Share

87. Menolong Aries

Penulis: Andromeda Timur
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Saling membuntuti pun terjadi, karena mereka yang saling mengawasi.

Masing-masing dari mereka juga tidak sadar sedang dibuntuti.

Beruntung, Aries mengambil jalan yang ramai, sehingga orang-orang Jack tidak berani melakukan apa-apa. Hari juga masih terang, karena itu anak buah Jack hanya sebatas mengawasi.

***

"Jadi mereka ikutin Aries lagi?" tanya Leo.

Daniel mengangguk. "Iya, Pak. Tapi mereka nggak bisa bertindak, karena kondisi yang ramai."

Leo mengangguk. "Kirim pesan ke Aries, untuk pancing mereka ke tempat sepi. Kita sergap mereka di sana."

***

Drrt... Drrt... Drrt...

Setelah makan, Aries berniat untuk pergi berbelanja di mall, tapi pesan dari Daniel membuat Aries mengurungkan niatnya.

Daniel : Kamu lagi diikutin orang-orang yang kemarin. Bawa mereka ke gudang makanan beku Angkasa Group. Kita sergap mereka di sana.

Aries tidak punya alasan untuk menolak perintah Daniel. Ia juga penasaran, siapa yang sudah berani membayar orang untuk membuntutinya, serta apa yang mereka mau.

Kar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • DIKEJAR DUA CALON PEWARIS TAMPAN    88. Kecelakaan Yang Direncanakan

    Di dalam tempat billiard milik Jack, ia menunggu kabar dari Bima dan Ahmad hingga malam menjelang, namun kabar yang ia tunggu tidak kunjung datang. Bahkan hingga waktu menunjukkan pukul 12 malam, Ahmad dan Bima belum juga menampakkan batang hidung mereka. Hal itu membuat Jack yang semula marah, mulai merasa khawatir.Apa sesuatu telah terjadi kepada mereka? tanya Jack dalam hati.Karena tidak ada kabar dari dua orang anak buahnya, Jack akhirnya mengutus anak buahnya yang lain untuk mencari Ahmad dan Bima. Sedangkan tugas untuk mencelakai Aries, diberikan kepada tiga orang yang cukup ia percayai."Ingat, aku tidak mau ada kegagalan lagi kali ini," ucap Jack, memeringati. "Kita sudah terlambat dari jadwal, jadi jangan sampai kalian buat aku malu."Para anak buah Jack menganggukkan kepala mereka.***Setelah kejadian kemarin, Aries hanya berdiam diri di rumah, dan memikirkan semua yang telah ia lakukan. Rasa bersalah mulai merayap dalam diri Aries, kala ia mengingat semua perbuatannya.

  • DIKEJAR DUA CALON PEWARIS TAMPAN    89. Konstalasi Dalam Perusahaan

    Keesokan harinya, Daniel melaporkan pergerakan dan lokasi terkini dari Jack."Bagaimana Pak Leo? Apa kita serang mereka sekarang?" tanya Daniel.Leo menggelengkan kepalanya. "Jangan sekarang. Hari ini aku punya janji dengan Ariana."Daniel mengangguk. "Kalau gitu saya akan bilang ke anak buah saya untuk awasin pergerakan Jack dan orang-orangnya."Leo setuju dengan perkataan Daniel. "Lapor ke aku, kalau ada yang mencurigakan.""Baik, Pak," jawab Daniel. Setelah itu Daniel pergi meninggalkan Leo.Sebenarnya Leo bisa meminta Daniel untuk menyerang Jack sekarang, tapi Leo ingin membalas dendam dengan tangannya sendiri.***Ariana turun dari mobil, dan berjalan masuk ke Seven Star Agensi. Hari ini ia mempunyai janji dengan Leo, tapi masih ada beberapa hal yang harus ia urus terlebih dahulu di Seven Star Agensi."Selamat siang, Mbak Ariana," sapa salah satu artis yang berpapasan dengan Ariana.Ariana tersenyum. "Pagi Rosa," balas Ariana, ramah.Bukan hanya Rosa yang menyapa Ariana dengan s

  • DIKEJAR DUA CALON PEWARIS TAMPAN    90. Mempercepat Rencana

    "Kenapa mereka adain rapat dewan direksi, tanpa sepengetahuan Ariana?" tanya Leo, kebingungan."Lebih baik Pak Leo dan Ibu Ariana datang ke kantor sekarang, agar semuanya bisa menjadi lebih jelas."Leo mengangguk, walau Pak Renol tidak dapat melihatnya. "Baik, Pak. Saya dengan Ariana akan ke sana sekarang."***Aries membuka matanya perlahan. Ia mengerjap beberapa kali, agar matanya dapat menyesuaikan dengan cahaya mentari yang masuk dari jendela.Kepalanya sakit, dan tubuhnya juga. Aries juga sadar kalau ia mengalami kecelakaan, karena itu ia dapat menerima rasa sakit yang ia rasakan kini.Namun, ia tidak menerima apa yang dilakukan oleh pengemudi supir truk waktu lalu. Jelas-jelas supir truk itu melaju kencang ke arah Aries dengan sengaja. Aries juga mengambil kesimpulan kalau truk tersebut berniat mencelakai dirinya."Aries?"Aries menoleh. "Mama?"Melani duduk di sisi Aries. "Gimana perasaan kamu? Badan kamu gimana? Ada yang sakit? Mau mama panggil dokter?"Aries tersenyum lemah.

  • DIKEJAR DUA CALON PEWARIS TAMPAN    91. Rencana Baik Dan Buruk

    Leo terkejut karena permintaan Ariana, begitu juga dengan Ariana."Pa? Kenapa papa tiba-tiba minta gini?" tanya Leo, penasaran.Jordan menatap Leo lalu Ariana. "Sebenarnya ini untuk Angkasa Group. Kamu sadar kalau para dewan direksi sudah mulai bergerak, kan?"Leo mengangguk. "Papa juga sudah dengar soal rapat mereka hari ini?""Iya, papa sudah dengar," jawab Jordan. Makanya papa mau kamu percepat tanggal pernikahan kamu dengan Ariana."Leo menghela napasnya. "Sayang? Bagaimana pendapat kamu?"Jujur saja, Ariana sedikit terkejut, tapi pernikahan memang menjadi harapannya. Lebih baik harapan tersebut terwujud dengan cepat."Aku nggak masalah dengan saran dari Om Jordan," ucap Ariana. "Lagian kita juga pasti sampai ke tahap sana, kan?"Leo tersenyum, mendengarkan penjelasan Ariana. "Iya, sih. Jadi gimana?"Ariana lalu menatap Jordan. "Aku harus bicara dulu dengan orang tua aku, Om. Lebih bagus lagi kalau kita adaian pertemuan keluarga."Jordan mengangguk. "Om juga mikir gitu. Bagaimana

  • DIKEJAR DUA CALON PEWARIS TAMPAN    92. Kerja Sama Aries Dan Leo

    Keesokan harinya, Leo berbicara dengan Jordan dan Melani, perihal kesepakatan ia dan orang tua Ariana tadi malam. Karena orang tua Ariana telah menerima maksud baik dari keluarga Leo, maka Leo dan keluarganya mulai berunding untuk menetapkan tanggal pertemuan mereka, dengan orang tua Ariana.Aries yang juga ikut dilibatkan dalam pembicaraan tersebut, turut merasa bahagia, karena Leo dan Ariana sebentar lagi akan bersanding di atas pelaminan."Selamat, Leo. Akhirnya kamu bisa raih kebahagiaan dalam hidup kamu," ucap Aries dengan tulus.Leo tersenyum. Ini adalah momen bahagia yang sudah ia nanti-nanti. Leo akhirnya dapat menikah dan memenuhi harapan orang tuanya, namun di sisi lain, ia juga merasa sedih karena kondisi Aries yang masih lemah. Dan sampai sekarang, Aries juga belum mendapatkan pasangan yang cocok."Terima kasih, Aries. Aku juga berharap kalau kamu bisa ketemu pasangan yang cocok."Aries tersenyum lemah. "Semoga saja hal itu bisa terjadi, karena selama ini aku sudah jahat

  • DIKEJAR DUA CALON PEWARIS TAMPAN    93. Menyerang Markas Musuh

    Di tengah kesibukan Leo, handphone yang ia taruh di atas meja tiba-tiba berdering.Leo meraih handphonenya, lalu mengusap layar telepon. "Halo, Daniel?" sapa Leo."Pak? Saya dapat kabar kalau anak buah Jack dikerahkan untuk celakain Bapak."Leo menarik napasnya dalam-dalam. Saat ini ia seharusnya fokus pada urusan Angkasa Group, Galaksi Investment, dan pernikahannya dengan Ariana. Tapi pria bernama Jack selalu saja mengganggunya.Jika Leo tidak segera mengurus masalah ini, ia takut jika Jack akan berbuat sesuatu yang lebih jahat lagi."Bagaimana, Pak?" tanya Daniel, dari seberang.Leo tersadar dari lamunannya. "Kumpulkan orang-orang kamu. Malam ini kita kelarin masalah ini."Di seberang, Daniel langsung mengiyakan perintah Leo. "Setelah pembicaraan singkat dengan Daniel, Leo berdiri lalu menatap keluar jendela. Di belakang Jack pasti ada seseorang yang memusuhi keluarga mereka. Karena itu, Leo akan mencari tahu semuanya malam ini.***"Kamu serius?!!" Shelly memekik kaget, karena Ari

  • DIKEJAR DUA CALON PEWARIS TAMPAN    94. Hari Sial

    Ariana merasa tak tenang di kamarnya. Padahal tidak ada hal buruk yang terjadi, dan hari-harinya juga berjalan dengan lancar. Lalu, mengapa ia merasa gelisah dan tak menentu?'Aku kenapa, ya?' tanya Ariana dalam hati. 'Apa karena aku mau nikah sama Leo, jadi aku nggak tenang?'Ariana menarik napasnya dalam-dalam, lalu menghembuskannya perlahan. Ia mencoba menyibukkan diri dengan bermain sosial media, menonton film, lalu membaca, tapi tetap saja ia merasa tak tenang.Dari posisi duduk, Ariana berdiri, lalu kembali berbaring, tapi tetap saja ia merasa tak nyaman.Ariana lalu menatap jam di layar handphonenya. Sudah lebih 30 menit sejak ia berbicara dengan Leo lewat telepon, tapi Leo belum memberikannya kabar."Aku coba video call lagi," gumam Ariana. Ia ingin mengobrol dengan Leo, untuk menghilangkan rasa gundahnya. Tapi, panggilan pertama dari Ariana tidak dijawab oleh Leo. "Hm??? Kok nggak diangkat?"Ariana kembali mencoba untuk yang kedua kali dan ketiga kalinya, tapi Leo masih tak k

  • DIKEJAR DUA CALON PEWARIS TAMPAN    95. Pendukung Baru

    Daniel dengan cepat melumpuhkan Jack, namun Jack telah berhasil melakukan tugasnya. Leo memegang perutnya. Rasa panas dan basah karena cairan kental mulai menjalari tubuhnya."Pak Leo?!! Pak Leo dengar aku?!!" Daniel panik. "Pak Leo?!!"Leo tersenyum. "Aku nggak apa-apa." Walau Leo bilang seperti itu, tapi ia tahu kalau ia sedang tidak baik-baik saja."Bima?!! Telepon ambulans!!!" seru Daniel.Bima mengangguk. Ia mengambil handphonenya, lalu menghubungi ambulans."Aku nggak apa-apa. Kamu nggak perlu khawatir," ucap Leo, menenangkan Daniel.Walau begitu Daniel tidak bisa tenang. "Tahan, Pak. Tutup luka Bapak." Daniel membantu Leo menekan lukanya. "Sebentar lagi ambulans akan datang, Pak."Leo mengangguk. Ia berusaha untuk mempertahankan kesadarannya dan rasa perih dari luka tusuk yang ia dapat."Yang lainnya telepon polisi! Amankan area sini juga! Jangan sampai ada yang kabur!" titah Daniel.Sebenarnya Daniel tidak ingin melibatkan polisi, seperti rencana awal mereka. Namun ia harus p

Bab terbaru

  • DIKEJAR DUA CALON PEWARIS TAMPAN    105. Epilog

    Beberapa tahun kemudian...."Bunda?"Ariana menoleh, menatap seorang anak laki-laki yang berlari kencang ke arahnya. "Xavi?! Awas jatuh!" Ariana menekuk kakinya, kemudian merentangkan tangannya.Tanpa mengurangi kecepatan, anak laki-laki tersebut menerjang tubuh Ariana, lalu membenamkan wajahnya pada tubuh Ariana."Kamu sudah siap sayang?"Ariana menatap Leo yang datang bersama Xavier, anak mereka. "Sudah sayang. Udah mau berangkat?""Iya sayang," jawab Leo. "Tapi mama sama papa mau ikut ke bandara juga."Ariana menggendong Xavier, lalu bangkit berdiri. "Ya udah. Kita berangkat bareng-bareng aja."Sesuai janji yang dibuat oleh Leo dan Ariana dulu. Ketika mereka memiliki anak, mereka ingin membawa anak mereka ke Swiss, negara yang sangat digemari oleh Ariana.Sesampainya di bandara, orang tua Leo dan Ariana masih menyempatkan diri untuk mencurahkan kasih sayang mereka kepada Xavier, cucu pertama mereka."Kakek sama nenek kok nggak ikut sama Xavier?" tanya Xavier dengan Wajahnya yang po

  • DIKEJAR DUA CALON PEWARIS TAMPAN    104. Kebahagiaan Yang Sempurna

    Setelah proses pemberkatan pernikahan di gereja, mereka kembali ke hotel milik keluarga Angkasa, dan beristirahat sejenak, karena sorenya mereka akan lanjut pada acara resepsi pernikahan.Hotel tersebut juga sudah sibuk sejak pagi, karena acara pernikahan Ariana dan Leo mengundang begitu banyak orang.Ini adalah pernikahan pertama dari kedua keluarga, karena itu mereka sangat antusias dalam mengadakan acara resepsi.Waktu istirahat yang diberikan juga tak terasa. Waktu berlalu dengan cepat, sehingga malam pun akhirnya tiba.Para tamu undangan terdiri dari pejabat negara, pengusaha-pengusaha sukses di negara, lalu para tokoh publik dan artis-artis dari Seven Star Agensi, mantan Agensi Ariana.Semua tamu undangan datang, dan dibuat kagum dengan dekorasi ballroom yang megah. Tak hanya itu, karena ini adalah pernikahan orang yang bisa disebut sebagai konglomerat, maka hadiah yang diberikan pada para pengunjung juga bukan main. Ada bros yang dilapis emas, dengan inisial L sebagai Leo, dan

  • DIKEJAR DUA CALON PEWARIS TAMPAN    103. Pernikahan

    Keesokan harinya, dari pagi-pagi buta, keluarga Leo dan Ariana sudah sibuk mempersiapkan diri mereka di rumah mereka masing-masing.Semuanya berusaha dengan keras untuk tampil maksimal, di acara pernikahan Leo dan Ariana."Gimana penampilan aku?" tanya Ariana, pada Shelly yang juga sudah ikut sibuk sejak subuh.Shelly mengangkat dua jempolnya. "Top banget!" Ariana tersenyum lebar. "Makasih Shell!"Harus Shelly akui, Ariana memang pantas dipanggil artis tercantik di Indonesia. Tubuh dan wajah Ariana begitu memukau. Tak hanya itu, Ariana juga memiliki hati bak malaikat. Dan hari ini, Ariana akan menikah dengan seseorang yang memang ditakdirkan untuk Ariana.Setelah semua persiapan mereka selesai, mereka akhirnya keluar dan pergi menuju gereja.***Tak jauh berbeda dengan Ariana, Leo juga berupaya untuk tampil memukau, di hari pernikahan ia dan Ariana.Setelah semuanya siap, Leo dan keluarganya langsung pergi menuju gereja, sebelum waktu yang ditentukan.Sesampainya di gereja, Leo dan A

  • DIKEJAR DUA CALON PEWARIS TAMPAN    102. Demi Kebahagiaan

    Setelah beristirahat selama satu hari dan berkeliling kota Thun, proses pengambilan video wedding untuk Ariana dan Leo kembali dilakukan, dan berjalan dengan lancar.Ariana dan Leo sangat puas dengan hasilnya. Berakhirnya semua kegiatan mereka di negara Swiss, menandakan kalau sudah waktunya mereka pulang ke Indonesia."Sayang? Kamu janji kalau kita bakal balik ke sini lagi, kan?" tanya Ariana, saat mereka di jalan menuju bandara.Leo mengangguk. "Iya, sayang. Kita bakal ke sini lagi.""Bareng anak kita?"Leo terkejut. Sejujurnya ia belum berpikir sampai sejauh itu, karena kini ia hanya fokus pada pernikahan mereka yang sudah berada di dalam mata. Tapi untuk menyenangkan Ariana, Leo akhirnya menganggukkan kepalanya. "Iya, sayang. Kita bakal ke sini bareng anak-anak kita."Jawaban Leo membuat Ariana mengambil kesimpulan kalau Leo ingin lebih dari satu anak. Setelah sampai di bandara, Ariana menatap negara yang akan mereka tinggalkan. Karena Leo telah berjanji, maka ia pun membuat janj

  • DIKEJAR DUA CALON PEWARIS TAMPAN    101. Hadiah Untuk Leo

    Ini adalah percakapan yang tidak terduga. Shelly memang sudah curiga, tapi pertanyaan Aries yang datang tiba-tiba masih saja membuat Shelly terkejut."Kamu pikir itu lucu?" Menolak untuk percaya kata-kata Aries, Shelly memilih lebih percaya kalau Aries sedang bercanda dengannya. "Candaan kamu kali ini sudah nggak lucu lagi, Aries. Bagaimana mungkin kamu bilang gitu ke aku? Kamu sadar, hubungan kita nggak sebaik itu, kan?"Tentu saja Aries menyadari kalau hubungan ia dan Shelly memang buruk. Namun, Aries merasa ada sesuatu yang berbeda ketika ia bersama dengan Shelly. Hatinya yang terasa kosong, kini langsung terisi ketika ia berbicara dengan Shelly. Walaupun percakapan mereka bukanlah percakapan yang baik, tapi tetap saja, apa yang kurang dari Aries, ia rasa Shelly bisa mengisinya.Aries bukanlah orang yang kekurangan uang. Ia juga punya status yang tinggi. Aries pikir, dengan mencari orang yang satu level dengannya, kekosongan hatinya akan terisi dan kebahagiaan akan menghampiri dir

  • DIKEJAR DUA CALON PEWARIS TAMPAN    100. Pengakuan?

    Sesi pemotretan Ariana dan Leo berjalan dengan lancar. Mereka juga membuat video prewedding, namun karena kondisi Ariana yang menurun, mereka akhirnya molor satu hari, dari jadwal yang sudah ditentukan. Namun hal itu bukanlah masalah bagi Leo. Yang terpenting baginya adalah kesehatan Ariana."Kamu yakin nggak mau ke dokter?" tanya Leo.Ariana menggelengkan kepalanya. "Nggak usah, sayang. Aku hanya kecapean aja. Istirahat bentar juga sembuh."Leo tentu saja khawatir, apalagi sebentar lagi mereka akan menikah. Jika ia memaksakan jadwal yang padat pada Ariana, Leo takut kalau keadaan Ariana akan bertambah buruk. "Kalau gitu kita tunda sehari lagi," ucap Leo. Besok kita jalan-jalan aja, biar kamu bisa santai. Gimana?"Ariana merasa tak enak hati, tapi ia juga tidak bisa memaksakan dirinya. "Oke. Aku pengen banget coba cafe-cafe sama restoran di sekitar sini."Leo mengangguk. "Boleh. Kalau gitu kamu istirahat. Aku mau liat foto-foto kita dulu."Ariana tersenyum sambil membatin, 'maaf, aku

  • DIKEJAR DUA CALON PEWARIS TAMPAN    99. Menjelang Pernikahan

    Di sebuah butik ternama, Leo yang sedang menemani Ariana, duduk bermain handphone sambil menunggu Ariana yang sedang mengganti pakaian di dalam ruang ganti.SretttSaat suara kain gorden ditarik terdengar, Leo langsung mengangkat kepala dan menatap Ariana yang tampil cantik dengan gaun pengantin berwarna biru langit.Leo tidak bisa berkata-kata. Ia terpana dengan penampilan Ariana yang begitu memukau."Gimana?" tanya Ariana, sambil merentangkan tangannya.Leo tersenyum. "Cantik.""Cantik???" Ariana menyipitkan matanya. "Cantik gimana maksud kamu.""Ya cantik," jawab Leo, tanpa berpikir lebih jauh.Sebenarnya yang Ariana inginkan adalah jawaban tentang baju pengantin yang ia pilih. Apakah terlihat bagus untuknya? Bagaimana dengan modelnya, atau warnanya. Tapi yang ia dengar dari Leo, malah kata cantik yang terdengar universal.Ariana mengerucutkan bibirnya. "Coba kamu perhatikan baik-baik. Gaun ini sudah bagus, nggak?"Leo mengangguk. "Bagus. Aku suka."Ariana menghela napasnya dalam-d

  • DIKEJAR DUA CALON PEWARIS TAMPAN    98. Lembaran Baru Yang Baik

    Kedatangan Daniel di Angkasa Group, membuat keadaan di kantor tersebut menjadi ricuh seketika.Bagaimana tidak? Daniel datang dengan informasi yang sukses membuat Pak Renol beserta sekutunya panik setengah mati."Ini nggak bisa dibiarkan!" seru salah satu sekutu Pak Renol. "Bagaimana bisa Pak Aries kembali jadi direktur?! Mereka pikir ini taman kanak-kanak?! Seenaknya saja mereka gonta-ganti direktur!"Pak Renol tidak membuka suaranya. Ia merasa emosi, namun ia tetap menjaga martabat dan ketenangan dirinya."Kita nggak bisa tinggal diam! Kita harus buat gagal rencana ini!!" tekan sekutu Pak Renol yang lain.Pak Renol mulai berpikir. Jika perang saham, maka mereka akan kalah telak, jika saham milik Aries, Leo, dan Pak Jordan digabungkan menjadi satu. Jalan yang bisa Pak Renol ambil ialah dengan jalan licik, tapi orang yang sering mengeksekusi rencana liciknya telah ditangkap polisi. Tentu saja Pak Renol tidak bisa bersantai, mengingat Jack yang bisa saja membuka mulutnya kapan saja.P

  • DIKEJAR DUA CALON PEWARIS TAMPAN    97. Langkah Terakhir, Dalam Konflik Angkasa Group

    Setelah berpisah dengan Ariana, Aries kembali ke rumah sakit. Ia sebenarnya penasaran, di mana Leo berada. Setelah sampai di rumah sakit, Aries masuk ke dalam kamarnya tanpa merasa ada yang aneh. CeklekSaat ia membuka pintu, ia malah terkejut karena Leo dan Daniel yang ada di dalam. "Leo?!" Aries menatap Leo yang ada di atas kursi roda. "Kamu kenapa?!" Dari pakaian pasien yang Leo gunakan, Aries mengambil kesimpulan kalau ia sedang sakit. "Kamu sakit???"Leo mengangguk. Ia tidak ingin bilang pada Aries kalau ia ditikam. "Iya, aku kecapaian, makanya aku tumbang kemarin."Aries menggelengkan kepalanya perlahan. "Pantas saja kamu susah dihubungin. Ariana juga tanya di mana kamu."Leo tersenyum. "Aku nggak mau Ariana khawatir, jadi aku nggak bilang ke Ariana kalau aku sakit."Aries menghela napasnya dalam-dalam. Ia mengerti dengan keputusan yang Leo ambil. "Terima kasih sudah mau bantu Ariana," lanjut Leo.Aries tetap tenang, walau dalam hati ia sedang salah tingkah. Ia merasa bangga

DMCA.com Protection Status