Home / Romansa / DI BALIK SENYUM SANG CEO / KABUR DARI JENDELA!

Share

KABUR DARI JENDELA!

last update Last Updated: 2024-09-08 10:02:11

"Untuk apa kamu melakukan hal itu?"

"Untuk memastikan apakah dia tidak ada kaitannya dengan dua orang yang aku curigai sebagai anak buahnya."

"Kalau menurutku tidak perlu."

"Kenapa?"

"Ernesto bukan orang yang sederhana, kalau kita melakukan pertemuan hanya untuk membicarakan masalah itu, dan dia tersinggung, maka, masalah akan bertambah panjang."

"Jadi, apa rencanamu? Kamu juga pasti ingin tahu mengapa dia mengincar Kazumi, kan?"

Alex terdiam. Apa yang dikatakan oleh Vivian itu benar, ia perlu tahu mengapa orang seperti Ernesto mengincar majikannya, sebab, ia sangat yakin Kazumi tidak terlibat dalam hal apapun dengan organisasi seperti itu, jadi rasanya sangat tidak masuk akal jika Ernesto menjadikan Kazumi target.

Tetapi faktanya, mereka memang sedang menginginkan Kazumi, jadi apa yang sebenarnya terjadi?

"Baiklah, kurasa idemu untuk menemui Ernesto itu benar, meskipun resikonya besar, tapi aku juga ingin tahu mengapa ia mengincar Tuan Kazumi."

"Jadi, bagaimana? Kita keluar dari sini
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   DITEMUKAN ZILL

    "Sebenarnya, aku tidak cukup yakin, tapi kalau kita tidak mencoba untuk mengetahui, bagaimana kita akan tahu?""Iya, kamu benar juga. Jadi, kita harus memantau dahulu lalu mulai melakukan tindakan."Alex menyetujui apa yang diucapkan oleh Vivian, ia mengarahkan pandangannya pada bangunan yang dijadikan markas oleh para anak buah Ernesto tersebut, berusaha untuk mengamati apakah pria yang bernama Ernesto itu benar-benar ikut dengan para anak buahnya ke Indonesia atau tidak."Nih, perutmu dari tadi berbunyi, aku punya roti beberapa, bisa mengganjal perutmu."Beberapa menit mereka hanya diam di tempat sambil mengawasi bangunan di hadapan mereka, Vivian menyerahkan sebungkus roti pada Alex ketika mendengar perut pria itu berbunyi. Alex menerima roti yang diberikan oleh Vivian dengan wajah sedikit menahan rasa malu.Ia baru sadar, sejak melakukan penyelidikan, ia tidak makan sama sekali lantaran terlalu fokus dengan apa yang ia kerjakan karena begitu khawatir dengan keadaan Kazumi."Terim

    Last Updated : 2024-09-09
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   ZILL KAKAK YANG BAIK

    Setelah bicara demikian pada Zill, Moa segera membalikkan tubuhnya untuk beranjak meninggalkan Zill, tapi, Zill memegang salah satu pundak Moa hingga gerakan Moa terhenti seketika. "Moa, aku benar-benar tidak paham dengan isi pikiran kamu sekarang, Kazumi itu sudah menikah, kamu memalsukan identitas dia untuk bisa menikah dengan dia, pernikahan kamu itu apa sah? Kurasa tidak sah, Moa, karena kamu memalsukan identitas Kazumi di depan penghulu, kamu tidak takut Tuhan akan marah?" Mendengar perkataan panjang Zill, Moa menarik napas panjang, tidak menyangka Zill akan bereaksi demikian padanya. Zill tidak mungkin mengatakan hal ini karena dia cemburu, kan?Hati Moa bicara demikian sambil menatap Zill yang saat itu juga melakukan hal yang sama padanya."Kamu cemburu?" tanya Moa. Dan pertanyaan itu membuat Zill langsung melepaskan cengkraman tangannya di salah satu pundak Moa. "Aku tidak cemburu, aku hanya khawatir padamu karena kita teman, kamu sudah membuat kesalahan yang fatal, Moa.

    Last Updated : 2024-09-10
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   LIRIKAN MENGANDUNG KECURIGAAN

    "Kalau dia tidak mau memutuskan hubungan dengan Yanwar itu, aku juga tidak akan mau membawa mami bersama dengan kita." "Iya. Yanwar itu bikin racun untuk mami, gimana caranya supaya mami enggak sama dia lagi, ya, Kak? Kayaknya aku dan Kakak sudah berusaha untuk menasihati, tapi enggak ada pengaruhnya juga.""Entahlah. Aku juga sedang memikirkan masalah itu, berdoa saja, semoga suatu hari nanti, hati mami jadi terketuk untuk berubah sikap."Yui mengamini doa yang diucapkan oleh sang kakak. Sampai akhirnya, Zill membantu adiknya untuk kembali ke tempat tidur karena kondisi sang adik sejak terdeteksi penyakit serius menjadi merosot, Zill benar-benar memperhatikan kesehatan dan waktu istirahat sang adik agar adiknya itu tidak bertambah sakit. "Kak, ada apa? Kakak ada masalah selain mikirin tingkah mami dan kondisiku?" Pertanyaan Yui membuat gerakan Zill yang sedang membetulkan selimut yang dipakai adiknya terhenti. "Tidak ada apa-apa.""Tapi, wajah Kakak suram, seperti sedang berpiki

    Last Updated : 2024-09-11
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KEPUTUSAN KAZAYA

    Pria ini kenal Alex, apakah benar Kazumi dan Ernesto itu terlibat kerja sama?Setelah melirik Alex, Vivian bicara seperti itu di dalam hati, meskipun kemudian, ia kembali fokus ke arah pria yang bernama Michael tersebut. Kenapa Vivian seperti curiga padaku? Lirikannya itu seolah ingin memaki aku....Alex juga membatin, tapi ia tidak menyuarakan nya di mulut hanya di dalam hati karena tidak mau merubah situasi yang sekarang sudah tegang menjadi semakin tegang."Aku sedang bertanya padamu, Alex, apakah kamu tidak mendengarnya? Kamu adalah asisten pribadi Kazumi, kan? Di mana dia sekarang?"Suara Michael membuyarkan pergumulan hati Vivian dan Alex tentang kesimpulan mereka masing-masing."Dia-""Jangan katakan yang sekarang ada di kantor itu, Kazumi, kami tidak bisa ditipu seperti kamu menipu semua rekan bisnismu!" potong Michael dengan nada suara yang dingin."Sebenarnya, apa hubungannya Tuan Kazumi dengan kalian? Ini yang membuat aku ke sini untuk bicara dengan kamu."Karena merasa t

    Last Updated : 2024-09-12
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KEMARAHAN KAZAYA!

    "Rachel, dia sudah ketemu sama lu, tapi dia kagak mau pulang, apa menurut lu, itu sebuah hal yang wajar? Kagak bukan? Itu kagak wajar, menurut gue mungkin aja Kazumi emang kagak mau pulang karena dia kagak bahagia di rumah ini."Telapak tangan Rachel mengepal mendengar apa yang diucapkan oleh Kazaya padanya. Meskipun ia ingin membantah hal itu, tapi entah kenapa di dasar hatinya ia membenarkan apa yang diucapkan oleh Kazaya tersebut.Namun, Rachel tidak mau menyuarakan itu karena rasanya sangat menyakitkan.Sampai Kazaya berlalu dari hadapannya pun, Rachel tidak bisa berbuat apa-apa meskipun hanya sekedar menanggapi saja ia tidak mampu. "Enggak usah terlalu dipikirkan, Kazaya sedang stress itu sebabnya, dia bicara seperti itu."Suara Syena terdengar, dan Rachel memalingkan wajahnya, tepat saat Syena juga masih menatapnya."Entahlah, apa yang dikatakan Kazaya itu sama seperti yang aku rasakan, aku benar-benar merasa, Kazumi memang sengaja tidak mau pulang karena dia tidak bahagia di r

    Last Updated : 2024-09-13
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   MOA MENEMUI SANG AYAH

    "Jangan ikut campur urusan gue, Syena, lu paham bahasa manusia, kagak!!" teriak Kazaya dengan nada suara yang terdengar meninggi. Dan itu membuat Syena sampai terjajar ke belakang. Kazaya benar-benar histeris seperti seseorang yang sedang depresi, tapi Syena tidak tahu mengapa pria itu sampai bersikap seperti itu?"Maaf, maaf kalau sikap aku ternyata bikin kamu jadi merasa terganggu banget, tapi sebenarnya aku enggak bermaksud ikut campur, aku hanya peduli sama kamu, mungkin aku bisa bantu, kalau kamu enggak keberatan...."Suara Syena jadi menurun saat mengucapkan kalimat itu, dan Kazaya yang tadinya emosi kini mulai sedikit reda perasaan emosinya."Mau apa lu ke sini?" tanya Kazaya tanpa menanggapi permintaan maaf yang diucapkan oleh Syena tadi.Syena menghela napas ketika merasa Kazaya mengabaikan ucapan permintaan maafnya. "Soal pernyataan kamu itu, aku rasa cukup keterlaluan, kamu kan tahu, Rachel sangat mencintai Kazumi, tapi kamu mengatakan hal seperti itu padanya, apa enggak

    Last Updated : 2024-09-14
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   RENCANA TERSELUBUNG

    Pertanyaan yang diberikan oleh sang ayah membuat Moa jadi terdiam seketika. Tidak mungkin Moa mengatakan tentang keberadaan Kazumi apalagi mengatakan bahwa, Kazumi dan dirinya ternyata sudah menikah.Moa mengajak ayahnya bicara hanya ingin mencari informasi, mengapa sang ayah justru membenci Kazumi."Kenapa tidak bicara? Tidak mau menjawab pertanyaanku?"Suara sang ayah terdengar, dan itu membuat Moa menarik napas panjang."Tidak juga. Aku tidak tahu yang di kantor itu Kazumi atau Kazaya, karena aku tidak kenal mereka jadi aku tidak bisa membedakan.""Lalu, kenapa kamu mengatakan bahwa Kazumi itu baik? Jika kamu tidak kenal dengan dia, untuk apa kamu mengatakan bahwa Kazumi itu baik?""Aku hanya menelusuri dia di media bisnis saja, dan orang-orang pun banyak mengatakan bahwa dia baik, jadi aku rasa dia memang baik, hanya saja aku heran, Papi tidak suka dengan dia, mengapa?""Karena dia membahayakan bisnisku.""Kalau Papi mengelola bisnis dengan baik dan jujur untuk apa takut?""Kau in

    Last Updated : 2024-09-15
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   RACHEL INGIN BERTARUH!

    "Apa yang kamu lakukan? Kalau mau bicara itu di luar aja, jangan masuk ke kamar!" seru Rachel sambil mundur dan mencoba untuk menghubungi petugas keamanan rumah Kazumi meskipun ia sampai sulit melakukan hal itu karena gugup."Jangan berisik, Rachel. Aku tahu, kamu sekarang kesepian, Kazumi bukannya belum ditemukan tapi dia tidak mau kembali, bukan? Itu sudah fakta bahwa dia tidak pernah mencintai kamu!""Diam! Kamu enggak tahu apa-apa! Pergi dari sini, dan jangan menemui aku lagi, aku enggak mau ketemu sama kamu, Radit!""Rachel, sampai kapan kamu membuang waktu kamu untuk si Kazumi itu? Ayolah, buka mata dan hati kamu, hanya aku yang mencintaimu kamu dengan segenap jiwa dan raga!""Tapi aku tidak mencintaimu, Radit! Aku hanya mencintai Kazumi, jadi berhenti meyakinkan aku tentang perasaan kamu, aku enggak butuh itu!""Kazumi terkait dengan Ernesto mafia yang punya bisnis berkedok, apakah kamu tahu hal itu?""Lalu?""Sekarang ini, anak buah Ernesto sedang mencarinya, itu artinya yang

    Last Updated : 2024-09-16

Latest chapter

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   DITANTANG RADIT

    Andreas dan Rachel itu bicara berduaan sedang membicarakan apa? Apa mereka berhubungan di belakang Kazumi? Mereka bertemu di rumah sakit ini karena apa?Seseorang yang memperhatikan Andreas dan Rachel itu adalah Radit. Radit yang menyelidiki tentang Kazumi atas perintah ayahnya secara tidak sengaja bertemu Andreas di jalan, lalu ia mengikuti dan ia tidak menyangka ternyata Andreas ke rumah sakit dan ada pula Rachel di rumah sakit tersebut.Radit tidak tahu jika di rumah sakit itu ada Kazumi dan Kazaya dirawat, ketika ia masih ingin mengetahui apa yang dibicarakan oleh Rachel dan juga Andreas, tiba-tiba saja...."Apa yang Anda lakukan di sini, Tuan Radit!"Tanpa diduga oleh Radit, Alex sudah berdiri di sampingnya membuat Radit terkejut dan berusaha untuk bersikap biasa agar Alex tidak tahu ia sedang menguntit sejak awal."Apakah rumah sakit ini milikmu? Aku tidak boleh ada di sini?""Rasanya aneh saja, tempat ini jauh dari kota, tapi Anda bisa sampai kemari, jika Anda sedang berobat, k

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   BERDEBAT DENGAN ANDREAS

    "Pernikahan kamu dengan Kazumi itu sebenarnya, tidak sah, Moa. Karena kau menikah dengan Kazumi saat dia hilang ingatan...."Moa tersenyum kecut mendengar apa yang diucapkan oleh Zill padanya."Dengan kata lain, kamu enggak setuju kalau aku ingin tinggal di rumah Kazumi?""Situasi Kazumi dan Kazaya sedang tidak baik-baik saja, aku rasa, jika kau ada di rumah mereka, itu akan membuat situasi mereka menjadi semakin tegang.""Kau khawatir para istri Kazumi bersikap buruk padaku?""Bisa juga sebaliknya, kan?""Kau ini teman siapa? Kau temanku tapi kau bersikap seperti musuhku!""Jangan lupa, Kazaya adalah temanku, jadi aku hanya ada di tengah-tengah, tidak memihak kalian.""Ck! Aku memang tidak pernah menang melawan kamu kalau sudah berdebat.""Sudahlah, berdamai dengan orang tua, jangan buang impian besarmu hanya karena cinta, Moa.""Hidup bahagia dengan orang yang dicintai juga salah satu impian besarku, Zill, karena kau tidak bisa merealisasikan mimpiku itu, aku rasa wajar jika aku men

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   CURAHAN HATI MOA

    Mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Alex. Untuk sesaat, Zill terdiam. Ia sedikit bingung untuk menjawab pertanyaan tersebut karena khawatir akan membuat Moa dalam kesulitan. Melihat Zill diam saja sementara ia sudah tidak sabar untuk menunggu jawaban, Alex semakin curiga, Zill benar-benar orang yang patut dicurigai. Pria itu langsung mencekal salah satu pergelangan tangan Zill dan menariknya untuk ke tempat yang lebih sepi orang. "Kenapa kamu tidak bisa menjawab? Tidak bisa menjawab karena memang kau memiliki rencana lain untuk Tuan Kazaya dan Tuan Kazumi?"Alex mendesak Zill sehingga Zill merasa gerah juga karena ia merasa jadi tertekan. "Aku tidak punya rencana apapun, aku melakukan penyelidikan itu semata-mata khawatir pada Kazaya saja. Aku dan Kazaya satu perguruan, seperti halnya Vivian yang mencemaskan Kazaya terjerumus organisasi seperti itu, seperti itulah aku merasakan hal yang sama untuk dia.""Apa yang kau lakukan pada temanku?" Sebuah suara membuat perdebatan a

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   DICURIGAI ALEX

    Sebenarnya, pertanyaan Zill sangat mudah untuk dijawab. Akan tetapi, Vivian jadi tidak bisa menjawab ketika merasakan aura Zill yang mampu membungkam mulutnya hingga ia tidak bisa bicara untuk beberapa saat. "Vi. Sekali lagi aku tegaskan, kita harus bekerjasama di sini, setelah itu jika kita sudah selamat dan sampai di tempat kita masing-masing, aku berjanji tidak akan ikut campur lagi dengan apapun yang kau dan Syena lakukan."Zill melanjutkan ucapannya, masih dengan nada seperti tadi hingga membuat Vivian menarik napas."Baiklah. Aku minta maaf sudah membuat kau marah. Tak perlu dibahas lagi, aku sudah cukup paham.""Kau bisa berjalan?""Jika tidak bisa, apakah kau akan memapah aku?""Kalau semua yang ada di sini tidak bisa berjalan, aku terpaksa memapah kalian bergantian.""Sudahlah. Pikirkan saja Kazaya dan Syena, aku tidak perlu. Aku masih bisa mengurus diriku sendiri."Zill menghela napas. Ia tidak lagi menanggapi perkataan Vivian. Tidak mau pembicaraan mereka semakin menghamba

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   GARA-GARA NAPAS BUATAN

    "Apa yang kalian lakukan di sana?"Sebuah suara membuat niat Syena yang ingin menanggapi pertanyaan menohok yang diucapkan oleh Vivian terhenti seketika.Zill menghampiri mereka tanpa Kazaya, entah di mana Kazaya diletakkan oleh Zill, hingga pria itu menghampiri Syena dan Vivian yang sedang bertengkar."Ah, tidak ada. Syena sedang kelelahan, jadi aku mengajak dia untuk istirahat sejenak."Vivian menyenggol Syena, agar Syena mengiyakan apa yang dikatakannya pada Zill, dan Syena menurut. Zill menghela napas mendengar alasan yang diucapkan oleh Syena seolah-olah ia tidak percaya dengan alasan tersebut."Tolong kerjasamanya. Kita sedang berjuang melawan maut, kita tidak tahu apa yang akan kita temui di depan, kalau kita tidak bekerja sama, bagaimana kita bisa melewati itu semua dengan baik?"Seraya bicara demikian, Zill menatap ke arah Syena dan Vivian satu persatu."Oke. Jangan khawatir, aku juga tidak mau mati di tempat seperti ini, ada banyak hal yang harus aku kerjakan dan aku tidak

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   BERTENGKAR DENGAN VIVIAN

    Mendengar apa yang diucapkan oleh Syena, Kazaya langsung menolak. Sebenarnya, Zill dan juga Vivian juga akan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Kazaya, namun mereka didahului Kazaya hingga keduanya jadi menatap ke arah Kazaya setelah itu mereka saling pandang.Sementara itu, mendengar Kazaya tidak setuju dengan apa yang ia katakan, sejujurnya hati Syena jadi bergemuruh. Namun, karena ia melihat Kazaya tadi mencium Vivian, Syena jadi mengabaikan perasaan bergemuruh itu dan memilih untuk tidak terpengaruh meskipun itu sangat sulit untuknya."Aku sudah memutuskan, tolong hargai keputusan yang aku buat, kondisi Kazaya jauh lebih parah dan dia seperti itu karena kecerobohan aku, jadi wajar jika aku melakukan hal ini, membawa aku yang tidak bisa berenang, itu pasti akan sulit, jadi kalian pergi saja, aku tidak masalah."Syena bicara lagi, dan kali ini, Kazaya berusaha untuk melepaskan diri dari pegangan tangan Vivian dan juga Zill.Namun, ketika nyaris bisa melepaskan pegan

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   HATI SYENA PORAK PORANDA....

    Bayangan saat ia mencium bibir Syena berkelebat lagi di benak Kazaya ketika Vivian mengucapkan pertanyaan itu padanya."Kamu enggak bisa jawab berarti, emang ada yang terjadi antara kamu dan dia, kan?" tanya Vivian lebih lanjut karena Kazaya tidak bicara sama sekali sementara ia menunggu jawaban atas pertanyaan yang ia ajukan tadi."Udahlah, kagak perlu bahas itu lagi kali, gue jadi kagak bisa mengumpulkan energi kalo lu ajak ngomong gituan melulu.""Karena kalian memang berciuman?""Lu kenapa, sih? Gue tahu, cewek itu suka baper, tapi itu bukan lu, Vi! Lu itu kagak baperan orangnya!""Aku juga punya perasaan, kamu harus ingat itu! Saat kamu menolakku karena kamu hanya menganggap bahwa aku cuma kakak kamu, kamu melakukan itu dengan santai karena kamu yakin aku bisa menerima kenyataan dengan baik lantaran menurut kamu, aku bukan wanita yang gampang terbawa perasaan, tapi, Zay. Kamu enggak tahu aku benar-benar terpuruk waktu itu!"Karena situasi jadi semakin serius, Kazaya tadinya tida

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   VIVIAN PUTUS ASA....

    Jika Vivian hanya diam saja ketika Kazaya melontarkan pertanyaan itu pada mereka, tidak bagi Zill. Ia ikut mengedarkan pandangannya ke sekitar mereka untuk mencari sosok Syena, namun, Syena memang tidak ada di mana-mana sampai Zill akhirnya bangkit. "Aku akan mencarinya," katanya pada Vivian dan Kazaya, tapi baru saja keduanya ingin menanggapi, tiba-tiba saja Syena muncul dengan penampilan yang sangat kotor."Kau darimana?" tanya Zill tanpa peduli Vivian yang menatapnya karena ia langsung melontarkan pertanyaan itu pada Syena."Aku berusaha mencari jalan keluar agar kita bisa naik tanpa harus naik."Syena menjawab pertanyaan Zill, tapi apa yang diucapkannya justru membuat Vivian tertawa karena ia merasa apa yang dikatakan oleh Syena sangat mustahil."Mencari jalan keluar agar kita bisa naik, tapi kita enggak perlu naik? Apa maksudnya? Itu mustahil! Aku dan Zill bisa sampai ke sini karena kami turun, ada jalan menurun artinya kalau kembali kita harus naik, Syena!" katanya dan ucapan V

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KEMARAHAN ZILL!

    Mendengar apa yang dipertanyakan oleh Zill, Vivian terkejut. Ia merasa tidak pernah mengatakan pada Zill bahwa ia pergi ke Samarinda Kalimantan Timur untuk menemui perempuan bernama Mitha itu, tapi mengapa Zill sampai tahu apa yang ia lakukan?Apa Mitha mengatakan pada Zill kalau aku menemuinya?Hati Vivian berbisik demikian, sambil berusaha untuk mencari kalimat yang tepat untuk ia ucapkan pada Zill."Mitha memberitahumu kalau aku menemuinya?" Akhirnya, Vivian memilih untuk melontarkan pertanyaan tersebut pada Zill."Dia bukan tipe wanita yang suka mengadu."Vivian tersenyum kecut mendengar apa yang diucapkan oleh Zill tentang perempuan tersebut. "Kau pernah ketemu dengan dia? Apakah kau mengatakan itu hanya dengan mengandalkan insting kamu saja? Instingmu itu tidak tajam, Zill. Dia sudah menikah pun kamu tidak tahu, kan?""Aku bertanya padamu, apa yang ada dalam pikiran kamu sampai kamu nekat ke sana menemuinya?"Zill tidak mau menjawab pertanyaan dari Vivian tentang hal itu, ia l

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status