Share

Bab 59B

“Lira, please!” Aku menarik tangannya. Gak mau jadi buah bibir para tetangga tukang nasi uduk ini nantinya. Lira benar-benar bar-bar dan buat malu.

“Lo juga, Lan! Mana yang katanya sahabat! Tega-teganya buat anak gadis gue patah hati! Bukannya lo sudah janji, hah? Lo bakal nikahin anak-anak kita?! Kalau lo ingkar, jangan salahkan gue kalau gue bakal sita minimarket lo buat bayarin utang lo yang sudah menahun itu, heh?!”

Lira malah balik membentakku. Terkejut bukan main. Rupanya begini aslinya Lira. Padahal dia selama ini selalu menunjukkan sikapnya yang high class dalam setiap pertemuan. Bahkan bicaranya saja lembut.

“Tante! Tolong berhenti buat keributan! Apa Tante gak malu kalau keributan ini Viral? Tolong pikirkan nama baik Om Handoko juga, Tan!” Dion menatap Lira. Kilat marah tampak pada netranya.

“Yang harus dipikirkan justru nama baik keluarga Subekti. Bagaimana kalau seluruh dunia tahu kalau Nyonya Subekti yang terhormat berhutang ratusan juta dan gak bayar utang selama berta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Maria Ulfa
cerita nya kok gak masuk akal banget , si lira datang saat lamaran, g ada sopan santunnya...pdhl mereka semua orang berpendidikan
goodnovel comment avatar
Anggiria Dewi
gak usah gegabah bu lani ..nurut aja sama suami dan anak ,,
goodnovel comment avatar
Norriza Othman Iza
lanjut thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status