Share

Tukang Iseng

Hania menggigit bibir bawahnya sambil melemparkan tatapan sengit pada Kenan. Tangannya ragu-ragu mengarahkan potongan daging ke mulut laki-laki itu yang membuka perlahan. Kenan langsung melahap potongan daging itu saat sudah di dekatnya.

“Melon,” kata Kenan yang masih mengunyah makanannya.

Wajah Hania langsung kusut mesut. Mau tak mau ia mengambil potongan melon yang tersaji dan kembali mengarahkannya ke mulut Kenan.

“Tangan saya sakit karena dijadikan bantal oleh kamu. Sulit digerakkan. Kaku. Dan itu membuat saya kesulitan untuk makan. Kamu tentu tak mau membiarkan suami kamu ini kelaparan, bukan?”

“Masih ada tangan kiri, Pak Kenan.”

“Makan itu paling bagus pakai tangan kanan. Kamu sendiri yang bilang waktu itu kalau dalam agama kita sangat dianjurkan melakukan segala hal baik dengan tangan kanan. Ingat?”

“Tapi, kalau darurat, gak masalah kok. Pak Kenan boleh pakai tangan kiri buat makan. Kalau udah sembuh, baru pake tangan kanan lagi. Allah itu Maha Memudahkan.”

“Maka dari itu, tak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status