Share

Tetangga Julid Ladang Pahala

Sabrina merasa perekonomiannya sangat terbantu setelah menjadi driver ojol. Kalau kemarin-kemarin orderan menjahit bisa dipakai untuk membayar utang, uang dari mengojak bisa ditabung untuk mendaftarkan Alifa sekolah.

Lelah, memang. Namun, dia tidak ingin menyerah. Masih ada satu PR besar yang harus dia selesaikan, yaitu menolak lamaran Pak Muklis dan menyudahi bantuan-bantuan dari mereka.

Sabrina bukannya mau aji mumpung. Dia sudah terang-terangan menyatakan keberatan, tetapi keluarga Muklis masih tetap mengirim sembako dan membayar biaya berobat kedua orang tuanya. Di situlah dia merasa dilema. Jika bantuan berobat dihentikan saat itu juga, orang tuanya mungkin akan kembali sakit-sakitan.

Motor Sabrina hampir menabrak pagar rumah tetangganya karena kurang fokus menyetir. Hari itu, dia mampir ke kontrakan lama untuk mengepak barang dan mengambil boneka Alifa. Bu Muklis memberi waktu sebulan lagi untuk mengosongkan dan memberi jawaban final.

Karena mengerem mendadak, motornya oleng dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status