Share

KEPUTUSAN KAZAYA

Penulis: Mithavic Himura
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-12 10:12:04

Pria ini kenal Alex, apakah benar Kazumi dan Ernesto itu terlibat kerja sama?

Setelah melirik Alex, Vivian bicara seperti itu di dalam hati, meskipun kemudian, ia kembali fokus ke arah pria yang bernama Michael tersebut.

Kenapa Vivian seperti curiga padaku? Lirikannya itu seolah ingin memaki aku....

Alex juga membatin, tapi ia tidak menyuarakan nya di mulut hanya di dalam hati karena tidak mau merubah situasi yang sekarang sudah tegang menjadi semakin tegang.

"Aku sedang bertanya padamu, Alex, apakah kamu tidak mendengarnya? Kamu adalah asisten pribadi Kazumi, kan? Di mana dia sekarang?"

Suara Michael membuyarkan pergumulan hati Vivian dan Alex tentang kesimpulan mereka masing-masing.

"Dia-"

"Jangan katakan yang sekarang ada di kantor itu, Kazumi, kami tidak bisa ditipu seperti kamu menipu semua rekan bisnismu!" potong Michael dengan nada suara yang dingin.

"Sebenarnya, apa hubungannya Tuan Kazumi dengan kalian? Ini yang membuat aku ke sini untuk bicara dengan kamu."

Karena merasa t
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KEMARAHAN KAZAYA!

    "Rachel, dia sudah ketemu sama lu, tapi dia kagak mau pulang, apa menurut lu, itu sebuah hal yang wajar? Kagak bukan? Itu kagak wajar, menurut gue mungkin aja Kazumi emang kagak mau pulang karena dia kagak bahagia di rumah ini."Telapak tangan Rachel mengepal mendengar apa yang diucapkan oleh Kazaya padanya. Meskipun ia ingin membantah hal itu, tapi entah kenapa di dasar hatinya ia membenarkan apa yang diucapkan oleh Kazaya tersebut.Namun, Rachel tidak mau menyuarakan itu karena rasanya sangat menyakitkan.Sampai Kazaya berlalu dari hadapannya pun, Rachel tidak bisa berbuat apa-apa meskipun hanya sekedar menanggapi saja ia tidak mampu. "Enggak usah terlalu dipikirkan, Kazaya sedang stress itu sebabnya, dia bicara seperti itu."Suara Syena terdengar, dan Rachel memalingkan wajahnya, tepat saat Syena juga masih menatapnya."Entahlah, apa yang dikatakan Kazaya itu sama seperti yang aku rasakan, aku benar-benar merasa, Kazumi memang sengaja tidak mau pulang karena dia tidak bahagia di r

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   MOA MENEMUI SANG AYAH

    "Jangan ikut campur urusan gue, Syena, lu paham bahasa manusia, kagak!!" teriak Kazaya dengan nada suara yang terdengar meninggi. Dan itu membuat Syena sampai terjajar ke belakang. Kazaya benar-benar histeris seperti seseorang yang sedang depresi, tapi Syena tidak tahu mengapa pria itu sampai bersikap seperti itu?"Maaf, maaf kalau sikap aku ternyata bikin kamu jadi merasa terganggu banget, tapi sebenarnya aku enggak bermaksud ikut campur, aku hanya peduli sama kamu, mungkin aku bisa bantu, kalau kamu enggak keberatan...."Suara Syena jadi menurun saat mengucapkan kalimat itu, dan Kazaya yang tadinya emosi kini mulai sedikit reda perasaan emosinya."Mau apa lu ke sini?" tanya Kazaya tanpa menanggapi permintaan maaf yang diucapkan oleh Syena tadi.Syena menghela napas ketika merasa Kazaya mengabaikan ucapan permintaan maafnya. "Soal pernyataan kamu itu, aku rasa cukup keterlaluan, kamu kan tahu, Rachel sangat mencintai Kazumi, tapi kamu mengatakan hal seperti itu padanya, apa enggak

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-14
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   RENCANA TERSELUBUNG

    Pertanyaan yang diberikan oleh sang ayah membuat Moa jadi terdiam seketika. Tidak mungkin Moa mengatakan tentang keberadaan Kazumi apalagi mengatakan bahwa, Kazumi dan dirinya ternyata sudah menikah.Moa mengajak ayahnya bicara hanya ingin mencari informasi, mengapa sang ayah justru membenci Kazumi."Kenapa tidak bicara? Tidak mau menjawab pertanyaanku?"Suara sang ayah terdengar, dan itu membuat Moa menarik napas panjang."Tidak juga. Aku tidak tahu yang di kantor itu Kazumi atau Kazaya, karena aku tidak kenal mereka jadi aku tidak bisa membedakan.""Lalu, kenapa kamu mengatakan bahwa Kazumi itu baik? Jika kamu tidak kenal dengan dia, untuk apa kamu mengatakan bahwa Kazumi itu baik?""Aku hanya menelusuri dia di media bisnis saja, dan orang-orang pun banyak mengatakan bahwa dia baik, jadi aku rasa dia memang baik, hanya saja aku heran, Papi tidak suka dengan dia, mengapa?""Karena dia membahayakan bisnisku.""Kalau Papi mengelola bisnis dengan baik dan jujur untuk apa takut?""Kau in

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-15
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   RACHEL INGIN BERTARUH!

    "Apa yang kamu lakukan? Kalau mau bicara itu di luar aja, jangan masuk ke kamar!" seru Rachel sambil mundur dan mencoba untuk menghubungi petugas keamanan rumah Kazumi meskipun ia sampai sulit melakukan hal itu karena gugup."Jangan berisik, Rachel. Aku tahu, kamu sekarang kesepian, Kazumi bukannya belum ditemukan tapi dia tidak mau kembali, bukan? Itu sudah fakta bahwa dia tidak pernah mencintai kamu!""Diam! Kamu enggak tahu apa-apa! Pergi dari sini, dan jangan menemui aku lagi, aku enggak mau ketemu sama kamu, Radit!""Rachel, sampai kapan kamu membuang waktu kamu untuk si Kazumi itu? Ayolah, buka mata dan hati kamu, hanya aku yang mencintaimu kamu dengan segenap jiwa dan raga!""Tapi aku tidak mencintaimu, Radit! Aku hanya mencintai Kazumi, jadi berhenti meyakinkan aku tentang perasaan kamu, aku enggak butuh itu!""Kazumi terkait dengan Ernesto mafia yang punya bisnis berkedok, apakah kamu tahu hal itu?""Lalu?""Sekarang ini, anak buah Ernesto sedang mencarinya, itu artinya yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-16
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   SARAN DARI VIVIAN

    "Bertaruh? Apa maksudmu?" tanya Syena tidak paham dengan apa yang dikatakan oleh Rachel padanya. "Kalau apa yang aku katakan benar, maka kau harus menikah dengan Kazaya, tapi jika kata-kataku salah, kamu boleh menikah dengan Kazumi.""Eh, apa maksudnya itu? Aku enggak mau, Rachel! Aku enggak cinta sama Kazumi, Kazumi itu milik kamu!"Wajah Rachel menjadi suram ketika mendengar apa yang diucapkan oleh Syena tadi. Membuat Syena harus berhati-hati untuk bicara karena tidak mau ia menjadi pelaku bahwa ia sudah membuat Rachel semakin terluka. "Aku tahu kamu enggak cinta sama Kazumi, tapi kamu cinta sama Kazaya, apa bedanya mereka? Sama, kan? Kalau Kazumi sama kamu, mungkin aku enggak terlalu sesak, minimal aku tahu kamu baik, tapi dengan perempuan bernama Moa itu, entah kenapa rasanya aku jadi tidak percaya bahwa ia benar-benar perempuan yang baik.""Rachel, wajah mereka memang sama tapi karakter mereka berbeda, ketika kita suka dengan seseorang kita bukan terpaku pada wajahnya saja tapi

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-17
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   PERMINTAAN SYENA

    Alex terdiam mendengar apa yang diucapkan oleh Vivian padanya. Seolah tidak percaya dengan apa yang disimpulkan oleh gadis tangguh tersebut tentang Kazumi yang kemungkinan berpura-pura."Lex, aku tahu kamu berat untuk percaya dengan apa yang aku katakan ini, enggak masalah kok, aku bisa maklum, tapi antisipasi itu perlu, kan? Hati seseorang itu bisa berubah, ya, semoga aja apa yang aku katakan ini enggak benar, tapi menyelidiki itu perlu jangan sampai kamu terlena dengan kata enggak mungkin kamu aja, kamu juga enggak perlu benci dengan majikan kamu, menyelidiki itu untuk mencari tahu kebenarannya, bukan berarti kamu harus membencinya...."Vivian kembali bicara dengan sangat hati-hati. Alex manggut-manggut, merasa apa yang dikatakan oleh Vivian ada benarnya juga. Jika pada awalnya ia membenci saran yang diucapkan oleh Vivian, kali ini tidak. Ia mencoba untuk membuka mata hati dan pikirannya bahwa, apa yang dikatakan oleh gadis itu memang ada benarnya juga. Menyelidiki bukan berarti m

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-18
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   SYENA BERTEMU KAZUMI

    Pertanyaan yang dilontarkan oleh Syena membuat Bertrand terdiam untuk sesaat. Entah kenapa setiap kali Syena bicara seperti itu padanya, ia merasa tidak nyaman. Ada rasa bersalah yang menyelimuti hatinya tapi Bertrand tidak mau membantahnya."Aku cuma merasa tidak nyaman karena kamu sudah menjadi istri orang, Syena, jadi aku harap kamu jangan berpikir kalau aku melakukan hal ini karena benci padamu, itu sama sekali tidak benar.""Andai aku belum menikah, apakah sikap kamu akan tetap sama?""Tidak. Tapi mungkin sedikit menjaga jarak.""Karena ayahku?""Ya.""Baiklah, aku paham. Tapi kalau kamu berubah pikiran, aku harap kamu menghubungi nomor aku, ya? Aku benar-benar enggak tahu harus minta tolong sama siapa, aku enggak punya banyak teman.""Apakah ini sangat penting bagimu?""Ya, aku merasa bersalah karena menyebabkan Kazumi kecelakaan, orang yang mencelakakan dia itu ayahku, entah kenapa aku merasa Kazumi dan Kazaya sedang menanggung beban yang berat, jadi aku ingin menyelesaikan sem

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-19
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   SEDANG DIINTAI

    Syena tidak bisa menahan rasa terkejutnya ketika mendengar apa yang diucapkan oleh Kazumi. Kazumi mengangguk membenarkan pertanyaan Syena, dan Syena terjajar ke belakang. Sekujur tubuhnya seolah membeku, tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh Kazumi."Ini enggak benar! Bagaimana mungkin kamu menikah dengan seorang perempuan saat kamu sedang hilang ingatan? Ini enggak benar, Kazumi!""Saya bukan Kazumi! Saya Jay, tolonglah jangan memanggil saya dengan nama itu, saya bukan Kazumi!""Kamu itu Kazumi! Perempuan bernama Moa itu sudah mencuci otak kamu! Kamu harus ikut aku pulang sekarang!"Tanpa peduli dengan reaksi Kazumi yang seolah tidak suka ia menyentuhnya, Syena menyambar salah satu tangan Kazumi dan menyeretnya untuk membawa pria itu bersamanya.Tetapi, baru saja mereka beranjak, tiba-tiba saja seorang wanita menghadang mereka hingga Syena mau tidak mau mengurungkan niatnya untuk membawa paksa Kazumi untuk pergi."Ada apa ini? Kenapa kamu membawa paksa suami orang?" katanya p

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-20

Bab terbaru

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   DITANTANG RADIT

    Andreas dan Rachel itu bicara berduaan sedang membicarakan apa? Apa mereka berhubungan di belakang Kazumi? Mereka bertemu di rumah sakit ini karena apa?Seseorang yang memperhatikan Andreas dan Rachel itu adalah Radit. Radit yang menyelidiki tentang Kazumi atas perintah ayahnya secara tidak sengaja bertemu Andreas di jalan, lalu ia mengikuti dan ia tidak menyangka ternyata Andreas ke rumah sakit dan ada pula Rachel di rumah sakit tersebut.Radit tidak tahu jika di rumah sakit itu ada Kazumi dan Kazaya dirawat, ketika ia masih ingin mengetahui apa yang dibicarakan oleh Rachel dan juga Andreas, tiba-tiba saja...."Apa yang Anda lakukan di sini, Tuan Radit!"Tanpa diduga oleh Radit, Alex sudah berdiri di sampingnya membuat Radit terkejut dan berusaha untuk bersikap biasa agar Alex tidak tahu ia sedang menguntit sejak awal."Apakah rumah sakit ini milikmu? Aku tidak boleh ada di sini?""Rasanya aneh saja, tempat ini jauh dari kota, tapi Anda bisa sampai kemari, jika Anda sedang berobat, k

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   BERDEBAT DENGAN ANDREAS

    "Pernikahan kamu dengan Kazumi itu sebenarnya, tidak sah, Moa. Karena kau menikah dengan Kazumi saat dia hilang ingatan...."Moa tersenyum kecut mendengar apa yang diucapkan oleh Zill padanya."Dengan kata lain, kamu enggak setuju kalau aku ingin tinggal di rumah Kazumi?""Situasi Kazumi dan Kazaya sedang tidak baik-baik saja, aku rasa, jika kau ada di rumah mereka, itu akan membuat situasi mereka menjadi semakin tegang.""Kau khawatir para istri Kazumi bersikap buruk padaku?""Bisa juga sebaliknya, kan?""Kau ini teman siapa? Kau temanku tapi kau bersikap seperti musuhku!""Jangan lupa, Kazaya adalah temanku, jadi aku hanya ada di tengah-tengah, tidak memihak kalian.""Ck! Aku memang tidak pernah menang melawan kamu kalau sudah berdebat.""Sudahlah, berdamai dengan orang tua, jangan buang impian besarmu hanya karena cinta, Moa.""Hidup bahagia dengan orang yang dicintai juga salah satu impian besarku, Zill, karena kau tidak bisa merealisasikan mimpiku itu, aku rasa wajar jika aku men

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   CURAHAN HATI MOA

    Mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Alex. Untuk sesaat, Zill terdiam. Ia sedikit bingung untuk menjawab pertanyaan tersebut karena khawatir akan membuat Moa dalam kesulitan. Melihat Zill diam saja sementara ia sudah tidak sabar untuk menunggu jawaban, Alex semakin curiga, Zill benar-benar orang yang patut dicurigai. Pria itu langsung mencekal salah satu pergelangan tangan Zill dan menariknya untuk ke tempat yang lebih sepi orang. "Kenapa kamu tidak bisa menjawab? Tidak bisa menjawab karena memang kau memiliki rencana lain untuk Tuan Kazaya dan Tuan Kazumi?"Alex mendesak Zill sehingga Zill merasa gerah juga karena ia merasa jadi tertekan. "Aku tidak punya rencana apapun, aku melakukan penyelidikan itu semata-mata khawatir pada Kazaya saja. Aku dan Kazaya satu perguruan, seperti halnya Vivian yang mencemaskan Kazaya terjerumus organisasi seperti itu, seperti itulah aku merasakan hal yang sama untuk dia.""Apa yang kau lakukan pada temanku?" Sebuah suara membuat perdebatan a

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   DICURIGAI ALEX

    Sebenarnya, pertanyaan Zill sangat mudah untuk dijawab. Akan tetapi, Vivian jadi tidak bisa menjawab ketika merasakan aura Zill yang mampu membungkam mulutnya hingga ia tidak bisa bicara untuk beberapa saat. "Vi. Sekali lagi aku tegaskan, kita harus bekerjasama di sini, setelah itu jika kita sudah selamat dan sampai di tempat kita masing-masing, aku berjanji tidak akan ikut campur lagi dengan apapun yang kau dan Syena lakukan."Zill melanjutkan ucapannya, masih dengan nada seperti tadi hingga membuat Vivian menarik napas."Baiklah. Aku minta maaf sudah membuat kau marah. Tak perlu dibahas lagi, aku sudah cukup paham.""Kau bisa berjalan?""Jika tidak bisa, apakah kau akan memapah aku?""Kalau semua yang ada di sini tidak bisa berjalan, aku terpaksa memapah kalian bergantian.""Sudahlah. Pikirkan saja Kazaya dan Syena, aku tidak perlu. Aku masih bisa mengurus diriku sendiri."Zill menghela napas. Ia tidak lagi menanggapi perkataan Vivian. Tidak mau pembicaraan mereka semakin menghamba

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   GARA-GARA NAPAS BUATAN

    "Apa yang kalian lakukan di sana?"Sebuah suara membuat niat Syena yang ingin menanggapi pertanyaan menohok yang diucapkan oleh Vivian terhenti seketika.Zill menghampiri mereka tanpa Kazaya, entah di mana Kazaya diletakkan oleh Zill, hingga pria itu menghampiri Syena dan Vivian yang sedang bertengkar."Ah, tidak ada. Syena sedang kelelahan, jadi aku mengajak dia untuk istirahat sejenak."Vivian menyenggol Syena, agar Syena mengiyakan apa yang dikatakannya pada Zill, dan Syena menurut. Zill menghela napas mendengar alasan yang diucapkan oleh Syena seolah-olah ia tidak percaya dengan alasan tersebut."Tolong kerjasamanya. Kita sedang berjuang melawan maut, kita tidak tahu apa yang akan kita temui di depan, kalau kita tidak bekerja sama, bagaimana kita bisa melewati itu semua dengan baik?"Seraya bicara demikian, Zill menatap ke arah Syena dan Vivian satu persatu."Oke. Jangan khawatir, aku juga tidak mau mati di tempat seperti ini, ada banyak hal yang harus aku kerjakan dan aku tidak

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   BERTENGKAR DENGAN VIVIAN

    Mendengar apa yang diucapkan oleh Syena, Kazaya langsung menolak. Sebenarnya, Zill dan juga Vivian juga akan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Kazaya, namun mereka didahului Kazaya hingga keduanya jadi menatap ke arah Kazaya setelah itu mereka saling pandang.Sementara itu, mendengar Kazaya tidak setuju dengan apa yang ia katakan, sejujurnya hati Syena jadi bergemuruh. Namun, karena ia melihat Kazaya tadi mencium Vivian, Syena jadi mengabaikan perasaan bergemuruh itu dan memilih untuk tidak terpengaruh meskipun itu sangat sulit untuknya."Aku sudah memutuskan, tolong hargai keputusan yang aku buat, kondisi Kazaya jauh lebih parah dan dia seperti itu karena kecerobohan aku, jadi wajar jika aku melakukan hal ini, membawa aku yang tidak bisa berenang, itu pasti akan sulit, jadi kalian pergi saja, aku tidak masalah."Syena bicara lagi, dan kali ini, Kazaya berusaha untuk melepaskan diri dari pegangan tangan Vivian dan juga Zill.Namun, ketika nyaris bisa melepaskan pegan

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   HATI SYENA PORAK PORANDA....

    Bayangan saat ia mencium bibir Syena berkelebat lagi di benak Kazaya ketika Vivian mengucapkan pertanyaan itu padanya."Kamu enggak bisa jawab berarti, emang ada yang terjadi antara kamu dan dia, kan?" tanya Vivian lebih lanjut karena Kazaya tidak bicara sama sekali sementara ia menunggu jawaban atas pertanyaan yang ia ajukan tadi."Udahlah, kagak perlu bahas itu lagi kali, gue jadi kagak bisa mengumpulkan energi kalo lu ajak ngomong gituan melulu.""Karena kalian memang berciuman?""Lu kenapa, sih? Gue tahu, cewek itu suka baper, tapi itu bukan lu, Vi! Lu itu kagak baperan orangnya!""Aku juga punya perasaan, kamu harus ingat itu! Saat kamu menolakku karena kamu hanya menganggap bahwa aku cuma kakak kamu, kamu melakukan itu dengan santai karena kamu yakin aku bisa menerima kenyataan dengan baik lantaran menurut kamu, aku bukan wanita yang gampang terbawa perasaan, tapi, Zay. Kamu enggak tahu aku benar-benar terpuruk waktu itu!"Karena situasi jadi semakin serius, Kazaya tadinya tida

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   VIVIAN PUTUS ASA....

    Jika Vivian hanya diam saja ketika Kazaya melontarkan pertanyaan itu pada mereka, tidak bagi Zill. Ia ikut mengedarkan pandangannya ke sekitar mereka untuk mencari sosok Syena, namun, Syena memang tidak ada di mana-mana sampai Zill akhirnya bangkit. "Aku akan mencarinya," katanya pada Vivian dan Kazaya, tapi baru saja keduanya ingin menanggapi, tiba-tiba saja Syena muncul dengan penampilan yang sangat kotor."Kau darimana?" tanya Zill tanpa peduli Vivian yang menatapnya karena ia langsung melontarkan pertanyaan itu pada Syena."Aku berusaha mencari jalan keluar agar kita bisa naik tanpa harus naik."Syena menjawab pertanyaan Zill, tapi apa yang diucapkannya justru membuat Vivian tertawa karena ia merasa apa yang dikatakan oleh Syena sangat mustahil."Mencari jalan keluar agar kita bisa naik, tapi kita enggak perlu naik? Apa maksudnya? Itu mustahil! Aku dan Zill bisa sampai ke sini karena kami turun, ada jalan menurun artinya kalau kembali kita harus naik, Syena!" katanya dan ucapan V

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KEMARAHAN ZILL!

    Mendengar apa yang dipertanyakan oleh Zill, Vivian terkejut. Ia merasa tidak pernah mengatakan pada Zill bahwa ia pergi ke Samarinda Kalimantan Timur untuk menemui perempuan bernama Mitha itu, tapi mengapa Zill sampai tahu apa yang ia lakukan?Apa Mitha mengatakan pada Zill kalau aku menemuinya?Hati Vivian berbisik demikian, sambil berusaha untuk mencari kalimat yang tepat untuk ia ucapkan pada Zill."Mitha memberitahumu kalau aku menemuinya?" Akhirnya, Vivian memilih untuk melontarkan pertanyaan tersebut pada Zill."Dia bukan tipe wanita yang suka mengadu."Vivian tersenyum kecut mendengar apa yang diucapkan oleh Zill tentang perempuan tersebut. "Kau pernah ketemu dengan dia? Apakah kau mengatakan itu hanya dengan mengandalkan insting kamu saja? Instingmu itu tidak tajam, Zill. Dia sudah menikah pun kamu tidak tahu, kan?""Aku bertanya padamu, apa yang ada dalam pikiran kamu sampai kamu nekat ke sana menemuinya?"Zill tidak mau menjawab pertanyaan dari Vivian tentang hal itu, ia l

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status