Beranda / CEO / DI BALIK SENYUM SANG CEO / KAZUMI TAK INGIN PULANG....

Share

KAZUMI TAK INGIN PULANG....

Penulis: Mithavic Himura
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-09 12:07:55

Rachel bicara demikian dengan wajah penuh harap.

"Ah, baiklah. Sini aku bantu."

Mendengar Kazumi bicara demikian, Rachel menarik napas lega, sebab, Kazumi tanpa berpikir panjang langsung mengiyakan apa yang dimintanya.

Perasaannya spontan bergemuruh ketika Kazumi memapahnya untuk bisa berjalan. Tangan Kazumi yang menopang tubuhnya terasa seperti membawa getaran seolah ada arus listrik yang merasuki tubuhnya lewat tangan tersebut.

Membuat wajah Rachel merah dan jantungnya benar-benar tidak berhenti berdetak.

Baru beberapa saat mereka berjalan, Kazumi meminta Rachel untuk duduk dahulu di salah satu batu yang mereka temui.

"Maaf, boleh aku periksa kakimu yang keseleo?" tanyanya pada Rachel sambil membungkukkan tubuhnya dengan sopan.

"Memangnya kamu bisa untuk menyembuhkan?" tanya Rachel.

"Insya Allah. Aku coba."

Rachel mengizinkan Kazumi untuk memeriksa kakinya yang keseleo. Setelah mendapatkan izin, Kazumi segera memeriksa kaki Rachel dan memijitnya perlahan.

Aku tidak pernah tahu di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KAZUMI MEMILIH....

    Rachel memang terlihat tenang saat mengucapkan kalimat itu pada Kazumi, tapi, Kazumi bisa merasakan ada tekanan bernada paksaan dari kalimat yang diucapkan oleh wanita yang ditolongnya tersebut hingga Kazumi menghela napas panjang.Ketika ia ingin menanggapi apa yang diucapkan oleh Rachel, tiba-tiba saja pintu kamar diketuk dari luar, lalu disusul dengan suara pemilik penginapan yang memanggil Rachel.Rachel segera membuka pintu. Wajahnya berubah ketika melihat pemilik penginapan berdiri di hadapannya bersama seorang wanita yang rambutnya diikat jadi satu ke belakang. "Jay! Kamu benar-benar di sini?" Belum lagi Rachel bertanya apa kepentingan perempuan yang datang bersama pemilik penginapan tersebut ke kamarnya, perempuan yang tidak lain Moa itu memanggil Kazumi dengan sebutan Jay, saat Kazumi beranjak mendekati pintu ketika pintu terbuka."Moa. Maaf, aku menolong perempuan ini, saat aku mencari tanaman obat, dia terjatuh dan aku menolongnya."Kazumi menjelaskan, dan entah kenapa Ra

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-10
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   RASA KHAWATIR KAZAYA

    Rachel berusaha untuk membuka pikiran Kazumi, namun, Kazumi yang belum terlalu yakin dengan Rachel tetap memilih untuk ikut Moa. Ini membuat Rachel tidak bisa mengendalikan dirinya agar tetap bisa menahan Kazumi untuk ikut bersamanya, namun, hal itu justru membuat Kazumi menjadi takut dan segera mengajak Moa untuk pergi. "Maaf, dia sedang amnesia, jangan melakukan hal yang sangat ekstrim padanya, jika memang Mbak adalah istrinya, Mbak pasti akan paham hal itu, biarkan dia pulih dulu, aku berjanji jika ingatannya pulih aku akan menghubungi Mbak dan memberikan dia padamu." Moa berusaha untuk membuat Rachel tidak mengamuk ketika perempuan itu ingin mencegahnya membawa Kazumi. "Kamu bisa dipercaya? Di mana rumahmu?" kata Rachel dengan wajah yang terlihat ragu."Insya Allah, Mbak. Tapi untuk rumah, karena aku tinggal dengan kakek dan kakekku tidak suka tempat tinggalnya terpublikasi, aku terpaksa tidak bisa memberitahukan tempat tinggal kami, karena itu akan mengganggu aktivitas kakek

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-11
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   PURA-PURA AMNESIA?

    "Maaf, Tuan, saya juga tidak ingin melakukan hal itu, tapi situasinya yang memaksa saya harus melakukan semuanya, jadi saya minta maaf, mohon bersabar sedikit, karena Tuan Kazumi juga sudah ditemukan, Tuan tidak lama lagi sudah tidak akan menyamar jadi Tuan Kazumi."Alex berusaha untuk membuat Kazaya bisa bersabar sedikit untuk tetap melakukan penyamaran. Hingga pada akhirnya, Kazaya mau tidak mau mengalah dan mau melakukan apa yang disarankan oleh Alex meskipun ia sangat terpaksa melakukan hal tersebut.***"Apa? Ke Kalimantan? Sama kamu?" kata Syena seolah tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh Kazaya. "Ya, mau gimana? Ada pekerjaan yang dikerjain Kazumi di sana dan karena gue lagi nyamar, ya mau kagak mau gue harus ke sana.""Tapi, kenapa aku harus ikut kamu juga? Kan kamu yang kerja, bukan aku?""Lu bini Kazumi, Rachel kagak ada, ya pasti lu lah yang diminta ikut.""Tapi, Alex bilang Rachel sudah menemukan Kazumi, jadi kita bisa menunggu dia kembali aja, kan?""Dan lu per

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-12
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KEMARAHAN RACHEL!

    "Iya, Kek. Aku khawatir dia begitu, jadi aku ingin memastikan dulu sudah sampai tahap mana efek dari penyembuhan obat yang kita berikan padanya.""Baiklah. Hati-hati, jika ayahmu tahu kamu justru bersama dengan orang yang dia benci, dia pasti akan sangat marah.""Iya, Kek. Aku mengerti."Sang kakek hanya menepuk pundak Moa lalu pergi dari hadapan perempuan tersebut, sepeninggal sang kakek Moa juga mempersiapkan diri untuk membawa Kazumi ke kota agar bisa diperiksa di rumah sakit tentang kondisinya sekarang ini. Tentu saja ia harus melakukan hal itu dengan sangat hati-hati, karena jika tidak, orang-orang yang mencari Kazumi akan melihat dan yang lebih ia hindari adalah orang-orang ayahnya. Moa tidak mau ayahnya tahu bahwa Kazumi bersama dengan dirinya.Beberapa saat kemudian, Moa dan Kazumi pergi memakai kapal speed boat yang disewa Moa untuk mengantarkan mereka ke kota.Di waktu yang sama, Alex yang menyusul Rachel ke penginapan sudah sampai ke tujuan, dan langsung disambut oleh Rache

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-13
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KAKEK MOA DISERANG!

    "Dia menyukai Tuan Kazumi?""Benar. Aku bisa merasakannya, apalagi saat perempuan itu menatap Kazumi, dia seperti tidak rela Kazumi kembali.""Kalau begitu, lebih baik secepatnya kita ke rumah itu, saya jadi khawatir juga jika Tuan Kazumi terlalu lama di sana, nanti ada masalah baru yang akan timbul."Rachel mengangguk mendengar apa yang diucapkan oleh Alex padanya. Mereka bergegas kembali melanjutkan perjalanan, tidak sabar untuk segera menjemput Kazumi di rumah perempuan bernama Moa itu. Baru beberapa saat keduanya melanjutkan perjalanan, tiba-tiba saja Alex menghentikan langkahnya dan meminta Rachel untuk merunduk segera."Ada apa?" tanya Rachel setengah berbisik karena melihat wajah Alex sedikit tegang. "Ada beberapa orang berpakaian hitam, sepertinya menuju rumah tukang obat itu.""Maksudnya? Mereka orang-orang yang terlibat dalam organisasi tertentu?""Entahlah, tapi sepertinya begitu, Nona.""Terus, mereka ngapain ke rumah Moa?""Saya juga tidak tahu, Nona tunggu di sini, bia

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-14
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   MENYEMBUNYIKAN KAZUMI

    "Saya sudah melakukannya, tapi tidak diangkat, Nona, jaringan juga sedang sulit.""Coba lagi!" Rachel mendesak Alex untuk kembali menghubungi Moa agar perempuan itu mau menyerahkan Kazumi pada mereka, tapi tetap saja, Alex tidak berhasil, lantaran sinyal sedang sulit. "Tidak bisa Nona, jaringan sedang sulit, tapi saya sudah meninggalkan pesan untuknya, kita kembali lagi nanti setelah dia kembali ke rumah kakeknya.""Bagaimana kalau ternyata dia tidak mau kembali karena tahu kakeknya diserang?""Kemungkinan itu ada, tapi kita tetap tidak bisa berbuat banyak untuk melakukan sesuatu.""Apakah kakeknya mengatakan dia ke rumah sakit mana?"Alex menggeleng. Rachel berdecak kesal. Khawatir sekali dirinya jika ternyata Moa justru bagian dari orang-orang yang bermaksud tidak baik dengan Kazumi. Bagaimana ia bisa menghadapi kehilangan Kazumi untuk yang kedua kalinya jika itu memang benar? Akhirnya, mereka kembali ke penginapan, dan Alex mengatakan jika nanti mereka ke rumah Moa dan kakeknya

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-15
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   MOA DITEMBAK!!

    Moa dan kakeknya langsung mengarahkan pandangan mereka ke arah pintu. Beberapa orang masuk ke dalam rumah sederhana mereka dan ini membuat Moa seketika bangkit berdiri."Siapa kalian?" tanya Moa sembari menatap wajah satu persatu pria yang ada di hadapannya. "Serahkan pria yang bersamamu itu."Tanpa menjawab pertanyaan dari Moa, salah satu pria itu mengucapkan kalimat tersebut pada Moa. "Pria siapa? Kakekku?" tanya Moa pura-pura tidak tahu siapa yang dimaksud oleh pria di hadapannya. "Jangan pura-pura tidak paham dengan apa yang kami maksudkan! Serahkan sekarang juga atau rumah ini kami hancurkan!"Telapak tangan Moa mengepal mendengar ancaman yang diberikan oleh pria berpakaian hitam tersebut. Ia melangkahkan kakinya ke arah laki-laki yang tadi mengancamnya dan menatap wajah laki-laki itu dengan tatapan marah. "Kalian masuk rumah orang tanpa permisi, membuat barang kami hancur, memaksa memberikan hal yang tidak kami miliki, kalian pikir kalian siapa? Seenaknya berbuat seperti itu

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-16
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   NEKAT MENCIUM KAZUMI

    Melihat seseorang jatuh tergeletak di mulut goa, Kazumi segera bangun dan bangkit lalu memeriksa keadaan orang itu sampai akhirnya ia terkejut ternyata seseorang yang sedang pingsan tersebut ternyata adalah Moa."Moa, kamu kenapa? Astaga, tanganmu berdarah!"Panik, Kazumi segera memindahkan tubuh Moa yang pingsan ke atas tempat di mana ia tadi tidur agar Moa bisa berbaring di tempat yang lebih baik. Kazumi memeriksa luka tembak di lengan Moa hingga otak Kazumi seketika berpikir untuk membuat obat. Selama tinggal dengan Moa dan kakeknya, Kazumi sudah banyak melihat cara pembuatan obat dan untuk menghentikan pendarahan, Kazumi cukup paham jika membuatnya hingga pria itu segera mencari bahan di sekitar goa untuk membuat obat agar pendarahan di lengan Moa bisa segera berhenti.Memakai alat seadanya, Kazumi segera membuat obat ketika ia sudah menemukan bahan yang dicari. Setelah selesai, Kazumi membuka pakaian di lengan Moa agar ia bisa membalurkan obat itu dengan merata.Setelah selesai,

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-17

Bab terbaru

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   CIUMAN TIBA-TIBA KAZUMI

    "Kau mau bicara tidak?" Terpaksa, Rachel meraih ponsel itu dan menempelkannya ke salah satu telinganya agar ia bisa bicara dengan Kazumi yang sudah dihubungkan oleh Michael.{Rachel, pulanglah. Aku akan menyusulmu pulang setelah urusanku dengan Tuan Ernesto selesai, kau tidak perlu khawatir}Suara Kazumi terdengar di seberang sana membuat Rachel menarik napas panjang lantaran tidak suka Kazumi bicara seperti itu padanya.{Kenapa kamu suka sekali membuat keputusan tanpa mempertimbangkannya dahulu denganku? Aku mau pulang atau tidak, kau perlu berdiskusi dengan aku, Zumi!}{Tidak ada yang perlu didiskusikan, kau seorang istri, aku suami, aku lebih berhak membuat keputusan dibandingkan dirimu}{Kau, tidak menganggap aku istrimu, karena aku merasa, tidak diperlakukan sebagai istri}{Terserah, apa katamu, sekarang pulang saja, aku tidak mau mendengar apapun bantahan darimu}Pembicaraan diakhiri. Rachel masih ingin bicara dengan sang suami, tapi Kazumi sudah mengakhiri percakapan mereka hi

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   AKAN TERPISAH DENGAN KAZUMI?

    "Ya, Kazumi memutuskan untuk tidak mau melukis lagi, karena itu ada hubungannya dengan kematian ibunya, untuk lebih detailnya aku tidak terlalu tahu, tapi yang aku tahu, itulah alasannya.""Jadi, apakah kemungkinan karena itu, Kazumi selalu mengatakan dia bukan pembunuh? Kematian ibunya ada hubungannya dengan dia dan lukisannya, apakah benar begitu?""Mungkin....""Apakah menurut Bang Andreas, Kazumi memang membunuh ibunya?""Kurasa tidak, tapi untuk kecelakaan yang disebabkan olehnya bisa saja seperti itu.""Jadi, Kazumi menyimpan perasaan bersalah, hingga ia tidak mau melukis lagi?""Sepertinya begitu.""Terima kasih, Bang Andreas mau mengatakan hal ini padaku.""Lalu, apa yang kamu maksud dengan hal yang rahasia itu?"Syena menarik napas panjang mendengar pertanyaan yang diberikan oleh Andreas."Pernikahan antara aku dan Kazumi itu hanya pernikahan kontrak, Bang. Aku menikah dengan Kazumi untuk menepis kabar buruk bahwa Kazumi datang ke tempat hiburan malam karena ingin memburu Rac

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   SEMAKIN PENASARAN

    "Darimana Bang Andreas membuat kesimpulan kalau aku menyukai Kazaya?" tanya Syena setelah beberapa saat ia terdiam."Sejak aku melihat kalian kerap tampil bersama, aku sudah tahu ada yang aneh dari sikapmu padanya.""Bagaimana kau tahu bahwa itu Kazaya?" tanya Syena sedikit terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Andreas."Aku sangat tahu Kazumi, jadi aku bisa membedakan antara Kazumi dengan Kazaya.""Jadi, saat aku dan Kazaya tampil bersama untuk kepentingan kantor, Bang Andreas sudah tahu bahwa itu bukan Kazumi?""Ya!""Kenapa Bang Andreas tidak membocorkan kebohongan kami?""Kau pikir aku sepicik itu? Aku tidak membocorkan karena kebohongan kalian pasti ada alasannya, saat itu Kazumi belum ditemukan, untuk membuat rekan bisnis Kazumi tenang, kalian meminta Kazaya untuk menyamar jadi Kazumi, bukan?"Andreas memang bukan orang yang sederhana, dia tahu sejak awal bahwa Kazaya menyamar menjadi Kazumi, artinya dia memang benar-benar paham perbedaan Kazumi dengan Kazaya, berarti, dia mem

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   ANDREAS TIDAK SEDERHANA....

    Syena menarik napas mendengar beberapa pertanyaan yang diucapkan oleh Andreas. Hingga akhirnya...."Ya. Aku pernah menanyakan masalah ini pada Alex, tapi, Alex tidak mau menjawab. Aku tidak tahu pasti mengapa ia tidak mau menjawab pertanyaanku mengenai hal itu, yang jelas, aku sudah pernah melakukannya."Andreas menatap wajah Syena untuk sesaat setelah perempuan itu menuntaskan ucapannya."Kazumi dulu senang melukis, lukisannya sangat bagus dan bernilai seni tinggi, almarhum ibunya memang sangat menyukai lukisan, karena itulah Kazumi berusaha untuk membuat ibunya senang dengan terus melukis apapun yang diinginkan oleh ibunya."Perlahan, Andreas mulai bercerita, Syena memasang telinga dengan baik, tidak mau terlewat sedikitpun untuk mendengarkan hal yang diceritakan oleh Andreas."Apakah selain melukis, Kazumi juga berniat untuk menjadi penerus ayahnya?""Sebenarnya tidak.""Abang tau darimana?""Aku pernah mendengar Kazumi bergumam pada dirinya sendiri waktu itu, bahwa sebenarnya ia

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   SAMA-SAMA MENEMUI ANDREAS

    "Banyak keuntungan yang akan kau dapatkan, jika kau bergabung dengan kami, Kazumi, terutama untuk perusahaanmu, akan berkembang pesat sampai ke luar negeri jika kau mau patuh dengan apa yang dikatakan oleh bos kami.""Jadi, bebaskan Rachel dan keluargaku, jangan sentuh mereka, apakah kau bisa memastikan hal itu?""Asalkan kau mau menuruti apa kata bos kami, apapun yang kau inginkan, bisa dipertimbangkan.""Jadi, tunggu apalagi? Aku setuju untuk bergabung dengan kalian, tapi bebaskan Rachel, kembalikan dia ke rumah, setelah kalian mengembalikan dia ke rumah, aku baru bisa menyetujui keinginan kalian."Michael membalikkan tubuhnya dan menatap Kazumi dengan tatapan mata serius. "Kau tidak main-main dengan hal ini, bukan?""Bukankah syarat dari kalian hanya dengan cara aku bergabung dengan kalian? Jika aku bergabung, biarkan keluargaku bebas, jangan sentuh mereka!""Baiklah. Aku akan berkomunikasi dengan Tuan Ernesto dulu, kau bisa memastikan bahwa istrimu kembali ke rumah telpon saja di

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   DIPISAHKAN DENGAN RACHEL

    "Maaf, tapi itulah yang aku rasakan."Moa menarik napas panjang. Ingin membantah, tapi ia tidak bisa. Karena apa yang dipikirkan oleh Zill sebenarnya juga tengah ia pikirkan, hanya saja, Moa tidak mau mengiyakan karena ia merasa itu hanya pikirannya saja."Jadi, apakah kau punya saran?" tanyanya pada Zill."Kau yakin akan bertahan dengan pernikahan yang seperti itu?""Apa maksudmu?""Maksudku, kau yakin, akan bertahan hidup dengan Kazumi sementara pernikahan kamu dan dia bisa dikatakan tidak sah?""Tidak sah bagaimana? Aku dan Kazumi benar-benar dinikahkan oleh penghulu, bagaimana mungkin kau mengatakan bahwa pernikahan kami tidak sah?""Dia hilang ingatan, apakah layak kau menikah dengan seseorang yang sedang amnesia?"Telapak tangan Moa mengepal mendengar apa yang dikatakan oleh Zill. "Kita pernah membahas masalah ini, tapi kamu tetap tidak peduli, sekarang aku kembali membahasnya agar aku yakin, kamu memang benar-benar tidak peduli.""Sudahlah. Itu masalahku, kau tidak perlu ikut

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   SEBUAH KEKHAWATIRAN

    "Tunggu! Apa yang akan kau lakukan?!" tahan Kazumi dengan suara yang meninggi hingga pergerakan Rachel ke arah pintu terhenti seketika."Aku sudah mengatakannya dengan jelas padamu, itulah yang akan aku lakukan!""Tidak bisakah kamu diam saja di sana? Aku berusaha untuk tidak membuat Yurata marah, kenapa kau justru bersikap seperti ini?""Karena aku tidak suka kamu memaksakan diri untuk melakukan sesuatu yang tidak ingin kau lakukan!""Memangnya kau tahu aku tidak mau melakukan itu? Aku hanya sedikit canggung karena lama tidak melukis. Bukan tidak mau melukis!""Benarkah? Berarti, kau mengakui bahwa kau memang pandai melukis?""Melukis itu semua orang bisa, Rachel, kalau dia mau.""Tidak. Buktinya aku tidak bisa melukis."Kazumi ingin menanggapi apa yang dikatakan oleh Rachel, tapi tiba-tiba saja pintu dibuka dari luar dan beberapa pria masuk ke dalam hingga membuat Rachel dan Kazumi mengira mereka adalah orang-orang Yurata. Namun, ketika mereka tanpa bicara mencekal pergelangan tang

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KAZUMI GAGAL MELUKIS!

    Pertanyaan Rachel dibarengi dengan tatapan mata Rachel pada mata Kazumi yang saat itu mau tidak mau juga menatap istrinya. Kazumi ingin mengatakan tidak, tapi sentuhan jemari tangan Rachel pada rahangnya membuat ia sulit untuk bicara. Sementara itu, jantungnya berdebar kencang, seiring napas Rachel yang menyapa wajahnya disertai sentuhan jemari tangan perempuan itu pada rahangnya. "Aku...."Ucapan Kazumi terhenti ketika tiba-tiba saja, Rachel mencium bibirnya. Satu tangan perempuan itu menarik tengkuk Kazumi agar posisi bibir mereka tetap bertahan seperti itu tanpa terlepaskan. Kazumi merasa sekujur tubuhnya mendadak kaku. Sementara itu, Rachel yang sudah mendaratkan ciumannya pada bibir Kazumi perlahan bergerak mencium lebih dalam lagi. Rachel tidak tahu, sejak kapan ia seperti itu, mampu mengabaikan perasaan malunya untuk menyentuh laki-laki terlebih dahulu, tapi yang jelas yang ada di otaknya hanya satu, ia melakukan itu karena Kazumi ingin mengakhiri pernikahan mereka. Meskip

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   MULAI MENCINTAI RACHEL?

    "Lu, mau ikut? Apa yang bisa lu lakukan kalau lu ikut?" kata Kazaya dengan nada suara yang datar, dan Syena tahu ia sedang diremehkan oleh Kazaya. Namun, ia tetap tidak mau peduli dengan sikap Kazaya yang seperti itu padanya."Mungkin aku tidak bisa banyak membantu, tapi, aku akan-""Lupakan! Bawa cewek bikin gue susah bergerak, lu di rumah aja, jaga situasi di rumah tetap stabil, karena bukan kagak mungkin, relasi bisnis bokap gue akan bereaksi."Setelah bicara seperti itu pada Syena, Kazaya beranjak tanpa peduli Alex dan Syena yang sebenarnya masih tak setuju dengan apa yang dikatakannya tadi.Pria itu tidak bisa ditahan oleh Syena maupun Alex dan beberapa saat kemudian, ia sudah pergi meninggalkan rumah dengan motornya.Sepeninggal Kazaya, Alex segera menegaskan pada Syena untuk melakukan hal yang dikatakan oleh Kazaya tadi padanya. Sementara ia sendiri juga mulai melakukan pelacakan, siapa orang-orang yang membawa Kazumi, apakah benar Kazumi dan Rachel sedang dibawa oleh orang-ora

DMCA.com Protection Status