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Vonny berusaha mencari cara untuk mendapatka

    Last Updated : 2024-11-09
  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 80

    "Von ...." panggil Ken lagi. Melihat Vonny yang masih kebingungan, Ken memilih memperkenalkan diri pada lelaki di sampingnya. Kedua laki-laki itu pun saling berjabat tangan lalu menyebut nama masing-masing. "Silakan duduk, Pak," ucap Ken ramah. Ken memilih masuk ke ruang tengah meninggalkan kedua orang itu di ruang tamu. Kedua mata Vonny bergerak-gerak saat Ken melangkah santai ke dalam rumah. Laki-laki bernama Seto itu pun duduk di ruang tamu sembari menatap Vonny yang masih gelisah di kursi rodanya."Kenapa? Kamu nggak pernah menyangka bapak bakal ke sini kan?" lirih laki-laki itu membuat Vonny membulatkan kedua matanya. Dia teramat geram dan benci tiap kali mendengar laki-laki itu membahasakan bapak untuk dirinya. Vonny muak dan jijik mendengarnya. Bapak macam apa yang dia maksud, jika selama hidupnya hanya ingin menghancurkan kebahagiaan perempuan yang konon begitu dicintainya. Maminya yang terlalu cinta itu hanya dijadikan ATM berjalan, sementara kini dia pun merasakan hal yan

    Last Updated : 2024-11-09
  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 80B

    "Apa ini?" tanya Wicaksono saat Ken tiba-tiba mengetuk pintu dan masuk ke ruang kerjanya. Ken mengangsurkan benda pipih yang dimilikinya pada Wicaksono yang baru saja mematikan panggilan telepon. "Bukti kuat yang lain jika perempuan culas itu memang bukan anak kandung papa dan sekarang kita tahu siapa ayah biologisnya," balas Ken sembari menghela napas panjang. Wicaksono nyaris tersedak saat mendengar cerita anak lelakinya itu."Ayah biologis Vonny?" tanyanya nyaris tak percaya. Ken mengangguk pelan lalu kembali mengusap layar dan memperlihatkan video yang sempat direkamnya kemarin siang. "Laki-laki ini ...." lirih Wicaksono saat melihat video di handphone Ken. "Papa kenal dia?" tanya Ken penasaran melihat ekspresi papanya yang berbeda. "Nggak kenal, cuma papa dan mama sempat memergokinya mengintip di kamar inap Vonny waktu itu. Papa sudah kirim orang buat menyelidikinya sih, cuma mereka baru bilang kalau laki-laki ini mantan narapidana. Kini tinggal di daerah Prambanan. Dia pengg

    Last Updated : 2024-11-10
  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 81

    Vonny begitu gundah sembari menggoyang-goyangkan handphonenya saat pesan yang dia kirimkan pada Wicaksono tak jua dibalas, padahal sudah jelas terkirim dan terbaca. Vonny benar-benar merasa jika papanya berubah total. Tak hanya sikapnya yang sedikit menghindar. Vonny juga merasa jika Wicaksono tak lagi membelanya saat disalahkan kedua kakaknya, padahal biasanya papanya selalu menjadi garda terdepan yang akan membelanya. "Apa papa sudah tahu jika aku bukanlah anak kandungnya?" lirih Vonny dengan tangan gemetar.Apa saat di rumah sakit kemarin, dokter cek darah atau DNAku yang tak sama dengan papa? Apa papa tahu kalau Seto adalah ayah kandungku? Apa papa tahu kalau mami berselingkuh saat menjadi istrinya? Apa ada yang kasih bukti perselingkuhan mami dan laki-laki yang mencampakkan kami itu? Apa papa tahu kalau laki-laki itu sering meminta uang padaku dan mami untuk menutup mulut? Beragam pertanyaan muncul di benak Vonny. Dia benar-benar gugup dan tak tahu harus berbuat apa. Rencanany

    Last Updated : 2024-11-10
  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 81B

    "Pa ... memang nggak mudah memutuskan semuanya karena sejak kecil Vonny bersama papa. Papa begitu menyayanginya, tapi ingat juga bagaimana perasaan mama. Mama merelakan papa menikah dengan perempuan lain bukan semata-mata karena tak mencintai papa lagi, tapi sebaliknya. Mama terlalu sayang sama papa dan tak tega membuat papa kecewa. Mama memilih menahan rasa sakitnya selama ini asalkan papa bisa tersenyum bahagia bersama mami Susi. Istri kedua yang mama harap bisa memberikan anak perempuan seperti harapan papa, tapi ternyata justru mengkhianati cinta papa bahkan sengaja bersandiwara dan menikam papa perlahan dari belakang. Papa harus tegas. Jika tidak, Vonny akan terus memanfaatkan kelemahan papa karena dia tahu papa tak mungkin tega menyakitinya, apalagi saat ini dia sedang tak baik-baik saja." Ken menghela napas panjang setelah mengungkapkan apa yang selama ini berkecamuk dalam batinnya. Ken tak ingin melihat papanya lemah dan lengah lagi. Dia tak mau Vonny memanfaatkan kesempatan

    Last Updated : 2024-11-11
  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 82

    Vonny mengunci kamarnya saat mendengar deru mobil Ken berhenti di garasi. Dadanya berdebar tak karuan. Dia benar-benar gelisah dan takut menghadapi kenyataan yang sebentar lagi terjadi. Harapannya masih sama agar keluarga ini terbuai dan tak curiga apapun padanya. Hanya saja saat mengingat perubahan sikap papanya yang terlalu drastis itu membuat Vonny kembali pasrah. Vonny mengambil berkas penting yang diberikan maminya beberapa bulan lalu sebelum tiada. Ada perjanjian pranikah di dalamnya. Vonny membacanya lagi dan lagi. Rumah, kendaraan dan tanah akan dimilikinya sebagai hadiah dari papa pada maminya. Namun, saat membaca salah satu syaratnya untuk tak berselingkuh, batin Vonny mencelos. Dia kembali menghela napas panjang dan berharap jika sandiwaranya ini tak pernah terbongkar sampai dia mendapatkan apa gak maminya. Hak yang tertulis dalam perjanjian itu sebagai bekal untuk masa depannya jika didepak dari rumah megah itu. Seperti pesan terakhir Susi, dia meminta Vonny untuk mendap

    Last Updated : 2024-11-11

Latest chapter

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 273

    "Berhari-hari nggak pulang, apa harus seperti ini sikapmu sama istri sendiri?!" sentak Rena lagi sembari membuka pintu utama dengan kasar lalu membantingnya. Ken yang akan beranjak dari tepi ranjang pun mengurungkan niatnya. Hanum menarik lengan suaminya agar duduk kembali. Mereka sepakat untuk tak ikut mencampuri urusan rumah tangga Rena dan Azziz. Membiarkan mereka menyelesaikan masalahnya sendiri. Kecuali jika ada kekerasan, barulah mereka akan turun tangan. "Istri? Kamu masih begitu luwes menyebut diri sendiri sebagai istri, Ren? Setelah apa yang kamu lakukan selama ini, hah?!" sentak Azziz dengan mata memerah. "Apa seperti itu sikap seorang istri yang wajib dinafkahi, diberikan kasih sayang, cinta dan diperjuangkan hidupnya? Kamu nggak buta dan nggak tuli kan? Namamu sudah buruk di mata banyak orang setelah video itu viral, Rena. Sadar!" bentak Azziz lagi sembari memukul meja ruang tengah. Beberapa barang di atas meja itu berhamburan ke lantai. Di dalam kamar, Hanum mengucap

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 272

    "Sayang, aku punya sesuatu," ujar Ken saat masuk ke kamarnya. Hanum sudah ada di kamar sejak satu jam sebelumnya. Dia tengah menikmati senja di kamar sembari membaca novel online favoritnya. "Punya apa, Mas?" tanya Hanum saat menoleh ke arah pintu. Ken tersenyum lalu menyerahkan benda kecil ke tangan Hanum. "Apa ini, Mas?" tanya Hanum lagi sembari membolak-balik benda kecil itu. Ken duduk di tepi ranjang sembari menatap lekat istrinya yang terlihat penasaran dengan benda di tangannya. "Perekam suara ya, Mas?" tebaknya kemudian. Ken tersenyum lalu mengangguk. "Benar, Sayang. Itu alat perekam suara," balas laki-laki itu yakin. Hanum manggut-manggut lalu menatap suaminya. "Apa ada rekaman suaranya di dalam?" Lagi-lagi Ken mengangguk. "Suara siapa, Mas?" tanya Hanum lagi. Ken mengambil kembali alat perekam mini itu lalu menyambungkannya dengan USB di laptop. Hanum mendengarkan isi percakapan yang terekam di sana. "Suara Mbak Rena?" lirihnya seolah bertanya pada diri sendiri. Ken

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 271

    Dua hari setelah penyelidikan diam-diam Hanum dan Ken di butik Clarissa, Ken duduk di warung kopi kecil dengan Bara. Pria berkacamata itu tampak serius sambil mengeluarkan benda kecil seukuran kancing dari tasnya."Ini alat perekam suara. Ukurannya kecil banget, bisa kamu selipin di tas, mobil atau kantong celana mereka. Baterainya tahan tiga hari, dan otomatis nyimpan suara kalau ada pembicaraan di radius 3 meter," ujar Bara menjelaskan. Ken mengangguk."Pas banget. Kita cuma butuh satu rekaman jelas buat Hanum tahu pasti niat buruk mereka berdua. Hanum masih nggak percaya kalau kakak tirinya bisa sejahat itu, sampai sekongkol dengan perempuan yang ingin menghancurkan rumah tangga kami." Ken menghela napas. "Soal foto-foto di hotel gimana, Bro? Kamu nggak langsung seret Rissa ke penjara?" tanya Bara sembari menatap Ken serius. "Sebenarnya aku masih kasih dia kesempatan untuk berubah, Bar. Aku masih lihat kebaikan mamanya selama ini dan hubungan kekerabatan kami. Tapi kalau dia maki

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 270

    Malam itu, Hanum duduk di ruang tengah sambil menatap layar ponsel. Ken duduk di sebelahnya sembari menyeruput teh hangat buatan istrinya. Potongan bolu terhidang di piring kecil sebagai pendamping. "Mbak Rena bilang mau ke butik bareng Clarissa, Mas. Tapi butik mana?" Hanum bergumam sambil membuka media sosial milik saudara tirinya itu. "Mbak Rena itu orangnya narsis. Biasanya dia update story tiap lima menit. Meski perempuan di sampingnya sengaja diblur, tapi Hanum yakin itu Rissa." Hanum kembali berujar lirih. Ken ikut melongok."Apa ada yang aneh, Sayang?" tanya Ken sembari menikmati sepotong bolu. Hanum menggulir layar ponselnya."Lihat deh, Mas. Tiga puluh menit lalu, Mbak Rena upload video di mobil bareng Clarissa. Meski wajahnya diblur, Hanum yakin itu style Rissa. Captionnya itu makin membuat Hanum bertanya-tanya," ujar Hanum lagi. "Memangnya dia bikin caption apa, Sayang?" Lagi-lagi Ken terlihat cukup tenang dan tak sepanik Hanum."Dia bilang persiapan untuk kejutan spesi

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 269

    "Sayang, kamu siap?" Ken berseru dari ruang tamu sambil merapikan kerah kemejanya. Rambutnya disisir rapi ke samping, dan aroma parfumnya menyusup masuk ke kamar.Hanum keluar dari kamar sambil tersenyum, membawa tas tangan kecil warna krem yang matching dengan gamis biru lembut yang dikenakannya."Siap! Kamu ganteng banget hari ini, Mas," godanya sambil menyentuh dagu Ken pelan. Ken nyengir. "Harus dong. Istri aku cantik, masa suaminya nggak pantes disandingin. Memangnya cuma hari ini aja gantengnya? Hari biasanya buruk rupa ya?" balas Ken sembari menjawil balik dagu istrinya. Hanum tertawa kecil dan mereka pun keluar rumah menuju mobil Ken yang terparkir di halaman. Rencananya mereka ingin jalan-jalan sekalian belanja di mall. Angin siang ini menampar wajah mereka, tapi suasana hati keduanya hangat. Keduanya masuk ke mobil dan memasang seat belt masing-masing. Perjalanan ke mall tak membutuhkan waktu lama. Sekitar setengah jam mereka sudah sampai mall yang dituju. Di mall, mereka

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 268

    "Ya Allah, Rena! Ternyata semua gosip yang beredar itu benar!" pekik seseorang diantara kerumunan pengunjung. Ren amendelik saat tahu siapa yang berteriak dan kini jatuh pingsan di depan matanya itu. "Ibu! Ngapain ibu ke sini?!" teriaknya sembari berhamburan ke arah ibunya yang limbung. Azziz yang kini berdiri di sampingnya menatap tajam. Rahangnya mengeras. Dia benar-benar emosi melihat sepak terjang istrinya. Seolah tak ada kesempatan lagi, Azziz sudah muak dan tak ingin berkompromi lagi. Dia menyerah, apalagi saat tekad kuatnya untuk melunasi hutang demi membahagiakan istri justru dibalas dengan pengkhianatan demi pengkhianatan seperti ini. Harga dirinya sebagai suami dan kepala rumah tangga seakan mati. Azziz benar-benar melambaikan tangan ke kamera. Dia menyerah di pernikahannya yang menginjak di bulan ke enam. "Mau dibawa kemana, Mas?!" tukas Rena saat melihat Azziz membopong ibu mertuanya. "Minggir kamu! Urus saja bahagiamu sendiri! Puas-puasin sebelum kamu menyesal di kem

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 267

    "Papa! Gila, ini selingkuhan papa?!" sentak perempuan bernama Tamara itu sembari menunjuk wajah Rena yang kini mulai memerah. Beberapa pengunjung mall mulai merekam keributan itu dengan handphone masing-masing. Rena benar-benar benci hal ini. Nyaris tiga bulan berhubungan dengan Pramono, tak pernah terbesit sedikit pun di benaknya akan mengalami hal memalukan seperti ini. "Papa benar-benar kelewatan. Lihat usianya, Pa! Seumuran aku!" oceh Tamara lagi. Dia menggeleng-geleng tak percaya. "Tamara ... dengerin papa dulu," ujar Pramono sembari menenangkan putri bungsunya. Pramono memiliki dua orang putri bernama Salsa dan Tamara. Saat ini istrinya terbaring di rumah karena stroke yang dideritanya selama setahun belakangan. "Dengerin apalagi, Pa? Papa mau beralasan apa? Jelas-jelas papa begitu mesra dengan perempuan jalang itu!" sentak Tamara lagi. "Tutup mulutmu!" tukas Rena menepis telunjuk Tamara yang tepat di depan wajahnya. "Heh! Tutup mulutku apa?! Jelas-jelas Lo cuma manfaati

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 266

    Rena melirik jam tangannya yang berkilau di bawah cahaya lampu cafe. Dia duduk manis di pojokan, memainkan sedotan dalam segelas mocktail warna pink sambil sesekali membetulkan rambutnya."Maaf lama, Ren. Tadi agak macet." Suara berat dan dewasa terdengar dari belakang. Pramono, pria paruh baya dengan jas abu-abu yang necis, menyapa dengan senyum genit. Seperti biasa, mereka pun cipika-cipiki tiap kali bertemu. "Kamu telat dua puluh menit, Om. Aku sampai jamuran nunggu di sini." Rena merajuk, bibirnya manyun manja."Maaf dong, jalanan macet. Tapi lihat deh ... masa Om telat masih disambut sama wajah secantik ini?" Pram mencubit dagu Rena lembut. Rena hanya tertawa kecil.Mereka menikmati hidangan sambil sesekali beradu pandang. Beberapa pasang mata mulai melirik ke arah mereka. Usia mereka terlalu jauh dan kemesraan itu terasa janggal. Meski tak ada yang menegur dan seolah tak peduli, tapi tetap saja pandangan aneh dan tak biasa terlihat. Namun, Rena cuek saja. Dia tak peduli dengan

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 265

    "Sayang, bubur kacang hijaunya dihabisin ya? Biar kamu nggak mual-mual lagi." Ken menyiapkan bubur di mangkok untuk istrinya. "Iya, Mas. Temani makan ya?" balas Hanum dengan senyum tipis. Hanum berusaha tetap tenang, meski beberapa menit lalu hatinya bergemuruh kesal, emosi dan muak. Beragam pesan yang dikirimkan oleh Clarissa benar-benar membuat moodnya nggak karuan. Namun, di depan Ken dia berusaha untuk tetap tersenyum seolah tak terjadi apa-apa. "Sini, duduk!" pinta Ken sembari menarik kursi di sampingnya. Hanum mendekat lalu duduk di samping suaminya. "Habiskan selagi masih hangat." Lagi-lagi Hanum mengangguk. "Kamu juga ikut makan, Mas. Ayo." Hanum membuka sebungkus bubur lalu menyiapkannya untuk Ken. "Tadinya mau barengan aja sekalian nyuapin kamu, Sayang." "Barengan juga boleh. Sini Hanum yang nyuapin." Sepasang suami istri itu saling melempar senyum. Hanum menyuapi Ken dengan semangkok buburnya, sementara Ken menyuapi Hanum dengan bubur miliknya. Setelah bubur habis,

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status