Share

027 - Pamit Pergi

Gue nggak ngitung udah berapa kali tetesan air mata ini jatuh ke pipi. Bahkan bisa gue lihat kalau sopir taksi online itu terus menerus menatap gue dari kaca spion yang menggantung di depan.

“Habis putus, ya, Mbak?”

Hah! Wong edan! Putus sama siapa kalau pacar aja kagak punya. Dan yang gue lakuin cuma melengos aja mendengar pertanyaan dari sopir taksi. Malas gue jawab pertanyaan dia.

“Sabar aja, Mbak, mungkin belum jodohnya.”

Idih! Ini orang sotoy banget sih.

“Pasti nanti akan dapat yang lebih baik.”

Lebih baik gundulmu. Buktinya habis putus dari Panji sampai sekarang nggak nemu cowok yang baik. Sekarang dekat sama playboy, punya sahabat pun otaknya miring.

“Mas, udah jangan ngomong lagi. Ngeri migren gue kumat.”

“Maaf, Mbak.”

Setelah gue menegur sopir taksi itu pun langsung diam dan fokus ke arah depan. Bukan nggak mau menghargai orang yang simpati sama kita. T

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status