Share

Bab 52. Sosok dari Masa Lalu

Penulis: Bintu Hasan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-09 11:05:09

Zanna menghabiskan waktu dengan belanja sampai mobilnya dipenuhi paper bag. Dia bukan sengaja ingin menghamburkan uang, tetapi kata orang, datang ke mall itu terkadang bisa memperbaiki mood. Apalagi kalau belanja sesuka hati walau tetap saja kesepian.

Di kursi panjang berwarna putih, Zanna duduk menatap langit biru. Sore hari di kala masih gadis, Zanna memang sering berkunjung ke taman bersama teman-temannya. Dia juga pernah ditemani Dimas. Namun, sekarang sudah berbeda, Zanna tidak lagi memiliki keduanya.

Begitu temannya tahu wanita itu kembali hidup kaya, mereka langsung mengirim pesan pada Zanna. Memintanya datang ke salah satu restoran mahal tempat kumpul mereka dulu. Namun, Zanna menolak tanpa sepatah kata dengan cara memblokir sosial media dan kontak Whats-App mereka.

"Zanna? Kamu Zanna, kan?" Seorang lelaki berdiri di hadapan Zanna. Senyum mengambang sempurna seperti orang yang dipertemukan dengan pujaan hati setelah berpisah belasan tahun.

Postur tubuh ideal, kulit sehat teraw
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   Bab 53. Mental Pelakor?

    "Atha, jadi kamu sengaja ninggalin aku demi ketemu perempuan ini?!" bentak si Gadis begitu jarak di antara tersisa satu meter saja.Dia adalah Cindy. Seorang gadis yang sudah dua tahun ini mengikuti Atha ke mana pun dia pergi. Bukan karena mereka sepasang kekasih, melainkan keinginan orang tua. Meski dijodohkan, Atha belum bisa menerima. Selain karena Cindy terlalu manja, Atha masih tertawan pada sebuah nama."Maksud kamu apa, Ndy?""Kamu selingkuh sama dia, Tha? Sejak kapan?" Cindy mengalihkan pandangannya pada Zanna. "Heh, Gadis Kampungan! Kalau nggak laku, jangan ngambil pacar orang. Susah ya kalau udah punya mental pelakor!"Zanna berdiri, dia mencengkram tangan Cindy yang hendak menamparnya. Memberi tatapan tajam, sedikit menusuk kalbu, menciutkan nyali siapa pun yang melihat. Zanna bisa melakukannya dengan baik, hanya saja selama ini terlalu mengutamakan rasa iba."Gadis kampungan?" Zanna tersenyum sinis. "Kalau Atha pacar kamu, silakan bawa dia pergi!""Tidak, Za. Kamu jangan s

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-10
  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   Bab 54. Cerita di Bawah Sinar Bulan

    Sesampainya di rumah, Zanna langsung membersihkan diri begitu pun dengan Alyssa. Mereka akan kembali bertemu di taman belakang pukul tujuh malam. Di sepanjang perjalanan tadi Zanna menjadi pendengar terbaik.Alyssa bercerita banyak hal tentang Pak Arsenio selama menunggu jadwal penerbangan. Lelaki tua yang terlihat muda karena merawat diri itu mengaku sulit meninggalkan kedua anak perempuannya. Terutama Zanna. Sekalipun usia telah memasuki taham dewasa, tetap saja Pak Arsenio menganggapnya seperti anak kecil.Masalah dalam rumah tangga, tentu saja cukup menguras pikiran Zanna. Apalagi dibumbui dengan perdebatan mertua dan adik ipar. Menjadi babu di rumah suami sendiri, sedangkan saat masih gadis, Zanna bahkan tidak pernah mencuci piring kotor.Lupakan tentang masa lalu. Waktu berputar begitu cepat, sekarang jarum jam panjang menunjuk angka tujuh malam. Sesuai janji, kini mereka duduk di bangku panjang taman. Taman yang Alyssa rawat segenap hati di waktu luang dan kini ada banyak bunga

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-10
  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   Bab 55. Perkenalan Romantis

    Hari berganti minggu, minggu pun berganti bulan. Tanpa terasa, Zanna telah menerima surat perceraian. Dengan demikian, dia sudah bebas dari masalah yang selama ini mengganggunya. Akan tetapi, dendam itu selalu ada dan harus dibalas hingga tuntas.Zanna sudah bersumpah akan membuat Dimas sekeluarga membayar kelakuannya selama ini dengan kepahitan yang tidak bisa mereka lupakan. Tidak peduli bagaimana pendapat orang, Zanna harus menuntaskan semuanya agar bisa tersenyum menang. Jika pun nanti sampai pada kematian, Zanna tidak akan menyesal.Masih teringat ketika Alyssa bilang ingin mengenalkannya pada seorang teman. Setelah makan malam waktu itu, Zanna mengutarakan perasaannya pada sang kakak. Dia mengaku belum bersedia membuka hati sampai surat resmi perceraian dengan Dimas sudah di tangan."Jadi, apa rencanamu selanjutnya? Sandra jadi pengangguran karena hamil, Dimas pun tidak punya pekerjaan. Merasa puas?" Alyysa menghampiri Zanna yang sibuk berkutat dengan laptop."Belum, Kak. Setela

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-11
  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   Bab 56. Orang Gila?

    Mereka mengobrol cukup lama. Saat Ham Qiu pamit duluan karena ada urusan mendadak yang berkaitan dengan istrinya, Alyssa memberi ruang untuk Akmal dan Zanna bicara di taman belakang agar semakin dekat.Akmal mengangguk setuju, dia mengekor di belakang Zanna menuju taman di mana perempuan itu sering melamun, memikirkan masa depan serta menyesali masa lalu. Keduanya sudah dewasa, tidak pantas lagi untuk bertingkah seperti remaja yang baru merasakan manisnya cinta.Di sebuah kursi panjang, mereka duduk berdampingan. Zanna menarik napas panjang, sedikit gugup kala berada di dekat Akmal. Beberapa kali dia mencuri pandang tanpa tahu harus membahas apa di hari pertama mereka menjadi teman."Za, kamu jangan salah paham, aku penasaran aja. Kenapa Dimas menceraikan kamu? Hari itu kalian berdebat panjang sampai aku nggak tahan untuk diam dan menjadi penonton. Tapi kalau misal kamu keberatan, nggak apa-apa."Zanna diam selama hampir satu menit. Menurutnya, Akmal memang pantas bertanya. Jika pun Z

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-11
  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   Bab 57. Menjebak Sandra

    Sore itu, awan berkabut tebal menghias langit sehingga tidak ada celah bagi sang mentari untuk menampakkan kilau keemasannya. Dua perempuan dewasa berdiri saling berhadapan di sebuah taman yang mulai sepi. Salah satu di antara mereka bertubuh gemuk, berbadan dua. Wajahnya kusam tidak terawat. Sementara perempuan di hadapannya berpenampilan beda. Mereka bagai langit dan bumi. Dia adalah Zanna dengan wajah dan kulit sehat terawat. Hampir tidak ada noda setitik pun menempel di tubuhnya. Perempuan itu sengaja mengundang Sandra bertemu di taman tempat favorite-nya. "Selamat, ya, karena sekarang Dimas sudah punya pekerjaan lagi. Ya, walau cuma di bengkel, tapi minimal gitu lah daripada nganggur. Sebentar lagi, kan, kamu lahiran." Zanna mengulum senyum tipis. Sandra memutar bola mata malas. Menurut prediksi dokter kandungan, dia akan melahirkan dua bulan ke depan. Jadi, Dimas harus kerja banting tulang bahkan rela menggadaikan sertifikat rumah pada mertuanya demi persiapan lahiran sang ist

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-12
  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   Bab 58. Pilihan yang Sulit

    "Tidak ada yang bisa diharapkan darimu." "Bohong. Nggak mungkin kamu mengulik masa lalu aku kalau nggak ada maksud lain. Katakan, Za, apa yang kamu inginkan?" Zanna terkekeh pelan. Dia sudah menduga kalau Sandra akan mengatakan itu ketika sudah membuka rahasianya. Ini kesempatan besar, dia tidak boleh melewatkan begitu saja dan harus menjalin kerjasama sebelum berubah pikiran. "Lanjutkan, aku mendukungmu, Sandra." "Maksudnya?" "Kita tidak ada urusan. Kamu pacaran sama Dimas karena dia mengaku lajang, kan? Itu bukan salahmu. Sekarang kamu memiliki Gunawan, lelaki yang jauh lebih kaya. Dimas nggak ada apa-apanya, cuma pekerja di bengkel yang gaji nggak seberapa. Kalau sama dia, hidupmu bakal melarat. Aku aja dulu belum punya anak paling banyak dijatah sejuta, itu pun mungkin sekali selama tinggal bareng mertua. Daripada nanti stress tak tertolong, mending jadi simpanan." "Aku masih belum mengerti. Maksud kamu apa?" "Sandra, aku bencinya sama Dimas sekeluarga doang, bukan sama kamu

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-13
  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   Bab 59. Aku Pamit

    "Setidaknya aku sudah melakukan tugasku dengan baik. Kalau Sandra masih menyakiti hati Zanna, aku tidak akan segan mengakhiri hidupnya. Terima kasih, Za. Aku pamit!" gumam Atha mengukir senyum tipis menerobos hujan yang semakin deras.Seperti itulah cinta, tidak peduli pujaan hati bersama siapa asal bahagia dalam keadaan apapun. Atha masih menyimpan perasaan mendalam untuk Zanna, tetapi ragu bahwa bahagia perempuan itu ada padanya.Deretan pesan yang tidak pernah dibalas, bahkan foto profil Whats-App Zanna telah memutih membuat Atha melangkah mundur, membawa cinta dan luka untuk dia kenang sepanjang hidup. Atha merasa bahwa dia harus berusaha agar tidak pernah bertemu dengan Zanna lagi kecuali jika perempuan itu yang menginginkannya.Biar saja Zanna tidak tahu jika Atha melakukan hal tadi pada Sandra. Itulah yang menjadi alasan dia enggan menyebutkan nama. Atha tulus membantu semata-mata agar pujaan hatinya terhindar dari belenggu orang jahat. Selama bisa memastikan Zanna bahagia, mak

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-14
  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   Bab 60. Bunga Terakhir

    Tepat pukul delapan pagi Zanna dan Alyssa sudah tiba di depan pagar sebuah rumah berwarna putih, megah dan besar. Beruntung saat sibuk berkirim pesan dengan Atha dulu, dia memberitahu alamat dengan harapan Zanna mau berkunjung ke sana.Namun, Zanna mengerutkan kening saat melihat di depan rumah berjejer banyak mobil mewah. Apa semua milik Atha?"Ada hajatan kali, ya? Kita kayaknya salah kostum deh." Alyssa melihat baju yang dia pakai. Kemeja dan celana jeans seperti biasa.Zanna pun dipaksa berpakaian meniru kakaknya. Mereka sedikit ragu untuk masuk ke rumah itu karena terlalu ramai. Lagi pula, jika hanya merantau ke kota seberang, kenapa harus mengundang banyak orang?Seribu tanya dalam benak Zanna masih belum terjawab sampai dia melihat seorang ibu-ibu keluar dari rumah itu. Matanya merah seperti habis menangis. Zanna menduga dia sedih karena Atha akan segera merantau.Saat jarak mereka semakin dekat, Zanna memberanikan diri untuk bertanya, "Maaf, Bu, saya temannya Atha. Tadi malam

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-14

Bab terbaru

  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   (S2) Bab 65. Cinta Datang Terlambat

    “Mencintai itu insan. Rasa luka itu insan. Namun, masih mencintai di kala terluka adalah malaikat.”—Maulana Jalaluddin Rumi____________________________Cinta sejati tidak selalu lahir dari pertemuan indah yang melahirkan kenangan paling romantis. Cinta sejati bisa juga bermula dari kisah kelam, saling menghunus pedang, saling membunuh dengan harapan menang.Itu pernah terjadi di masa lalu dan dialami oleh banyak pasang manusia. Bukan hanya cinta jadi benci, tetapi benci jadi cinta pun ada. Itu kenyataan, bukan sebatas dongeng yang sering diceritakan oleh para manusia pecinta buku.Seperti Rosaline. Perempuan bergelar janda kembang itu senantiasa mengunjungi mantan suaminya bahkan kerap kali membantu Zanna untuk mengurus Alvino. Sejak dua hari yang lalu, keajaiban turun atas kemurahan hati Sang Pencipta. Lelaki itu membuka mata, keadaannya pun kian membaik. Sekarang tengah berada di ruang perawatan.Saat waktunya makan siang dan Zanna masih mengurus pekerjaan, Rosaline langsung mengam

  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   (S2) Bab 64. Prahara dan Cinta

    "Minggir!" teriak Alvino sekeras mungkin di antara derasnya hujan.Enam manusia itu langsung menoleh bersamaan. Salah satu dari mereka tertawa kencang ketika yang lain mengunci pergerakan perempuan itu. Jika Alvino taksir, mungkin sekitar tiga puluh tahun.Seorang lelaki memakai ikat kepala merah di tengah. Sial. Mereka kembali bertemu. Namun, saat ini mungkin tidak ada gadis pembawa traffic cone karena sedang menuju rumah bersama kakaknya.Situasi yang sama untuk tujuan yang berbeda. Apakah ada yang memahami perasaan Alvino saat ini? Tentu saja dia ingin menyelamatkan perempuan itu. Dia paling tidak bisa melihat kekacauan apalagi mengingat bahwa dulu sang bunda pernah menderita.Tolong-menolonglah dalam kebaikan. Begitu nasihat yang selalu ayahnya tekankan."Kamu mau jadi pahlawan?!" bentak lelaki itu. Tubuhnya lebih tinggi dan kekar daripada Alvino sendiri.Dalam derasnya hujan, rasa takut mendominasi. Amarah membara di dalam dada menepis rasa dingin yang seharusnya membuat mereka s

  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   (S2) Bab 63. Guten Abend (2)

    Pada tahun itu, dia tidak melakukan kesalahan. Hanya keadaan yang memaksanya pergi; mengikuti takdir yang berjalan.Melepaskan sosok yang dicintai adalah pengorbanan besar—terutama jika demi kebaikanmu—lalu berjuang untuk lepas dari rasa sakit.Membunuh perasaan sendiri?Oh, tidak. Wajahmu telah terlukis indah di hatinya, tidak akan terlupakan, kecuali hati itu telah mati .... Kamu percaya dengan apa yang aku katakan?Jangan! Terkadang aku mengatakan sesuatu yang tidak pantas dibenarkan.~ Rosaline_________________Janda muda yang masih berstatus gadis itu menyempatkan diri untuk mengunggah status di Insta-gram ketika menepikan mobil karena minta oleh Xavier. Lelaki yang hatinya tengah menangis pilu itu ingin mengademkan siri di alfa dengan membeli minuman kesukaan juga beberapa roti.Sudah bukan hal baru apabila mendapat masalah, maka Xavier akan mengademkan diri, berusaha untuk memendam sendiri serta meninggalkan makan sekalipun terasa lapar. Rosaline sendiri duduk merenung du dala

  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   (S2) Bab 62. Guten Abend

    “Keindahan yang kamu miliki telah terlukis dalam hati, Tuan. Aku tidak akan melupakannya kecuali hati ini telah mati.”—Rosaline.____________________________"Kamu yakin?" Rosaline mencekal pergelangan tangan sang kakak yang baru saja menyambar kunci mobil.Lelaki tampan, hidung bangir dan tubuh jangkung itu telah siap. Cukup memakai kemeja dan celana jeans serta tatanan rambut rapi tanpa lupa menyemprot parfum pada sisi kanan dan kiri tubuhnya. Sudah hampir pukul delapan malam dan dia harus segera ke sana karena Jenni bilang belum memberi tahu kakak dan papanya.Dia ingin pura-pura terkejut sehingga mereka tidak tahu bahwa malam itu ada rencana yang harus disusun. Lagi pula, semuanya sesuai saran dari Rena yang telah memahami betul bagaimana sifat Lucky dan papanya. Malam itu ... bisa menjadi jalan mereka bersama."Xavier!" panggil Rosaline lagi. Dia geram karena merasa diabaikan."Iya, yakin. Aku sudah bicara sama Jenni, kan? Tidak ada pilihan lain. Ini ibarat kesempatan terakhir da

  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   (S2) Bab 61. Guten tag für Verlierer

    “Cinta dan benci adalah dua hal yang tidak bisa bersatu seperti minyak dan air dalam satu wadah. Mustahil ada cinta kalau berselimutkan benci, mustahil membenci kalau ada cinta sekalipun pujaan hati melakukan sebuah kesalahan. Jika benih cinta mulai tumbuh, maka rasa benci seketika memudar. Begitupun sebaliknya, cinta akan terkikis apabila benci sudah mulai mendominasi.”—Bintu Hasan.____________________________Waktu bergerak begitu lambat bagi Xavier karena belum menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang masih bersarang di otak. Pikiran terusik. Keinginannya untuk mempersunting Jenni semakin bulat agar tidak ada lagi alasan untuk berpisah. Sayang sekali, setitik keraguan tentang restu justru makin menyebar.Serupa virus yang menjangkiti sesuatu untuk merusaknya. Begitu juga prasangka buruk, merusak pola pikir. Xavier menghela napas panjang. Dia menyempatkan diri curhat pada Rosaline tadi dan juga ibu angkatnya. Mereka setuju untuk membuat jalinan cinta itu menyatu dengan kua

  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   (S2) Bab 60. Selamatkan Aku

    “Oh, Tuhan ... selamatkan aku dari kerinduan yang terus tumbuh.”—Jenni._______________________________Aku lelah. Rasanya terlalu pusing menjalani kehidupan setelah kejadian beberapa hari ini. Aku pikir, pulang ke rumah hanya untuk mengenang tentang Mama Naf dan Mama Lisa, berdamai dengan Papa dan juga Kak Lucky.Entah bagaimana akhir kisah cinta yang terjalin cukup lama ketika mereka justru berbalik menentang. Tidakkah cukup ketulusan Xavier—terlukis di kedua matanya—menjadi jawaban?Ini berat. Sepanjang perjalanan tadi, Kak Rena hanya sibuk meracau. Aku tidak tahu bagaimana akan memberi respon, selain kami belum terlalu dekat semenjak aku tinggal di Makassar, dia juga belum tentu benar-benar berpihak.Bercerita tentang dendam dari masa lalu, semoga Tuhan mengampuni dosa kami. Aku sudah sering mendengar cerita dari mereka ketika berkumpul di rumah. Tentu saja yang dibahas adalah hal menarik, tetapi terkadang Kak Alvino meminta saran pada Kak Lucky dan Kak Rena.Aku penasaran, pura-p

  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   (S2) Bab 59. Mana yang Lebih Penting

    Hati atau raga, mana yang lebih penting?Kalimat itu terngiang-ngiang. Ya, tadi Xavier mengiriminya sebuah pesan, tepat ketika azan asar berkumandang merdu di semua tempat peribadatan umat muslim.Jam masih menunjuk angka lima sore dan Akmal tetap setia menunggu adiknya selesai mengurus pekerjaan yang katanya tinggal sedikit. Pembicaraan mereka tentang dua anak manusia yang saling mencintai harus terhenti karena ada panggilan dari orang penting dan Akmal bisa memahami hal demikian.Bagaimana jika ternyata Ricky menolak untuk memberi restu setelah tahu bahwa putrinya jatuh cinta pada seorang anak yang di dalam dirinya mengalir darah seorang Sandra? Siapa pun—termasuk Akmal sendiri—pasti memiliki rasa khawatir jika ternyata di kemudian hari terjadi hal-hal buruk.Sebut saja tentang pembalasan dendam. Dari wajah saja sudah tergambar dengan jelas bagaimana perangai Xavier. Garis wajah tegas menunjukkan bahwa prinsipnya tidak mudah digoyahkan, mungkin pengecualian jika dia sedang dilanda b

  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   (S2) Bab 58. Dari Hati ke Hati

    "Cinta itu bukan sebatas siapa yang paling berkorban, tetapi juga berjuang. Jika masih bisa diusahakan bersama, mengapa harus melangkah mundur?"—Bintu Hasan.________________________________Harapan itu menjelma menjadi sepasang sayap yang mengepak indah, melambung begitu tinggi saat kata-kata romansa lahir dari mulut-mulut mereka yang mengaku cinta, baik tulus ataupun tidak.Ketika sayap dipatahkan dengan satu atau banyak akibat, maka sulit untuk terbang sebelum luka kembali pulih. Sakit? Tentu saja. Seketika dunia terasa seperti penjara di mana anak manusia tidak lagi bisa melangkah ke mana pun dia ingin.Malam-malam meskipun dipenuhi dengan jutaan bintang serta cahaya dewi malam, tetap terlihat mendung. Tidak, mata tidak patut disalahkan, hati lah yang menjadi penyebabnya. Seseorang yang sedang dirundung duka, dia pasti menganggap bumi seolah-olah berhenti berputar.Tidak ada perbedaan besar antara kaum Adam dan Hawa. Mereka sejatinya sama. Akan tetapi, sebagian lain begitu mampu m

  • DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU   (S2) Bab 57. Tentang Lelaki Itu

    PoV JenniMungkin memang benar bahwa kita tidak boleh memaksakan cinta karena sesuatu yang dipaksakan selalu berakhir menyakitkan. Aku Jenni, anak bungsu dari dua bersaudara. Terlahir dari keluarga ... sulit dijelaskan apalagi sampai menggambarkan dengan kata-kata indah.Tidak ada yang indah, semua hanya kesemuan, menyakiti hati kami anak-anaknya. Andai saja boleh membuka suara, sudah lama kuminta Mama Naf untuk berpisah dari papa karena melihat bagaimana lelaki bergelar suami dan ayah itu lebih condong pada istri muda.Ini bukan tentang siapa yang melahirkan karena pada hakikatnya Mama Naf mengambil banyak peran penting dalam hidup. Lupakan tentang keluarga, aku pun selalu kalah dalam masalah cinta dan semoga kali ini memenangkannya.Jatuh cinta pada sosok lelaki yang aku kenal dari grup Whats-App karena diajak kenalan, mengobrol singkat. Sebenarnya aku tidak cinta, tetapi dia mengutarakan rasa dan katanya sudah lama dipendam. Entah seberapa lama, tetapi bagi aku baru sebentar.Sebag

DMCA.com Protection Status