Shelly pergi menemui Aries di Angkasa Tower. Ia ingin menyampaikan pada Aries tentang apa yang ia anggap aneh, saat ia dan Ariana berdebat beberapa hari yang lalu. Tok tok tokKarena kedatangan Shelly sudah dikabari oleh Rini, Aries membiarkan Rini masuk ke dalam ruangannya.Dari arah pintu, Rini berjalan mendekati Aries dengan diikuti oleh Shelly di belakangnya."Kamu boleh keluar," ucap Aries, kepada Rini.Rini menganggukan kepalanya, lalu pergi meninggalkan Shelly dan Aries. Padahal Rini penasaran dengan apa yang akan kedua orang itu bahas, agar ia bisa melaporkannya pada Leo.Setelah Rini pergi, Shelly langsung menyampaikan maksud ia datang. "Aku rasa ada orang yang bocorin soal percakapan kita ke Ariana sama Leo."Aries mengerutkan keningnya. "Percakapan soal apa?""Soal perjanjian kita waktu itu," jawab Shelly.Aries berpikir sejenak lalu bertanya, "apa yang buat kamu berpikiran seperti itu?"Shelly lalu menceritakan apa yang ia bicarakan dengan Ariana, hingga Ariana menyinggun
Setelah proses syuting mereka selesai, tidak ada lagi gangguan yang dialami oleh Ariana dan para kru.Ariana juga melanjutkan kehidupannya seperti biasa, namun karena ketenaran Shelly yang melonjak, kesibukan Ariana sebagai artis top di Indonesia mulai berkurang.Entah Ariana harus bersyukur atau merasa sedih. Di satu sisi ia bisa beristirahat sejenak dan melakukan beberapa aktivitas yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya, namun di sisi lain ia akan dianggap sebagai bintang yang mulai meredup.Saat Ariana datang ke Seven Star agensi, Shelly yang sudah menunggu kedatangan Ariana, langsung menghalangi jalan Ariana. "Jelasin ke aku, apa maksudnya jadwal pemutaran film kamu, kenapa sama dengan jadwal film aku?"Ariana mengerutkan keningnya. "Minggir! Kita nggak dekat lagi untuk saling bicara kayak gini!" ucap Ariana.Shelly tidak ingin menyingkir. Ia tetap berdiri di hadapan Ariana dengan wajah angkuh. "Kamu mau coba bersaing dengan aku?" tanya Ariana.Ariana memutar bola matanya. "Bersa
PrangRini tersentak, tapi ia tetap berdiri di tempatnya. Vas bunga yang dilempar oleh Aries, jatuh tepat di sampingnya."Kenapa aku baru tau sekarang?!!" seru Aries, murka. Marahnya merah padam, menatap Rini dengan mata tajam. "Apa aja kerjaan kamu selama ini, hah?!!!"Rini menundukkan kepalanya. "Ma-maaf, Pak. Sa-saya-""Aku nggak butuh maaf dari kamu!!" potong Aries. "Kenapa kamu nggak ngawasin Leo dengan baik?!!"Rini terdiam. Percuma saja ia memberikan alasan, karena Aries tidak akan mendengarkannya."Leo sekarang punya perusahaan investasi yang berada di peringkat satu! Dia incar semua sektor yang Angkasa Group investasikan! Menurut kamu ini artinya apa?!!"Rini tetap tidak membuka mulutnya. Ia mengerti, saat ini Aries hanya membutuhkan orang untuk diteriaki. "Leo itu mulai ngejar Angkasa Group!! Dia pasti mau balas dendam dengan cara ini!! Tapi kenapa kamu nggak tau?!! Kenapa kamu nggak becus kerja?!!" Aries mulai frustasi. Rencananya untuk menjatuhkan Galaksi Investment, kini
Satu hari sebelum pemutaran film, Leo mengajak Ariana untuk makan malam bersama."Gimana perasaan kamu?" tanya Leo.Ariana tersenyum. "Jujur aja, aku nggak pernah segugup ini."Leo mengernyitkan dahinya. "Gugup?"Ariana mengangguk. "Mungkin karena ini pertama kalinya aku bersaing dengan orang."Leo meraih tangan Ariana. "Kamu nggak perlu khawatir. Kita sudah berusaha semampu kita. Sisanya kita serahin ke Tuhan."Ariana tersenyum. "Aku nggak tau kalau kamu punya sisi yang percaya dengan Tuhan."Mata Leo melebar. "Jadi kamu pikir selama ini aku nggak punya agama?"Ariana langsung mengibaskan tangannya. "Bukan itu maksud aku."Leo mengangguk. "Aku hanya bercanda. Oh iya. Besok kita pergi bareng ke pemutaran perdana?""Iya. Kamu jemput aku, kan?"Leo tersenyum. "Iya, aku jemput kamu."Ariana menarik napasnya dalam-dalam, dan kembali berharap agar acara mereka bisa lancar besok. "Semoga aja besok nggak ada kendala."***Setelah makan malam, Leo mengantar Ariana pulang. Di depan rumah Aria
Sebelum pemutaran film dilakukan, ada beberapa acara yang menjadi pembuka acara pemutaran film tersebut. Diantaranya, kata sambutan dari Alvaro sebagai sutradara dan penulis naskah, lalu Ariana sebagai pemeran utama, dan yang terakhir, Leo sebagai orang yang mensponsori film horor tersebut.Setelah acara pembuka, segalanya berjalan dengan lancar, sehingga waktu pemutaran film dimulai dengan tepat waktu. Film horor yang diperankan oleh Ariana, mengundang rasa penasaran dari banyak orang.Saat film tersebut mulai diputar, Ariana ikut berdoa dalam hatinya. Ia memohon agar pemutaran film Ini bisa sukses, dan orang-orang yang menontonnya juga bisa ikut merasakan sensasi horor, yang dirasakan oleh Ariana selama proses syuting.***Film yang diperankan oleh Ariana berdurasi sekitar dua jam lebih, namun selama dua jam menonton film tersebut, orang-orang tidak sekalipun merasa bosan. Mereka malah tegang dan ketakutan, karena apa yang terjadi dalam film horor tersebut, benar-benar terjadi di d
"Mama nggak tau," jawab Rebecca. "Apa kamu mau mama usir dia aja? Mama juga nggak suka sama dia."Ariana langsung mengangguk dengan cepat. "Iya! Mama usir dia aja. Mama bilang ke dia kalau aku nggak ada di rumah."Rebecca lantas tersenyum kikuk. "Tapi mama sudah bilang ke dia kalau kamu ada di rumah."Pupil mata Ariana melebar. "Ih mama! Kalau gitu mau usir pakai cara apa?!"Rebecca berpikir sejenak. "Gimana kalau bilang kamu lagi nggak enak badan, jadi kamu nggak mau diganggu. Gimana?"Ariana langsung menjentikkan jarinya. "Nah! Boleh, ma! Intinya aku nggk mau ketemu sama dia."Rebecca mengangguk. "Kalau gitu mama turun dulu. Kamu jangan keluar kamar, sampai mama kasih kabar."Ariana menempelkan jari telunjuk dan jempolnya, membentuk sebuah bulatan. "Oke, ma."Setelah Rebecca pergi, Ariana buru-buru mengambil handphone dan mengirim pesan pada Leo.***Drrt... Drrt... Drrt...Leo mengambil ponselnya yang bergetar, lalu membaca pesan yang dikirimkan oleh Ariana.Ariana : Leo?! Aries ad
Ariana tersenyum canggung. Pertanyaan yang tidak terduga dari Melani, membuat Ariana tak bisa berkata-kata."Ma? Ariana jadi kaget dengan pertanyaan mama."Melani menatap Leo. "Umur kalian sudah nggak muda lagi. Topik soal pernikahan sudah bukan hal yang tabu untuk dibahas."Leo paham, tapi tetap saja ia tidak ingin membuat Ariana merasa tak nyaman."Leo? Nggak apa-apa," ucap Ariana, seraya memegang tangan Leo. Setelah dapat menenangkan diri dari rasa terkejutnya, Ariana menatap Melani dengan sorot mata segan. "Maaf kalau pertanyaan aku ke Tante terkesan lancang. Tapi apa Tante nggak marah ke aku, karena masalah aku dengan Aries?"Pertanyaan berani yang dilontarkan oleh Ariana, membuat Leo terkejut. Padahal ia tidak berani membahas hal itu sekarang, namun Ariana mendahuluinya.Melani tersenyum. Ia paham dengan kekhawatiran Ariana. "Tante minta maaf karena sudah buat hubungan kalian jadi lebih berat."Leo menoleh ke arah ibunya. "Tante marah-marah ke Leo, karena Tante pikir Leo itu
Setelah kedatangan Aries untuk menemui Ariana tempo hari, Leo akhirnya memutuskan untuk menambah asisten beserta pengawal pribadi untuk Ariana. Tak tanggung-tanggung, kini jumlah orang yang mengikuti Ariana adalah lima orang. Tiga orang adalah asisten pribadi Ariana, sedangkan dua orang adalah bodyguard yang dipekerjakan Leo untuk menjaga Ariana.Banyaknya orang yang mengikuti Ariana, membuat rumor yang tak disangka-sangka oleh Ariana. Mereka mengatakan kalau karena ketenaran Ariana, Ariana membutuhkan lebih banyak orang untuk menjaganya."Hebat banget Mbak Ariana! Aku juga pengen kayak Mbak Ariana!" ucap salah satu artis di Seven Star Agensi.Teman dari artis tersebut mengangguk. "Kita harus kerja keras. Tingkatin kualitas acting kita, bukan malah pakai koneksi, kayak yang itu tuh!"Shelly yang kebetulan hari ini datang ke Seven Star Agensi, mendengarkan kata-kata dari para artis pendatang baru itu. Ia sangat ingin melabrak mereka, tapi ia tidak ingin membuat citranya lebih buruk d