Keesokan harinya, Aries dibuat terkejut oleh berita yang dirilis oleh Angkasa Group. "Apa-apaan ini?!! Siapa yang sudah berani buat berita kayak gini?!!" Aries mengambil handphonenya, dan menghubungi Rini.Berita yang membuat Aries marah ialah tentang dirinya yang kehilangan ingatan, sehingga ia dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk meneruskan posisinya sebagai direktur utama.Prang!!Aries melempar handphonenya ke arah fas bunga, sehingga fas bunga jatuh dan pecah."Ini pasti ulah Leo!!" Kini segalanya sesuatu yang menjadi masalah untuknya, selalu ia limpahkan kepada Leo. "Kamu pasti mau ambil Angkasa Group dari aku, kan?!!"Aries mengganti bajunya, lalu berjalan dengan cepat ke arah pintu.CeklekAries mengerutkan keningnya.CeklekLagi, Aries mencoba memutar gagang pintu, tapi pintu tersebut tidak terbuka. "Kok kekunci?!" Aries mulai panik. Ia memutar gagang pintu berulang kali, namun tidak ada hasilnya.Brak! Brak! Brak!"Kalian yang ada di luar!! Buka pintunya!!" Aries menggebr
Setelah mendapatkan kabar kalau dirinya ditunjuk sebagai direktur utama dari Angkasa Group, Ariana langsung pergi bertemu dengan Leo dan Jordan. "Jadi nama aku hanya dijadikan direktur sementara?" tanya Ariana, memastikan.Leo mengangguk. "Iya, sayang. Kamu tenang aja."Ariana akhirnya bisa bernapas lega. Dalam perjalanan menuju rumah orang tua Leo, Ariana sudah memikirkan alasan yang tepat untuk menolak posisi tersebut. Tapi ternyata ini hanyalah strategi dari Leo dan Jordan."Jadi gimana dengan Aries?" tanya Ariana. "Aries sekarang sudah resmi diturunkan dari posisi direktur. Dia dinilai nggak sanggup dengan kondisinya yang saat ini," terang Jordan.Ariana tidak tahu harus memberikan respon seperti apa. Ia hanya bisa tersenyum, prihatin dengan keadaan Aries.Apakah setelah ini Aries akan bertobat?***Di rumah sakit, Aries terus mencari cara untuk melarikan diri.Brak! Brak! Brak!Aries tak menyerah untuk menggebrak pintu, dan meneriakkan semua alasan yang ia pikirkan. "Cepat buk
Izin dari Ariana, membuat Leo langsung memagut bibir Ariana. Ciuman yang semula lembut, perlahan mulai menjadi lebih intens dan bar-bar.Tak hanya bibir, tangan Leo juga mulai menelusuri tubuh Ariana yang sexy."Kamu suka, sayang?" tanya Leo, dengan suara beratnya.Ariana menganggukkan kepalanya. "Iya, sayang."Leo membuka bajunya, lalu melemparnya ke lantai. Tubuh Leo yang proporsional, membuat mata Ariana sulit fokus. Tangannya bahkan sudah tak bisa ia kendalikan. Ariana menelusuri lekuk tubuh Boy, hingga bagian perutnya yang sixpack.Tubuh Ariana memanas, seperti sedang bermain dengan api. Darahnya mengalir deras, karena hasrat yang mulai membara.Setelah menggunakan tangan, kini dengan bibirnya, Ariana mulai mengecup tubuh Leo dari leher, hingga ke pusar.Leo menutup matanya, menikmati sentuhan hangat dan lembut dari Ariana. Setelah Ariana selesai mencumbu tubuh Leo, Leo langsung melepas baju yang Ariana pakai, lalu menindih Ariana dari atas.Kini giliran Leo yang menikmati kem
Aries tersenyum, menyambut kedatangan Leo. "Kamu sudah pulang?"Leo menatap ayah dan ibunya. "Ini maksudnya apa, pa?! Ma?!"Melani bangkit berdiri, lalu menuntun Leo untuk duduk. "Kamu duduk dulu, biar mama jelasin ke kamu."Leo masih tidak melepaskan pandangannya dari Aries. "Apa yang kamu rencanain sekarang?" tanya Leo, pada Aries."Leo? Nggak ada lagi yang dia rencanain," jawab Melani, padahal pertanyaan tersebut Leo tujukan untuk Aries."Mama percaya sama dia?! Mama tau semua perbuatan dia selama ini, kan?!"Melani mengangguk. "Mama tau, Leo. Tapi Aries sudah minta maaf. Dia janji nggak akan ulangi semua kesalahan dia."Aries ikut menimpali kata-kata Melani. "Aku menyesal, karena sudah jahat ke kamu dengan Ariana."Leo menoleh ke arah Aries. "Aku nggak yakin orang kayak kamu bisa menyesal.""Leo?" Melani memegang tangan Leo. "Kita kasih kesempatan ke Aries."Leo masih belum bisa menerima. "Jaminan apa yang bisa dia kasih, ma?""Aku sudah turun dari posisi aku sebagai direktur. Ora
Setelah kejadian di jalan raya tadi, Daniel mengantar Aries hingga ia sampai ke rumah."Mulai sekarang kamu harus hati-hati," ucap Daniel, memperingati Aries.Aries kesal dengan gaya bicara Daniel, tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa. Lagipula Daniel juga sudah menyelamatkannya, jadi ia akan membiarkan Daniel kali ini."Kamu nggak perlu khawatir. Aku bisa jaga diri aku," ucap Aries. Daniel mengangguk. "Aku pergi dulu."Setelah masuk ke dalam mobilnya, Daniel menghubungi orang-orangnya yang sering mengerjakan pekerjaan kotor.Ia yakin, orang-orang yang tadi menabrak mobil Aries adalah orang-orang suruhan Jack."Halo? Bimo? Aku tadi ketemu orang-orangnya Jack di jalan. Mereka kayaknya lagi awasin Pak Aries. Kamu bisa coba cari tau, apa alasan dan tujuan mereka?"Dari seberang, Bimo mengiyakan permintaan Daniel."Aku butuh kabar secepatnya. Awasin juga pergerakan mereka," ucap Daniel, sambil menatap ke arah kediaman utama keluarga Angkasa. Setelah Bimo menyanggupi semua permintaan Danie
Saling membuntuti pun terjadi, karena mereka yang saling mengawasi.Masing-masing dari mereka juga tidak sadar sedang dibuntuti. Beruntung, Aries mengambil jalan yang ramai, sehingga orang-orang Jack tidak berani melakukan apa-apa. Hari juga masih terang, karena itu anak buah Jack hanya sebatas mengawasi.***"Jadi mereka ikutin Aries lagi?" tanya Leo.Daniel mengangguk. "Iya, Pak. Tapi mereka nggak bisa bertindak, karena kondisi yang ramai."Leo mengangguk. "Kirim pesan ke Aries, untuk pancing mereka ke tempat sepi. Kita sergap mereka di sana."***Drrt... Drrt... Drrt...Setelah makan, Aries berniat untuk pergi berbelanja di mall, tapi pesan dari Daniel membuat Aries mengurungkan niatnya.Daniel : Kamu lagi diikutin orang-orang yang kemarin. Bawa mereka ke gudang makanan beku Angkasa Group. Kita sergap mereka di sana.Aries tidak punya alasan untuk menolak perintah Daniel. Ia juga penasaran, siapa yang sudah berani membayar orang untuk membuntutinya, serta apa yang mereka mau.Kar
Di dalam tempat billiard milik Jack, ia menunggu kabar dari Bima dan Ahmad hingga malam menjelang, namun kabar yang ia tunggu tidak kunjung datang. Bahkan hingga waktu menunjukkan pukul 12 malam, Ahmad dan Bima belum juga menampakkan batang hidung mereka. Hal itu membuat Jack yang semula marah, mulai merasa khawatir.Apa sesuatu telah terjadi kepada mereka? tanya Jack dalam hati.Karena tidak ada kabar dari dua orang anak buahnya, Jack akhirnya mengutus anak buahnya yang lain untuk mencari Ahmad dan Bima. Sedangkan tugas untuk mencelakai Aries, diberikan kepada tiga orang yang cukup ia percayai."Ingat, aku tidak mau ada kegagalan lagi kali ini," ucap Jack, memeringati. "Kita sudah terlambat dari jadwal, jadi jangan sampai kalian buat aku malu."Para anak buah Jack menganggukkan kepala mereka.***Setelah kejadian kemarin, Aries hanya berdiam diri di rumah, dan memikirkan semua yang telah ia lakukan. Rasa bersalah mulai merayap dalam diri Aries, kala ia mengingat semua perbuatannya.
Keesokan harinya, Daniel melaporkan pergerakan dan lokasi terkini dari Jack."Bagaimana Pak Leo? Apa kita serang mereka sekarang?" tanya Daniel.Leo menggelengkan kepalanya. "Jangan sekarang. Hari ini aku punya janji dengan Ariana."Daniel mengangguk. "Kalau gitu saya akan bilang ke anak buah saya untuk awasin pergerakan Jack dan orang-orangnya."Leo setuju dengan perkataan Daniel. "Lapor ke aku, kalau ada yang mencurigakan.""Baik, Pak," jawab Daniel. Setelah itu Daniel pergi meninggalkan Leo.Sebenarnya Leo bisa meminta Daniel untuk menyerang Jack sekarang, tapi Leo ingin membalas dendam dengan tangannya sendiri.***Ariana turun dari mobil, dan berjalan masuk ke Seven Star Agensi. Hari ini ia mempunyai janji dengan Leo, tapi masih ada beberapa hal yang harus ia urus terlebih dahulu di Seven Star Agensi."Selamat siang, Mbak Ariana," sapa salah satu artis yang berpapasan dengan Ariana.Ariana tersenyum. "Pagi Rosa," balas Ariana, ramah.Bukan hanya Rosa yang menyapa Ariana dengan s