Ariana tersenyum canggung. Pertanyaan yang tidak terduga dari Melani, membuat Ariana tak bisa berkata-kata."Ma? Ariana jadi kaget dengan pertanyaan mama."Melani menatap Leo. "Umur kalian sudah nggak muda lagi. Topik soal pernikahan sudah bukan hal yang tabu untuk dibahas."Leo paham, tapi tetap saja ia tidak ingin membuat Ariana merasa tak nyaman."Leo? Nggak apa-apa," ucap Ariana, seraya memegang tangan Leo. Setelah dapat menenangkan diri dari rasa terkejutnya, Ariana menatap Melani dengan sorot mata segan. "Maaf kalau pertanyaan aku ke Tante terkesan lancang. Tapi apa Tante nggak marah ke aku, karena masalah aku dengan Aries?"Pertanyaan berani yang dilontarkan oleh Ariana, membuat Leo terkejut. Padahal ia tidak berani membahas hal itu sekarang, namun Ariana mendahuluinya.Melani tersenyum. Ia paham dengan kekhawatiran Ariana. "Tante minta maaf karena sudah buat hubungan kalian jadi lebih berat."Leo menoleh ke arah ibunya. "Tante marah-marah ke Leo, karena Tante pikir Leo itu
Setelah kedatangan Aries untuk menemui Ariana tempo hari, Leo akhirnya memutuskan untuk menambah asisten beserta pengawal pribadi untuk Ariana. Tak tanggung-tanggung, kini jumlah orang yang mengikuti Ariana adalah lima orang. Tiga orang adalah asisten pribadi Ariana, sedangkan dua orang adalah bodyguard yang dipekerjakan Leo untuk menjaga Ariana.Banyaknya orang yang mengikuti Ariana, membuat rumor yang tak disangka-sangka oleh Ariana. Mereka mengatakan kalau karena ketenaran Ariana, Ariana membutuhkan lebih banyak orang untuk menjaganya."Hebat banget Mbak Ariana! Aku juga pengen kayak Mbak Ariana!" ucap salah satu artis di Seven Star Agensi.Teman dari artis tersebut mengangguk. "Kita harus kerja keras. Tingkatin kualitas acting kita, bukan malah pakai koneksi, kayak yang itu tuh!"Shelly yang kebetulan hari ini datang ke Seven Star Agensi, mendengarkan kata-kata dari para artis pendatang baru itu. Ia sangat ingin melabrak mereka, tapi ia tidak ingin membuat citranya lebih buruk d
Setelah Aries membawa Ariana pergi, Tika langsung mengambil handphonenya dan mengirimkan pesan singkat kepada Leo.Usai memastikan kalau pesan darinya terkirim, Tika langsung menghampiri bodyguard yang masih berbaring di lantai. "Cepat bangun! Kita harus ikutin Mbak Ariana!" Tika menarik paksa tubuh laki-laki yang bertugas sebagai sopir. Walau bodyguard tersebut merasa sakit di sekujur tubuhnya, ia tetap bangun dan bergegas ke arah mobil. Ia dan Tika masuk ke dalam mobil, lalu menyalakan mesin mobil."Cepat ikut mereka!" titah Tika, sedikit panik.Tak perduli dengan teman-teman mereka yang belum naik, Tika dan pria tersebut memacu mobil milik Ariana, mengikuti Aries dari kejauhan.***Drrt... Drrt... Drrt...Leo yang sedang berada di tengah-tengah rapat, merasakan kalau handphonenya sedang bergetar di balik saku jasnya, tanda ada panggilan masuk. Karena Leo sedang memimpin rapat, ia pun mengabaikan panggilan tersebut.Tok tok tokLeo dan dewan direksi Galaksi Investment, menatap ke a
Aries merasa takut, ketika ia melihat Leo berjalan dengan cepat ke arahnya. Wajah Leo sudah seperti singa yang siap menerkam mangsanya. Memikirkan Leo yang jago dalam bertarung, membuat nyali Aries langsung menciut.Sudah pasti, Aries akan kalah jika beradu tinju dengan Leo."Kamu bakal nyesel, karena sudah berani ganggu Ariana!"Aries berpikir dengan cepat, sebelum Leo mencapainya. Jika ia tidak melakukan sesuatu, maka ia tidak akan bisa keluar dari sini tanpa terluka.Saat Aries sedang panik, sebuah rencana tiba-tiba terlintas dalam benaknya, kala ia melihat Ariana.Aries buru-buru mendekati Ariana, dan memeluk Ariana dari belakang. "Berhenti di sana, Leo! Jangan mendekat!" seru Aries.Leo menyipitkan matanya. "Aries? Jangan buat aku lebih marah dari ini." Walau Aries sudah memperingatinya, tapi Leo masih tetap mengambil langkah maju.Aries menoleh ke kiri dan kanan. Saat itulah, ia menemukan pisau pemotong steak yang ada di atas meja. Aries langsung meraih pisau tersebut, dan men
Para pengguna jalan langsung berhenti, dan mengerubungi mobil yang Ariana kendarai. Mereka tidak tahu kalau Ariana yang sedang berada di dalam. Karena itu mereka mengetuk pintu dan meminta Ariana yang mengemudi, untuk keluar dengan paksa."Keluar woi?!! Tau nyetir nggak sih?!" "Pecahin aja kacanya!! Kurang ajar emang!!"Ariana samar-samar dapat mendengar suara orang-orang yang ada di luar. Untung saja ia memakai sabuk pengaman serta airbag pada mobil tersebut juga langsung terbuka. Karena itu Ariana tidak mengalami luka yang serius."Woi?!! Keluar!!"Tok tok tokAriana membuka pintu mobil, walau ia masih merasa pening."Bisa nyetir nggak?!""Eh!! Tunggu!! Itu Mbak Ariana, kan?!!"Para pengguna jalan dibuat heboh karena Ariana yang keluar dari mobil tersebut. Mereka yang mulanya ingin bermain hakim sendiri, kini malah mencurahkan perhatian untuk Ariana."Mbak Ariana nggak apa-apa?!" tanya seorang wanita."Telepon ambulans!!" seru seorang pemuda.Ariana tersenyum. "Aku nggak apa-apa,
Ariana tidak percaya kalau Shelly akan memilih pensiun dari dunia entertainment."Kamu pilih pensiun karena masalah yang kemarin?" tanya Ariana.Shelly menggelengkan kepalanya. Memang masalah filmnya yang gagal menjadi pemicu untuk dirinya berpikir seperti itu. Namun setelah beberapa hari merenung, Shelly akhirnya sadar kalau ia tidak lagi memiliki ketertarikan dalam dunia entertainment. Ia tidak lagi menjalankan pekerjaannya dengan hati. Karena itu Shelly memutuskan untuk berhenti dari dunia entertainment."Terus kenapa kamu mau berhenti?" tanya Ariana, kebingungan. "Kalau kamu mau, aku bisa bantu kamu. Aku bisa bicara sama Leo untuk-""Sudah cukup, Ariana," potong Shelly seraya tersenyum. "Aku berhenti karena aku ngerasa nggak cocok lagi dengan dunia entertainment."Ariana tak bisa menyembunyikan raut sedih dalam wajahnya. "Kamu benar-benar mau berhenti?"Shelly mengangguk dengan yakin. "Iya, aku sudah bulat dengan keputusan aku."Ariana menghela napasnya. Tampaknya keputusan Shelly
Keesokan harinya, Aries dibuat terkejut oleh berita yang dirilis oleh Angkasa Group. "Apa-apaan ini?!! Siapa yang sudah berani buat berita kayak gini?!!" Aries mengambil handphonenya, dan menghubungi Rini.Berita yang membuat Aries marah ialah tentang dirinya yang kehilangan ingatan, sehingga ia dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk meneruskan posisinya sebagai direktur utama.Prang!!Aries melempar handphonenya ke arah fas bunga, sehingga fas bunga jatuh dan pecah."Ini pasti ulah Leo!!" Kini segalanya sesuatu yang menjadi masalah untuknya, selalu ia limpahkan kepada Leo. "Kamu pasti mau ambil Angkasa Group dari aku, kan?!!"Aries mengganti bajunya, lalu berjalan dengan cepat ke arah pintu.CeklekAries mengerutkan keningnya.CeklekLagi, Aries mencoba memutar gagang pintu, tapi pintu tersebut tidak terbuka. "Kok kekunci?!" Aries mulai panik. Ia memutar gagang pintu berulang kali, namun tidak ada hasilnya.Brak! Brak! Brak!"Kalian yang ada di luar!! Buka pintunya!!" Aries menggebr
Setelah mendapatkan kabar kalau dirinya ditunjuk sebagai direktur utama dari Angkasa Group, Ariana langsung pergi bertemu dengan Leo dan Jordan. "Jadi nama aku hanya dijadikan direktur sementara?" tanya Ariana, memastikan.Leo mengangguk. "Iya, sayang. Kamu tenang aja."Ariana akhirnya bisa bernapas lega. Dalam perjalanan menuju rumah orang tua Leo, Ariana sudah memikirkan alasan yang tepat untuk menolak posisi tersebut. Tapi ternyata ini hanyalah strategi dari Leo dan Jordan."Jadi gimana dengan Aries?" tanya Ariana. "Aries sekarang sudah resmi diturunkan dari posisi direktur. Dia dinilai nggak sanggup dengan kondisinya yang saat ini," terang Jordan.Ariana tidak tahu harus memberikan respon seperti apa. Ia hanya bisa tersenyum, prihatin dengan keadaan Aries.Apakah setelah ini Aries akan bertobat?***Di rumah sakit, Aries terus mencari cara untuk melarikan diri.Brak! Brak! Brak!Aries tak menyerah untuk menggebrak pintu, dan meneriakkan semua alasan yang ia pikirkan. "Cepat buk