Share

Terlanjur Kecewa

Setelah kami bertemu dengan Mas Doni, Indah bergegas mengantarkan aku pulang. Kami berkendara dalam diam, aku masih larut dalam pikiranku tentang pertengkaran yang telah terjadi antara aku dengan Mas Doni.

Selang lima belas menit perjalanan kami pun tiba di rumahku. Aku langsung turun begitu Indah memberhentikan motornya di halaman rumahku.

"Mampir dulu, Ndah," tawarku pada Indah setelah aku turun.

"Iya, Han," jawab Indah sembari turun dari motornya.

Kami pun melangkah bersama menuju pintu rumahku, aku mengetuk pintu perlahan dan mengucapkan salam.

"Assalamu'alaikum, Mas."

Selang beberapa detik Mas Irfan muncul dari balik pintu sembari menggendong Ayu.

"Wa'alaikum salam, Han," ucap Mas Irfan sembari membuka lebar pintu.

"Ayo masuk, Ndah," ajakku pada Indah.

Aku dan Indah pun masuk ke dalam rumah, sementara Mas Irfan dan Ayu sudah pamit ke dalam terlebih dahulu. Mas Irfan memang selalu membatasi diri untuk tidak ikut mengobrol jika ada temanku yang datang ke rumah, bukan karena Mas Irf
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status