Share

KENEKATAN RACHEL

Penulis: Mithavic Himura
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-07 11:13:13

Mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Andreas, Kazaya mengepalkan telapak tangannya, seolah ada sesuatu yang ditahannya hingga pria itu sulit untuk menanggapi.

Sementara itu, Andreas tetap menatap ke arah Kazaya, menanti jawaban apa yang akan diucapkan oleh Kazaya, atas pertanyaannya tadi.

"Atas dasar apa, lu mengatakan kalo gue kagak menyukai lukisan?"

"Entahlah, aku hanya merasa goresanmu itu tidak dilakukan dengan sepenuh hati, bukan berarti tidak bagus, lukisan kamu sangat bagus, tapi seninya seperti kosong, kamu seolah melakukan hal itu hanya karena kewajiban, bukan karena keinginan."

Kenapa dia juga ngomong macam ini? Tempo hari Syena juga mengatakan hal yang sama, apa yang salah dari gue? Gue udah berusaha maksimal untuk menjadi pelukis yang baik, kenapa di mata mereka tetap aja kagak ada artinya?

Hati Kazaya bicara demikian, sambil terus menahan diri agar ia tidak marah di hadapan Andreas.

"Lu berpikir macam ini setelah lu ketemu sama Lee, apa dia udah gibah gue sampe l
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   MENEMUKAN KAZUMI!

    Tetapi, itu tidak dibiarkan oleh Rachel berlangsung lama, perempuan tersebut cepat-cepat menyusuti air matanya, karena jika ia menangis dan larut dalam perasaan sedih, maka, ia akan kesulitan untuk konsentrasi. Perlahan, Rachel mulai menyantap makanan di hadapannya.Meskipun ia tidak berselera, tapi ia tetap harus makan, karena jika tidak, maka, ia tidak akan memiliki energi untuk melakukan pencarian mandiri atas diri Kazumi.Beberapa saat kemudian, Rachel sudah selesai dengan makanannya. Ia segera membawa nampan itu keluar dan meletakkannya di atas meja yang ada di luar. Setelah itu dilakukannya, Rachel segera keluar penginapan sekedar untuk melihat kondisi di sekitar mereka. "Pak!" panggil Rachel pada pemilik penginapan yang sedang sibuk memperbaiki jala miliknya."Ya?" "Apakah saya boleh ke arah sana?" tanya Rachel sambil menunjuk ke arah karang yang sedikit lebih jauh dari tempat mereka sekarang berada. "Kenapa Nona mau ke sana?""Sepertinya tempatnya tenang dan indah, apa tid

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-08
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KAZUMI TAK INGIN PULANG....

    Rachel bicara demikian dengan wajah penuh harap."Ah, baiklah. Sini aku bantu."Mendengar Kazumi bicara demikian, Rachel menarik napas lega, sebab, Kazumi tanpa berpikir panjang langsung mengiyakan apa yang dimintanya. Perasaannya spontan bergemuruh ketika Kazumi memapahnya untuk bisa berjalan. Tangan Kazumi yang menopang tubuhnya terasa seperti membawa getaran seolah ada arus listrik yang merasuki tubuhnya lewat tangan tersebut.Membuat wajah Rachel merah dan jantungnya benar-benar tidak berhenti berdetak.Baru beberapa saat mereka berjalan, Kazumi meminta Rachel untuk duduk dahulu di salah satu batu yang mereka temui. "Maaf, boleh aku periksa kakimu yang keseleo?" tanyanya pada Rachel sambil membungkukkan tubuhnya dengan sopan."Memangnya kamu bisa untuk menyembuhkan?" tanya Rachel."Insya Allah. Aku coba."Rachel mengizinkan Kazumi untuk memeriksa kakinya yang keseleo. Setelah mendapatkan izin, Kazumi segera memeriksa kaki Rachel dan memijitnya perlahan. Aku tidak pernah tahu di

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-09
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KAZUMI MEMILIH....

    Rachel memang terlihat tenang saat mengucapkan kalimat itu pada Kazumi, tapi, Kazumi bisa merasakan ada tekanan bernada paksaan dari kalimat yang diucapkan oleh wanita yang ditolongnya tersebut hingga Kazumi menghela napas panjang.Ketika ia ingin menanggapi apa yang diucapkan oleh Rachel, tiba-tiba saja pintu kamar diketuk dari luar, lalu disusul dengan suara pemilik penginapan yang memanggil Rachel.Rachel segera membuka pintu. Wajahnya berubah ketika melihat pemilik penginapan berdiri di hadapannya bersama seorang wanita yang rambutnya diikat jadi satu ke belakang. "Jay! Kamu benar-benar di sini?" Belum lagi Rachel bertanya apa kepentingan perempuan yang datang bersama pemilik penginapan tersebut ke kamarnya, perempuan yang tidak lain Moa itu memanggil Kazumi dengan sebutan Jay, saat Kazumi beranjak mendekati pintu ketika pintu terbuka."Moa. Maaf, aku menolong perempuan ini, saat aku mencari tanaman obat, dia terjatuh dan aku menolongnya."Kazumi menjelaskan, dan entah kenapa Ra

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-10
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   RASA KHAWATIR KAZAYA

    Rachel berusaha untuk membuka pikiran Kazumi, namun, Kazumi yang belum terlalu yakin dengan Rachel tetap memilih untuk ikut Moa. Ini membuat Rachel tidak bisa mengendalikan dirinya agar tetap bisa menahan Kazumi untuk ikut bersamanya, namun, hal itu justru membuat Kazumi menjadi takut dan segera mengajak Moa untuk pergi. "Maaf, dia sedang amnesia, jangan melakukan hal yang sangat ekstrim padanya, jika memang Mbak adalah istrinya, Mbak pasti akan paham hal itu, biarkan dia pulih dulu, aku berjanji jika ingatannya pulih aku akan menghubungi Mbak dan memberikan dia padamu." Moa berusaha untuk membuat Rachel tidak mengamuk ketika perempuan itu ingin mencegahnya membawa Kazumi. "Kamu bisa dipercaya? Di mana rumahmu?" kata Rachel dengan wajah yang terlihat ragu."Insya Allah, Mbak. Tapi untuk rumah, karena aku tinggal dengan kakek dan kakekku tidak suka tempat tinggalnya terpublikasi, aku terpaksa tidak bisa memberitahukan tempat tinggal kami, karena itu akan mengganggu aktivitas kakek

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-11
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   PURA-PURA AMNESIA?

    "Maaf, Tuan, saya juga tidak ingin melakukan hal itu, tapi situasinya yang memaksa saya harus melakukan semuanya, jadi saya minta maaf, mohon bersabar sedikit, karena Tuan Kazumi juga sudah ditemukan, Tuan tidak lama lagi sudah tidak akan menyamar jadi Tuan Kazumi."Alex berusaha untuk membuat Kazaya bisa bersabar sedikit untuk tetap melakukan penyamaran. Hingga pada akhirnya, Kazaya mau tidak mau mengalah dan mau melakukan apa yang disarankan oleh Alex meskipun ia sangat terpaksa melakukan hal tersebut.***"Apa? Ke Kalimantan? Sama kamu?" kata Syena seolah tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh Kazaya. "Ya, mau gimana? Ada pekerjaan yang dikerjain Kazumi di sana dan karena gue lagi nyamar, ya mau kagak mau gue harus ke sana.""Tapi, kenapa aku harus ikut kamu juga? Kan kamu yang kerja, bukan aku?""Lu bini Kazumi, Rachel kagak ada, ya pasti lu lah yang diminta ikut.""Tapi, Alex bilang Rachel sudah menemukan Kazumi, jadi kita bisa menunggu dia kembali aja, kan?""Dan lu per

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-12
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KEMARAHAN RACHEL!

    "Iya, Kek. Aku khawatir dia begitu, jadi aku ingin memastikan dulu sudah sampai tahap mana efek dari penyembuhan obat yang kita berikan padanya.""Baiklah. Hati-hati, jika ayahmu tahu kamu justru bersama dengan orang yang dia benci, dia pasti akan sangat marah.""Iya, Kek. Aku mengerti."Sang kakek hanya menepuk pundak Moa lalu pergi dari hadapan perempuan tersebut, sepeninggal sang kakek Moa juga mempersiapkan diri untuk membawa Kazumi ke kota agar bisa diperiksa di rumah sakit tentang kondisinya sekarang ini. Tentu saja ia harus melakukan hal itu dengan sangat hati-hati, karena jika tidak, orang-orang yang mencari Kazumi akan melihat dan yang lebih ia hindari adalah orang-orang ayahnya. Moa tidak mau ayahnya tahu bahwa Kazumi bersama dengan dirinya.Beberapa saat kemudian, Moa dan Kazumi pergi memakai kapal speed boat yang disewa Moa untuk mengantarkan mereka ke kota.Di waktu yang sama, Alex yang menyusul Rachel ke penginapan sudah sampai ke tujuan, dan langsung disambut oleh Rache

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-13
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KAKEK MOA DISERANG!

    "Dia menyukai Tuan Kazumi?""Benar. Aku bisa merasakannya, apalagi saat perempuan itu menatap Kazumi, dia seperti tidak rela Kazumi kembali.""Kalau begitu, lebih baik secepatnya kita ke rumah itu, saya jadi khawatir juga jika Tuan Kazumi terlalu lama di sana, nanti ada masalah baru yang akan timbul."Rachel mengangguk mendengar apa yang diucapkan oleh Alex padanya. Mereka bergegas kembali melanjutkan perjalanan, tidak sabar untuk segera menjemput Kazumi di rumah perempuan bernama Moa itu. Baru beberapa saat keduanya melanjutkan perjalanan, tiba-tiba saja Alex menghentikan langkahnya dan meminta Rachel untuk merunduk segera."Ada apa?" tanya Rachel setengah berbisik karena melihat wajah Alex sedikit tegang. "Ada beberapa orang berpakaian hitam, sepertinya menuju rumah tukang obat itu.""Maksudnya? Mereka orang-orang yang terlibat dalam organisasi tertentu?""Entahlah, tapi sepertinya begitu, Nona.""Terus, mereka ngapain ke rumah Moa?""Saya juga tidak tahu, Nona tunggu di sini, bia

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-14
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   MENYEMBUNYIKAN KAZUMI

    "Saya sudah melakukannya, tapi tidak diangkat, Nona, jaringan juga sedang sulit.""Coba lagi!" Rachel mendesak Alex untuk kembali menghubungi Moa agar perempuan itu mau menyerahkan Kazumi pada mereka, tapi tetap saja, Alex tidak berhasil, lantaran sinyal sedang sulit. "Tidak bisa Nona, jaringan sedang sulit, tapi saya sudah meninggalkan pesan untuknya, kita kembali lagi nanti setelah dia kembali ke rumah kakeknya.""Bagaimana kalau ternyata dia tidak mau kembali karena tahu kakeknya diserang?""Kemungkinan itu ada, tapi kita tetap tidak bisa berbuat banyak untuk melakukan sesuatu.""Apakah kakeknya mengatakan dia ke rumah sakit mana?"Alex menggeleng. Rachel berdecak kesal. Khawatir sekali dirinya jika ternyata Moa justru bagian dari orang-orang yang bermaksud tidak baik dengan Kazumi. Bagaimana ia bisa menghadapi kehilangan Kazumi untuk yang kedua kalinya jika itu memang benar? Akhirnya, mereka kembali ke penginapan, dan Alex mengatakan jika nanti mereka ke rumah Moa dan kakeknya

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-15

Bab terbaru

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   MASIH HARUS MENYAMAR

    Setelah bicara demikian pada Kazaya, Shane keluar dari dalam ruangan di mana ia menempatkan Kazaya, dan Kazaya yang mendengar perkataannya itu hanya bisa menggenggam erat kuas di tangannya seolah ia tidak bisa lagi menahan amarah, tapi ia tetap harus menahannya karena sekarang ia sedang di bawah pengawasan.Sementara itu, rapat yang dihadiri Kazumi yang menyamar menjadi Kazaya sudah selesai dengan baik dan sempurna. Kazumi mampu memerankan Kazaya dengan baik atas arahan Alex yang selama ini terus mendampingi Kazaya saat di kantor. Tanpa sepengetahuan Kazumi dan juga Alex, salah satu rekan bisnis Kazumi yang tadi ikut rapat adalah orang yang berada di pihak Radit. Ketika rapat sudah usai, ia buru-buru melakukan pertemuan dengan Radit di sebuah tempat."Aku sudah melakukan apa yang kau katakan Tuan Radit, tapi reaksinya biasa saja, sepertinya kita tidak bisa membedakan lagi yang mana Kazumi dan yang mana Kazaya, karena mereka sekarang benar-benar sulit untuk dibedakan."Orang yang b

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   MENYAMAR MENJADI KAZAYA

    "Aku tidak yakin....""Tidak yakin tentang Tuan Kazaya yang kemungkinan bergabung, atau tidak yakin jika Tuan Kazaya dieksekusi?""Semuanya....""Dengan kata lain, Tuan juga merasa sedikit khawatir jika ada kemungkinan Tuan Kazaya dieksekusi?""Ya.""Jadi, apa yang harus kita lakukan sekarang, Tuan?""Kau lakukan saja apa yang aku katakan tadi, lakukan dengan cara perlahan, jangan sampai mengundang perhatian orang banyak terutama para rekan bisnis, untuk yang lainnya masih aku pikirkan, nanti aku akan konfirmasi padamu." Alex membungkukkan tubuhnya mendengar apa yang diucapkan oleh Kazumi. Setelah paham dengan isi perintah sang majikan pertama, Alex segera pamit untuk memulai penyelidikan.***Karena Kazaya tidak kembali juga ke perusahaan semenjak ke markas sementara anak buah Yurata, Alex terpaksa meminta Kazumi untuk kembali ke perusahaan ketika rapat penting di kantor diadakan. Beruntung, karena Alex terus memberikan informasi tentang perusahaan pada Kazumi, meskipun Kazumi tida

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KAZAYA DIEKSEKUSI?

    Kazaya ingin menanggapi apa yang diucapkan oleh Syena, tapi tiba-tiba saja, pintu ruangan terbuka dan muncul Shane yang langsung masuk dan mendekati Kazaya."Udah berantemnya? Gimana? Mau gambar atau kabur?"Shane melontarkan pertanyaan itu pada Kazaya, dan Syena melirik ke arah Kazaya berharap pemuda itu menolak permintaan Shane dan menyerahkan tugas itu padanya."Balikin Syena ke rumahnya, abis itu gue lakukan apa yang lu mau.""Enggak!!" seru Syena hingga membuat Kazaya mengarahkan pandangannya pada perempuan itu. Kazaya hanya memandang Syena saja, selanjutnya, ia beralih kembali ke arah Shane untuk menanti tanggapan yang akan diberikan oleh Shane atas apa yang dikatakannya tadi.Shane yang mendengar apa yang diucapkan oleh Kazaya segera bertepuk tangan dan beberapa saat kemudian dari pintu yang masih terbuka muncul beberapa anak buah Yurata yang lain dan mereka segera diperintahkan oleh Shane untuk membawa Syena keluar. Syena yang tidak terima dipaksa keluar oleh rekan Shane yan

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   DI BALIK SIKAP KAZAYA

    "Enggak semua orang bisa memperhatikan kualitas ketika ia memburu uang, aku sering beli buah, kondisi buah dicampur dengan yang busuk, hanya karena penjualnya memburu uang yang banyak dan enggak mau rugi sampai dia enggak mikirin perasaan konsumen." "Gue bukan orang yang macam itu!""Ya, sudah. Sekarang kamu lanjutin cerita kamu tadi, apa aja yang kamu lakukan untuk membuat hati kamu yang dengki sama Kazumi itu merasa puas?""Kazumi kagak mau gue memberikan nomor kontak dia sama orang yang minta itu, dan bersamaan dengan itu, bokap tahu kalo dia melukis sampai kemudian, Kazumi kena omel bokap dan semenjak saat itu, Kazumi berhenti melukis.""Ayah kalian enggak suka dengan lukisan?""Gue juga kagak tau, yang gue tau, bokap itu marah besar, terus minta Kazumi kagak perlu melukis lagi, dan semenjak saat itu, Kazumi minta sama gue buat kagak usah ngomong soal lukisan lagi.""Terus?""Karena gue terlanjur tergiur dengan uang yang banyak, gue berusaha lagi untuk melukis, tanpa sepengetahu

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   PENGAKUAN DOSA KAZAYA....

    "Gue kagak pernah iseng sama lu, setiap ucapan gue tentang perasaan yang mungkin terkesan meremehkan itu, biasanya cuma untuk ngetes lu.""Ngetes aku? Untuk apa?""Buat tau seberapa besar perasaan lu sama gue!""Terus, hasilnya?""Gue tau lu benar-benar suka sama gue.""Tapi kamu enggak pernah menanggapi itu dengan serius.""Karena gue kagak mau lu semakin suka sama gue!""Kenapa?! Aku enggak boleh suka sama kamu? Kamu punya pacar? Atau kamu sudah dijodohkan juga seperti halnya kakak kamu?""Kagak. Hanya pebisnis yang sukses yang bisa dibuat untuk memajukan bisnis dengan cara melakukan pernikahan bisnis.""Seperti Kazumi?""Ya.""Terus, kenapa aku enggak boleh suka sama kamu?"Pertanyaan Syena membuat Kazaya membalikkan tubuhnya dan melangkah menjauhi posisi Syena, sementara Syena menunggu apa yang sebenarnya akan diucapkan oleh Kazaya untuk menjawab pertanyaan darinya."Karena gue terlibat dengan organisasi mafia, Syena...."Jawaban Kazaya membuat Syena terkejut."Kamu terlibat organ

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   PENGAKUAN KAZAYA....

    "Lu perlu uang? Berapa yang lu mau, sebutkan ke gue, kasih nomor rekening lu, gue transfer, tapi abis itu jangan ikut campur masalah keluarga besar gue lagi, paham?""Aku enggak butuh!" Syena mundur menjauhi Kazaya sambil mengucapkan kalimat itu pada adik kembar Kazumi tersebut."Kagak butuh? Lu bilang kagak butuh, tapi lu menerima tawaran rambut biru ini buat melukis muka kagak jelas, lu bilang kagak butuh?""Hei!"Shane berteriak hingga Kazaya yang tadi menanggapi perkataan ketus Syena yang mengatakan bahwa ia tidak butuh uang langsung mengarahkan pandangannya pada Shane. "Apa?!" katanya dengan sangat galaknya."Lu tadi bilang apa? Melukis wajah kagak jelas? Lu pikir kami orang yang kagak punya kerjaan melukis muka orang kagak penting!!" seru Shane pada Kazaya, yang hanya ditanggapi Kazaya dengan senyuman setannya."Ya, buat lu mungkin penting, tapikan buat gue dan Syena itu kagak penting?!""Bacot, lu! Gue kasih waktu 30 menit buat berantem, ntar gue balik lagi!"Shane berbalik d

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   AKU PERLU UANG....

    "Aku tidak mengatakan hal itu secara pasti, tapi tidak mungkin tidak ada alasan yang mendasari apa yang mereka lakukan, kan?"Moa menghela napas mendengar apa yang diucapkan oleh Zill. Ingin membantah, tapi apa yang dikatakan teman yang pernah disukainya itu memang benar, namun entah kenapa, ia yakin Kazumi tidak terlibat dengan organisasi seperti itu."Jadi, kamu enggak mau bantu aku, Zill?" tanya Moa setelah beberapa saat ia hanya diam."Aku tidak berjanji, tapi aku akan usahakan, hanya saja mungkin aku tidak akan melakukannya dengan cara maksimal.""Tidak apa-apa, yang penting kamu bisa coba bantu. Aku juga melakukan hal ini untuk ayahku, aku ingin ayahku enggak terlena lebih jauh sampai ingin bekerjasama dengan organisasi seperti itu.""Semoga beliau akhirnya sadar, aku selalu mendoakan yang terbaik untuk kamu."Moa mengucapkan terima kasih pada Zill sebelum akhirnya perempuan itu pamit. Ketika Zill ingin ikut meninggalkan meja tersebut, Chika, anak bosnya sudah berdiri di hadapan

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KAZAYA MENYUSUL SYENA

    Kazaya bicara kembali, dan ini membuat ia mendengar, di seberang sana Bertrand menghela napas.{Aku memang suka pada Syena, tapi Syena suka padamu, meskipun dulu Syena istri Tuan Kazumi, tapi setelah aku tahu mereka hanya menikah kontrak, aku mewajarkan perasaan Syena padamu, jadi aku harap jika kau memang punya sedikit perasaan padanya, pikirkan dia, kalau kamu tidak mau mengakui karena kau gengsi, aku akan berusaha untuk meyakinkan Syena bahwa aku juga menyukainya}Setelah bicara seperti itu pada Kazaya, Bertrand mengakhiri panggilan. Dan Kazaya menggenggam erat ponsel tersebut pertanda ia kesal dengan apa yang diucapkan oleh Bertrand tadi padanya. Sementara itu, Alex yang berusaha untuk mencari jejak Syena lewat ponsel yang digunakan oleh Syena karena ponsel itu pemberian Kazumi hingga untuk sekedar melacak keberadaan Syena itu adalah hal tidak terlalu sulit buat Alex selama ponsel itu masih dimiliki dan dipakai oleh Syena. Sudah menemukan titik terang.Setelah mendapatkan posisi

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KEPURA-PURAAN KAZAYA

    "Apa maksud lu sebenarnya? Lu apain Syena, hah?!""Santai! Gue kagak apa-apain mantan ipar lu itu kalo lu mau patuh sama apa yang gue katakan!""Apa mau lu?" "Lakukan peran lu sama peran Kazumi.""Ngomong yang jelas! Dari tadi lu selalu bilang hal itu tapi lu kagak menerangkan apa yang lu maksud itu dengan jelas!"Kesabaran Kazaya nyaris habis karena Shane menurutnya terlalu berbelit-belit. Hingga nada suaranya terdengar meninggi tapi tetap saja, Shane tidak terpengaruh dengan apa yang dilakukan oleh Kazaya padanya. "Karena lu kagak bisa mengatakan di mana gue bisa ketemu kakak lu, jadi lu harus melakukan apa yang harusnya dilakukan oleh kakak lu, melukis dan menerima kontrak kerja sama dari bos gue.""Kagak! Gue kagak mau!""Gampang amat lu ngomong? Kagak paham dengan apa yang tadi gue bilang? Kalo lu kagak mau mematuhi apa yang gue katakan, Syena yang akan melakukannya!"Karena emosi, Kazaya langsung meraih kerah pakaian milik Shane dan menariknya dengan erat ketika ia mendengar S

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status