Share

BAB 75

Penulis: NawankWulan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-06 10:48:47

"Mau ngapain ke sini?" tanya Vonny ketus saat Sundari menjenguknya. Vonny masih saja tak terima dan merasa Wicaksono lebih mencintai Sundari dibandingkan maminya yang telah pergi.

"Mau ajak papa kamu ke ruangan dokter," balas Sundari ramah dengan senyum tipisnya.

Sundari masih saja sabar menghadapi anak tirinya yang terlalu liar dan susah diatur. Meski tak pernah dianggap, tapi Sundari masih tetap berusaha mencuri hati Vonny. Dia tak menyerah sekalipun disakiti berkali-kali. Berusaha menjadi ibu tiri yang baik meski Vonny selalu menganggap kebaikan Sundari hanya sandiwara belaka.

"Kalian mau bahas soal kondisiku kan?" tebak Vonny dengan wajah cemas.

Sundari menggeleng. Dia berusaha mengusap lengan Vonny perlahan untuk menenangkan, tapi ditepisnya kasar. Wicaksono menatap istrinya dengan mata berkaca. Dia berusaha menasehati Vonny, tapi lagi-lagi hanya jeritan yang terdengar. Vonny tak ingin melihat Sundari berada di kamarnya bahkan di hadapannya.

"Pergi dari sini!" sentak Vonny s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Ami Bae
SMA dokternya trlalu basa-basi tnggl ksh aja Napa ts DNA
goodnovel comment avatar
Tiraya
apakah Vonny adiknya Baim?????
goodnovel comment avatar
Teh Nimaz
dih mimin terlalu bertele tele ah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 75B

    "Menurut tes DNA yang dilakukan minggu lalu, hasilnya memang menyatakan begitu, Pak," balas Dokter Ismail sembari memeriksa berkas di tangannya lagi. "Maksudnya gimana, Dok? Berarti memang benar kalau Vonny bukan anak kandung saya?" tanya Wicaksono begitu gugup. Dokter mengangguk pelan lalu menghela napas panjang. "Benar, Pak. Berdasarkan tes DNA ini, Mbak Vonny memang bukan darah daging bapak." Penjelasan Dokter Ismail bagai petir di siang bolong bagi Wicaksono. Meski sejak awal dia sudah menebak hasil tes itu, tapi mendengar ucapan dokter Ismail benar-benar membuatnya shock. Wicaksono bergeming beberapa saat mendengar kenyataan yang ada tentang status anak kesayangannya. Dia semakin tak menyangka jika Susi tega berselingkuh di belakangnya, padahal selama ini Wicaksono sudah berusaha adil dan memberikan fasilitas mewah untuk kedua istrinya. Tak ingin melihat suaminya shock di depan dokter, Sundari pamit keluar ruangan setelah berterima kasih pada lelaki berlesung pipit itu. Sund

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-06
  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 76

    Wicaksono mengambil handphone di saku celananya. Dia memotret laki-laki di depan kamar Vonny beberapa kali. Tak membuang waktu, dia memerintahkan anak buahnya untuk menyelidiki laki-laki itu. Setelah selesai mengirimkan pesan pada Surya, asisten pribadinya di kantor, Wicaksono menarik tangan istrinya perlahan. Wicaksono menepuk pundak laki-laki berkaos hitam dengan celana panjang berwarna navy itu. Keduanya saling tatap beberapa saat. Terlihat jelas keterkejutan di wajah laki-laki itu saat tahu Wicaksono dan Sundari memergokinya. Baru saja Wicaksono mengucap sepatah kata, laki-laki itu sudah pergi dan berlari menjauh dari kamar Vonny. Sepasang suami istri itu berusaha mengejar, tapi sia-sia karena yang dikejar sudah menghilang entah kemana. Sundari dan Wicaksono duduk di kursi tunggu dengan napas terengah-engah. Kepergian laki-laki itu dengan segala sikap anehnya semakin membuat Wicaksono curiga."Jangan dikejar lagi, Pa. Capek. Mama yakin dia masih ada di rumah sakit ini, cuma ngga

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07
  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 76B

    Meira masih terdiam saat Raka kembali pertanyaan sampai akhirnya laki-laki itu menepuk pundaknya pelan. Sedikit terlonjak Meira justru spontan menyebut nama Keanu. Dia refleks menyebut karena tadi memang masih bertanya-tanya dalam hati apa sebenarnya yang Keanu katakan pada Raka sampai membuatnya berubah seaneh itu. Mendengar Meira menyebut nama Ken, raut wajah Raka berubah masam seketika. Dia tak melanjutkan pertanyaannya, tapi memilih pergi begitu saja keluar kamar tanpa mengucap sepatah katapun. Meira kembali kaget melihat sikap Raka yang kembali dingin seperti sebelumnya. Lagi-lagi perempuan itu menghela napas. Dia merasa tak enak hati karena keterkejutannya membuat Raka memilih pergi. Meira takut jika Raka merasa tak dihargai karena mengajak bicara dengan perempuan yang justru memikirkan hal lain sampai tak mendengar pertanyaannya tadi. Serba salah dan bingung. Itulah yang dirasakan Meira detik ini. Bahkan saat Meira menggendong Dee ke lantai bawah, Raka diam saja sembari meng

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07
  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 77

    "Sudah siap?" tanya Raka tiba-tiba cukup mengagetkan Meira yang masih memakaikan sepatu Dee. Perempuan itu menoleh lalu mengangguk pelan. "Sudah, Pak." Meira menggendong Dee yang sudah cantik dengan stelan berwarna biru muda dan sepatu senada. Sementara Raka memilih kaos polos berwarna navy dengan celana pendek di bawah lutut. "Nggak ganti baju?" tanya Raka kemudian. Dia memperhatikan penampilan Meira yang tak berubah. "Belum ganti, Pak," balas Meira pendek. "Sini biar aku yang jagain Dee. Kamu ganti baju," balas Raka sembari meminta Dee ke dalam gendongannya. Tak membantah, Meira pun mengiyakan. Setelah Raka menggendong putri semata wayangnya, Meira membuka pintu kamar. "Mei!" panggil Raka lirih membuat Meira menghentikan langkahnya di tengah tangga. Degup jantungnya berdetak lebih cepat saat Raka mensejajari langkahnya. Keduanya saling toleh dan bersitatap beberapa saat. "Buat kamu." Raka menyodorkan sebuah paper bag untuk Meira. Perempuan itu pun mengernyit. Dia tak tahu ap

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07
  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 77B

    Sejak awal Ken sudah berusaha menasehati Dahlia agar tak mengkhianati kakak semata wayangnya itu. Sayangnya Dahlia dibutakan oleh nafsu sesaat sampai akhirnya memilih laki-laki itu dan meninggalkan keluarga kecilnya. Kini, setelah impiannya bersama laki-laki itu hancur, Dahlia menyesal dan berusaha keras untuk merebut Raka kembali. Raka yang kini telah move on bahkan mulai berusaha mencari penggantinya. "Makanya bantu aku untuk mendapatkan Mas Raka dan Dee kembali, Ken. Aku tahu kalau kamu menyukai Meira kan? Kita bisa bekerja sama untuk itu," lirih Dahlia saat menghentikan langkahnya. Lagi-lagi Ken tersenyum tipis. Dia tak membalas, tapi hanya mengibaskan telapak tangannya di depan wajah sebagai tanda tak menyukai tawaran Dahlia. "Kita bisa kerja sama dan itu saling menguntungkan, Ken," balas Dahlia sembari mengejar langkah Ken yang sudah sampai di ruang keluarga. Raka dan Meira menatap mereka bergantian. Dahlia terlihat begitu gugup, sementara Ken tampak santai lalu menjatuhkan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-08
  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 78

    Vonny sudah diizinkan pulang dari rumah sakit. Seperti penjelasan dokter, kaki kanannya lumpuh dan dia hanya bisa beraktivitas dengan kursi roda. Kesusahan naik turun tangga, Wicaksono meminta Tari untuk memindahkan barang-barang milik Vonny ke kamar bawah, bersebelahan dengan kamar Keanu. Meski semua tahu jika Vonny bukan darah daging Wicaksono, tapi seperti rencana awal jika mereka masih bungkam sampai akhirnya menemukan kunci siapa laki-laki yang mengintip Vonny di rumah sakit itu. Wicaksono juga masih menunggu kabar dari anak buahnya yang masih menyelidiki apakah Vonny sudah tahu masalah ini sebelumnya atau dia benar-benar tak tahu kejadian yang sebenarnya. Terlalu banyak hal yang sengaja disembunyikan Vonny. Perempuan itu cukup licik dan culas, kini Wicaksono mengakui itu. Selama ini dia selalu menutup mata dan membela Vonny karena dia pikir Vonny adalah anak kandungnya. Anak perempuan satu-satunya yang amat dia sayangi. Namun, setelah semua bukti itu terpampang nyata, Wicakson

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-08
  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 78B

    "Kamu baru pulang dari rumah sakit, Von. Mana boleh keluar rumah sesuka hati apalagi ini mau ke restoran yang dipastikan banyak orang. Lagipula, kamu belum bisa makan sembarangan. Di rumah aja, makan sesuai menu anjuran dokter sampai kondisi tubuhmu membaik," balas Sundari masih berusaha sabar dan tenang seperti biasanya. Sebenarnya rasa sakit dan kecewa itu benar-benar menghujam dadanya. Pengorbanannya selama ini untuk dipoligami ternyata disalah gunakan oleh Susi. Bukannya ikut membahagiakan suaminya, Susi justru menanamkan luka yang begitu menganga untuk Wicaksono. Andai Sundari tahu Susi sekeji itu, dia pasti tak akan pernah mengizinkan suaminya memilih perempuan itu sebagai pendamping hidupnya. "Nggak usah ikut campur deh. Aku nggak nanya kamu!" balas Vonny kasar seperti biasanya tiap kali bicara dengan Sundari. Biasanya Wicaksono berusaha menenangkan anak kesayangannya itu, memintanya untuk menghormati mama tirinya dan menyayanginya seperti mamanya sendiri. Namun, kali ini si

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-08
  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 79

    [Mana transferannya, bodoh! Kamu sudah pulang dari rumah sakit bukan? Aku kembali ke sini dan kamarmu sudah kosong. Jangan menghindar dan terus beralasan. Aku butuh duit. Kutunggu sampai jam tiga sore, kalau sampai nggak ada dana masuk ke rekeningku, jangan larang aku untuk membongkar semuanya. Ingat itu!] Vonny kembali membaca pesan ancaman itu setelah melempar handphonenya ke atas ranjang. [Beri sedikit pelajaran pada orang ini supaya dia nggak terus mengancam sesuka hati. Buat dia bungkam sampai aku mendapatkan apa yang kuinginkan. Mengerti?!] Vonny mengirimkan pesan pada seorang laki-laki yang selama ini selalu membantunya dalam banyak hal. Brama namanya. Laki-laki mantan narapidana yang menjadi tangan kanan almarhum maminya dulu. Laki-laki dengan tato naga di punggungnya itu memang tak takut dinginnya tembok penjara. Dia sudah tiga kali masuk ke sana dan tahu bagaimana rasanya hidup di dalam jeruji besi. [Oke, Bos. Siap laksanakan!]Balasan singkat Brama membuat Vonny menghel

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-09

Bab terbaru

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 167

    "Apa-apaan ini, Ken? Kamu pikir bisa lunasi hutang keluarga Hanum dengan uang palsu? Jangan kira saya nggak bisa membedakan uang asli sama uang palsu!" bentak Galih sembari berdiri dengan berkacak pinggang di depan Ken. Ken menatap Juragan Gino dan anak lelakinya bergantian. Dia masih berusaha tenang, meskipun sorot matanya mulai tajam. "Kalau kalian ragu, kita bisa cek keaslian uang ini sekarang juga. Saya siap. Atau kalau perlu panggil polisi jika memang kalian mengira saya sebagai pengedar uang palsu," balas Ken mantap. Tetangga semakin ramai bergosip. Mereka yang sebelumnya nongkrong di rumah Bu Nur, makin penasaran lalu mulai mendekat sampai teras rumah Rudy. Ada empat orang yang menguping obrolan mereka di sana. "Sebenarnya Ken kerja apa, sih? Kok tiba-tiba banyak uang?" bisik seorang ibu paruh baya."Mobil mewah itu juga punya siapa? Apa benar kalau dia cuma nyamar miskin dan kuli bangunan, padahal sebenarnya pengusaha muda yang sukses?" sahut yang lain. "Jangan-jangan Ken

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 166

    Hanum masih terpaku di tempatnya, menatap tas hitam dari Ken yang terasa agak berat di tangan. Perlahan, Hanum membuka resleting tas hitam itu. Isinya membuat napasnya tercekat. Detik ini dia melihat tumpukan uang seratus ribuan yang terbungkus rapi. Ken berdiri di sebelahnya, wajahnya tenang meski tubuhnya jelas menunjukkan kelelahan. Ia baru saja pulang membawa tas itu, tanpa banyak bicara, langsung menyerahkannya pada Hanum. "Mas, uang sebanyak ini milikmu?" Suara Hanum lirih, penuh kebingungan. Dia masih shock karena baru pertama kali melihat uang sebanyak itu. "Iya, Sayang. InsyaAllah uang itu cukup untuk melunasi hutang keluarga," jawab Ken singkat, suaranya datar, tanpa ekspresi berlebihan. "Uang sebanyak ini, Mas?" Hanum masih tak percaya dan kaget suaminya memiliki uang sebanyak itu. Hanum melangkah mundur lalu duduk di sofa ruang tamu seperti sebelumnya. Dari ruang tengah, Mawar dan Rena masih ikut shock melihat kedatangan Ken. Keterkejutan mereka belum usai karena

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 165

    "Mas Ken pulang kenapa nggak kasih kabar dulu." Suara lirih Hanum hampir tak terdengar, tubuhnya menegang melihat laki-laki itu turun dari mobil mewah lalu melangkah tergesa menghampirinya. Tetangga mulai berbisik. Kasak-kusuk terdengar cukup jelas di telinga Hanum saat dia menyambut uluran tangan suaminya. "Itu suaminya Hanum? Kok bisa pakai mobil mewah begitu? Katanya cuma kuli bangunan." "Katanya begitu, tapi kurasa dia bukan sekadar kuli. Mana ada kuli bangunan bawa mobil sebagus itu. Harganya pasti ratusan juta." Yang lain ikut menyahut. "Mungkin sebenarnya dia bos, bukan kulinya.""Kalau bos dan orang kaya, mana mungkin sembarangan cari istri. Pasti dipikir juga bibit, bebet dan bobotnya. Apalagi keluarga besarnya bisa jadi sudah menyiapkan calon yang sepadan.""Hanum juga bibit, bebet dan bobotnya bagus. Dia anak yang baik, tak neko-neko, penyayang dan berbakti. Wajar kalau Mas Ken jatuh cinta sama Hanum. Lagipula dia juga cantik." "Kalau orang kaya yang dipikir bukan seka

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 164

    "Maaf, Juragan. Saya sudah menikah dan nggak mungkin bercerai begitu saja. Kalau memang Juragan minta dua puluh juta, nggak apa-apa. Tunggu suami saya pulang, biar dia yang melunasinya saja," balas Hanum memberanikan diri. Rudy menoleh, menatap Hanum yang kini menitikkan air mata. "Num ... maafkan bapak." Rudy berujar dengan suara parau menahan sesak yang menghimpit dadanya. "Nggak apa-apa, Pak. Hanum tahu bapak sudah berjuang sekuat tenaga. Bapak tenang saja, InsyaAllah Mas Ken bisa membereskan masalah ini," balas Hanum begitu meyakinkan. Namun, balasan itu justru membuat Galih terkekeh meremehkan. Dia tak yakin jika suami Hanum bisa melunasi hutang itu, bahkan dia juga tak percaya jika Ken kembali ke rumah itu. "Lunasi sekarang atau terima tawaran saya, Pak. Saya nggak punya banyak waktu untuk menunggu sesuatu yang tak pasti," ujar Juragan Gino semakin menyudutkan Rudy dan Hanum. "Tolong tunggu sampai besok, Juragan. Suami saya akan pulang besok sore," balas Hanum lagi. "Ngga

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 163

    Hanya ada Hanum dan bapaknya di meja makan, sementara Mawar, Rena dan Azziz duduk di sofa ruang tengah. Entah apa yang dijanjikan Azziz sampai akhirnya membuat emosi Rena mereda. Keduanya akur kembali seolah tak terjadi apa-apa. "Kalau ada masalah, diselesaikan baik-baik, Ren. Jangan asal marah-marah saja." Mawar memberi nasehat, sementara Rena seolah tak peduli. Bibirnya manyun beberapa centi saking kesalnya. Dia memang selalu menolak nasehat siapapun, termasuk ibunya sendiri. Maunya selalu didukung apapun yang dia inginkan sekalipun itu salah. "Benar kata ibu, Sayang. Kita bukan mas pacaran lagi yang bisa putus nyambung seenak hati. Pernikahan ini hal yang sakral, nggak boleh dibuat mainan." Azziz menimpali, seolah punya kesempatan untuk mendidik istrinya yang manja itu. "Iya, iya, Mas. Lagian kamu sih-- Belum selesai bicara, terdengar ucapan salam dari luar. Hanum tercekat, menatap bapaknya yang baru saja selesai makan malam. Rudy pun menatap anak perempuannya itu lalu mengang

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 162

    Sejak pulang dari pasar pagi tadi, Hanum benar-benar tak tenang. Bakda ashar sampai menjelang maghrib ini selalu gelisah. Hanum ingin mengabari suaminya tentang kejadian tadi, tapi takut menganggu kesibukannya di Jogja. Dia tahu, urusan Ken pasti belum kelar sebab dia sudah bilang akan pulang besok sore. "Gimana ini? Bapak juga belum pulang. Mungkin juga kebingungan cari pinjaman segitu banyak untuk menutup hutang pada Juragan Gino." Lagi-lagi Hanum menggumam. Baru saja membuka pintu kamar, terdengar keributan di teras. Hanum menajamkan pendengarannya lalu kembali menutup pintu setelah tahu siapa yang datang. "Kenapa Mbak Rena dan Mas Aziz pulang secepat ini? Padahal kemarin bilang mereka akan honeymoon di Bali selama lima hari," gumam Hanum lagi lalu kembali duduk di tepi ranjang. Mawar yang baru saja keluar kamar cukup shock melihat kedatangan anak dan menantunya itu. Tak ingin menduga-duga, dia pun menanyakan perihal kepulangan mereka. "Kalian sudah pulang? Cepet banget katany

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 161

    [Mas, laki-laki itu tiba-tiba ingin datang melamar Mbak Hanum. Dia bahkan baku hantam dengan Ridho saat kami mengantar Mbak Hanum ke pasar. Sepertinya ada satu kunci yang digenggam keluarga laki-laki itu tentang keluarga Mbak Hanum, tapi kami tak tahu itu apa. Barangkali menyangkut utang piutang, masalahnya nanti malam mereka akan menemui mertua Mas Ken di rumah untuk membahas hal ini. Sekarang saya dan Ridho ada di klinik. Laki-laki itu melayangkan sebuah pukulan pada Ridho saat dia lengah. Mbak Hanum panik, makanya membawa Ridho ke klinik tak jauh dari pasar]Pesan panjang dari Bagas beserta beberapa foto dan video saat huru-hara di pasar itu pun terkirim di WhatsApp nya. Ken memperhatikan wajah laki-laki itu dan dia merasa cukup asing. Artinya belum pernah bertemu dengan sosok itu sebelumnya. "Hutang piutang. Apa ini yang dimaksud Hanum kemarin? Bapaknya memiliki hutang sekian puluh juta, makanya selama ini dia bekerja keras untuk membayar cicilannya?" lirih Ken sembari mengamati

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 160

    "Kenapa kamu nikah mendadak, Ken? Selama ini kamu nggak pernah cerita soal perempuan pada mama dan papa. Tiba-tiba kamu kasih kabar akan menikah dan kami dilarang datang. Sebenarnya kejadiannya gimana sampai kamu senekat itu?" Wicaksono menatap lekat Ken yang duduk di depannya itu.Keluarga Ken sedang menikmati makan siang bersama, termasuk Raka dan Meira. Mereka sengaja mencari waktu agar bisa duduk bersama membahas pernikahan Ken ya g dadakan itu. "Papa tahu kamu sudah menjelaskannya waktu itu, tapi berhari-hari papa masih nggak habis pikir kenapa kamu senekat itu, Ken. Apalagi pada gadis yang baru kamu lihat pertama kali," sambung Wicaksono lagi. "Papamu benar, Ken. Bukan maksud mama menyalahkanmu atau menyudutkan istrimu, hanya saja papa dan mama masih belum mengerti kenapa tiba-tiba kamu ingin menjadi pengantin penggantinya. Suatu hal yang benar-benar di luar nalar. Kalau kalian sudah kenal lama, mungkin mama nggak akan sekaget ini, tapi kamu sendiri bilang kalau kalian baru be

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 159

    "Ya Allah, Mas. Kita ke klinik sekarang ya? Saya takut Mas Ridho kenapa-kenapa," ujar Hanum begitu panik saat melihat wajah bodyguard suaminya sedikit pucat setelah menerima bogem mentah itu. "Nggak apa-apa, Mbak Hanum. Sudah biasa begini. Tenang saja," balas Ridho berusaha tersenyum meski pipinya benar-benar nyut-nyutan tak karuan. Nyeri dan terasa sakit saat digerakkan. "Nggak apa-apa gimana, Mas? Ini cukup parah," tunjuk Hanum pada sudut bibir Ridho yang pecah. "Tenang saja, Mbak. Ridho sudah kebal," timpal Bagas dengan senyum tipis, berusaha menenangkan Hanum, tapi tetap saja dia merasa sangat bersalah sampai membuat laki-laki di sampingnya itu babak belur. "Siapa mereka, Num?" Pertanyaan Juragan Gino membuat Hanum menoleh seketika. "Mereka teman baik suami saya, Juragan. Maaf kalau sudah membuat keributan di sini." Hanum sedikit membungkuk lalu kembali menatap belanjaannya yang berantakan. "Kemana suamimu? Kenapa dia menyuruh orang lain untuk mengawasimu?" tanya Juragan Gin

DMCA.com Protection Status