Aries merasa takut, ketika ia melihat Leo berjalan dengan cepat ke arahnya. Wajah Leo sudah seperti singa yang siap menerkam mangsanya. Memikirkan Leo yang jago dalam bertarung, membuat nyali Aries langsung menciut.Sudah pasti, Aries akan kalah jika beradu tinju dengan Leo."Kamu bakal nyesel, karena sudah berani ganggu Ariana!"Aries berpikir dengan cepat, sebelum Leo mencapainya. Jika ia tidak melakukan sesuatu, maka ia tidak akan bisa keluar dari sini tanpa terluka.Saat Aries sedang panik, sebuah rencana tiba-tiba terlintas dalam benaknya, kala ia melihat Ariana.Aries buru-buru mendekati Ariana, dan memeluk Ariana dari belakang. "Berhenti di sana, Leo! Jangan mendekat!" seru Aries.Leo menyipitkan matanya. "Aries? Jangan buat aku lebih marah dari ini." Walau Aries sudah memperingatinya, tapi Leo masih tetap mengambil langkah maju.Aries menoleh ke kiri dan kanan. Saat itulah, ia menemukan pisau pemotong steak yang ada di atas meja. Aries langsung meraih pisau tersebut, dan men
Para pengguna jalan langsung berhenti, dan mengerubungi mobil yang Ariana kendarai. Mereka tidak tahu kalau Ariana yang sedang berada di dalam. Karena itu mereka mengetuk pintu dan meminta Ariana yang mengemudi, untuk keluar dengan paksa."Keluar woi?!! Tau nyetir nggak sih?!" "Pecahin aja kacanya!! Kurang ajar emang!!"Ariana samar-samar dapat mendengar suara orang-orang yang ada di luar. Untung saja ia memakai sabuk pengaman serta airbag pada mobil tersebut juga langsung terbuka. Karena itu Ariana tidak mengalami luka yang serius."Woi?!! Keluar!!"Tok tok tokAriana membuka pintu mobil, walau ia masih merasa pening."Bisa nyetir nggak?!""Eh!! Tunggu!! Itu Mbak Ariana, kan?!!"Para pengguna jalan dibuat heboh karena Ariana yang keluar dari mobil tersebut. Mereka yang mulanya ingin bermain hakim sendiri, kini malah mencurahkan perhatian untuk Ariana."Mbak Ariana nggak apa-apa?!" tanya seorang wanita."Telepon ambulans!!" seru seorang pemuda.Ariana tersenyum. "Aku nggak apa-apa,
Ariana tidak percaya kalau Shelly akan memilih pensiun dari dunia entertainment."Kamu pilih pensiun karena masalah yang kemarin?" tanya Ariana.Shelly menggelengkan kepalanya. Memang masalah filmnya yang gagal menjadi pemicu untuk dirinya berpikir seperti itu. Namun setelah beberapa hari merenung, Shelly akhirnya sadar kalau ia tidak lagi memiliki ketertarikan dalam dunia entertainment. Ia tidak lagi menjalankan pekerjaannya dengan hati. Karena itu Shelly memutuskan untuk berhenti dari dunia entertainment."Terus kenapa kamu mau berhenti?" tanya Ariana, kebingungan. "Kalau kamu mau, aku bisa bantu kamu. Aku bisa bicara sama Leo untuk-""Sudah cukup, Ariana," potong Shelly seraya tersenyum. "Aku berhenti karena aku ngerasa nggak cocok lagi dengan dunia entertainment."Ariana tak bisa menyembunyikan raut sedih dalam wajahnya. "Kamu benar-benar mau berhenti?"Shelly mengangguk dengan yakin. "Iya, aku sudah bulat dengan keputusan aku."Ariana menghela napasnya. Tampaknya keputusan Shelly
Keesokan harinya, Aries dibuat terkejut oleh berita yang dirilis oleh Angkasa Group. "Apa-apaan ini?!! Siapa yang sudah berani buat berita kayak gini?!!" Aries mengambil handphonenya, dan menghubungi Rini.Berita yang membuat Aries marah ialah tentang dirinya yang kehilangan ingatan, sehingga ia dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk meneruskan posisinya sebagai direktur utama.Prang!!Aries melempar handphonenya ke arah fas bunga, sehingga fas bunga jatuh dan pecah."Ini pasti ulah Leo!!" Kini segalanya sesuatu yang menjadi masalah untuknya, selalu ia limpahkan kepada Leo. "Kamu pasti mau ambil Angkasa Group dari aku, kan?!!"Aries mengganti bajunya, lalu berjalan dengan cepat ke arah pintu.CeklekAries mengerutkan keningnya.CeklekLagi, Aries mencoba memutar gagang pintu, tapi pintu tersebut tidak terbuka. "Kok kekunci?!" Aries mulai panik. Ia memutar gagang pintu berulang kali, namun tidak ada hasilnya.Brak! Brak! Brak!"Kalian yang ada di luar!! Buka pintunya!!" Aries menggebr
Setelah mendapatkan kabar kalau dirinya ditunjuk sebagai direktur utama dari Angkasa Group, Ariana langsung pergi bertemu dengan Leo dan Jordan. "Jadi nama aku hanya dijadikan direktur sementara?" tanya Ariana, memastikan.Leo mengangguk. "Iya, sayang. Kamu tenang aja."Ariana akhirnya bisa bernapas lega. Dalam perjalanan menuju rumah orang tua Leo, Ariana sudah memikirkan alasan yang tepat untuk menolak posisi tersebut. Tapi ternyata ini hanyalah strategi dari Leo dan Jordan."Jadi gimana dengan Aries?" tanya Ariana. "Aries sekarang sudah resmi diturunkan dari posisi direktur. Dia dinilai nggak sanggup dengan kondisinya yang saat ini," terang Jordan.Ariana tidak tahu harus memberikan respon seperti apa. Ia hanya bisa tersenyum, prihatin dengan keadaan Aries.Apakah setelah ini Aries akan bertobat?***Di rumah sakit, Aries terus mencari cara untuk melarikan diri.Brak! Brak! Brak!Aries tak menyerah untuk menggebrak pintu, dan meneriakkan semua alasan yang ia pikirkan. "Cepat buk
Izin dari Ariana, membuat Leo langsung memagut bibir Ariana. Ciuman yang semula lembut, perlahan mulai menjadi lebih intens dan bar-bar.Tak hanya bibir, tangan Leo juga mulai menelusuri tubuh Ariana yang sexy."Kamu suka, sayang?" tanya Leo, dengan suara beratnya.Ariana menganggukkan kepalanya. "Iya, sayang."Leo membuka bajunya, lalu melemparnya ke lantai. Tubuh Leo yang proporsional, membuat mata Ariana sulit fokus. Tangannya bahkan sudah tak bisa ia kendalikan. Ariana menelusuri lekuk tubuh Boy, hingga bagian perutnya yang sixpack.Tubuh Ariana memanas, seperti sedang bermain dengan api. Darahnya mengalir deras, karena hasrat yang mulai membara.Setelah menggunakan tangan, kini dengan bibirnya, Ariana mulai mengecup tubuh Leo dari leher, hingga ke pusar.Leo menutup matanya, menikmati sentuhan hangat dan lembut dari Ariana. Setelah Ariana selesai mencumbu tubuh Leo, Leo langsung melepas baju yang Ariana pakai, lalu menindih Ariana dari atas.Kini giliran Leo yang menikmati kem
Aries tersenyum, menyambut kedatangan Leo. "Kamu sudah pulang?"Leo menatap ayah dan ibunya. "Ini maksudnya apa, pa?! Ma?!"Melani bangkit berdiri, lalu menuntun Leo untuk duduk. "Kamu duduk dulu, biar mama jelasin ke kamu."Leo masih tidak melepaskan pandangannya dari Aries. "Apa yang kamu rencanain sekarang?" tanya Leo, pada Aries."Leo? Nggak ada lagi yang dia rencanain," jawab Melani, padahal pertanyaan tersebut Leo tujukan untuk Aries."Mama percaya sama dia?! Mama tau semua perbuatan dia selama ini, kan?!"Melani mengangguk. "Mama tau, Leo. Tapi Aries sudah minta maaf. Dia janji nggak akan ulangi semua kesalahan dia."Aries ikut menimpali kata-kata Melani. "Aku menyesal, karena sudah jahat ke kamu dengan Ariana."Leo menoleh ke arah Aries. "Aku nggak yakin orang kayak kamu bisa menyesal.""Leo?" Melani memegang tangan Leo. "Kita kasih kesempatan ke Aries."Leo masih belum bisa menerima. "Jaminan apa yang bisa dia kasih, ma?""Aku sudah turun dari posisi aku sebagai direktur. Ora
Setelah kejadian di jalan raya tadi, Daniel mengantar Aries hingga ia sampai ke rumah."Mulai sekarang kamu harus hati-hati," ucap Daniel, memperingati Aries.Aries kesal dengan gaya bicara Daniel, tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa. Lagipula Daniel juga sudah menyelamatkannya, jadi ia akan membiarkan Daniel kali ini."Kamu nggak perlu khawatir. Aku bisa jaga diri aku," ucap Aries. Daniel mengangguk. "Aku pergi dulu."Setelah masuk ke dalam mobilnya, Daniel menghubungi orang-orangnya yang sering mengerjakan pekerjaan kotor.Ia yakin, orang-orang yang tadi menabrak mobil Aries adalah orang-orang suruhan Jack."Halo? Bimo? Aku tadi ketemu orang-orangnya Jack di jalan. Mereka kayaknya lagi awasin Pak Aries. Kamu bisa coba cari tau, apa alasan dan tujuan mereka?"Dari seberang, Bimo mengiyakan permintaan Daniel."Aku butuh kabar secepatnya. Awasin juga pergerakan mereka," ucap Daniel, sambil menatap ke arah kediaman utama keluarga Angkasa. Setelah Bimo menyanggupi semua permintaan Danie