Beranda / CEO / DI BALIK SENYUM SANG CEO / ZILL KAKAK YANG BAIK

Share

ZILL KAKAK YANG BAIK

Penulis: Mithavic Himura
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-10 10:09:42

Setelah bicara demikian pada Zill, Moa segera membalikkan tubuhnya untuk beranjak meninggalkan Zill, tapi, Zill memegang salah satu pundak Moa hingga gerakan Moa terhenti seketika.

"Moa, aku benar-benar tidak paham dengan isi pikiran kamu sekarang, Kazumi itu sudah menikah, kamu memalsukan identitas dia untuk bisa menikah dengan dia, pernikahan kamu itu apa sah? Kurasa tidak sah, Moa, karena kamu memalsukan identitas Kazumi di depan penghulu, kamu tidak takut Tuhan akan marah?"

Mendengar perkataan panjang Zill, Moa menarik napas panjang, tidak menyangka Zill akan bereaksi demikian padanya.

Zill tidak mungkin mengatakan hal ini karena dia cemburu, kan?

Hati Moa bicara demikian sambil menatap Zill yang saat itu juga melakukan hal yang sama padanya.

"Kamu cemburu?" tanya Moa. Dan pertanyaan itu membuat Zill langsung melepaskan cengkraman tangannya di salah satu pundak Moa.

"Aku tidak cemburu, aku hanya khawatir padamu karena kita teman, kamu sudah membuat kesalahan yang fatal, Moa.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   LIRIKAN MENGANDUNG KECURIGAAN

    "Kalau dia tidak mau memutuskan hubungan dengan Yanwar itu, aku juga tidak akan mau membawa mami bersama dengan kita." "Iya. Yanwar itu bikin racun untuk mami, gimana caranya supaya mami enggak sama dia lagi, ya, Kak? Kayaknya aku dan Kakak sudah berusaha untuk menasihati, tapi enggak ada pengaruhnya juga.""Entahlah. Aku juga sedang memikirkan masalah itu, berdoa saja, semoga suatu hari nanti, hati mami jadi terketuk untuk berubah sikap."Yui mengamini doa yang diucapkan oleh sang kakak. Sampai akhirnya, Zill membantu adiknya untuk kembali ke tempat tidur karena kondisi sang adik sejak terdeteksi penyakit serius menjadi merosot, Zill benar-benar memperhatikan kesehatan dan waktu istirahat sang adik agar adiknya itu tidak bertambah sakit. "Kak, ada apa? Kakak ada masalah selain mikirin tingkah mami dan kondisiku?" Pertanyaan Yui membuat gerakan Zill yang sedang membetulkan selimut yang dipakai adiknya terhenti. "Tidak ada apa-apa.""Tapi, wajah Kakak suram, seperti sedang berpiki

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KEPUTUSAN KAZAYA

    Pria ini kenal Alex, apakah benar Kazumi dan Ernesto itu terlibat kerja sama?Setelah melirik Alex, Vivian bicara seperti itu di dalam hati, meskipun kemudian, ia kembali fokus ke arah pria yang bernama Michael tersebut. Kenapa Vivian seperti curiga padaku? Lirikannya itu seolah ingin memaki aku....Alex juga membatin, tapi ia tidak menyuarakan nya di mulut hanya di dalam hati karena tidak mau merubah situasi yang sekarang sudah tegang menjadi semakin tegang."Aku sedang bertanya padamu, Alex, apakah kamu tidak mendengarnya? Kamu adalah asisten pribadi Kazumi, kan? Di mana dia sekarang?"Suara Michael membuyarkan pergumulan hati Vivian dan Alex tentang kesimpulan mereka masing-masing."Dia-""Jangan katakan yang sekarang ada di kantor itu, Kazumi, kami tidak bisa ditipu seperti kamu menipu semua rekan bisnismu!" potong Michael dengan nada suara yang dingin."Sebenarnya, apa hubungannya Tuan Kazumi dengan kalian? Ini yang membuat aku ke sini untuk bicara dengan kamu."Karena merasa t

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KEMARAHAN KAZAYA!

    "Rachel, dia sudah ketemu sama lu, tapi dia kagak mau pulang, apa menurut lu, itu sebuah hal yang wajar? Kagak bukan? Itu kagak wajar, menurut gue mungkin aja Kazumi emang kagak mau pulang karena dia kagak bahagia di rumah ini."Telapak tangan Rachel mengepal mendengar apa yang diucapkan oleh Kazaya padanya. Meskipun ia ingin membantah hal itu, tapi entah kenapa di dasar hatinya ia membenarkan apa yang diucapkan oleh Kazaya tersebut.Namun, Rachel tidak mau menyuarakan itu karena rasanya sangat menyakitkan.Sampai Kazaya berlalu dari hadapannya pun, Rachel tidak bisa berbuat apa-apa meskipun hanya sekedar menanggapi saja ia tidak mampu. "Enggak usah terlalu dipikirkan, Kazaya sedang stress itu sebabnya, dia bicara seperti itu."Suara Syena terdengar, dan Rachel memalingkan wajahnya, tepat saat Syena juga masih menatapnya."Entahlah, apa yang dikatakan Kazaya itu sama seperti yang aku rasakan, aku benar-benar merasa, Kazumi memang sengaja tidak mau pulang karena dia tidak bahagia di r

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   MOA MENEMUI SANG AYAH

    "Jangan ikut campur urusan gue, Syena, lu paham bahasa manusia, kagak!!" teriak Kazaya dengan nada suara yang terdengar meninggi. Dan itu membuat Syena sampai terjajar ke belakang. Kazaya benar-benar histeris seperti seseorang yang sedang depresi, tapi Syena tidak tahu mengapa pria itu sampai bersikap seperti itu?"Maaf, maaf kalau sikap aku ternyata bikin kamu jadi merasa terganggu banget, tapi sebenarnya aku enggak bermaksud ikut campur, aku hanya peduli sama kamu, mungkin aku bisa bantu, kalau kamu enggak keberatan...."Suara Syena jadi menurun saat mengucapkan kalimat itu, dan Kazaya yang tadinya emosi kini mulai sedikit reda perasaan emosinya."Mau apa lu ke sini?" tanya Kazaya tanpa menanggapi permintaan maaf yang diucapkan oleh Syena tadi.Syena menghela napas ketika merasa Kazaya mengabaikan ucapan permintaan maafnya. "Soal pernyataan kamu itu, aku rasa cukup keterlaluan, kamu kan tahu, Rachel sangat mencintai Kazumi, tapi kamu mengatakan hal seperti itu padanya, apa enggak

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-14
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   RENCANA TERSELUBUNG

    Pertanyaan yang diberikan oleh sang ayah membuat Moa jadi terdiam seketika. Tidak mungkin Moa mengatakan tentang keberadaan Kazumi apalagi mengatakan bahwa, Kazumi dan dirinya ternyata sudah menikah.Moa mengajak ayahnya bicara hanya ingin mencari informasi, mengapa sang ayah justru membenci Kazumi."Kenapa tidak bicara? Tidak mau menjawab pertanyaanku?"Suara sang ayah terdengar, dan itu membuat Moa menarik napas panjang."Tidak juga. Aku tidak tahu yang di kantor itu Kazumi atau Kazaya, karena aku tidak kenal mereka jadi aku tidak bisa membedakan.""Lalu, kenapa kamu mengatakan bahwa Kazumi itu baik? Jika kamu tidak kenal dengan dia, untuk apa kamu mengatakan bahwa Kazumi itu baik?""Aku hanya menelusuri dia di media bisnis saja, dan orang-orang pun banyak mengatakan bahwa dia baik, jadi aku rasa dia memang baik, hanya saja aku heran, Papi tidak suka dengan dia, mengapa?""Karena dia membahayakan bisnisku.""Kalau Papi mengelola bisnis dengan baik dan jujur untuk apa takut?""Kau in

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-15
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   RACHEL INGIN BERTARUH!

    "Apa yang kamu lakukan? Kalau mau bicara itu di luar aja, jangan masuk ke kamar!" seru Rachel sambil mundur dan mencoba untuk menghubungi petugas keamanan rumah Kazumi meskipun ia sampai sulit melakukan hal itu karena gugup."Jangan berisik, Rachel. Aku tahu, kamu sekarang kesepian, Kazumi bukannya belum ditemukan tapi dia tidak mau kembali, bukan? Itu sudah fakta bahwa dia tidak pernah mencintai kamu!""Diam! Kamu enggak tahu apa-apa! Pergi dari sini, dan jangan menemui aku lagi, aku enggak mau ketemu sama kamu, Radit!""Rachel, sampai kapan kamu membuang waktu kamu untuk si Kazumi itu? Ayolah, buka mata dan hati kamu, hanya aku yang mencintaimu kamu dengan segenap jiwa dan raga!""Tapi aku tidak mencintaimu, Radit! Aku hanya mencintai Kazumi, jadi berhenti meyakinkan aku tentang perasaan kamu, aku enggak butuh itu!""Kazumi terkait dengan Ernesto mafia yang punya bisnis berkedok, apakah kamu tahu hal itu?""Lalu?""Sekarang ini, anak buah Ernesto sedang mencarinya, itu artinya yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-16
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   SARAN DARI VIVIAN

    "Bertaruh? Apa maksudmu?" tanya Syena tidak paham dengan apa yang dikatakan oleh Rachel padanya. "Kalau apa yang aku katakan benar, maka kau harus menikah dengan Kazaya, tapi jika kata-kataku salah, kamu boleh menikah dengan Kazumi.""Eh, apa maksudnya itu? Aku enggak mau, Rachel! Aku enggak cinta sama Kazumi, Kazumi itu milik kamu!"Wajah Rachel menjadi suram ketika mendengar apa yang diucapkan oleh Syena tadi. Membuat Syena harus berhati-hati untuk bicara karena tidak mau ia menjadi pelaku bahwa ia sudah membuat Rachel semakin terluka. "Aku tahu kamu enggak cinta sama Kazumi, tapi kamu cinta sama Kazaya, apa bedanya mereka? Sama, kan? Kalau Kazumi sama kamu, mungkin aku enggak terlalu sesak, minimal aku tahu kamu baik, tapi dengan perempuan bernama Moa itu, entah kenapa rasanya aku jadi tidak percaya bahwa ia benar-benar perempuan yang baik.""Rachel, wajah mereka memang sama tapi karakter mereka berbeda, ketika kita suka dengan seseorang kita bukan terpaku pada wajahnya saja tapi

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-17
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   PERMINTAAN SYENA

    Alex terdiam mendengar apa yang diucapkan oleh Vivian padanya. Seolah tidak percaya dengan apa yang disimpulkan oleh gadis tangguh tersebut tentang Kazumi yang kemungkinan berpura-pura."Lex, aku tahu kamu berat untuk percaya dengan apa yang aku katakan ini, enggak masalah kok, aku bisa maklum, tapi antisipasi itu perlu, kan? Hati seseorang itu bisa berubah, ya, semoga aja apa yang aku katakan ini enggak benar, tapi menyelidiki itu perlu jangan sampai kamu terlena dengan kata enggak mungkin kamu aja, kamu juga enggak perlu benci dengan majikan kamu, menyelidiki itu untuk mencari tahu kebenarannya, bukan berarti kamu harus membencinya...."Vivian kembali bicara dengan sangat hati-hati. Alex manggut-manggut, merasa apa yang dikatakan oleh Vivian ada benarnya juga. Jika pada awalnya ia membenci saran yang diucapkan oleh Vivian, kali ini tidak. Ia mencoba untuk membuka mata hati dan pikirannya bahwa, apa yang dikatakan oleh gadis itu memang ada benarnya juga. Menyelidiki bukan berarti m

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-18

Bab terbaru

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   CIUMAN TIBA-TIBA KAZUMI

    "Kau mau bicara tidak?" Terpaksa, Rachel meraih ponsel itu dan menempelkannya ke salah satu telinganya agar ia bisa bicara dengan Kazumi yang sudah dihubungkan oleh Michael.{Rachel, pulanglah. Aku akan menyusulmu pulang setelah urusanku dengan Tuan Ernesto selesai, kau tidak perlu khawatir}Suara Kazumi terdengar di seberang sana membuat Rachel menarik napas panjang lantaran tidak suka Kazumi bicara seperti itu padanya.{Kenapa kamu suka sekali membuat keputusan tanpa mempertimbangkannya dahulu denganku? Aku mau pulang atau tidak, kau perlu berdiskusi dengan aku, Zumi!}{Tidak ada yang perlu didiskusikan, kau seorang istri, aku suami, aku lebih berhak membuat keputusan dibandingkan dirimu}{Kau, tidak menganggap aku istrimu, karena aku merasa, tidak diperlakukan sebagai istri}{Terserah, apa katamu, sekarang pulang saja, aku tidak mau mendengar apapun bantahan darimu}Pembicaraan diakhiri. Rachel masih ingin bicara dengan sang suami, tapi Kazumi sudah mengakhiri percakapan mereka hi

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   AKAN TERPISAH DENGAN KAZUMI?

    "Ya, Kazumi memutuskan untuk tidak mau melukis lagi, karena itu ada hubungannya dengan kematian ibunya, untuk lebih detailnya aku tidak terlalu tahu, tapi yang aku tahu, itulah alasannya.""Jadi, apakah kemungkinan karena itu, Kazumi selalu mengatakan dia bukan pembunuh? Kematian ibunya ada hubungannya dengan dia dan lukisannya, apakah benar begitu?""Mungkin....""Apakah menurut Bang Andreas, Kazumi memang membunuh ibunya?""Kurasa tidak, tapi untuk kecelakaan yang disebabkan olehnya bisa saja seperti itu.""Jadi, Kazumi menyimpan perasaan bersalah, hingga ia tidak mau melukis lagi?""Sepertinya begitu.""Terima kasih, Bang Andreas mau mengatakan hal ini padaku.""Lalu, apa yang kamu maksud dengan hal yang rahasia itu?"Syena menarik napas panjang mendengar pertanyaan yang diberikan oleh Andreas."Pernikahan antara aku dan Kazumi itu hanya pernikahan kontrak, Bang. Aku menikah dengan Kazumi untuk menepis kabar buruk bahwa Kazumi datang ke tempat hiburan malam karena ingin memburu Rac

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   SEMAKIN PENASARAN

    "Darimana Bang Andreas membuat kesimpulan kalau aku menyukai Kazaya?" tanya Syena setelah beberapa saat ia terdiam."Sejak aku melihat kalian kerap tampil bersama, aku sudah tahu ada yang aneh dari sikapmu padanya.""Bagaimana kau tahu bahwa itu Kazaya?" tanya Syena sedikit terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Andreas."Aku sangat tahu Kazumi, jadi aku bisa membedakan antara Kazumi dengan Kazaya.""Jadi, saat aku dan Kazaya tampil bersama untuk kepentingan kantor, Bang Andreas sudah tahu bahwa itu bukan Kazumi?""Ya!""Kenapa Bang Andreas tidak membocorkan kebohongan kami?""Kau pikir aku sepicik itu? Aku tidak membocorkan karena kebohongan kalian pasti ada alasannya, saat itu Kazumi belum ditemukan, untuk membuat rekan bisnis Kazumi tenang, kalian meminta Kazaya untuk menyamar jadi Kazumi, bukan?"Andreas memang bukan orang yang sederhana, dia tahu sejak awal bahwa Kazaya menyamar menjadi Kazumi, artinya dia memang benar-benar paham perbedaan Kazumi dengan Kazaya, berarti, dia mem

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   ANDREAS TIDAK SEDERHANA....

    Syena menarik napas mendengar beberapa pertanyaan yang diucapkan oleh Andreas. Hingga akhirnya...."Ya. Aku pernah menanyakan masalah ini pada Alex, tapi, Alex tidak mau menjawab. Aku tidak tahu pasti mengapa ia tidak mau menjawab pertanyaanku mengenai hal itu, yang jelas, aku sudah pernah melakukannya."Andreas menatap wajah Syena untuk sesaat setelah perempuan itu menuntaskan ucapannya."Kazumi dulu senang melukis, lukisannya sangat bagus dan bernilai seni tinggi, almarhum ibunya memang sangat menyukai lukisan, karena itulah Kazumi berusaha untuk membuat ibunya senang dengan terus melukis apapun yang diinginkan oleh ibunya."Perlahan, Andreas mulai bercerita, Syena memasang telinga dengan baik, tidak mau terlewat sedikitpun untuk mendengarkan hal yang diceritakan oleh Andreas."Apakah selain melukis, Kazumi juga berniat untuk menjadi penerus ayahnya?""Sebenarnya tidak.""Abang tau darimana?""Aku pernah mendengar Kazumi bergumam pada dirinya sendiri waktu itu, bahwa sebenarnya ia

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   SAMA-SAMA MENEMUI ANDREAS

    "Banyak keuntungan yang akan kau dapatkan, jika kau bergabung dengan kami, Kazumi, terutama untuk perusahaanmu, akan berkembang pesat sampai ke luar negeri jika kau mau patuh dengan apa yang dikatakan oleh bos kami.""Jadi, bebaskan Rachel dan keluargaku, jangan sentuh mereka, apakah kau bisa memastikan hal itu?""Asalkan kau mau menuruti apa kata bos kami, apapun yang kau inginkan, bisa dipertimbangkan.""Jadi, tunggu apalagi? Aku setuju untuk bergabung dengan kalian, tapi bebaskan Rachel, kembalikan dia ke rumah, setelah kalian mengembalikan dia ke rumah, aku baru bisa menyetujui keinginan kalian."Michael membalikkan tubuhnya dan menatap Kazumi dengan tatapan mata serius. "Kau tidak main-main dengan hal ini, bukan?""Bukankah syarat dari kalian hanya dengan cara aku bergabung dengan kalian? Jika aku bergabung, biarkan keluargaku bebas, jangan sentuh mereka!""Baiklah. Aku akan berkomunikasi dengan Tuan Ernesto dulu, kau bisa memastikan bahwa istrimu kembali ke rumah telpon saja di

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   DIPISAHKAN DENGAN RACHEL

    "Maaf, tapi itulah yang aku rasakan."Moa menarik napas panjang. Ingin membantah, tapi ia tidak bisa. Karena apa yang dipikirkan oleh Zill sebenarnya juga tengah ia pikirkan, hanya saja, Moa tidak mau mengiyakan karena ia merasa itu hanya pikirannya saja."Jadi, apakah kau punya saran?" tanyanya pada Zill."Kau yakin akan bertahan dengan pernikahan yang seperti itu?""Apa maksudmu?""Maksudku, kau yakin, akan bertahan hidup dengan Kazumi sementara pernikahan kamu dan dia bisa dikatakan tidak sah?""Tidak sah bagaimana? Aku dan Kazumi benar-benar dinikahkan oleh penghulu, bagaimana mungkin kau mengatakan bahwa pernikahan kami tidak sah?""Dia hilang ingatan, apakah layak kau menikah dengan seseorang yang sedang amnesia?"Telapak tangan Moa mengepal mendengar apa yang dikatakan oleh Zill. "Kita pernah membahas masalah ini, tapi kamu tetap tidak peduli, sekarang aku kembali membahasnya agar aku yakin, kamu memang benar-benar tidak peduli.""Sudahlah. Itu masalahku, kau tidak perlu ikut

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   SEBUAH KEKHAWATIRAN

    "Tunggu! Apa yang akan kau lakukan?!" tahan Kazumi dengan suara yang meninggi hingga pergerakan Rachel ke arah pintu terhenti seketika."Aku sudah mengatakannya dengan jelas padamu, itulah yang akan aku lakukan!""Tidak bisakah kamu diam saja di sana? Aku berusaha untuk tidak membuat Yurata marah, kenapa kau justru bersikap seperti ini?""Karena aku tidak suka kamu memaksakan diri untuk melakukan sesuatu yang tidak ingin kau lakukan!""Memangnya kau tahu aku tidak mau melakukan itu? Aku hanya sedikit canggung karena lama tidak melukis. Bukan tidak mau melukis!""Benarkah? Berarti, kau mengakui bahwa kau memang pandai melukis?""Melukis itu semua orang bisa, Rachel, kalau dia mau.""Tidak. Buktinya aku tidak bisa melukis."Kazumi ingin menanggapi apa yang dikatakan oleh Rachel, tapi tiba-tiba saja pintu dibuka dari luar dan beberapa pria masuk ke dalam hingga membuat Rachel dan Kazumi mengira mereka adalah orang-orang Yurata. Namun, ketika mereka tanpa bicara mencekal pergelangan tang

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KAZUMI GAGAL MELUKIS!

    Pertanyaan Rachel dibarengi dengan tatapan mata Rachel pada mata Kazumi yang saat itu mau tidak mau juga menatap istrinya. Kazumi ingin mengatakan tidak, tapi sentuhan jemari tangan Rachel pada rahangnya membuat ia sulit untuk bicara. Sementara itu, jantungnya berdebar kencang, seiring napas Rachel yang menyapa wajahnya disertai sentuhan jemari tangan perempuan itu pada rahangnya. "Aku...."Ucapan Kazumi terhenti ketika tiba-tiba saja, Rachel mencium bibirnya. Satu tangan perempuan itu menarik tengkuk Kazumi agar posisi bibir mereka tetap bertahan seperti itu tanpa terlepaskan. Kazumi merasa sekujur tubuhnya mendadak kaku. Sementara itu, Rachel yang sudah mendaratkan ciumannya pada bibir Kazumi perlahan bergerak mencium lebih dalam lagi. Rachel tidak tahu, sejak kapan ia seperti itu, mampu mengabaikan perasaan malunya untuk menyentuh laki-laki terlebih dahulu, tapi yang jelas yang ada di otaknya hanya satu, ia melakukan itu karena Kazumi ingin mengakhiri pernikahan mereka. Meskip

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   MULAI MENCINTAI RACHEL?

    "Lu, mau ikut? Apa yang bisa lu lakukan kalau lu ikut?" kata Kazaya dengan nada suara yang datar, dan Syena tahu ia sedang diremehkan oleh Kazaya. Namun, ia tetap tidak mau peduli dengan sikap Kazaya yang seperti itu padanya."Mungkin aku tidak bisa banyak membantu, tapi, aku akan-""Lupakan! Bawa cewek bikin gue susah bergerak, lu di rumah aja, jaga situasi di rumah tetap stabil, karena bukan kagak mungkin, relasi bisnis bokap gue akan bereaksi."Setelah bicara seperti itu pada Syena, Kazaya beranjak tanpa peduli Alex dan Syena yang sebenarnya masih tak setuju dengan apa yang dikatakannya tadi.Pria itu tidak bisa ditahan oleh Syena maupun Alex dan beberapa saat kemudian, ia sudah pergi meninggalkan rumah dengan motornya.Sepeninggal Kazaya, Alex segera menegaskan pada Syena untuk melakukan hal yang dikatakan oleh Kazaya tadi padanya. Sementara ia sendiri juga mulai melakukan pelacakan, siapa orang-orang yang membawa Kazumi, apakah benar Kazumi dan Rachel sedang dibawa oleh orang-ora

DMCA.com Protection Status