Sebelum pemutaran film dilakukan, ada beberapa acara yang menjadi pembuka acara pemutaran film tersebut. Diantaranya, kata sambutan dari Alvaro sebagai sutradara dan penulis naskah, lalu Ariana sebagai pemeran utama, dan yang terakhir, Leo sebagai orang yang mensponsori film horor tersebut.Setelah acara pembuka, segalanya berjalan dengan lancar, sehingga waktu pemutaran film dimulai dengan tepat waktu. Film horor yang diperankan oleh Ariana, mengundang rasa penasaran dari banyak orang.Saat film tersebut mulai diputar, Ariana ikut berdoa dalam hatinya. Ia memohon agar pemutaran film Ini bisa sukses, dan orang-orang yang menontonnya juga bisa ikut merasakan sensasi horor, yang dirasakan oleh Ariana selama proses syuting.***Film yang diperankan oleh Ariana berdurasi sekitar dua jam lebih, namun selama dua jam menonton film tersebut, orang-orang tidak sekalipun merasa bosan. Mereka malah tegang dan ketakutan, karena apa yang terjadi dalam film horor tersebut, benar-benar terjadi di d
"Mama nggak tau," jawab Rebecca. "Apa kamu mau mama usir dia aja? Mama juga nggak suka sama dia."Ariana langsung mengangguk dengan cepat. "Iya! Mama usir dia aja. Mama bilang ke dia kalau aku nggak ada di rumah."Rebecca lantas tersenyum kikuk. "Tapi mama sudah bilang ke dia kalau kamu ada di rumah."Pupil mata Ariana melebar. "Ih mama! Kalau gitu mau usir pakai cara apa?!"Rebecca berpikir sejenak. "Gimana kalau bilang kamu lagi nggak enak badan, jadi kamu nggak mau diganggu. Gimana?"Ariana langsung menjentikkan jarinya. "Nah! Boleh, ma! Intinya aku nggk mau ketemu sama dia."Rebecca mengangguk. "Kalau gitu mama turun dulu. Kamu jangan keluar kamar, sampai mama kasih kabar."Ariana menempelkan jari telunjuk dan jempolnya, membentuk sebuah bulatan. "Oke, ma."Setelah Rebecca pergi, Ariana buru-buru mengambil handphone dan mengirim pesan pada Leo.***Drrt... Drrt... Drrt...Leo mengambil ponselnya yang bergetar, lalu membaca pesan yang dikirimkan oleh Ariana.Ariana : Leo?! Aries ad
Ariana tersenyum canggung. Pertanyaan yang tidak terduga dari Melani, membuat Ariana tak bisa berkata-kata."Ma? Ariana jadi kaget dengan pertanyaan mama."Melani menatap Leo. "Umur kalian sudah nggak muda lagi. Topik soal pernikahan sudah bukan hal yang tabu untuk dibahas."Leo paham, tapi tetap saja ia tidak ingin membuat Ariana merasa tak nyaman."Leo? Nggak apa-apa," ucap Ariana, seraya memegang tangan Leo. Setelah dapat menenangkan diri dari rasa terkejutnya, Ariana menatap Melani dengan sorot mata segan. "Maaf kalau pertanyaan aku ke Tante terkesan lancang. Tapi apa Tante nggak marah ke aku, karena masalah aku dengan Aries?"Pertanyaan berani yang dilontarkan oleh Ariana, membuat Leo terkejut. Padahal ia tidak berani membahas hal itu sekarang, namun Ariana mendahuluinya.Melani tersenyum. Ia paham dengan kekhawatiran Ariana. "Tante minta maaf karena sudah buat hubungan kalian jadi lebih berat."Leo menoleh ke arah ibunya. "Tante marah-marah ke Leo, karena Tante pikir Leo itu
Setelah kedatangan Aries untuk menemui Ariana tempo hari, Leo akhirnya memutuskan untuk menambah asisten beserta pengawal pribadi untuk Ariana. Tak tanggung-tanggung, kini jumlah orang yang mengikuti Ariana adalah lima orang. Tiga orang adalah asisten pribadi Ariana, sedangkan dua orang adalah bodyguard yang dipekerjakan Leo untuk menjaga Ariana.Banyaknya orang yang mengikuti Ariana, membuat rumor yang tak disangka-sangka oleh Ariana. Mereka mengatakan kalau karena ketenaran Ariana, Ariana membutuhkan lebih banyak orang untuk menjaganya."Hebat banget Mbak Ariana! Aku juga pengen kayak Mbak Ariana!" ucap salah satu artis di Seven Star Agensi.Teman dari artis tersebut mengangguk. "Kita harus kerja keras. Tingkatin kualitas acting kita, bukan malah pakai koneksi, kayak yang itu tuh!"Shelly yang kebetulan hari ini datang ke Seven Star Agensi, mendengarkan kata-kata dari para artis pendatang baru itu. Ia sangat ingin melabrak mereka, tapi ia tidak ingin membuat citranya lebih buruk d
Setelah Aries membawa Ariana pergi, Tika langsung mengambil handphonenya dan mengirimkan pesan singkat kepada Leo.Usai memastikan kalau pesan darinya terkirim, Tika langsung menghampiri bodyguard yang masih berbaring di lantai. "Cepat bangun! Kita harus ikutin Mbak Ariana!" Tika menarik paksa tubuh laki-laki yang bertugas sebagai sopir. Walau bodyguard tersebut merasa sakit di sekujur tubuhnya, ia tetap bangun dan bergegas ke arah mobil. Ia dan Tika masuk ke dalam mobil, lalu menyalakan mesin mobil."Cepat ikut mereka!" titah Tika, sedikit panik.Tak perduli dengan teman-teman mereka yang belum naik, Tika dan pria tersebut memacu mobil milik Ariana, mengikuti Aries dari kejauhan.***Drrt... Drrt... Drrt...Leo yang sedang berada di tengah-tengah rapat, merasakan kalau handphonenya sedang bergetar di balik saku jasnya, tanda ada panggilan masuk. Karena Leo sedang memimpin rapat, ia pun mengabaikan panggilan tersebut.Tok tok tokLeo dan dewan direksi Galaksi Investment, menatap ke a
Aries merasa takut, ketika ia melihat Leo berjalan dengan cepat ke arahnya. Wajah Leo sudah seperti singa yang siap menerkam mangsanya. Memikirkan Leo yang jago dalam bertarung, membuat nyali Aries langsung menciut.Sudah pasti, Aries akan kalah jika beradu tinju dengan Leo."Kamu bakal nyesel, karena sudah berani ganggu Ariana!"Aries berpikir dengan cepat, sebelum Leo mencapainya. Jika ia tidak melakukan sesuatu, maka ia tidak akan bisa keluar dari sini tanpa terluka.Saat Aries sedang panik, sebuah rencana tiba-tiba terlintas dalam benaknya, kala ia melihat Ariana.Aries buru-buru mendekati Ariana, dan memeluk Ariana dari belakang. "Berhenti di sana, Leo! Jangan mendekat!" seru Aries.Leo menyipitkan matanya. "Aries? Jangan buat aku lebih marah dari ini." Walau Aries sudah memperingatinya, tapi Leo masih tetap mengambil langkah maju.Aries menoleh ke kiri dan kanan. Saat itulah, ia menemukan pisau pemotong steak yang ada di atas meja. Aries langsung meraih pisau tersebut, dan men
Para pengguna jalan langsung berhenti, dan mengerubungi mobil yang Ariana kendarai. Mereka tidak tahu kalau Ariana yang sedang berada di dalam. Karena itu mereka mengetuk pintu dan meminta Ariana yang mengemudi, untuk keluar dengan paksa."Keluar woi?!! Tau nyetir nggak sih?!" "Pecahin aja kacanya!! Kurang ajar emang!!"Ariana samar-samar dapat mendengar suara orang-orang yang ada di luar. Untung saja ia memakai sabuk pengaman serta airbag pada mobil tersebut juga langsung terbuka. Karena itu Ariana tidak mengalami luka yang serius."Woi?!! Keluar!!"Tok tok tokAriana membuka pintu mobil, walau ia masih merasa pening."Bisa nyetir nggak?!""Eh!! Tunggu!! Itu Mbak Ariana, kan?!!"Para pengguna jalan dibuat heboh karena Ariana yang keluar dari mobil tersebut. Mereka yang mulanya ingin bermain hakim sendiri, kini malah mencurahkan perhatian untuk Ariana."Mbak Ariana nggak apa-apa?!" tanya seorang wanita."Telepon ambulans!!" seru seorang pemuda.Ariana tersenyum. "Aku nggak apa-apa,
Ariana tidak percaya kalau Shelly akan memilih pensiun dari dunia entertainment."Kamu pilih pensiun karena masalah yang kemarin?" tanya Ariana.Shelly menggelengkan kepalanya. Memang masalah filmnya yang gagal menjadi pemicu untuk dirinya berpikir seperti itu. Namun setelah beberapa hari merenung, Shelly akhirnya sadar kalau ia tidak lagi memiliki ketertarikan dalam dunia entertainment. Ia tidak lagi menjalankan pekerjaannya dengan hati. Karena itu Shelly memutuskan untuk berhenti dari dunia entertainment."Terus kenapa kamu mau berhenti?" tanya Ariana, kebingungan. "Kalau kamu mau, aku bisa bantu kamu. Aku bisa bicara sama Leo untuk-""Sudah cukup, Ariana," potong Shelly seraya tersenyum. "Aku berhenti karena aku ngerasa nggak cocok lagi dengan dunia entertainment."Ariana tak bisa menyembunyikan raut sedih dalam wajahnya. "Kamu benar-benar mau berhenti?"Shelly mengangguk dengan yakin. "Iya, aku sudah bulat dengan keputusan aku."Ariana menghela napasnya. Tampaknya keputusan Shelly
Beberapa tahun kemudian...."Bunda?"Ariana menoleh, menatap seorang anak laki-laki yang berlari kencang ke arahnya. "Xavi?! Awas jatuh!" Ariana menekuk kakinya, kemudian merentangkan tangannya.Tanpa mengurangi kecepatan, anak laki-laki tersebut menerjang tubuh Ariana, lalu membenamkan wajahnya pada tubuh Ariana."Kamu sudah siap sayang?"Ariana menatap Leo yang datang bersama Xavier, anak mereka. "Sudah sayang. Udah mau berangkat?""Iya sayang," jawab Leo. "Tapi mama sama papa mau ikut ke bandara juga."Ariana menggendong Xavier, lalu bangkit berdiri. "Ya udah. Kita berangkat bareng-bareng aja."Sesuai janji yang dibuat oleh Leo dan Ariana dulu. Ketika mereka memiliki anak, mereka ingin membawa anak mereka ke Swiss, negara yang sangat digemari oleh Ariana.Sesampainya di bandara, orang tua Leo dan Ariana masih menyempatkan diri untuk mencurahkan kasih sayang mereka kepada Xavier, cucu pertama mereka."Kakek sama nenek kok nggak ikut sama Xavier?" tanya Xavier dengan Wajahnya yang po
Setelah proses pemberkatan pernikahan di gereja, mereka kembali ke hotel milik keluarga Angkasa, dan beristirahat sejenak, karena sorenya mereka akan lanjut pada acara resepsi pernikahan.Hotel tersebut juga sudah sibuk sejak pagi, karena acara pernikahan Ariana dan Leo mengundang begitu banyak orang.Ini adalah pernikahan pertama dari kedua keluarga, karena itu mereka sangat antusias dalam mengadakan acara resepsi.Waktu istirahat yang diberikan juga tak terasa. Waktu berlalu dengan cepat, sehingga malam pun akhirnya tiba.Para tamu undangan terdiri dari pejabat negara, pengusaha-pengusaha sukses di negara, lalu para tokoh publik dan artis-artis dari Seven Star Agensi, mantan Agensi Ariana.Semua tamu undangan datang, dan dibuat kagum dengan dekorasi ballroom yang megah. Tak hanya itu, karena ini adalah pernikahan orang yang bisa disebut sebagai konglomerat, maka hadiah yang diberikan pada para pengunjung juga bukan main. Ada bros yang dilapis emas, dengan inisial L sebagai Leo, dan
Keesokan harinya, dari pagi-pagi buta, keluarga Leo dan Ariana sudah sibuk mempersiapkan diri mereka di rumah mereka masing-masing.Semuanya berusaha dengan keras untuk tampil maksimal, di acara pernikahan Leo dan Ariana."Gimana penampilan aku?" tanya Ariana, pada Shelly yang juga sudah ikut sibuk sejak subuh.Shelly mengangkat dua jempolnya. "Top banget!" Ariana tersenyum lebar. "Makasih Shell!"Harus Shelly akui, Ariana memang pantas dipanggil artis tercantik di Indonesia. Tubuh dan wajah Ariana begitu memukau. Tak hanya itu, Ariana juga memiliki hati bak malaikat. Dan hari ini, Ariana akan menikah dengan seseorang yang memang ditakdirkan untuk Ariana.Setelah semua persiapan mereka selesai, mereka akhirnya keluar dan pergi menuju gereja.***Tak jauh berbeda dengan Ariana, Leo juga berupaya untuk tampil memukau, di hari pernikahan ia dan Ariana.Setelah semuanya siap, Leo dan keluarganya langsung pergi menuju gereja, sebelum waktu yang ditentukan.Sesampainya di gereja, Leo dan A
Setelah beristirahat selama satu hari dan berkeliling kota Thun, proses pengambilan video wedding untuk Ariana dan Leo kembali dilakukan, dan berjalan dengan lancar.Ariana dan Leo sangat puas dengan hasilnya. Berakhirnya semua kegiatan mereka di negara Swiss, menandakan kalau sudah waktunya mereka pulang ke Indonesia."Sayang? Kamu janji kalau kita bakal balik ke sini lagi, kan?" tanya Ariana, saat mereka di jalan menuju bandara.Leo mengangguk. "Iya, sayang. Kita bakal ke sini lagi.""Bareng anak kita?"Leo terkejut. Sejujurnya ia belum berpikir sampai sejauh itu, karena kini ia hanya fokus pada pernikahan mereka yang sudah berada di dalam mata. Tapi untuk menyenangkan Ariana, Leo akhirnya menganggukkan kepalanya. "Iya, sayang. Kita bakal ke sini bareng anak-anak kita."Jawaban Leo membuat Ariana mengambil kesimpulan kalau Leo ingin lebih dari satu anak. Setelah sampai di bandara, Ariana menatap negara yang akan mereka tinggalkan. Karena Leo telah berjanji, maka ia pun membuat janj
Ini adalah percakapan yang tidak terduga. Shelly memang sudah curiga, tapi pertanyaan Aries yang datang tiba-tiba masih saja membuat Shelly terkejut."Kamu pikir itu lucu?" Menolak untuk percaya kata-kata Aries, Shelly memilih lebih percaya kalau Aries sedang bercanda dengannya. "Candaan kamu kali ini sudah nggak lucu lagi, Aries. Bagaimana mungkin kamu bilang gitu ke aku? Kamu sadar, hubungan kita nggak sebaik itu, kan?"Tentu saja Aries menyadari kalau hubungan ia dan Shelly memang buruk. Namun, Aries merasa ada sesuatu yang berbeda ketika ia bersama dengan Shelly. Hatinya yang terasa kosong, kini langsung terisi ketika ia berbicara dengan Shelly. Walaupun percakapan mereka bukanlah percakapan yang baik, tapi tetap saja, apa yang kurang dari Aries, ia rasa Shelly bisa mengisinya.Aries bukanlah orang yang kekurangan uang. Ia juga punya status yang tinggi. Aries pikir, dengan mencari orang yang satu level dengannya, kekosongan hatinya akan terisi dan kebahagiaan akan menghampiri dir
Sesi pemotretan Ariana dan Leo berjalan dengan lancar. Mereka juga membuat video prewedding, namun karena kondisi Ariana yang menurun, mereka akhirnya molor satu hari, dari jadwal yang sudah ditentukan. Namun hal itu bukanlah masalah bagi Leo. Yang terpenting baginya adalah kesehatan Ariana."Kamu yakin nggak mau ke dokter?" tanya Leo.Ariana menggelengkan kepalanya. "Nggak usah, sayang. Aku hanya kecapean aja. Istirahat bentar juga sembuh."Leo tentu saja khawatir, apalagi sebentar lagi mereka akan menikah. Jika ia memaksakan jadwal yang padat pada Ariana, Leo takut kalau keadaan Ariana akan bertambah buruk. "Kalau gitu kita tunda sehari lagi," ucap Leo. Besok kita jalan-jalan aja, biar kamu bisa santai. Gimana?"Ariana merasa tak enak hati, tapi ia juga tidak bisa memaksakan dirinya. "Oke. Aku pengen banget coba cafe-cafe sama restoran di sekitar sini."Leo mengangguk. "Boleh. Kalau gitu kamu istirahat. Aku mau liat foto-foto kita dulu."Ariana tersenyum sambil membatin, 'maaf, aku
Di sebuah butik ternama, Leo yang sedang menemani Ariana, duduk bermain handphone sambil menunggu Ariana yang sedang mengganti pakaian di dalam ruang ganti.SretttSaat suara kain gorden ditarik terdengar, Leo langsung mengangkat kepala dan menatap Ariana yang tampil cantik dengan gaun pengantin berwarna biru langit.Leo tidak bisa berkata-kata. Ia terpana dengan penampilan Ariana yang begitu memukau."Gimana?" tanya Ariana, sambil merentangkan tangannya.Leo tersenyum. "Cantik.""Cantik???" Ariana menyipitkan matanya. "Cantik gimana maksud kamu.""Ya cantik," jawab Leo, tanpa berpikir lebih jauh.Sebenarnya yang Ariana inginkan adalah jawaban tentang baju pengantin yang ia pilih. Apakah terlihat bagus untuknya? Bagaimana dengan modelnya, atau warnanya. Tapi yang ia dengar dari Leo, malah kata cantik yang terdengar universal.Ariana mengerucutkan bibirnya. "Coba kamu perhatikan baik-baik. Gaun ini sudah bagus, nggak?"Leo mengangguk. "Bagus. Aku suka."Ariana menghela napasnya dalam-d
Kedatangan Daniel di Angkasa Group, membuat keadaan di kantor tersebut menjadi ricuh seketika.Bagaimana tidak? Daniel datang dengan informasi yang sukses membuat Pak Renol beserta sekutunya panik setengah mati."Ini nggak bisa dibiarkan!" seru salah satu sekutu Pak Renol. "Bagaimana bisa Pak Aries kembali jadi direktur?! Mereka pikir ini taman kanak-kanak?! Seenaknya saja mereka gonta-ganti direktur!"Pak Renol tidak membuka suaranya. Ia merasa emosi, namun ia tetap menjaga martabat dan ketenangan dirinya."Kita nggak bisa tinggal diam! Kita harus buat gagal rencana ini!!" tekan sekutu Pak Renol yang lain.Pak Renol mulai berpikir. Jika perang saham, maka mereka akan kalah telak, jika saham milik Aries, Leo, dan Pak Jordan digabungkan menjadi satu. Jalan yang bisa Pak Renol ambil ialah dengan jalan licik, tapi orang yang sering mengeksekusi rencana liciknya telah ditangkap polisi. Tentu saja Pak Renol tidak bisa bersantai, mengingat Jack yang bisa saja membuka mulutnya kapan saja.P
Setelah berpisah dengan Ariana, Aries kembali ke rumah sakit. Ia sebenarnya penasaran, di mana Leo berada. Setelah sampai di rumah sakit, Aries masuk ke dalam kamarnya tanpa merasa ada yang aneh. CeklekSaat ia membuka pintu, ia malah terkejut karena Leo dan Daniel yang ada di dalam. "Leo?!" Aries menatap Leo yang ada di atas kursi roda. "Kamu kenapa?!" Dari pakaian pasien yang Leo gunakan, Aries mengambil kesimpulan kalau ia sedang sakit. "Kamu sakit???"Leo mengangguk. Ia tidak ingin bilang pada Aries kalau ia ditikam. "Iya, aku kecapaian, makanya aku tumbang kemarin."Aries menggelengkan kepalanya perlahan. "Pantas saja kamu susah dihubungin. Ariana juga tanya di mana kamu."Leo tersenyum. "Aku nggak mau Ariana khawatir, jadi aku nggak bilang ke Ariana kalau aku sakit."Aries menghela napasnya dalam-dalam. Ia mengerti dengan keputusan yang Leo ambil. "Terima kasih sudah mau bantu Ariana," lanjut Leo.Aries tetap tenang, walau dalam hati ia sedang salah tingkah. Ia merasa bangga