Home / Romansa / DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN / BAB. 49 Pertemuan Para Orang Tua

Share

BAB. 49 Pertemuan Para Orang Tua

last update Last Updated: 2025-04-27 20:26:33

Pertemuan Tuan Edward dan Tuan Rahez di Kantor,

Pagi itu, Tuan Edward, seorang pengusaha sukses dengan reputasi yang tak diragukan, sengaja mengosongkan jadwalnya. Hari ini, dia berencana menemui sahabat lamanya, Tuan Rahez, yang juga seorang pengusaha ternama. Pertemuan ini sudah lama dinantikan oleh Tuan Edward, apalagi dia memiliki maksud tertentu yang ingin disampaikan kepada sahabatnya.

Saat tiba di kantor mewah milik Tuan Rahez, Tuan Edward disambut oleh sekretarisnya yang ramah, lalu langsung diantarkan ke ruang kerja Tuan Rahez.

“Bro Edward! Lama tak bertemu,” sapa Rahez dengan senyum lebar sambil bangkit dari kursinya.

“Bro Rahez! Senang sekali akhirnya kita bisa bertemu lagi. Maaf, jadwalku selalu penuh belakangan ini,” jawab Tuan Edward sambil berjabat tangan erat dengan sahabatnya.

“Tak masalah. Silakan duduk. Kamu mau minum apa? Kopi? Teh?”

“Kopi saja, seperti biasa,” jawab Tuan Edward santai.

Setelah beberapa menit berbasa-basi, pembicaraan mereka mulai serius, membahas
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 50 Rencana Matang Isaac

    Keduanya terus mendiskusikan detail pernikahan, mulai dari dekorasi, menu makanan, hingga tamu undangan. Mereka sepakat bahwa pernikahan ini harus menjadi momen yang sempurna bagi Isaac dan Leticia.“Jeng Agnes, aku benar-benar tidak sabar menunggu hari itu tiba. Aku yakin Leticia akan sangat bahagia mendengar ini,” ucap Nyonya Zemi dengan mata berbinar.“Begitu juga dengan Isaac. Aku bisa melihat betapa seriusnya dia dengan Leticia. Aku harap mereka bisa membangun kehidupan yang penuh cinta dan kebahagiaan,” jawab Nyonya Agnes.Mereka menghabiskan waktu hampir dua jam di restoran itu, tertawa dan berbagi cerita, sekaligus merencanakan masa depan anak-anak mereka. Ketika waktu sudah menunjukkan pukul tiga sore, keduanya pun sepakat untuk segera pamit.“Jeng Zemi, terima kasih atas waktumu hari ini. Aku benar-benar senang kita bisa bertemu dan mendiskusikan ini,” ucap Nyonya Agnes sambil memeluk sahabatnya.“Jeng Agnes, aku yang harusnya berterima kasih. Kamu telah membawa kabar yang s

    Last Updated : 2025-04-27
  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 51 Lamaran Jacob dan Eva di Restoran VVIP Mall Taman Anggrek

    Sabtu sore itu, suasana di kawasan Jakarta Barat begitu ramai. Mall Taman Anggrek dipenuhi pengunjung yang berlalu-lalang, menikmati akhir pekan yang begitu indah bersama keluarga, sahabat, dan kerabat. Di salah satu restoran VVIP yang terletak di lantai atas mall tersebut, Jacob tengah menyiapkan sesuatu yang sangat spesial. Pria tampan itu mengenakan setelan jas hijau toska dengan dasi berwarna senada, dia terlihat gugup namun penuh semangat.“Semoga semuanya berjalan dengan lancar!” harap Jacob dalam hatinya.Lalu dia angkat bicara,"Apa semuanya sudah siap?" tanya Jacob kepada manajer restoran."Semua sudah sesuai rencana, Tuan Muda Jacob. Nona Eva pasti akan terkejut," jawab manajer sambil tersenyum penuh arti.Jacob menarik napas dalam-dalam. Dia telah lama mempersiapkan momen ini. Pria tampan itu ingin memastikan jika hari ini akan menjadi hari yang tak terlupakan, bukan hanya untuk dirinya, akan tetapi juga untuk Eva, wanita yang telah menemani hidupnya selama bertahun-tahun.

    Last Updated : 2025-04-28
  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 52 Keinginan Jacob

    Rumah Keluarga Tuan Edward, Setelah acara lamaran Jacob dengan Eva berlangsung dengan lancar dan penuh kebahagiaan, keluarga Tuan Edward kembali ke rumah. Malam itu, suasana di ruang keluarga terasa hangat. Tuan Edward duduk di kursi favoritnya dengan secangkir teh di tangan, sementara Nyonya Agnes bersandar di sofa dengan senyuman yang tak pernah lepas sejak acara siang tadi. Isaac, putra sulung mereka, tengah membaca majalah sambil sesekali ikut dalam percakapan ringan. Jacob, yang terlihat gelisah, akhirnya memberanikan diri untuk memulai pembicaraan serius.Jacob menarik napasnya dalam-dalam dan mulai berkata dengan nada tegas, "Dad, Mom, aku ingin berbicara tentang langkah selanjutnya setelah lamaran ini."Semua mata langsung tertuju padanya. Nyonya Agnes menoleh dengan penuh perhatian. "Tentu saja, Jacob. Apa yang ingin kamu bicarakan?"Jacob mengangguk sambil mencoba menyusun kata-kata. "Aku tidak ingin menunda terlalu lama. Aku ingin segera menikah dengan Eva. Aku tahu trad

    Last Updated : 2025-04-28
  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 53 Tradisi Keluarga Tiano

    Pagi yang Cerah di Kediaman Keluarga Tuan Tiano.Mentari pagi menembus jendela besar di ruang makan keluarga Tuan Tiano, menghadirkan kehangatan di tengah suasana dingin. Aroma kopi yang harum dan roti panggang yang renyah mengisi udara, menemani keluarga itu memulai hari. Di meja makan, Tuan Tiano duduk di ujung meja dengan koran di tangan, sementara Nyonya Arlyn mengatur makanan yang dihidangkan oleh asisten rumah tangga mereka.Eva, putri kedua keluarga Tiano, tampak sibuk menuangkan susu ke dalam gelasnya, sementara Harvey, sang putra sulung, dengan santai mengoleskan selai kacang pada rotinya."Harvey, tambahkan madu di rotimu. Kamu terlalu kurus belakangan ini," ujar Nyonya Arlyn lembut, seraya menyodorkan botol madu kepada putra sulungnya.Harvey tersenyum simpul. "Mami selalu khawatir padaku, padahal berat badan aku stabil kok, Mi."Eva tersenyum melihat interaksi mereka. Namun, dia tahu waktunya membahas sesuatu yang cukup serius. Setelah menarik napas dalam-dalam, Eva pun

    Last Updated : 2025-04-29
  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 54 Tiba di London

    Kedatangan Fritz dan Kiran di London.Udara Kota London yang sejuk menyambut Fritz dan Kiran begitu mereka keluar dari bandara Heathrow. Keduanya tampak kelelahan setelah menempuh perjalanan panjang dari Jakarta, namun ada semangat tersirat di wajah mereka. Fritz memesan taksi online, dan beberapa menit kemudian, sebuah mobil hitam datang menghampiri mereka."Ini taksinya," ujar Fritz sambil membantu Kiran memasukkan koper ke bagasi."Terima kasih, Fritz," balas Kiran dengan senyum manis.Perjalanan menuju rumah kakek dan nenek Kiran berlangsung dalam suasana nyaman. Kiran terlihat antusias menjelaskan setiap sudut kota London yang mereka lewati."Itu Big Ben, Fritz. Aku sering bermain di sekitar sini waktu kecil saat berkunjung ke rumah Opa dan Oma," cerita Kiran.Fritz mengangguk sambil tersenyum. "Kamu pasti punya banyak kenangan indah di sini. Aku senang akhirnya bisa melihat langsung tempat yang sering kamu ceritakan."Tak lama kemudian, mobil berhenti di depan sebuah rumah berg

    Last Updated : 2025-04-29
  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 55 Akhirnya Mendapatkan Restu

    Suasana malam yang tenang menyelimuti rumah mewah keluarga Opa Roland yang ada di London. Lampu kristal menggantung di ruang makan besar, memancarkan sinar hangat ke meja makan yang penuh dengan hidangan. Fritz duduk bersama Opa Roland dan Oma Yesi, dua sosok yang sangat dihormatinya. Hatinya berdebar,akan tetapi dia tahu ini adalah waktu yang tepat untuk mengungkapkan niatnya.Setelah menyelesaikan makanan terakhirnya, Fritz menatap Opa Roland dengan mata penuh tekad. "Opa, Oma," ucapnya memulai pembicaraan, suaranya terdengar jelas namun sedikit bergetar. "Saya ingin menyampaikan sesuatu yang sangat penting."Oma Yesi menatap Fritz dengan penuh perhatian, sementara Opa Roland meletakkan gelasnya di atas meja, memberi isyarat agar pria muda itu melanjutkan perkataannya.“Saya ingin menikah dengan Kiran,” Fritz melanjutkan dengan suara mantap. “Saya mencintainya dan ingin membangun masa depan bersama. Namun .…” Dia terdiam sejenak, menundukkan kepala dengan ekspresi sedih. “Tuan

    Last Updated : 2025-04-30
  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 1 Menculik Paksa Leticia

    Di sebuah kampus ternama di Kota Jakarta,Isaac, sang pengusaha muda sukses, sedang berdiri di tengah keramaian kampus Leticia, matanya terus mencari-cari keberadaannya. Dia sudah merencanakan hari ini dengan baik. Pria itu ingin mengajak gadis pujaan hatinya untuk berjalan-jalan dan menghabiskan waktu bersama.Isaac bahkan menunda meeting penting di kantornya demi hanya untuk bertemu dengan leticia.Isaac menyusuri kampus itu seraya berkata dalam hati,"Hari ini adalah kesempatan sempurna untuk mengajak Leticia bersamaku. Aku harus membuatnya setuju!"Setelah lama berkeliling, Leticia akhirnya muncul dari kejauhan. Gadis itu sedang bersama sekelompok teman perempuannya.Dari kejauhan, dia dapat melihat Isaac yang sedang melambaikan tangan ke arahnya."Duh ... ada Isaac! Ngapain sih dia ke sini?" Ternyata Leticia kurang suka dengan kedatangan pria itu di kampusnya."Ya, tentu saja. Kak Isaac ingin bertemu denganmu, Cia!" celutuk Josie, sang sahabat yang juga merupakan adik bungsu d

    Last Updated : 2025-04-09
  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 2 Sang Beruang Madu

    Di sebuah gedung perkantoran di daerah Jakarta Selatan,Sang CEO Abram Jacob Award, sedang berada di ruang meeting bersama para koleganya. Tiba-tiba saja, pria itu merindukan seorang gadis bersama Evanora Griselda Arlyna.Apalagi sudah dua minggu lebih Jacob tidak bertemu dengan pujaan hatinya itu.Sang pria lalu melihat jam di ruang meeting, dia pun segera mengirim kode kepada asisten pribadinya, Aris jika Jacob akan segera meninggalkan ruang meeting tersebut. Sang asisten segera menangkap sinyal ingin melarikan diri oleh sang bos. Aris terlihat menganggukkan kepalanya, pertanda setuju dengan ide gila dari Jacob. Tanpa ragu lagi, pria tampan itu segera meninggalkan ruang rapat lalu melangkah menuju lift yang akan membawa nya ke basement gedung perkantoran itu.Jacob, merasa bosan pada tanggung jawab kantornya yang begitu sangat menyita waktunya. Pria itu merasa perlu mengubah rutinitas hari ini yang sungguh melelahkan dengan memberi kejutan untuk Eva. Sesampainya, di basement, Ja

    Last Updated : 2025-04-09

Latest chapter

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 55 Akhirnya Mendapatkan Restu

    Suasana malam yang tenang menyelimuti rumah mewah keluarga Opa Roland yang ada di London. Lampu kristal menggantung di ruang makan besar, memancarkan sinar hangat ke meja makan yang penuh dengan hidangan. Fritz duduk bersama Opa Roland dan Oma Yesi, dua sosok yang sangat dihormatinya. Hatinya berdebar,akan tetapi dia tahu ini adalah waktu yang tepat untuk mengungkapkan niatnya.Setelah menyelesaikan makanan terakhirnya, Fritz menatap Opa Roland dengan mata penuh tekad. "Opa, Oma," ucapnya memulai pembicaraan, suaranya terdengar jelas namun sedikit bergetar. "Saya ingin menyampaikan sesuatu yang sangat penting."Oma Yesi menatap Fritz dengan penuh perhatian, sementara Opa Roland meletakkan gelasnya di atas meja, memberi isyarat agar pria muda itu melanjutkan perkataannya.“Saya ingin menikah dengan Kiran,” Fritz melanjutkan dengan suara mantap. “Saya mencintainya dan ingin membangun masa depan bersama. Namun .…” Dia terdiam sejenak, menundukkan kepala dengan ekspresi sedih. “Tuan

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 54 Tiba di London

    Kedatangan Fritz dan Kiran di London.Udara Kota London yang sejuk menyambut Fritz dan Kiran begitu mereka keluar dari bandara Heathrow. Keduanya tampak kelelahan setelah menempuh perjalanan panjang dari Jakarta, namun ada semangat tersirat di wajah mereka. Fritz memesan taksi online, dan beberapa menit kemudian, sebuah mobil hitam datang menghampiri mereka."Ini taksinya," ujar Fritz sambil membantu Kiran memasukkan koper ke bagasi."Terima kasih, Fritz," balas Kiran dengan senyum manis.Perjalanan menuju rumah kakek dan nenek Kiran berlangsung dalam suasana nyaman. Kiran terlihat antusias menjelaskan setiap sudut kota London yang mereka lewati."Itu Big Ben, Fritz. Aku sering bermain di sekitar sini waktu kecil saat berkunjung ke rumah Opa dan Oma," cerita Kiran.Fritz mengangguk sambil tersenyum. "Kamu pasti punya banyak kenangan indah di sini. Aku senang akhirnya bisa melihat langsung tempat yang sering kamu ceritakan."Tak lama kemudian, mobil berhenti di depan sebuah rumah berg

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 53 Tradisi Keluarga Tiano

    Pagi yang Cerah di Kediaman Keluarga Tuan Tiano.Mentari pagi menembus jendela besar di ruang makan keluarga Tuan Tiano, menghadirkan kehangatan di tengah suasana dingin. Aroma kopi yang harum dan roti panggang yang renyah mengisi udara, menemani keluarga itu memulai hari. Di meja makan, Tuan Tiano duduk di ujung meja dengan koran di tangan, sementara Nyonya Arlyn mengatur makanan yang dihidangkan oleh asisten rumah tangga mereka.Eva, putri kedua keluarga Tiano, tampak sibuk menuangkan susu ke dalam gelasnya, sementara Harvey, sang putra sulung, dengan santai mengoleskan selai kacang pada rotinya."Harvey, tambahkan madu di rotimu. Kamu terlalu kurus belakangan ini," ujar Nyonya Arlyn lembut, seraya menyodorkan botol madu kepada putra sulungnya.Harvey tersenyum simpul. "Mami selalu khawatir padaku, padahal berat badan aku stabil kok, Mi."Eva tersenyum melihat interaksi mereka. Namun, dia tahu waktunya membahas sesuatu yang cukup serius. Setelah menarik napas dalam-dalam, Eva pun

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 52 Keinginan Jacob

    Rumah Keluarga Tuan Edward, Setelah acara lamaran Jacob dengan Eva berlangsung dengan lancar dan penuh kebahagiaan, keluarga Tuan Edward kembali ke rumah. Malam itu, suasana di ruang keluarga terasa hangat. Tuan Edward duduk di kursi favoritnya dengan secangkir teh di tangan, sementara Nyonya Agnes bersandar di sofa dengan senyuman yang tak pernah lepas sejak acara siang tadi. Isaac, putra sulung mereka, tengah membaca majalah sambil sesekali ikut dalam percakapan ringan. Jacob, yang terlihat gelisah, akhirnya memberanikan diri untuk memulai pembicaraan serius.Jacob menarik napasnya dalam-dalam dan mulai berkata dengan nada tegas, "Dad, Mom, aku ingin berbicara tentang langkah selanjutnya setelah lamaran ini."Semua mata langsung tertuju padanya. Nyonya Agnes menoleh dengan penuh perhatian. "Tentu saja, Jacob. Apa yang ingin kamu bicarakan?"Jacob mengangguk sambil mencoba menyusun kata-kata. "Aku tidak ingin menunda terlalu lama. Aku ingin segera menikah dengan Eva. Aku tahu trad

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 51 Lamaran Jacob dan Eva di Restoran VVIP Mall Taman Anggrek

    Sabtu sore itu, suasana di kawasan Jakarta Barat begitu ramai. Mall Taman Anggrek dipenuhi pengunjung yang berlalu-lalang, menikmati akhir pekan yang begitu indah bersama keluarga, sahabat, dan kerabat. Di salah satu restoran VVIP yang terletak di lantai atas mall tersebut, Jacob tengah menyiapkan sesuatu yang sangat spesial. Pria tampan itu mengenakan setelan jas hijau toska dengan dasi berwarna senada, dia terlihat gugup namun penuh semangat.“Semoga semuanya berjalan dengan lancar!” harap Jacob dalam hatinya.Lalu dia angkat bicara,"Apa semuanya sudah siap?" tanya Jacob kepada manajer restoran."Semua sudah sesuai rencana, Tuan Muda Jacob. Nona Eva pasti akan terkejut," jawab manajer sambil tersenyum penuh arti.Jacob menarik napas dalam-dalam. Dia telah lama mempersiapkan momen ini. Pria tampan itu ingin memastikan jika hari ini akan menjadi hari yang tak terlupakan, bukan hanya untuk dirinya, akan tetapi juga untuk Eva, wanita yang telah menemani hidupnya selama bertahun-tahun.

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 50 Rencana Matang Isaac

    Keduanya terus mendiskusikan detail pernikahan, mulai dari dekorasi, menu makanan, hingga tamu undangan. Mereka sepakat bahwa pernikahan ini harus menjadi momen yang sempurna bagi Isaac dan Leticia.“Jeng Agnes, aku benar-benar tidak sabar menunggu hari itu tiba. Aku yakin Leticia akan sangat bahagia mendengar ini,” ucap Nyonya Zemi dengan mata berbinar.“Begitu juga dengan Isaac. Aku bisa melihat betapa seriusnya dia dengan Leticia. Aku harap mereka bisa membangun kehidupan yang penuh cinta dan kebahagiaan,” jawab Nyonya Agnes.Mereka menghabiskan waktu hampir dua jam di restoran itu, tertawa dan berbagi cerita, sekaligus merencanakan masa depan anak-anak mereka. Ketika waktu sudah menunjukkan pukul tiga sore, keduanya pun sepakat untuk segera pamit.“Jeng Zemi, terima kasih atas waktumu hari ini. Aku benar-benar senang kita bisa bertemu dan mendiskusikan ini,” ucap Nyonya Agnes sambil memeluk sahabatnya.“Jeng Agnes, aku yang harusnya berterima kasih. Kamu telah membawa kabar yang s

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 49 Pertemuan Para Orang Tua

    Pertemuan Tuan Edward dan Tuan Rahez di Kantor,Pagi itu, Tuan Edward, seorang pengusaha sukses dengan reputasi yang tak diragukan, sengaja mengosongkan jadwalnya. Hari ini, dia berencana menemui sahabat lamanya, Tuan Rahez, yang juga seorang pengusaha ternama. Pertemuan ini sudah lama dinantikan oleh Tuan Edward, apalagi dia memiliki maksud tertentu yang ingin disampaikan kepada sahabatnya.Saat tiba di kantor mewah milik Tuan Rahez, Tuan Edward disambut oleh sekretarisnya yang ramah, lalu langsung diantarkan ke ruang kerja Tuan Rahez.“Bro Edward! Lama tak bertemu,” sapa Rahez dengan senyum lebar sambil bangkit dari kursinya.“Bro Rahez! Senang sekali akhirnya kita bisa bertemu lagi. Maaf, jadwalku selalu penuh belakangan ini,” jawab Tuan Edward sambil berjabat tangan erat dengan sahabatnya.“Tak masalah. Silakan duduk. Kamu mau minum apa? Kopi? Teh?”“Kopi saja, seperti biasa,” jawab Tuan Edward santai.Setelah beberapa menit berbasa-basi, pembicaraan mereka mulai serius, membahas

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 48 Rencana Isaac Melamar Leticia

    Malam di Ruang Keluarga Pondok Indah Residence, Pada suatu malam suasana di sebuah ruang keluarga terasa hangat dan nyaman. Sebuah lampu gantung kristal memancarkan cahaya lembut yang menerangi ruangan luas dengan sofa empuk, rak buku berisi koleksi mahal, dan lukisan-lukisan klasik yang menghiasi dinding. Di tengah ruangan, Isaac duduk bersama kedua orang tuanya, Tuan Edward dan Nyonya Agnes, semua sedang duduk di sofa besar berwarna hitam kecoklatan. Isaac memulai percakapan dengan raut wajah penuh keseriusan namun bercampur harap. "Mom, Dad, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan malam ini," ucap Isaac sambil menatap kedua orang tuanya. Nyonya Agnes tersenyum lembut. "Tentu, Sayang. Apa yang ingin kamu sampaikan? Mommy dan Daddy sungguh tak sabar ingin mendengarnya," tutur sang ibu. Isaac menarik napas dalam-dalam, lalu mencoba mengatur kata-katanya. "Sebenarnya Mom, Dad. Aku sudah lama ingin membicarakan ini. Aku ... aku ingin mempersunting Leticia." Ruangan seketik

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 47 Bertemu Ruby Brett

    Sebuah pertemuan yang tak Terduga.Sejak kepergian Josie ke Amerika, Harvey pun telah berubah. Keceriaan yang dulu selalu menyinari wajahnya kini hilang. Pria tampan itu tenggelam dalam pekerjaannya, menghindari semua percakapan yang berkaitan dengan kehidupan pribadinya.Di rumah, kedua orang tuanya, Tuan Tiano dan Nyonya Arlyn, sering kali memperhatikan perubahan drastis pada putra mereka yang biasanya ceria itu."Harvey seperti kehilangan hidupnya," ujar Tuan Tiano suatu malam, menatap istrinya yang sedang menyajikan teh baginya."Aku tahu, Papi. Tapi apa yang bisa kita lakukan? Harvey sangat keras kepala. Dia tidak mau membuka diri pada siapa pun," balas Nyonya Arlyn, nada suaranya penuh kekhawatiran."Kita coba beri waktu untuk Harvey lebih banyak lagi. Kita hanya perlu berada di sampingnya," ujar Tuan Tiano mencoba menenangkan istrinya.“Tapi mau sampai kapan Harvey cuek seperti itu? Aku tidak suka melihatnya!” ketus sang istri.“Kita harus sabar. Biar waktu yang menyembuhkan s

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status